Ledakan
Sebuah ledakan (bahasa Belanda: ontploffing, explosie) adalah peningkatan tajam dalam volume dan pengeluaran tenaga dengan cara membahayakan, biasanya dengan pengeluaran suhu yang tinggi dan penghasilan gas.
Sebuah ledakan menyebabkan gelombang tekanan di tempat setempat di mana ia terjadi. Ledakan dikategorikan sebagai deflagrasi jika gelombang tersebut adalah subsonik dan detonasi jika gelombang tersebut adalah supersonik (gelombang kejut).
Ledakan dapat berupa ledakan alami maupun ledakan buatan. Ledakan alami contohnya letusan gunung berapi. Sedangkan ledakan buatan contohnya ledakan menggunakan bom atau dinamit. Peledak buatan yang paling umum adalah peledak kimia.
Ledakan juga dapat terjadi di angkasa.[1]
Ledakan terkenal
[sunting | sunting sumber]- Ledakan kimia
- Senjata nuklir (ledakan nuklir)
- Uji coba nuklir
- Castle Bravo
- Tsar Bomba (ledakan terbesar dalam sejarah yang disebabkan manusia)
- penggunaan dalam perang
- Uji coba nuklir
- Gunung berapi yang meletus
- Kejadian berskala Astronomis
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Bahan peledak
- TNT
- HMX
- RDX
- PETN
- Bubuk aluminium
- Amonium pikrat
- Nitrogliserin
- Dinamit
- Hulu ledak
- Detonator
- Murang proksimitas
- Ranjau darat
- Ranjau laut
- Termit
- Mesiu
- Bahan energetik
- Granat tangan
- Bom
- Peledak biner
- Peluru artileri
- Amunisi berpandu presisi
- Peluru penembus zirah
- Hulu ledak anti-tank berdaya ledak tinggi, high-explosive anti-tank (HEAT)
- Daftar bahan peledak yang digunakan selama Perang Dunia II
- Tabel kecepatan ledakan bahan peledak
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Hatfield, Miles (2021-12-08). "Five Weird Things That Happen in Outer Space". NASA. Diakses tanggal 2023-02-01.