Analisis dan Perancangan Sistem
1
MAKALAH
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
“Pendekatan-pendekatan Pengembangan Sistem”
Oleh Kelompok 3 (tiga) :
Kelas TI.44
1. Asbar Pratama
20152205073
2. Kornelius Pampang Saratu
20152205001
3. Awaldus Sugianto
20152205085
4. Achmad Rizali
20152205043
STMIK AKBA
KOTA MAKASSAR
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 9 No.75 Makassar
Telp/Fax : 0411-588371, Website : www.akba.ac.id
Analisis dan Perancangan Sistem
2
DAFTAR ISI
MAKALAH ANALISIS
DAN PERANCANGAN SISTEM
KATA PENGANTAR
Kata Pengantar .................................................................................................................
4
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................................
B. Tujuan ........................................................................................................................
C. Manfaat ......................................................................................................................
5
5
5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Metode Pengembangan Evolusioner ..........................................................................
B. Metode Pengembangan Beriorentasi Pemakaian Ulang (re-usable) .........................
C. Prototyping .................................................................................................................
D. Object Oriented Analysis and Design (OOAD) .........................................................
E. Teknologi Pengembangan Sistem ..............................................................................
7
9
11
15
24
BAB III : KESIMPULAN
Kesimpulan ....................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka ..................................................................................................................
STMIK AKBA
KOTA MAKASSAR
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 9 No.75 Makassar
Telp/Fax : 0411-588371, Website : www.akba.ac.id
Analisis dan Perancangan Sistem
3
29
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhanahu Wata‟ala yang telah memberikan
rahmat, karunia serta kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini, dengan judul “Pendekatan-pendekatan Pengembangan Sistem” dalam waktu yang telah
ditentukan.
Pengembangan Sistem (Systems Development) dapat berarti menyusun suatu sistem
yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena
beberapa hal seperti adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem
yang lama, Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak
dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, dan Tidak efisiennya operasi.
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah
Analisis dan Perancangan Sistem. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari pembaca demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak khususnya
Mahasiswa(i).
Makassar, 04 April 2017
Penyusun,
Kelompok 3 (tiga)
Analisis dan Perancangan Sistem
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era yang dinamis dan modern ini Sistem merupakan salah satu hal vital dalam
membantu perkembangan Organisasi. Namun pada saat ini masih banyak penggunaan Sistem
yang belum maksimal dikarenakan banyaknya faktor penghalang seperti masih banyaknya
perancangan sistem yang belum memadai, sumber daya manusia yang memanfaatkan masih
belum maksimal, dan masih banyaknya sistem organisir yang tidak wajar. Hal inilah yang
membuat pemanfaatkan Sistem belum dapat dimaksimalkan dalam membantu pengembangan
suatu organisasi. Untuk mencapai suatu keselarasan dalam sistem, maka diperlukan beberapa
pendekatan-pendekatan sistem untuk membuat ulang sistem yang lebih baik.
B. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami
cara-cara alternatif pendekatan pembangunan sistem.
C. MANFAAT
Setelah Membaca dan Memahami Makalah ini, Mahasiswa diharapkan :
Mengetahui Pengertian Sistem.
Memahami Metode Pengembangan Evolusioner.
Memahami Metode Pengembangan Beriorentasi Pemakaian Ulang (re-usable).
Memahami Prototyping.
Memahami Object Oriented Analysis and Design (OOAD).
Memahami Teknologi Pengembangan Sistem.
Memahami Kelebihan dan Kekurangan masing-masing metode pengembangan sistem.
Analisis dan Perancangan Sistem
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pendekatan (Approach) diartikan sebagai a way of beginning something, yang artinya
cara memulai sesuatu. Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya
masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Pengembangan Sistem (Systems Development) dapat berarti menyusun suatu sistem
yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena
beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini:
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.
2. Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat
beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
3. Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan
perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin.
4. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran
dari data kurang terjamin.
5. Tidak efisiennya operasi.
6. Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
7. Pertumbuhan organisasi.
Sebuah sistem informasi adalah untuk mengatur manusia dan komponen-komponen mesin,
dan prosedur-prosedur yang saling berkaitan untuk mendukung kebutuhan informasi atau
bisnis pada sebuah organisasi dan para pengguna sistem. Sistem tersebut tidak seperti paket
program perangkat lunak aplikasi tetapi harus terlebih dahulu dikostumisasi.
Analisis dan Perancangan Sistem
6
A. METODE PENGEMBANGAN EVOLUSIONER
Metode Pengembangan Evolusioner (Evolutionary Development Method) adalah
Metode Pengembangan yang didasari pada pemahaman bahwa Sistem yang dibuat akan
mengalami Evolusi / Perubahan secara berkala dimana suatu Sistem akan berubah menjadi
lebih kompleks dan berubah menjadi bentuk Sistem yang lebih baik. Metode Pengembangan
Evolusioner memungkinkan Perekayasa Sistem mengembangkan versi Sistem yang lebih
lengkap sedikit demi sedikit dengan kebutuhan produk dan bisnis yang terkadang berubah
seiring dengan perkembangannya.
Metode Pengembangan Evolusioner mempunyai model sifat yang Iteratif atau proses
Perulangan terhadap sekelompok instruksi dimana Perulangan tersebut akan berhenti jika
batasan syarat telah terpenuhi, Sehingga Metode ini mempunyai proses yang lebih singkat
dikarenakan perulangan terjadi pada kondisi yang telah disesuaikan serta adanya batasan dan
syarat perulangan yang jelas.
