Content-Length: 133775 | pFad | https://www.academia.edu/39817070/Critical_Journal_Review

(DOC) Critical Journal Review
Academia.eduAcademia.edu

Critical Journal Review

2019, Ani wahyuni

CRITICAL JOURNAL REVIEW PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DI SMP NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA DAN THE IMPLEMENTATION OF PROJECT BASED LEARNING TO IMPROVE STUDENTS RESPONSIBILITY IN SOCIAL STUDIES LEARNING ( Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS ) Dosen: Muhammad Kaulan Karima, S. Pd.I, M. Pd OLEH: KELOMPOK 3 Ani Wahyuni (0306181061) Cindri Cantika ( 0306181030 ) Feni Adelia ( 0306182096 ) Muhammad Mahkota Lubis ( 0306181042 ) Nasywa Hilmi (0306182095 ) Putri Harapan Hasibuan ( 0306181011 ) Robiatul Adawiyah Lubis ( 0306182168 ) Siti Aulia Hutagalung ( 0306181056 ) Siti Masyita (0306183204 ) Winda Apriani (0306181021) PGMI 4 / Semester II FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA 2018/2019 REVIEW JURNAL Identitas Jurnal Identitas Jurnal Utama Judul : Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Gaya Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Di SMP Negeri Di Kota Yogyakarta Penulis : Prihma Sinta Utami dan Abdul Gafur Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan IPS Vol/No : Volume 2 / No 1 ISSN : p-ISSN: 2356-1807 dan e-ISSN: 2460-7916 Penerbit : http://journal.uny.ac.id/index.php/hsjpi Tahun Terbit : 2015 Identitas Jurnal Kedua Judul : The Implementation of Project Based Learning To Improve Students Responsibility in Social Studies Learning Penulis : Novitasari , Erlina Wiyanarti dan Jupri Nama Jurnal : International Journal Pedagogy Of Social Studies Vol/No : Vol 3 / No. 2 ISSN : - Penerbit : http://ejournal.upi.edu/index.php/pips/article/view/14468/8807 Tahun Terbit : 2018 Isi Jurnal Isi Jurnal Utama Pada jurnal utama terdapat beberapa bagian berupa; Pendahuluan, Metode Penelitian, Simpulan, Saran dan Daftar Pustaka. Pendahuluan Pendidikan mempunyai peran penting dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Tetapi dalam realitanya ada faktor-faktor yang membuat proses pendidikan tersebut terkendala, yaitu terdapat dalam faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu masalah yang terdapat dalam siswa itu sendiri baik soal psikologi maupun fisiologinya. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu faktor dari luar diri siswa itu sendiri meliputi lingkungan sekitar, guru, faktor sosial, metode pembelajaran, dll. Demikian juga pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pembelajaran IPS membutuhkan sinergi atau kesatuan dari beberapa faktor internal maupun eksternal yang ada pada diri siswa untuk mencapai hasil belajar yang baik. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi suasana belajar yang menyenangkan dan memungkinkan siswa untuk mengembangkan kreativitas. Pengamatan di beberapa SMP, contohnya SMP Negeri 15 Yogyakarta mengenai pembelajaran IPS membuktikan bahwa metode yang digunakan masih metode ceramah atau diskusi kelompok yang hal tersebut cukup membosankan. Tetapi pada SMP Negeri 14 Yogyakarta pada sebagian kelas sudah mulai diterapkan metode yang bisa membangun suasana kelas. Pada bagian pendahuluan ini penulis tidak menjelaskan pengertian pendidikan dan metode pendidikan, penulis langsung menjelaskan seperti apa peran dari pendidikan maupun metode pendidikan. Hal ini membuat jurnal kurang tersusun secara sistematis. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian ini dikatakan eksperimen semu karena peneliti tidak mengontrol semua variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil belajar IPS siswa antara yang belajar dengan metode PBL dan siswa yang belajar dengan metode Think-Pair-Share dengan variabel kontrolnya adalah gaya belajar siswa. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh dari metode dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMP Negeri di kota Yogyakarta yang berjumlah 16 sekolah. Tahap selanjutnya adalah menentukan kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen. Jumlah kelas di SMP Negeri 15 Yogyakarta sebanyak 10 kelas paralel, selanjutnya dari 10 kelas tersebut peneliti memilih 4 kelas sebagai kelas eksperimen. Penentuan 4 kelas tersebut dilakukan secara random, terpilih kelas 7B, 7E, 7H dan 7I sebagai kelas eksperimen. