Biologi by Shifa Fauziyah
Respirasi seluler : adalah proses pembongkaran (katabolisme / dissimilasi) dimana energi yang ter... more Respirasi seluler : adalah proses pembongkaran (katabolisme / dissimilasi) dimana energi yang tersimpan dalam molekul organik ditimbulkan kembali agar sel dapat melakukan proses proses kehidupan.
PEMBAHASAN Praktikum ini bertujuan untuk memahami cara menentukan luas minimum, dapat menentukan ... more PEMBAHASAN Praktikum ini bertujuan untuk memahami cara menentukan luas minimum, dapat menentukan luas minimum dengan benar, dapat membuat laporan ilmiah. Bahan dan alat yang dibutuhkan adalah meteran, tali rafia, kantong plastik, tabl ompong. Pada praktikum ini menentukan luas minimum vegetasi rumput di area samping RS Unair kampus C. Luas minimum adalah luas terkecil yang dapat mewakili karakteristik komunitas tumbuhan atau vegetasi secara keseluruhan. Kami mengambil sampel luas terkecil yang mampu mewakili keseluruhan vegetasi tempat tersebut. Perbedaan jumlah tumbuhan pada suatu vegetasi dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti: suhu, kelembaban, keadaan tanah, senyawa organik dan lain-lain. Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan luas minimum untuk menentukan luas plot yang digunakan. Dengan membuat bujur sangkar masing-masing berukuran 25 cmx 25 cm, 25 cm x 50 cm, 50cmx 50 cm, 50 cm x 100 cm., dan 100cm x 100 cm. Dari masing-masing ukuran yang dibuat, dicatat jumlah dan jenis tumbuhan yang dijumpai, dan dimasukkan ke tabel ompong. Untuk mendapatkan luas minimum, dibuat grafik dari data yang diperoleh. Luas minimum berada saat garis mendatar, atau kalau ada penambahan jenis tidak boleh melebihi 10%. Kerimbunan ditentukan berdasarkan penutupan daerah cuplikan oleh populasi jenis tumbuhan. Frekuensi ditentukan berdasarkan kekerapan dari jenis tumbuhan dijumpai dalam sejumlah area sampel(n) dibandingkan seluruh total sampel area yang dibuat. Untuk suatu kondisi padang rumput, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan. Prinsip penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar individu jenis yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian (Marpaung,2009). Luas area tempat pengambilan contoh komunitas tumbuhan atau vegetasi sangat bervariasi. Yang perlu diperhatikan adalah seluas apapun percontohan yang diambil harus dapat menggambarkan atau mewakili vegetasi secara keseluruhan. Langkah yang harus dilakukan seperti yang terdapat dalam prosedur kerja. Pengamatan vegetasi yang telah dilakukan mempelihatkan data dengan hasil jumlah vegetasi yang ditemukan adalah 9 spesies. Ukuran dari plot 1 yaitu 25 cmx 25 cm ditemukan 3 jenis spesies. Plot kedua dengan ukuran 25 cm x 50 cm terdapat 3 spesies baru. Plot ketiga dengan ukuran 50 cm x 50 cm terdapat 2 spesies baru lagi. Plot keempat dengan ukuran 50 cmx100 cm ditemukan 1 spesies baru. Sedangkan plot terakhir 100 cm x 100 cm tidak ditemukan penambahan spesies baru. Sehingga luas minimumnya adalah 100 cm x 100 cm. Analisis vegetasi merupakan cara mempelajari susunan atau komposisi jenis dan struktur vegetasi. Analisis vegetasi ada dua macam yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Pada pratikum ini kami menganalisis vegetasi secara kuantitatif dengan menggunakan metode kuadrat. pada setiap plot kami melakukan perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi. Dari percobaan ini didapatkan bahwa nilai kerapatan dari spesies A adalah 10.8, untuk kerapatan spesies B 20.8, untuk kerapatan spesies C 15.2, untuk kerapatan spesies D 50.4, untuk kerapatan spesies E 10.4, untuk kerapatan spesies F 3.2, untuk kerapatan spesies G 0.8, untuk kerapatan spesies H 1.6, untuk kerapatan spesies I 0.4. Data kerapatan relatif yang didapatkan untuk spesies A 9.5%, spesies B 18.32%, spesies C
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kondisi geografis dengan wilayah perairan yang... more Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kondisi geografis dengan wilayah perairan yang lebih luas daripada wilayah daratannya. Selain sebagai sarana wisata dan sumber perekonomian, wilayah perairan dengan berbagai organisme hidup didalamnya, ternyata oleh para ilmuwan memiliki daya tarik tersendiri, terlebih jika diperhadapkan dengan berbagai organisme yang hidup di dalamnya. Salah satu organisme yang hidup di dalamnya adalah periphyton.
PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 20... more PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016 I.
PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016
PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 20... more PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016 D1 I.
Materi Biologi Dasar FST Unair
Materi Biologi Dasar FST Unair
Kimia by Shifa Fauziyah
Materi Kimia Organik FST Unair Semester 2
Materi Kimia Organik FST Unair Semester 2
Uploads
Biologi by Shifa Fauziyah
Kimia by Shifa Fauziyah