Pada Metode Pengembangan Evolusioner kegiatan seperti spesifikasi, pengembangan,
dan validasi tidak terpisah, Karena kegiatan-kegiatan ini dilakukan pada saat yang bersamaan
dengan feedback yang cepat pada masing-masing kegiatan.
Jenis-Jenis Metode Pengembangan Evolusioner :
Metode Exploratory Development
Tujuan dari metode ini adalah untuk membangun kerja sama dengan User / Calon
Pengguna untuk mengidentifikasi kriteria dan persyaratan dari Sistem yang mereka inginkan,
sehingga kebutuhan dasar dari Sistem telah dipahami. Metode ini digunakan untuk
mengembangkan Sistem berdasarkan pesanan dari client (Custom Product). Sistem
dikembangkan dengan cara penambahan berbagai macam fitur sesuai yang diusulkan oleh
Pengguna.
Metode Prototipe yang dibuang (Throw away Prototype)
Tujuan dari metode ini terkonsentrasi dan terfokuskan pada eksperimen yang kriteria
dan peryaratan dari Calon Pengguna tidak dipahami dengan sangat baik.
Analisis dan Perancangan Sistem
7
Penggunaan Model Pengembangan Evolusioner :
Model Pengembangan Evolusioner dapat / sering digunakan pada saat kebutuhan
Pengguna dapat dengan mudah didefinisikan secara jelas, Digunakan untuk pengembangan
Sistem yang relatif kecil bagi suatu Organisasi, dan Sistem dikembangkan untuk mendukung
beberapa aktifitas yang dibatasi oleh waktu seperti sebuah Sistem yang dikembangkan secara
khusus untuk peluncuran Sistem tertentu.
Tahapan Penggunaan Model Pengembangan Evolusioner :
1. Outline Description
2. Spesification
3. Development
4. Validation.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Pengembangan Evolusioner :
Kelebihan :
1. Menghasilkan Sistem yang memenuhi kebutuhan langsung dari Pengguna karena tidak
harus melalui semua proses analisis, desain, kode dan test.
2. Stakeholder (User) mendapat pemahaman yang lebih baik dari permasalahan mereka
karena Sistem dapat merefleksikannya melalui Feedback.
Kekurangan :
1. Sistem cendrung memiliki Struktur yang buruk diakibatkan perubahan yang terus menerus
dilakukan pada Sistem.
2. Metode ini membutuhkan kemampuan pengembangan perangkat dengan SDM yang
berpengalaman.
Analisis dan Perancangan Sistem
8
B. METODE PENGEMBANGAN BERORIENTASI PEMAKAIAN
ULANG (REUSABLE)
Metode Pengembangan
Beriorentasikan
Pemakaian Ulang (Reuse
Oriented
Development) adalah Metode yang digunakan untuk menggunakan kembali Sistem yang telah
dibangun sebelumnya karena terdapat kesamaan Fungsi dengan Sistem yang lain. Metode ini
merupakan bagian penting dalam Rekayasa Sistem yang terkait dengan penggunaan kembali
Informasi yang dihasilkan dari proyek pengembangan Sistem sebelumnya, dengan tujuan
untuk meminimisasi usaha yang diperlukan untuk proyek baru.
Ide utama di balik teknologi Reuse adalah untuk membangun sistem perangkat lunak
dengan kualitas yang lebih tinggi dan biaya yang reatif rendah. Proses penggunaan kembali
produk dapat mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan untuk perangkat lunak dalam
sebuah organisasi skala besar jika dibandingkan dengan produk yang dikembangkan secara
independen. Proses Reuse digunakan untuk membangun proses baru berdasarkan Aset proses
yang teah ada. Sehingga, penggunaan kembali perangkat lunak sebelumnya dapat
meningkatkan, membuat menjadi lebih baik serta akan menjawab kebutuhan user
yang belum terpenuhi pada Sistem sebelumnya.
Pemakaian ulang Sistem dapat dideskripsikan untuk Pemakaian Sistem Aplikasi, yaitu
seluruh Sistem dapat dipakai ulang dengan menggabungkannya tanpa perubahan dengan
Sistem lain. Pemakaian ulang Komponen, Komponen Sub Sistem atau Objek tunggal dapat
dipakai ulang. Pemakaian ulang Fungsi, Komponen Sistem yang menggunakan suatu Fungsi
Contohnya : Aritmatika dapat dipakai ulang.
Analisis dan Perancangan Sistem
9
Tahapan Penggunaan Metode Pengembangan Beriorentasi Pemakaian Ulang :
1. Requirements Specification adalah Persyaratan Spesifikasi yang diinginkan oleh User
kepada pengembang untuk mendapatkan hasil Sistem yang baik.
2. Component Analysis adalah tindak lanjut dari Persyaratan Spesifikasi yang telah
diketahui. Komponen-komponen untuk mengimplementasikan Sistem akan disesuaikan
yang meliputi Peryaratan, Tujuan, Sasaran, Hubungan, dll.
3. Requirements Modification adalah proses modifikasi Komponen dengan menggunakan
informasi Komponen itu sendiri apabila memungkinkan. Jika modifikasi tidak
memungkinkan dilakukan, maka analisis komponen bisa diulang mencari solusi alternatif.
4. System Design with Reuse adalah proses perancangan sistem, detail desain, dan penerapan
dengan penggunaan yang kembali Setelah proses penyesuaian Sistem.
5. Development and Intergration, Perangkat Sistem yang tidak dapat dibeli dikarenakan
adanya lisensi akan dikembangkan kembali dan komponen-komponennya diintegrasikan
dengan Sub Sistem.
