Content-Length: 157916 | pFad | https://www.academia.edu/18404869/Hasil_dan_Pembahasan_Kapasitas_Paru
Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
5 pages
1 file
Hasil dan pembahasan dari praktikum Lab K3 tentang Kapasistas Paru
Faal olahraga merupakan ilmu yang mempelajari tubuh manusia dan bagianbagiannya pada waktu berolahraga. Fisiologi olahraga atau Faal olahraga merupakan salah satu disiplin ilmu kedokteran. Berdasarkan tipe dan intensitas performa latihan, olahraga dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu Olahraga Statik dan Olahraga Dinamik, olahraga dinamik dengan melibatkan banyak otot menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen. Sedangkan olahraga statik hanya menyebabkan sedikit peningkatan dalam kebutuhan oksigen. Dengan adanya pembedaan di dalam jenis olahraga maka fungsi pernapasan dalam berolahraga maupun istirahat juga berbeda. Maka di dalam makalah ini membahas tentang perbedaan kapasitas paruparu sebelum dan sesudah berolahraga. Maka perbedaannya adalah pada saat istirahat bervariasi antara setiap orangnya dengan jumlah antara 4 sampai 15 liter. Variasi jumlah ini dipengaruhi oleh ukuran tubuh antara laki-laki dan perempuan. Dan juga tipikal jumlah antara volume tidal dan frekuensi respirasi bervariasi antara 400 sampai 600 ml untuk volume tidal dan 10 sampai 25 kali untuk frekuensi respirasi. Untuk kepastian ukuran atau jumlahnya sangat bervariasi karena banyak faktor.
2020
Latar Belakang Batubara digunakan sebagai sumber energi langsung maupun tidak langsung, Sebagai energi langsung digunakan antara lain untuk PLTU. Penyakit saluran napas ditemukan secara luas dan berhubungan dengan pajanan tertentu, misalnya debu. Hal itu terjadi karena pembakaran batu bara pada PLTU. Debu batubara mengandung bahan kimia yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit pada paru. Penyakit tersebut banyak muncul pada pekerja atau masyarakat yang berada di lokasi tambang batubara, atau di kawasan yang dilalui pengangkut batubara, karena menghirup debu batubara secara terus-menerus. Metode penelitian penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk melihat gambaran karakteristik masyarakat dan gambaran kapasitas vital paru masyarakat di sekitar PLTU Kabupaten Jepara. Pemilihan responden dengan cara konsekutif, jumlah responden yang didapat adalah 45 responden. Hasil Penelitian Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki ( 71,1%), lansia (53,3%), tidak berolah raga ( ...
RJP, 2015
Pendahuluan Resusitasi ialah mengembalikan fungsi pernapasan dan atau sirkulasi dan penanganan akibat berhentinya pernapasan (respiratory arrest) dan atau berhentinya jantung (cardiac arrest) pada orang, dikarenakan fungsifungsi tersebut mengalami kegagalan total oleh sesuatu sebab yang datangnya tiba-tiba, dan pada orang dengan kondisi tubuh yang memungkinkan untuk hidup normal selanjutnya bilamana kedua fungsi tersebut bekerja kembali (Muhiman, M., 1981:1). Dalam arti luas resusitasi merupakan segala bentuk usaha yang dilakukan terhadap korban yang berada dalam keadaan gawat atau kritis, untuk mencegah terjadinya kematian. Menurut National Conference of Standards for C.P.R. and Emergency Cardiac Care (1973) dikembangkan Standar-standar yang diumumkan sebagai lampiran pada J.A.M.A., Vol.27, No.7 (1974: t.h.) dikutip The Committe on Trauma: American College of Surgeon dialihbahasakan Yayasan Essentia Medica (1983:17) menyebutkan bahwa RKP merupakan tindakan yang dilakukan untuk memulihkan sirkulasi dan ventilasi yang efektif pada orang-orang yang mengalami penghentian fungsi-fungsi ini secara mendadak dan tidak terduga-duga. Penyebab umum pada semua kasus kematian mendadak adalah anoksia. Kasus-kasus tersebut meliputi kematian karena tenggelam, kesetrum (terkena aliran listrik), stroke, inhalasi gas dan asap, intoksikasi bahan kimia atau obat, cedera yang mengenai kepala dan leher atau dada, infark miokard, konvulsi atau pingsan sebab apapun. Keberhasilan resusitasi dimungkinkan karena ada waktu tertentu diantara mati klinis atau mati biologis. Menurut Hendrotomo (1986:491) dan The Committe on Trauma: American College of Surgeon dialihbahasakan Yayasan Essentia Medica (1983:17) kematian klinis terjadi kalau tidak ada deniyut nadi perifer, deniyut jantung, sirkulasi yang efektif, pupil melebar dan tidak bereaksi terhadap rangsangan cahaya, dan tidak ada
2010
Latar Belakang : Pencemaran udara disebabkan oleh kepadatan lalu lintas yang tinggi. Pencemaran udara yang disebabkan oleh gas buang kendaraan bermotor serta faktor manusia dapat menyebabkan gangguan fungsi paru. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas vital paru. Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 19 orang operator SPBU 24.301.118. Penggunaan kuesioner untuk mengetahui variabel umur, jenis kelamin, masa kerja, status gizi, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, riwayat pekerjaan, dan riwayat penyakit. Spirometer digunakan untuk mengukur kapasitas vital paru. Hasil Penelitian : Hasil penelitian dengan menggunakan uji Exact Fisher diperoleh bahwa ada hubungan antara umur (p value = 0,036), jenis kelamin (p value = 0,017) dan masa kerja (p value = 0,045) dengan kapasitas vital paru. Dan tidak ada hubungan antara status gizi (p value = 1,000), kebiasaan merokok (p value ...
Pada tahun 1995, diperkirakan setiap tahun terjadi sekitar 9 juta penderita TB Paru dengan kematian 3 juta orang.Di Negara berkembang, kematian karena TB merupakan 25% dari seluruh kematian, yang sebenarnya dapat dicegah. Diperkirakan 95% penderita TB berada di Negara berkembang dan 75% penderita TB adalah kelompok usia produktif (15-50 tahun). WHO menyatakan bahwa setiap detik satu orang terinfeksi TB dan setiap sepuluh detik satu orang meninggal karena TB. (Bambang Ruswanto,2010)
El arreglo de los átomos o de los iones en los materiales diseñados tiene imperfecciones o defectos. Con frecuencia, estos defectos tienen un efecto profundo sobre las propiedades de los materiales. En esta guía se presenta los tres tipos básicos de imperfecciones: defectos puntuales, defectos lineales (o dislocaciones) y defectos superficiales. Estas imperfecciones sólo representan defectos en, o desviaciones, respecto a los arreglos atómicos perfecto o ideales, en una estructura cristalina dada. El material no se considera defectuoso desde un punto de vista de la aplicación.
The Oxford Handbook of Sociology for Social Justice, 2024
Examining the roles of teachers and students in mastering new technologies , 2020
International Communications in Heat and Mass Transfer, 2012
Springer eBooks, 2021
EMP e Intercolombia, 2016
Heritage Science, 2022
Endocrinology, 2014
Nuclear Physics B, 2003
PM&R, 2014
International Journal of Computer Applications, 2012
Journal of Algebraic Systems, 2015
Lecture Notes in Computer Science, 2009
The Open organic chemistry journal, 2011
Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 2019
Fetched URL: https://www.academia.edu/18404869/Hasil_dan_Pembahasan_Kapasitas_Paru
Alternative Proxies: