Papers by IMA N U R C A H Y A N T I PUTRI, Bd
The incidence of cervical cancer in the world is 17 per 100,000 women, while the mortality rate ... more The incidence of cervical cancer in the world is 17 per 100,000 women, while the mortality rate ranges from 8.2 per 100,000 women. One therapy for cancer treatment is chemotherapy. The side effects caused by chemotherapy are nausea and vomiting. In addition to drugs, complementary therapy given to chemotherapy patients is chamomile aromatherapy. This study aims to determine the effect of chamomile aromatherapy on reducing the scale of nausea after chemotherapy of cervical cancer patients in Dr. Moewardi Hospital. The type of research used is quasy experiment, using a research design non equivalent with the control group pretest and posttest design. The sample used was 30 patients with the criteria of patients who experienced Acute & Delayed Nausea. Analyze data used Paired Samples Test and Independent T-Test. The results showed that the average scale of nausea before chamomile aromatherapy intervention was 15.40. And the average scale of nausea after intervention was 2.87 as evidenced by the value p=0.000 (p<0.05). The average value of the nausea after treatment scale in the control group was 7.33, and the nausea scale average value in the intervention group was 2.87. So that it can be concluded that there is an effect after being given chamomile aromatherapy to reduce the scale of nausea after chemotherapy with p=0.000.
JNC 7 : Non sistematis literatur review oleh komite ahli termasuk berbagai desain studi. Rekomend... more JNC 7 : Non sistematis literatur review oleh komite ahli termasuk berbagai desain studi. Rekomendasi berdasarkan consensus JNC 8 : Pertanyaan kritis dan kriteria ulasan didefinisikan oleh panel ahli dengan masukan dari tim metodologi. Tinjauan sistematis awal oleh methodologists berbasis bukti Randomized Clinical Trial (RCT). Peninjauan kembali dari bukti RCT dan rekomendasi oleh panelis menurut standar protocol. Definisi JNC 7 : definisi hipertensi dan pre hipertensi
Hypertension guidelines from the Eighth Joint National Committee (JNC 8) are finally here. While ... more Hypertension guidelines from the Eighth Joint National Committee (JNC 8) are finally here. While we were waiting for JNC 8, the American Society of Hypertension (ASH) in collaboration with the International Society of Hypertension released their own expert opinion piece aimed at prescribers' "real-life" practice settings. Lifestyle recommendations were also published in 2013. The chart below summarizes recommendations based on the latest evidence, with an emphasis on pharmacotherapy. Also see our PL Algorithm, Stepwise Approach to Hypertension Treatment. For antihypertensive dosing information and more, see our PL Charts, Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor Antihypertensive Dose Comparison, Comparison of Angiotensin Receptor Blockers, Comparison of Commonly Used Diuretics, and Antihypertensive Combinations. For your patients, get our PL Patient Education Handout, Blood Pressure Medications and You. Abbreviations: ACEI = angiotensin-converting enzyme inhibitor; ARB = angiotensin receptor blocker; ASH = American Society of Hypertension; BB = beta-blocker; CAD = coronary artery disease; CCB = calcium channel blocker; CKD = chronic kidney disease; HTN = hypertension; ISH = isolated systolic hypertension; RCT = randomized controlled trial What lifestyle changes are recommended to reduce cardiovascular risk?
disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Sem... more disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Semarang
disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Sem... more disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Semarang
disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Sem... more disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Semarang
disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Sem... more disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Semarang
disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Sem... more disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Semarang
disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Sem... more disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Semarang
disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Sem... more disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Semarang
disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Sem... more disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Semarang
disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Sem... more disampaikan dalam mata kuliah Obstetri oleh dr. Muhammad Taufiqy, SpOG(K) dari RSUD Tugurejo, Semarang
Hambatan dan kendala berpikir kritis , 2018
2 Sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi akan diserap oleh dunia bisnis dan industri. Rata-r... more 2 Sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi akan diserap oleh dunia bisnis dan industri. Rata-rata bekal yang diperoleh di Perguruan Tinggi di Indonesia hampir sama/setara. Di dunia kerja, selalu akan terjadi persaingan ketat antar SDM untuk bisa mencapai karir yang tinggi. Hanya mereka yang memiliki bekal "lebih" atau "plus" saja yang akan memenangkan persaingan bebas. Latar Belakang 3 Bekal "plus" apa yang sebaiknya dimiliki oleh alumni? Bekal yang dianggap paling baik saat ini adalah : kemampuan inovatif/kreatif. Dengan kemampuan ini, alumni akan mampu menyelesaikan berbagai macam permasalahan di bidang kerjanya (menjadi problem solver). Mereka akan sanggup menjawab kebutuhan pasar sehingga bisa meniti karir dengan cepat. Latar Belakang Masalah Membekali mahasiswa agar berkarakter problem solver Yang harus dilakukan 4 Problem solving adalah penyelesaian masalah dengan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah tertentu sehingga dicapai hasil solusi yang optimal. Problem Solving Semua orang pada prinsipnya harus menjadi problem solver bagi permasalahannya sendiri. 5 Tak ada seorangpun di dunia ini yang tidak memiliki masalah…. Contoh : Semua orang harus bekerja karena mereka memiliki masalah : harus memenuhi kebutuhan hidup. Semua anak harus pergi ke sekolah karena mereka memiliki masalah : harus memiliki bekal yang cukup untuk masa depannya. Orang harus menikah karena mereka memiliki masalah : meneruskan keturunan yang antara lain akan menyantuni kelak di hari tua. Umat beragama harus beribadah karena mereka memiliki masalah : harus mengumpulkan "bekal" untuk kehidupan di akherat kelak. Kata kunci : Seorang problem solver haruslah seorang yang mampu berpikir inovatif/kreatif ! 6 Inovasi : semua jenis tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan unjuk kerja dan/atau kualitas dari semua bentuk kegiatan dan produk kegiatan, baik berupa peranti keras (hardware) maupun peranti lunak (software). Peranti keras : segala jenis peralatan/perangkat, benda, dlsb. yang bisa dilihat dan diraba secara kasat mata. Contoh : komputer, mobil, mesin, alat sekolah, alat dapur, sound system, untai elektronika, peralatan laboratorium, dlsb. Peranti lunak : segala jenis program, sistem, metoda, cara, dan proses yang pada umumnya tidak bisa diraba secara kasat mata. Contoh : program komputer, sistem perbankan, metoda pengukuran, proses pendidikan, cara belajar-mengajar, dlsb. Apa Itu Inovasi ? 7 Karena : Tuntutan zaman bahwa besok harus lebih baik dari hari ini, dan hari ini harus lebih baik dari kemarin ! Mengapa Harus Bersikap Inovatif ? Artinya : Segala sesuatu harus selalu diperbaiki terus menerus tanpa henti. Konsekuensinya : Siapapun juga harus bersedia berpartisipasi dalam memperbaiki kualitas kehidupan di segala bidang. Jadi : siapapun juga harus mau dan mampu bersikap inovatif 8 Bagaimana kalau tidak mau atau tidak mampu ??? Akan terjadi seleksi alam : siapa lemah, dia akan kalah !! Bagi yang kalah, mereka akan "terpinggirkan", tersingkir dari arena perjuangan hidup karena selalu bersikap apatis, masa-bodoh, semau gue, malas, bebal, dan ceroboh.
Berfikir Kritis Kebidanan : MORAL REASONING, 2018
Berfikir Kritis Kebidanan : BAHASA
UROGINEKOLOGI, 2018
disampaikan pada mata kuliah Gynecology oleh dr. Rahmad Rizal, SpOG dari RSUP Kariadi
Makalah Kebidanan Farmakologi: Obat Anemia, 2018
Uploads
Papers by IMA N U R C A H Y A N T I PUTRI, Bd