6. System Validation adalah proses final untuk menguji kelayakan Sisyem Berorientasi
Pemakaian Ulang apakah sudah layak digunakan oleh Pengguna.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Pengembangan Beriorentasi Pemakaian Ulang :
Kelebihan :
1. Metode re-usable dapat mengurangi biaya pengembangan Sistem.
2. Menghemat waktu Pengembangan.
3. Meminimisasi kemungkinan kesalahan apabila dikerjakan dengan hati-hati.
4. Kesalah dapat mudah diatas karena Menggunakan Metode yang sama.
Kekurangan :
1. Metode re-usable tidak selalu praktis, karena bisa saja terdapat komponen yang tidak
tersedia. Dalam hal ini maka Pengembang harus merancang ulang Sistem.
2. Sistem tidak sesuai dengan yang diharapkan pengguna apabila pengerjaannya tidak serius
dilakukan.
Analisis dan Perancangan Sistem
10
C. PROTOTYPING
Prototyping Model adalah metode proses pembuatan sistem yang dibuat secara
terstruktur dan memiliki beberapa tahap-tahap yang harus dilalui pada pembuatannya, namun
jika tahap final dinyatakan bahwa sistem yang telah dibuat belum sempurna atau masih
memiliki kekurangan, maka sistem akan dievaluasi kembali dan akan melalui proses dari
awal. Prototyping Model juga dapat diartikan sebagai pembuatan Sistem dengan metode
siklus.
Proses pengembangan sistem seringkali menggunakan pendekatan prototipe
(prototyping). Metode ini sangat baik digunakan untuk menyelesesaikan masalah
kesalahpahaman antara user dan analis yang timbul akibat user tidak mampu mendefinisikan
secara jelas kebutuhannya (Mulyanto, 2009).
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja
(prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa
digunakan ahli Sistem Informasi. Prototyping disebut juga desain aplikasi cepat Rapid
Aplication Design (RAD).
Sebagian Pengguna kesulitan mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan
aplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Kesulitan ini yang perlu diselesaikan oleh analis
dengan memahami kebutuhan Pengguna dan menerjemahkannya ke dalam bentuk model
(prototipe). Model ini selanjutnya diperbaiki secara terus menerus sampai sesuai dengan
kebutuhan user.
Model-Model Prototyping :
1. Prototype Kertas atau Prototype berbasis Komputer yang menjelaskan bagaimana
Pengguna dan Komputer berinteraksi dengan perantara Analis Sistem.
2. Prototype yang menjelaskan tentang pengimplementasian beberapa bagian fungsi dari
perangkat Sistem yang sesungguhnya. Dengan cara demikian Pengguna dapat memahami
gambaran tentang Sistem yang akan dihasilkan, sehingga Pengguna dapat menjabarkan
lebih rinci kebutuhannya.
3. Menggunakan Sistem yang sudah ada, Seringkali Developer memiliki beberapa Sistem
yang sama dengan Program yang akan dibuat oleh Pengguna baru.
Analisis dan Perancangan Sistem
11
Alat Perancangan Modep Prototyping :
Perancangan sistem membutuhkan peralatan berupa alat alat perancangan proses dan
alat perancangan data. Alat perancangan proses terdiri dari diagram aliran data dan diagram
arus sistem. Sedangkan alat perancangan data terdiri dari diagram relasi entitas (entity
relationship) dan kamus data (data dictionary).
1. Diagram Aliran Data
Diagram aliran data (data flow diagram/DFD) adalah sebuah alat dokumentasi grafik yang
menggunakan simbol-simbol untuk menjelaskan sebuah proses. Diagram ini menunjukkan
aliran proses seluruh sistem kepada pemakai dan dapat diatur detailnya sesuai dengan
kemampuan pemahaman pemakai. DFD terdiri dari tiga elemen yaitu lingkungan,
pemrosesan, aliran data dan penyimpanan data. Salah satu keuntungan menggunakan DFD
adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti
sistem yang sedang akan dikerjakan (Ladjamudin, 2005).
2. Diagram Arus Sistem
Diagram arus sistem (Sistem Flow chart) adalah peralatan yang digunakan untuk
menggambarkan proses sistem secara rinci untuk menggambarkan aliran sistem informasi
dan diagram arus sistem untuk menggambarkan aliran program (Ladjamudin, 2005).
3. Diagram Relasi Entitas
Diagram relasi entitas menunjukkan antar entitas satu dengan yang lain dan bentuk
hubungannya sehingga data tergabung dalam satu kesatuan yang terintegrasi (Ladjamudin,
2005).
4. Kamus Data
Kamus data adalah penjelasan tertulis lengkap dari data yang diisikan ke dalam database
(Ladjamudin, 2005).
Analisis dan Perancangan Sistem
12
Tahapan Penggunaan Model Prototyping :
1. Deployment, Pengguna yang ingin membuat sebuah Sistem datang kepada Pengembang
Sistem untuk meminta dibuatkan sebuah sistem dengan menginformasikan beberapa
kebutuhan sistem. Dalam tahap ini, Pengguna dan Pengembang Sistem saling berelasi
untuk mengumpulkan spesifikasi kebutuhan Sistem yang akan dibuat. Pengembang
merencanakan atau membuat perencanaan mengenai apa yang ingin dibuat dan apa saja
kebutuhannya sistem yang diinginkan si Pengguna tersebut.
2. Quick Design, Sistem Engineering melakukan perancangan model, contohnya model form
awal atau log in usernya apabila pembuatan kategori Aplikasi, maupun perancangan
model-model Sistem lainnya.
3. Building Prototype, Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara
yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan
format output).