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data dalam metode ini, penulis tidak menjelaskan apa itu metode PBL dan metode Think-Pair-Share. Padahal jika dilihat, dalam jurnal ini penulis mengatakan bahwa penelitiannya ini untuk membandingkan antara metode PBL dan Think-Pair-Share. Hal ini membuat pembaca pemula akan sedikit susah memahami maksud dari metode penelitiannya. Kesimpulan Pertama dari segi pengaru antara metode PBL dan TPS terhadap hasil belajar Ips yang penerpan metode PBL memperoleh rata-rata sebesar 65,50 sedangkan penerapan TPS sebesar 76,37, yang kedua dari segi pengaruh gaya beajar terhadap hasil belajar ips. Dari penerapan metode PBL memperoleh hasil 68,25 sedangkan dengan penerapan metode TPS memperoleh hasil 80,20. Penerapan metode TPS berdampak lebih besar dibandingan dengan penerapan metode PBL. Namun tidak begitu signifikan hal ini bisa terlihat dari hasil analisis anava dua jalur menyimpulkan bahwa diperoleh nilai probabilitas (p) atau peluang kesalahan sebesar 0,532 > 𝜶= 0,05. Dengan demikian metode pembelajaran dan gaya belajar tidak memiliki interaksi yang signifikan dalam mempengaruhi hasil belajar IPS. Jadi kesimpulannya adalah, terdapat pengaruh antara gaya belajar terhadap hasil belajar IPS dan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya belajar dengan hasil belajar IPS menurut penelitian yang telah dilakukan. Isi Jurnal Kedua Pada jurnal kedua terdapat beberapa bagian berupa; Introduction, Method, Results And Discussions, Conclusion, Acknowledgement Dan References. Sebagai berikut: Introduction Pendidikan sangat penting di Indonesia, kehidupan sosial dan bangsa untuk meningkatkan sumber daya manusia. Keberhasilan suatu negara bisa diraih melalui pendidikan dengan mengembangkan potensi setiap individu. Karena pendidikan sangat penting, maka pemerintah telah menyatakan sistem pendidikan wajib belajar atau sekolah selama 12 tahun. Sementara itu, untuk menangani masalah yang berkaitan dengan siswa seperti tanggung jawab, salah satu model yang diterapkan adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter dapat dipelajari melalui berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang terkandung dalam kurikulum, satu dari mata pelajaran yang dapat mengembangkan karakter pendidikan yaitu mata pelajaran IPS. IPS sebagai program pendidikan, tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial tetapi juga menumbuhkan dan membimbing siswa untuk menjadi warga negara yang memiliki tanggung jawab sebagai masyarakat dan bangsa. Penulis menyebutkan bahwa untuk menangani masalah yang berkaitan dengan siswa seperti tanggung jawab, salah satu model yang diterapkan adalah pendidikan karakter penulis, namun didalam jurnal tersebut penulis tidak menjelaskan bagaimana pendidikan karakter itu. Method Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menggambarkan suatu situasi atau fenomena sosial dalam suatu lingkup tertentu, bahwa hasilnya ada di bentuk deskripsi dan narasi deskripsi serta digunakan untuk menganalisis benda-benda alami. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dari segi penulisan tidak ada kata yang salah, dan penulis memaparkan pejelasan dengan bahasa yang singkat dan padat sehingga mudah dipahami. Results And Discussions Melalui diskusi Pembelajaran Model PBL dilakukan perencanaan untuk meningkatkan siswa yang bertanggung jawab rencana pembelajaran atau sering disebut dengan RPP adalah dokumen penting dan harus disiapkan oleh guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. Ini membantu para guru membimbing dan membantu mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan ditentukan dalam rencana pelajaran. Dalam menerapkan model PBL, ada beberapa kendala yang dihadapi guru. Berdasarkan hasil observasi, dokumentasi dan mewawancarai kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan model PBL ke meningkatkan tanggung jawab siswa adalah sebagai berikut: Pertama, guru mengalami kendala tentang kurangnya kondusif suasana dan memperhatikan siswa dipertimbangkan dengan cermat sulit, kendala ini disebabkan oleh jumlah siswa yang berlebihan yang tidak memenuhi standar. Kedua, guru mengalami kendala tentang fasilitas belajar dan sumber belajar yang kurang mendukung untuk kegiatan belajar. Pada bagian result and discussion, penulis menyebutkan beberapa singkatan namun tidak menuliskan apa kepanjangan, misalnya pada penulisan subjudul PBL. Seharusnya penulis menyebutkan kepanjangan PBL (Project Based Learning ), sehingga memudahkan pembaca dalam memahaminya. Conclusion Dalam jurnal tersebut dapat didimpulkan bahwasanya berdasarkan hasil penelitian pada implementasi pembelajaran berbasis proyek melalui pendidikan karakter untuk meningkatkan tanggung jawab siswa dapat disimpulkan sebagai berikut: Perencanaan disusun oleh guru untuk menerapkan pembelajaran model PBL dengan mengatur rencana yang mencakup rencana pelajaran, media pembelajaran, materi yang untuk disampaikan dan penilaian. Implementasi penelitian dilakukan dalam empat pertemuan,di mana setiap pertemuan adalah serangkaian kegiatan dalam pembelajaran model PBL. Dalam menjalankan aplikasi belajar model PBL guru mempunyai hambatan seperti suasana kelas yang kurang kondusif dan kurangnya kontrol siswa karena jumlah siswa terlalu banyak dan melebihi batas standar dan kurangnya fasilitas dan infrastruktur yang bisa mendukung pengajaran dan pembelajaran kegiatan. Hal-Hal Penting pada Jurnal Hal-Hal Penting pada Jurnal Utama Pada pendahuluan jurnal yang ditulis oleh Prihma Sinta Utami dan Abdul Gafur terdapat beberapa hal penting, antara lain: Pendidikan mempunyai peranan penting untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mewujudkan cita-cita suatu bangsa pada generasi muda. Ada dua faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa secara umum, yaitu faktor internal atau faktor yang berasal dari diri siswa baik psikologis maupun fisiologis dan eksternal yang berasal dari luar berupa lingkungan yang terjadi pada siswa. Untuk mencapai hasil belajar siswa pembelajaran IPS memerlukan sinergi atau kesatuan dari beberapa faktor internal maupun eksternal pada diri siswa. Metode pembelajaran yang tepat dapat memengaruhi suasana belajar siswa agar lebih menyenangkan atau menggairahkan dan memungkinkan siswa untuk mengembangkan kreatifitas seperti metode yang bervariasi, metode konvensional, metode kooperatif, metode diskusi antara guru dan siswa Terdapat tiga gaya belajar pada diri siswa yaitu gaya belajar visual, auditory, dan kinestetik. Ketiga tipe ini mempunyai cara dan pendekatan yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik yang dimiliki oleh siswa. Pada bagian metode terdapat beberapa hal penting, yaitu: Tujuan penelitian Pengaruh dari metode dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar IPS. Menggunakan desain faktorial 2x2. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu (tidak mengontrol semua variabel luar) Menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes yaitu teknik untuk mengetahui hasil belajar siswa. Sedangkan teknik non tes berupa angket. Pada bagian kesimpulan terdapat hal penting, yaitu: Terdapat pengaruh antara metode PBL dan TPS terhadap hasil belajar IPS. Hasil belajar siswa dengan metode PBL yaitu 65.50 sedangkan hasil belajar siswa dengan metode IPS yaitu 76,37. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran dan gaya belajar terhadap pembelajaran IPS. Seorang guru hendaknya melaksanakan inovasi penerapan metode pembelajaran yang menarik dalam melaksanakan pembelajaran IPS tanpa memperhatikan gaya belajar siswa. Hal-Hal Penting pada Jurnal Kedua Pada pendahuluan jurnal yang ditulis oleh Novitasari , Erlina Wiyanarti dan Jupri terdapat beberapa hal yang penting, antara lain: Pendidikan sangat penting di Indonesia kehidupan sosial dan bangsa untuk meningkatkan SDM. Pendidikan sangat penting, dimana pemerintah telah mewajibkan sekolah atau wajib belajar 12 tahun. Di era globalisasi perkembangan teknologi yang demikian cepat membuat orang jadi mudah didapat informasi . Pemerintah khawatir tentang generasi muda yang kurang bermoral nilai karena perkembangan zaman. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk dan membangun pola pikir, sikap siswa dan perilaku agar menjadi positif, bermoral, mulia, dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter adalah upaya membimbing perilaku manusia menuju nilai-nilai kehidupan. Salah satu nilainya adalah tanggung jawab. Mata pelajaran yang dapat mengembangkan karakter pendidikan yaitu mata pelajaran IPS. Pada bagian metode terdapat beberapa hal penting, diantaranya: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif Objek dalam penelitian ini adalah guru IPS di kelas VIII dan siswa kelas VIII AB (gabungan kelas) dengan 42 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Pada bagian hasil dan pembahasan beberapa