Pemutihan Pulp Dengan H2O2
Pemutihan Pulp Dengan H2O2
Pemutihan Pulp Dengan H2O2
123-128
Abstract
The use of bleaching agent has increased as the result of increasing of paper consumption. The
conventional bleaching agent that commonly used is material containing of chlorine. This material is
not environmentally friendly and should be replaced by environmentally benign chemical, such as
H2O2. About 40 gram of dry Akasia pulp was mixed with 600 ml of distilled water was put into plastic
bag heated in a water bath. When the temperature reached 630C, a solution of 4 % of H2O2 and
distilled water was added to obtain 5 % consistency. This mixture was put into water bath and was
heated for 2 hours. The same procedure was conducted with various concentration of H2O2, time and
pH. At the end of the process, the pulp was dewatered and washed. The filtrate obtained from the
initial dewatering was used to determine the residual of H2O2. The pulp was analyzed to determine
brightness, fiber strength and kappa number. The maximum achievement of brightness was 62,1 %
ISO, 6.86 of kappa number and 1.02 kg/15 mm of fiber strength, which are reached at16 % of the use
of H2O2, pH 11 and 5 hours of bleaching time. This achievement is similar to bleaching result by the
additional of 4% H2O2. Inefficient usage of H2O2 was caused by some metal ions in the pulp which
facilitate the decomposition of H2O2 to produce oxygen and water which has not effect on increasing
the brightness. To improve the bleach ability of H2O2, initial treatment to remove metal ions from pulp
should be done.
Key words: akasia, bleaching, hydrogen peroxide
Abstrak
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan kertas, kebutuhan bahan pemutih juga mengalami kenaikan.
Saat ini bahan pemutih yang banyak digunakan adalah senyawa yang mengandung khlor. Senyawa
ini sangat tidak ramah lingkungan, oleh karena itu, perlu dicari bahan yang ramah lingkungan untuk
menggantikannya. Salah satunya adalah hidrogen peroksida. Pulp dari pohon akasia sebanyak 40
gram kering dicampur dengan 600 ml aquadest dimasukkan dalam kantung plastik dipanaskan dalam
water bath. Setelah suhu mencapai 630C, kantung plastik diambil kemudian ditambah hidrogen
peroksida sebanyak 4% dari pulp kering dan aquadest sehingga mencapai konsistensi 5%. Campuran
dimasukkan kedalam water bath untuk dipanaskan lebih lanjut hingga 2 jam. Hal yang sama
dilakukan pada berbagai kadar hidrogen peroksida, waktu dan pH. Pada akhir proses, pulp
dipisahkan dengan filtratnya dan dicuci dengan aquades. Filtrat yang diperoleh dianalisa sisa
hidrogen peroksidanya. Pulp yang diperoleh dianalisa derajat putih, kekuatan serat serta bilangan
kappanya. Maksimum derajat putih yang bisa dicapai adalah 62,1% ISO, bilangan kappa 6,86 dan
fiber strength 1,02 kg/15mm yang dicapai pada pemakaian H2O2 16%, pH 11 selama 5 jam.
Pencapaian ini hampir sama dengan hasil yang dicapai ketika penambahan H2O2 4%. Ketidak
efektifan pemakaian H2O2 disini disebabkan oleh adanya beberapa metal ion yang ada di dalam pulp
yang bertindak sebagai katalisator terjadinya reaksi dekomposisi dari H2O2 membentuk oksigen dan
air yang tidak efektif dalam memberikan efek terhadap proses pemutihan. Untuk meningkatkan bleach
ability dari hydrogen peroksida, perlu dilakukan treatment awal untuk mengeluarkan metal ion dari
pulp.
Kata kunci : akasia, pemutih, hidrogen peroksida
123
(2)
Brightness,
% ISO
H2O2 (%) pH
2j
3j
4j
5j
2j
3j
4j
Pemakaian H2O2,
g
Fiber strength,
kg/15 mm
Bilangan Kappa
5j
2j
3j
4j
5j
2j
3j
4j
5j
9,8 52,8 55,6 55,6 55,6 9,24 8,45 7,92 7,66 1,28 1,17 1,29 1,29
0,91
1,03
1,16
1,21
11 55,6 55,6 55,6 55,6 8,98 7,39 7,39 7,55 1,13 0,94 1,02 1,29
1,35
1,45
1,50
1,52
9,8 55,6 55,6 58,3 58,3 8,71 7,97 7,79 7,41 1,27 0,91 0,75 1,37
2,13
2,42
2,59
2,68
11 55,6 56,3 56,9 56,9 7,17 6,92 6,60 6,47 0,95 1,00 1,16 1,10
2,80
3,04
3,15
3,17
9,8 58,3 58,3 58,3 61,1 7,92 7,28 7,00 6,86 1,32 1,29 0,97 0,91
3,75
4,09
4,30
4,38
11 56,9 56,9 59,5 59,5 7,61 6,90 6,73 6,73 1,02 1,12 1,15 1,13
4,28
4,45
4,70
4,77
9,8 58,3 58,3 61,1 61,1 7,79 7,52 7,26 6,60 1,22 0,98 1,17 1,10
4,48
4,90
5,27
5,47
11 59,5 59,5 59,5 62,1 7,04 7,00 6,86 6,86 0,82 1,29 1,02 1,02
5,47
6,13
6,32
6,38
12
Brightness, % IS O
16
60
60
55
55
Brightness, %ISO
50
pH = 9
pH = 11
45
40
50
pH = 9
pH = 11
45
40
3
waktu, jam
4 % H2O2
waktu, jam
8 % H2O2
65
65
60
Brightness, %ISO
Brightness, %ISO
60
55
pH = 9
50
pH = 11
45
55
pH = 9
50
pH = 11
45
40
40
waktu, jam
12 % H2O2
waktu, jam
16 % H2O2
1,6
3,5
3
pemakaian H2O2, g
pemakaian H2O2, g
1,4
1,2
1
0,8
0,6
pH = 9
0,4
pH = 11
2
1,5
pH = 9
pH = 11
0,5
0,2
0
0
0
126
2,5
waktu, j am
waktu, j am
4 % H2O2
8 % H2O2
6
pemakaian H2O2, g
pemakaian H2O2, g
4
3
pH = 9
pH = 11
1
5
4
3
pH = 9
pH = 11
0
0
waktu, j am
waktu, j am
12 % H2O2
16 % H2O2
8
7
6
5
4
52
54
56
58
60
62
64
Brightness, % ISO
127
128