4. Prototyping Evaluation, Evaluasi ini dilakukan oleh Pengguna apakah prototyping yang
sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann Pengguna. Jika sudah sesuai maka
langkah 5 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 ,
dan 3.
5. System Code, Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman yang sesuai.
6. Testing System, Sebelum Sistem digunakan oleh Pengguna, Pengembang melaukan
pengujian terlebih dahulu.
7. Use of System.
Analisis dan Perancangan Sistem
13
Kelebihan dan Kekurangan Metode Model Prototyping :
Kelebihan :
1. Model Prototype melibatkan Pengguna dalam dalam analisis dan Desain Sistem.
2. Menghemat waktu dalam Pengembangan Sistem.
3. Penerapan yang lebih mudah karena Pengguna mengetahui apa yang diharapkan.
4. Kesalahan dapat dideteksi lebih awal.
5. Feedback pengguna lebih cepat dan mengarah kepada solusi yang lebih baik.
Kekurangan :
1. Proses analisis dan perancangan yang singkat.
2. Kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan.
3. Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan
sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien.
Penggunaan Metode Model Prototyping :
Metode prototyping cocok digunakan untuk proyek yang membutuhkan waktu singkat
dan user mengetahui bagaimana proses pembuatan proyek hingga cara menerapkan proyek
tersebut karena antara pengembang dengan user terjalin komunikasi yang baik.
Prototype perlu digunakan untuk pembuatan suatu proyek, karena sering terjadinya seorang
pelangganyang hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa
menyebutkan secara detal output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa
saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi
algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan
komputer.
Untuk dapat mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang, maka harus
dibutuhakan suatu prototype untuk menimbulkan kerjasama yang baik diantara keduanya,
sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan
tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalm
menyelasaikan system yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai
dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.
Analisis dan Perancangan Sistem
14
D. OBJECT ORIENTED ANALYSIS AND DESIGN (OOAD)
Analisis dan desain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu
masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar
pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam
satu entitas.
Pengertian “berorientasi objek” berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak
sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya.
Konsep OOAD mencakup analisis dan desain sebuah sistem dengan pendekatan
objek, yaitu analisis berorientasi objek (OOA) dan desain berorientasi objek (OOD). OOA
adalah metode analisis yang memerika requirement (syarat/keperluan) yang harus dipenuhi
sebuah sistem dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang
lingkup perusahaan. Sedangkan OOD adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software
yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem.
1. OOA (Object Oriented Analysis)
OOA mempelajari permasalahan dengan mengspesifikasikannya atau mengobservasi
permasalahan tersebut dengan menggunakan metode berorientasi objek. Biasanya analisa
sistem dimulai dengan adanya dokumen permintaan persyarata (requirement) yang diperoleh
dari semua pihak yang berkepentingan. (Misal: klien,developer, pakar, dan lain-lain).
Dokumen permintaan memiliki 2 fungsi yaitu : Memformulasikan kebutuhan klien dan
membuat suatu daftar tugas. Analisis berorientasi obyek (OOA) melihat pada domain
masalah, dengan tujuan untuk memproduksi sebuah model konseptual informasi yang ada di
daerah yang sedang dianalisis. Model analisis tidak mempertimbangkan kendala-kendala
pelaksanaan apapun yang mungkin ada, seperti konkurensi, distribusi, ketekunan, atau
bagaimana sistem harus dibangun. Kendala pelaksanaan ditangani selama desain berorientasi
objek (OOD).
Sumber-sumber untuk analisis dapat persyaratan tertulis pernyataan, dokumen visi yang
formal, wawancara dengan stakeholder atau pihak yang berkepentingan lainnya. Sebuah
Analisis dan Perancangan Sistem
15
sistem dapat dibagi menjadi beberapa domain, yang mewakili bisnis yang berbeda, teknologi,
atau bidang yang diminati, masing-masing dianalisis secara terpisah.
Hasil analisis Berorientasi Objek adalah deskripsi dari apa sistem secara fungsional
diperlukan untuk melakukan, dalam bentuk sebuah model konseptual. Biasanya akan
disajikan sebagai seperangkat menggunakan kasus, satu atau lebih UML diagram kelas, dan
sejumlah diagram interaksi.
Tujuan dari analisis berorientasi objek adalah untuk mengembangkan model yang
menggambarkan perangkat lunak komputer karena bekerja untuk memenuhi seperangkat
persyaratan yang ditentukan pelanggan.
Tahapan OOA (Object Oriented Analysis) adalah:
1. Menentukan Kebutuhan Pemakai untuk Sistem Berorientasi Objek.
Mengidentifikasikan
proses-proses
bisnis
dan
kebutuhan
pemakai
dan
mengekspresikan dengan „use-case”.
Diperlukan karena dapat menjelaskan aktivitas-aktivitas apa saja yang harus
dikerjakan oleh sistem, dan menjelaskan juga perilaku dari komponen-komponen
sistem.
Ada diagram tertentu yang dapat merepresentasikan model kebutuhan dari “usecase” yang diperoleh.
2. Identifikasi Kelas dan Objek
Mengidentifikasi kelas-kelas dan objek-objek yang ada dalam lingkup aplikasi:
pada pernyataan masalah
pada lingkup aplikasi atau pengetahuan atas lingkup aplikasi
Kelas dan objek dapat diidentifikasi dari:
entitas eksternal yang memproduksi dan memakai informasi yang akan digunakan
oleh sistem berbasis komputer
sesuatu yang merupakan bagian dari wilayah informasi dari permasalahan
kejadian, misalnya prosedur operasional, yang muncul dalam lingkup operasional
sistem
peran yang dimainkan oleh orang-orang yang berinteraksi dengan sistem
Analisis dan Perancangan Sistem
16
unit organisasi yang relevan dengan aplikasi
tempat yang menentukan ruang lingkup masalah dan seluruh fungsi dari sitem
struktur yang mendefinisikan kelas dari objek atau yang menghubungkan kelas
kelas objek.
Abaikan kelas dan objek yang tidak tepat karena:
redunden
tidak relevan
lebih tepat berupa atribut
3. Identifikasi Atribut dan Layanan
Mengidentifikasi atribut dan layanan yang terkait untuk setiap atribut tersebut.
(mencirikan) sebuah objek secara utuh.
tanggung jawab suatu objek.
Atribut diidentifikasi dari elemen-elemen data yang dapat menggambarkan
Layanan diidentifikasi dari perilaku spesifik yang dapat menunjukkan peran dan
Abaikan atribut yang tidak tepat karena:
berupa objek
berupa qualifier
berupa nama
berupa identifier pada implementasi
menyatakan status internal objek
merupakan atribut yang sangat kecil (minor)
bertentangan dengan atribut lain
4. Definisi Struktur dan Hirarki
Mendefinisikan struktur dan hirarki dari objek yang akan mengorganisasikan kelas
objek.
konsep agregasi dan pewarisan.
Mengatur dan menyederhanakan objek-objek menjadi kelas-kelas objek melalui
Struktur dan hirarki yang mungkin didefinisikan:
Analisis dan Perancangan Sistem
17
5. Buat Model Hubungan Objek
Mendefinisikan hubungan (asosiasi atau koneksi) antar kelas, yaitu ketergantungan
antar satu kelas atau lebih dengan kelas lainnya.
6. Buat Model Perilaku Objek
Menyatakan bagaimana sistem berorientasi objek akan menanggapi kejadian atau
stimuli eksternal (memunculkan sifat dinamis objek).
Tahap-tahap untuk membuat model perilaku objek:
evaluasi semua “use-case” untuk memahami urutan interaksi yang ada dalam
sistem
identifikasi kejadian yang menggerakkan urutan interaksi, dan pahami
bagaimana kejadian-kejadian tersebut berhubungan dengan objek tertentu
buat penelusuran kejadian untuk setiap “use-case”
buat diagram transisi keadaan untuk sistem
tinjau ulang model perilaku objek untuk verifikasi keakuratan dan konsistensi
Konsep dalam Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
Objek
Objek didefinisikan sebagai konsep, abstraksi atau benda dengan batasan dan arti
untuk suatu masalah.
Semua objek mempunyai identitas yang berbeda dengan lainnya.
Istilah identitas berarti bahwa objek dibedakan oleh sifat yang melekat dan bukan
dengan uraian sifat yang dimilikinya.
Contohnya : kembar identik, walaupun mereka nampak seperti sama, tetapi
merupakan dua orang yang berbeda.
Kadang-kadang objek berarti suatu barang, maka digunakan istilah object instance,
dan object class untuk menunjukkan satu grup dari barang yang sama.
Kelas
Suatu object class menggambarkan kumpulan dari objek yang mempunyai sifat
(atribut), perilaku umum (operasi), relasi umum dengan objek lain dan semantik
umum.
Contoh : Orang, perusahaan , binatang, proses adalah objek.
Analisis dan Perancangan Sistem
18
Setiap orang mempunyai umur, IQ, dan mungkin pekerjaan. Setiap proses mempunyai
pemilik, prioritas, list dari sumber daya yang dibutuhkan.
Objek dan object class sering sama sebagai benda dalam deskripsi masalah.
Atribut
Atribut merepresentasikan karakteristik atau keadaan objek. Pada contoh kasus di atas,
sebuah mobil dapat memiliki atribut warna, harga, dan pembuat. Pada tataran implementasi,
warna dapat direpresentasikan sebagai suatu string (domain nilainya misalnya : merah, biru,
kuning, dll). Harga dapat berupa bilangan floating point atau bilangan integer. Sedangkan
pembuat dapat bertipe struktur yang terdiri dari nama, identitas korporat, dll.
Metode
Metode adalah suatu fungsi atau prosedur yang didefinisikan untuk dapat mengakses
keadaan internal suatu objek dari suatu kelas. Tiap fungsi atau prosedur mendefinisikan
dan mendeskripsikan perilaku khusus suatu objek. Sebagai contoh: kelas Pegawai
memiliki metode Hitung Gaji. Metode sebenarnya merupakan antarmuka yang disediakan
untuk dapat memanfaatkan perilaku objek tersebut. Sebagai contoh : jika diinginkan
dilakukannya perhitungan gaji, maka message „Hitung Gaji” harus dikirimkan ke objek
Pegawai.
Message
Message pada dasarnya adalah pemanggilan fungsi. Namun message berbeda dari
pemanggilan subrutin. Dengan message yang sama dua objek berbeda dapat melakukan
operasi yang berbeda pula. Konsep ini dikenal sebagai Polymorphism.
Enkapsulasi
Enkapsulasi memadukan karakteristik unit di dalam suatu objek (data dan metode). Konsep
ini bertujuan untuk menyembunyikan informasi dan karakteristik objek. Objek dapat
dimanfaatkan hanya dengan cara memanggil metode yang dimiliki objek tersebut.
Analisis dan Perancangan Sistem
19
2. OOD (Object Oriented Design)
OOD (Object Oriented Design) adalah metode mendesain yang mencakup proses
pendekompoisisan objek dan digambarkan dalam notasi sehingga bisa menggambarkan static
dan dynamic model sistem baik secara logical dan/atau physical.
OOD memungkinkan software engineer untuk mengetahui object-object yang
dihasilkan oleh tiap class dan hubungan antar object. Selain itu, OOD menggambarkan
bagaimana hubungan antar object bisa dilakukan, bagaimana behavior dari object
diimplementasikan dan bagaimana komunikasi antar object diimplementasikan.
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan
grafik/gambar
untuk
memvisualisasi,
menspesifikasikan,
membangun,
dan
pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (ObjectOriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang
meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik,
skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software.
Unified Model Language (UML) adalah bahasa universal untuk :
memvisualisasikan grafis model yang tepat.
menetapkan model yang tepat, lengkap, dan tidak ambigu untuk mengampil semua
keputusan penting dalam analisis, desain dan implementasi.
membangun model yang dapat dihubungkan langsung dengan bahasa pemrograman.
mendokumentasikan
semua
informasi
yang
dikumpulkan
oleh
tim
sehingga
memungkinkan untuk berbagi informasi.
Analisis dan Perancangan Sistem
20
Metodologi dalam OOAD :
Metodologi adalah cara systematis untuk mengerjakan analisys and design. Dengan
metodologi, pihak yang membangun system software dapat merencanakan dan mengulangi
pekerjaan dilain waktu. Metodologi juga menghilangkan perbedaan notasi untuk suatu hal
yang sama karena setiap orang akan berbicara dalam bahasa yang sama.
Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama
yaitu :
Encapsulation (Pengkapsulan)
Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data
yang diproses. Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek,
sehingga prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya. Data terlindung dari
prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.
Inheritance (Pewarisan)
Inheritance adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi
data/atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek dari objek
induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya. Inheritance mempunyai arti
bahwa atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas yang mempunyai hubungan
secara hirarki. Suatu kelas dapat ditentukan secara umum, kemudian ditentukan spesifik
menjadi subkelas. Setiap subkelas mempunyai hubungan atau mewarisi semua sifat yang
dimiliki oleh kelas induknya, dan ditambah dengan sifat unik yang dimilikinya. Kelas Objek
dapat didefinisikan atribut dan service dari kelas Objek lainnya. Inheritance menggambarkan
generalisasi sebuah kelas.
Polymorphism (Polimorfisme)
Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa seuatu yang sama dapat mempunyai
bentuk dan perilaku berbeda. Polimorfisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama
mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda. Kemampuan objek-objek yang
berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon message yang sama. Seleksi
dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang seharusnya menciptakan Objek.
Analisis dan Perancangan Sistem
21
Kelebihan dan Kekurangan Object Oriented Analysis and Design (OOAD):
Kelebihan :
Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan
sistem Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,
dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode
OOAD (Sommerville, 2000). Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga
meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan
sistem.
Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat
diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi. Relasi obyek
dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia
nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain
(Sommerville, 2000). Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi
terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan
sistem yang kompleks (Booch, 2007). Encapsliation data dan method, memungkinkan
penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain,
pemrograman dan reduksi harga.
OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain
dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek. Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang
analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang
dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini
memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke
pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam
memelihara.
Kekurangan :
Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple. Pada OOAD lebih fockus
pada coding dibandingkan dengan SSAD. Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team
seperti pada SSAD. Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang
dibutuhkan sistem. Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan
anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional
sistem.
Analisis dan Perancangan Sistem
22
OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan
metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh
waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan
SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005). Metodologi pengembangan sistem dengan
OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang
menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit
terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos,
2005).
Analisis dan Perancangan Sistem
23
E. TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM
Pada perkembangannya Desain Sistem banyak didukung oleh Penggunaan Perangkat Lunak
dan teknologi terbaru. Tujuan penggunaan perangkat lunak untuk analisis memiliki beberapa
tujuan :
1. Meningkatkan Produktivitas
2. Berkomunikasi lebih efektif dengan Pengguna.
3. Mengintegtasikan pekerjaan yang telah dilaksanakan dari awal pengembangan sampai
akhir.
Alat seperti ini dikategorikan dalam jenis CASE (Computer Aided Software Engineering).
CASE adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengotomasi atau mendukung
penggambaran dan analisis dari model sistem dan menyediakan translasi dari model sistem ke
sistem aplikasi. Ada beberapa Tools yang sering digunakan, Misalnya Microsoft Project dan
Rational Rose. Microsoft Project sangat berguna untuk menjadwalan proyek sedangkan
Rational Rose sangat membantu untuk tahapan proses model ataupun data model.
Rekayasa Perangkat Lunak Dibantu Komputer adalah penggunaan metode dengan bantuan
komputer untuk mengatur dan mengendalikan pengembangan perangkat lunak, terutama pada
besar, proyek-proyek yang kompleks yang melibatkan banyak komponen perangkat lunak
dan orang-orang. Menggunakan CASE memungkinkan desainer, penulis kode, penguji,
perencana, dan manajer untuk berbagi pandangan umum dari mana proyek berdiri pada setiap
tahap pembangunan. Kasus membantu memastikan disiplin, proses check-menunjuk. Sebuah
alat CASE dapat menggambarkan kemajuan (atau kurangnya itu) secara grafis. Hal ini juga
dapat berfungsi sebagai repositori untuk atau dihubungkan dengan dokumen dan Program
perpustakaan yang berisi rencana proyek bisnis, persyaratan desain, spesifikasi desain,
spesifikasi kode rinci, unit kode, kasus uji dan hasil, dan pemasaran dan rencana layanan.