hal penting, diantaranya: IPS adalah penyederhanaan ilmu sosial disiplin, ideologi negara dan sosial masalah, yang terorganisir dan disajikan secara ilmiah dan secara psikologis untuk tujuan pendidikan di SD dan SMP serta SMA. Studi sosial adalah studi yang berasal dari ilmu sosial dan humaniora yang tidak hanya mempelajari materi juga harus bisa menyelesaikan masalah di sekitarnya. Tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan IPS adalah mengarahkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik dan memiliki kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk memecahkan masalah sosial yang dialami siswa dalm kehidupan nyata itu semakin mengglobal. Pembelajaran IPS tidak hanya untuk mencapai kurikulum dan tujuan akademik tetapi juga menurut siswa untuk memiliki karakter yang mulia sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia. Pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan tanggung jawab siswa dalam studi sosial. Dalam menerapkan model PBL masih ada beberapa kendala yang dihadapi guru Pada bagian kesimpulan terdapat hal penting, yaitu: Perencanaan disusun oleh guru dalam bentuk RPP Dalam menerapkan model PBL masih ada beberapa k.endala yang dihadapi guru Implementasi penelitian dilakukan dalam empat pertemuan Perbandingan Jurnal Dalam jurnal pertama (nasional) terdapat kesimpulan beserta saran, sedangkan dalam jurnal kedua (internasional) hanya terdapat kesimpulan tidak disertai saran. Jurnal pertama hanya menggunakan 4 referensi sedangkan jurnal kedua banyak menggunakan referensi yang membuat lebih luasnya wawasan pembaca. Dari jurnal pertama pada bagian pendahuluan sudah cukup jelas karena jurnal pertama memberikan teori tentang gaya belajar seperti apa yang mempengaruhi hasil belajar siswa dan apa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa baik internal maupun eksternal. Pada jurnal kedua, pendahuluan yang ditulis juga cukup jelas , didalamnya sudah menjelaskan teori yang berkaitan dengan judul penelitian. Jurnal pertama pada bagian metode penelitian jelas dan rinci dimana di dalamnya terdapat judul kecil yang memisahkan antara metode yang digunakan, sampel, tempat penelitian dsb. Dalam jurnal kedua, metode yang dijelaskan hanya singkat dan langsung beralih pada judul hasil dan pembahasan. Pada jurnal pertama, tidak ada judul besar “Hasil dan Pembahasan”. Semuanya di jadikan satu dengan metode penelitian, sehingga membuat para pembaca harus lebih selektif lagi dalam membaca agar bisa mengetahui bagian mana hasil dan pembahasan. Tetapi dalam pembahasan jurnal pertama ini rinci, karena disertai dengan teknik analisis data yaitu uji prasyarat analisis. Pada jurnal kedua sudah ada judul besar tentang hasil dan pembahasan, yang didalamnya dijelaskan apa saja model-model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan judul penelitian tersebut. Kritik Jurnal Pada jurnal utama lebih membahas tentang bagaimana proses belajar didalam kelas berlangsung serta proses belajar diluar kelas, dan cara bagaimana murid atau siswa mudah dalam memahami mata pelajaran IPS di sekolah menengah pertama atau SMP. Selain itu jurnal ini membahas tata cara pengajaran IPS dengan berbagai macam metode agar siswa tidak mudah jenuh dengan mata pelajaran ini mulai dari metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab dan metode lainnya yang membuat siswa tertarik dalam mempelajari mata pelajaran IPS. Sedangkan pada jurnal kedua sama sama membahas tentang kependidikan untuk mata pelajaran IPS. Yang membedakan pada jurnal kedua ini yaitu membahas potensi anak didik dalam mengembangkan potensi atau kemampuan dibidang akademik lain. Pada jurnal ini juga pemerintah mewajibkan belajar hanya selama 12 tahun. Selain itu terdapat bagaimana cara penanaman karakter terhadap pemahaman tentang pendidikan. Jurnal ini juga sama-sama menggunakan metode yang berbasis proyek untuk mengembangkan karakter dalam hal bertanggung jawab terhadap tugas siswa. Di dalam jurnal ini tidak dibahas secara menyeluruh tentang IPS tetapi membahas ilmu sosial juga serta cara memecahkan masalah tersebut.








ApplySandwichStrip

pFad - (p)hone/(F)rame/(a)nonymizer/(d)eclutterfier!      Saves Data!


--- a PPN by Garber Painting Akron. With Image Size Reduction included!

Fetched URL: https://www.academia.edu/39817070/Critical_Journal_Review

Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy