Pancasila Dalam Kontek Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Pancasila Dalam Kontek Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Pancasila Dalam Kontek Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
BANGSA INDONESIA
merubah kehidupan dan pandangan masyaraat dapat dilihat pada sistem sosial-
komunikasi terbuka, sehingga terjadi mobilitas sosial baik horisontal maupun vertikal
serta perubahan gaya hidup dan nilai-nilai. Tidak lama kemudian Islam masuk ke
politik dan degenerasi kultural. Akibatnya terciptalah kondisi yang baik bagi suatu
Belanda mulai masuk ke Indonesia dan terjadilah perubahan politik kerajaan yang
Sebagai tindakan lanjut dari janji Kaisar Hirohito yang akan memberikan
kemerdekaan kepada bangsa Indonesia maka dibentuklah suatu badan yang bertugas
nama BPUPKI.
Pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei – 1 Juni 1945) dengan pembicaranya
adalah Mr. Muh. Yamin, Mr. Soepomo, Drs. Moh. Hatta, dan Ir. Soekarno. Mereka
dasarnya suatu negara yang akan didirikan yang disebutnya philosophische gronsag,
yaitu fundamen, filsafat, jiwa dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya
Pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang
beku sehingga seluruh komponen bangsa terutama para intelektual muda dapat
memberikan ide-ide baru dan kreatif untuk merevitalisasi Pancasila dalam realitas
Panitia sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945 dan menghasilkan kesepakatan yang
dituangkan dalam Mukadimah Hukum Dasar, alinea keempat dalam rumusan dasar
pemeluknya.
3. Persatuan Indonesia.
permusyawaratan/perwakilan.
Jakarta.
Pada sidang kedua BPUPKI tgl 10 Juli 1945 dibicarakan mengenai materi
undang-undang dasar dan penjelasannya. Sidang kedua ini juga berhasil menentukan
bentuk negara Indonesia yaitu Republik. Seiring berjalannya waktu, dibentuklah PPKI
Dalam sidang tersebut terdapat perubahan yang telah dilakukan yaitu perubahan pada
sila pertama (tujuh buah kata dihilangkan dan diganti dengan kata-kata Yang Maha
Esa) dan beberapa perubahan pada rancangan UUD. Pada saat itu juga Pembukaan
negara Republik Indonesia. Pada sidang tersebut juga menetapkan Ir. Soekarno dan