CASE tools diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Upper CASE. CASE tools yang didesain untuk mendukung perencanaan, identifikasi, dan
seleksi proyek (permulaan dari perencanaan proyek), tepatnya pada fase analisis dan
desain dari suatu system Tools yang termasuk kelas ini adalah jenis Diagramming tools,
Form and report generators, dan Analysis tools. Contoh CASE tools: Cradle, PRO-IV
Workbench, ProKit*WORKBENCH.
Analisis dan Perancangan Sistem
24
2. Lower CASE. CASE tools yang didesain untuk mendukung tahap implementasi dan
maintenance dari SDLC. Tools yang termasuk kelas ini adalah jenis Code generators.
Contoh CASE tools: Level/l-User Sensitive CASE, PRO-IV application Development.
3. Cross life-cycle CASE/Integrated CASE (I-CASE). CASE tools yang dirancang untuk
mendukung
aktifikas-aktifitas
yang
terjadi
pada
beberapa
fase
dari
SDLC.
Mengkombinasikan Upper dan Lower CASE menjadi satu. Tools yang termasuk kelas ini
adalah jenis Project management tools. Contoh CASE tools: Rational Rose, Poseidon,
ArgoUML, Catalyze, in-Step, Juggler, PRINCE.
Karakteristik yang harus dipenuhi CASE :
1. Mampu membuat diagram untuk perencanaan, analisa dan disain sistem informasi
pada layar komputer
2. Memberikan informasi tentang objek pada diagram dan hubungan antara objek
sehingga set informasi dapat dibuat
3. Menyimpan diagram yang dihasilkan pada penyimpanan diagram
4. Melakukan pengecekan guna keakuratan, integritas dan keutuhan diagram.
5. Mampu memberikan pengguna berbagai tipe diagram yang menunjukkan langkah
analisa dan disain yang berbeda
6. Mampu memberikan pengguna kemudahan membuat diagram program yang
memperlihatkan kondisi, loops, struktur CASE, kurung dan struktur lain yang
diperlukan
7. Memperbaiki model struktur dan disain dari satu tipe sehingga dicapai keakuratan,
konsistensi yang komplit
8. Koordinasikan informasi dari berbagai diagram yang dihasilkan dan secara bersama
akan dapat terintegrasi secara akurat, konsisten dan komplet
9. Menyimpan hasil analissa dan disain pada pusat penyimpanan yang dapat di gunakan
bersama (shared) oleh semua disainer dan analis
10. Pusat penyimpanan dapat dikoordinasikan, memastikan kosnistensi hasil masingmasing analis dan disainer.
Analisis dan Perancangan Sistem
25
Dimana CASE dapat digunakan
CASE tools digunakan dalam semua aktifitas software engineer, termasuk dalam
proses analisis, desain, implementasi, instalasi bahkan maintenance, baik pada lingkungan
yang sederhana sampai yang kompleks yang mencakup: database, people, hardware, network,
operating system.
Bagaimana cara menggunakan CASE? Dalam menggunakan suatu CASE tools, ada beberapa
tahapan yang harus dilakukan terlebih dahulu. Diantaranya:
Lakukan studi terhadap teknologi yang ada agar kita bisa mempersiapkan dampak
perubahan teknologi yang akan terjadi nantinya, sehingga model yang dibangun nantinya
bisa fleksibel terhadap perubahan.
Evaluasi bagaimana jika organisasi yang sudah ada harus dibangun ulang agar bisa
mengambil keuntungan dari teknologi baru.
Tetapkan suatu ketentuan untuk mengganti sistem yang lama dengan teknologi baru yang
paling efektif.
Tentukan suatu metodologi pembangunan sistem.
Contoh Software Upper Case :
Photoshop : perangkat lunak editor citra buatan adobe system yang dikhususkan untuk
pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek.
Ken Rename : software dengan utilitas untuk mengubah nama tambahan jumlah file dan
memiliki pohon direktori untuk memilih file.Ken rename memiliki banyak kebiasaan
pintas keyboard untuk membantu pengguna memastikan aliran cepat dan mudah dari
aplikasi.
Adobe Premier : perangkat lunak editor yang dikhususkan untuk pengeditan video/film
dengan berbagai efek.
Batch File Rename : Aplikasi yang mempu mengkonversi file ke dalam share point
kompatibel serta format yang kompatibel internet dan menyediakan fitur yang berbeda
untuk nomor renumbering urutan dan mengubah nama file musik Mp3 dengan bantuan tag
seperti album,judul.
Software Password Generator : program yang dirancang untuk menghasilkan
crack,pasword dengan mudah dan cepat,kita dapat mengubah password yang sangat kuat
hingga 128 panjang karakter untuk semua acount.sementara untuk membuat sandi,kita
dapat menggunakan huruf,angka,simbol,dan juga sebagai kombinasi.
Analisis dan Perancangan Sistem
26
Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Pengembangan Sistem :
Kelebihan :
1. Meningkatkan produktivitas.
2. Membuat prototipe dapat dilakukan dengan lebih mudah, sehingga pemakai dapat
melihatkemajuan proses pengembangan lebih cepat.
3. Membuat perubahan-perubahan rancangan sistem dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Kekurangan :
1. Tidak kompatibel.
2. Biaya.
3. Harapan yang tidak terpenuhi.
Analisis dan Perancangan Sistem
27
BAB III
KESIMPULAN
Terdapat beberapa Pendekatan-pendekatan Sistem antaranya Metode Pengembangan
Evolusioner, Metode Pengembangan Beriorentasi Pemakaian Ulang, Prototyping, dan Object
Oriented Analysis and Design. Masing-masing pendekatan mempunyai Kelebihan dan
Kelemahan tersendiri. Pada umumnya pendekatan sistem dimaksudkan untuk menutup
kelemahan dari sistem SDLC (System Development Life Cyle) yang memiliki model
pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus
dilakukan pada tahap awal proses. Dengan mengetahui pendekatan sistem ini kita bisa
memilih metode yang paling tepat untuk mengembangkan sistem sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada. Kemudian beberapa Tools seperti CASE (Computer Aided Software
Engineering) juga bisa digunakan untuk mempermudah pengembangan sistem informasi
yang kita lakukan.
Analisis dan Perancangan Sistem
28
DAFTAR PUSTAKA
REFERENSI METODE PENGEMBANGAN EVOLUSIONER
moodle.autolab.uni-
pannon.hu/Mecha_tananyag/szoftverfejlesztesi_folyamatok_angol/ch03.html#d0e566
tutorialride.com/software-engineering/evolutionary-process-models-in-softwareengineering.htm
trisnowlaharwetan.wordpress.com/2010/02/13/model-pengembangan-evolusioner-dalamrekayasa-perangkat-lunak/
ziekrenz.blogspot.co.id/2011/10/5-model-konvensional-proses-perangkat.html
docslide.net/documents/modul-rekayasa-perangkat-lunak-2.html
murtri.wordpress.com/2014/08/25/model-model-pengembangan-perangkat-lunak-besertacontoh-penerapannya
reginaputi13.blog.upi.edu/2015/02/14/rekayasa-perangkat-lunak-dan-model-prosesnya
rifkanisa19.wordpress.com/2014/08/23/macam-macam-model-pengembangan-software
kabarkushobat.wordpress.com/2013/03/05/model-dalam-rekayasa-perangkat-lunak/
astrihardi.blogspot.co.id/2015/06/metode-metode-pengembangan-sistem_13.html
kalimatlepas.blogspot.co.id/2014/05/model-proses-evolusioner.html
nanawindiarto.blogspot.co.id/2013/03/proses-perangkat-lunak-sekumpulan.html
books.google.co.id/books?id=oHi8C1W4N7wC&pg=PA34&lpg=PA34&dq=metode+pen
gembagan+evolusioner&source=bl&ots=3MXjxEb2Jn&sig=UDk8SraxsHgMr194hl0Xem
sAErA&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=metode%20pengembagan%20evolusi
oner&f=false
REFERENSI METODE PENGEMBANGAN BERIORENTASI PEMAKAIAN
ULANG (RE-USABLE)
slideshare.net/arfianti/perancangan-dengan-pemakaian-ulang
sites.google.com/a/student.unsika.ac.id/metodologi-penelitian-angrraeni-qoriah/5-metodepenelitian
seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/02/seputar-pengertian-desain-sistem.html
books.google.co.id/books?id=oHi8C1W4N7wC&pg=PA34&lpg=PA34&dq=metode+pen
gembagan+evolusioner&source=bl&ots=3MXjxEb2Jn&sig=UDk8SraxsHgMr194hl0Xem
sAErA&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=metode%20pengembagan%20evolusi
oner&f=false
Analisis dan Perancangan Sistem
29
REFERENSI PROTOTYPING
abhique.blogspot.co.id/2012/11/metode-prototyping-dalam-pengembangan.html
idasofia-belajarbersama.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-prototype.html
istqbexamcertification.com/what-is-prototype-model-advantages-disadvantages-andwhen-to-use-it
searchcio.techtarget.com/definition/Prototyping-Model
helniwijayanti.blogspot.co.id/2013/11/prototyping-model.html
hellisfun.wordpress.com/imk/apakah-perlu-menggunakan-protoype
dwixuty.blogspot.co.id/2013/10/kelebihan-dan-kekurangan-metode.html
REFERENSI OBJECT ORIENTED ANALYSIS AND DESIGN (OOAD)
helpyp.wordpress.com/2013/10/18/pengertian-ooad-object-oriented-analysis-and-design
nurdiyantoeresha.blogspot.co.id
peterdraw.wordpress.com/2011/10/30/konsep-ooad-object-oriented-analysis-design
pbo-kelompok9-c.blogspot.co.id/2012/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html
aih25.blogspot.co.id/2013/03/ooad-object-oriented-analysis-and-design.html
en.wikipedia.org/wiki/Object-oriented_design
nurdiyantoeresha.blogspot.co.id
lina-embun.blogspot.co.id/2012/04/metode-ooad-object-oriented-analysis.html
books.google.co.id/books?id=oHi8C1W4N7wC&pg=PA34&lpg=PA34&dq=metode+pen
gembagan+evolusioner&source=bl&ots=3MXjxEb2Jn&sig=UDk8SraxsHgMr194hl0Xem
sAErA&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=metode%20pengembagan%20evolusi
oner&f=false
REFERENSI TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM
hellobeautifulthings.blogspot.co.id/2013/12/definisi-case-computer-aided-software.html
kidz4ever.wordpress.com/2010/10/11/case-tool/
hackersusua.blogspot.co.id/2011/07/case-computer-aided-software.html
books.google.co.id/books?id=oHi8C1W4N7wC&pg=PA34&lpg=PA34&dq=metode+pen
gembagan+evolusioner&source=bl&ots=3MXjxEb2Jn&sig=UDk8SraxsHgMr194hl0Xem
sAErA&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=metode%20pengembagan%20evolusi
oner&f=false
Analisis dan Perancangan Sistem
30