Kasus CG SAP 10
Kasus CG SAP 10
Kasus CG SAP 10
Pinang, memiliki kalori yang lebih rendah dari Prima dengan tingkat kelembaban
3.
yang
dinamakan
Laporan
Pembangunan
Berkelanjutan
Tak
Hanya
Menambang milik KPC telah disebutkan perkembangan apa saja yang telah mereka
lakukan. Apalagi dengan berbagai penghargaan yang telah mereka terima, seperti
Millennium Development Goals (MDGs) Award dari Metro TV dan perwakilan PBB
dalam bidang pemberantasan HIV/AIDS pada 2008. Namun, pada kenyataannya, pada
tahun 2010 awal ini masyarakat mulai kritis dan mempertanyakan langkah-langkah CSR
lainnya dari KPC. Dalam menganalisis masalah CSR KPC ini, ada beberapa model
implementasi CSR yang bisa diaplikasikan. Pada dasarnya, perusahaan harus menyadari
bahwa perusahaan memiliki beberapa aspek yang harus dipenuhi, bukan hanya aspek
etika.
Yang pertama ada dilihat dari 4 Langkah Piramida CSR. Dimana hal ini pula
yang seharusnya dilakukan oleh KPC. Bila dianalisis satu per satu, pada aspek economic,
KPC sudah memenuhi hal ini dengan memperoleh pendapatan sebesar USD 1.741,93
juta. Hal ini merupakan pendapatan yang cukup besar dengan pangsa pasar ekspor yang
berada di beberapa negara di belahan dunia. Walaupun begitu, aspek legal yang berada
pada dimensi di atas economic sudah dibuat kontraknya. Namun, hal ini pun masih
dipertanyakan implementasinya sejak pembuatan kontrak ataupun pengucapan janji
pembangunan pada 2003 sampai pada tahun 2010. Walaupun pada laporan terkait di
tahun 2008 sudah disebutkan community expenditure commitment sebesar USD
5.000.000 dan biaya lingkungan sebesar USD 18.771,896. Pada dimensi ethical,
sebenarnya KPC sudah mulai memberikan berbagai bantuan dengan kegiatan yang
berfokus pada tujuh pembangunan berkelanjutan, yakni:
1. Pengembangan agribisnis
2. Peningkatan kesehatan dan sanitasi
3. Pendidikan dan pelatihan
4. Peningkatan infrastruktur masyarakat
5. Pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah (KUKM)
6. Pelestarian alam dan budaya
7. Penguatan kapasitas lembaga masyarakat dan pemerintah, dan pemberdayaan
masyarakat.
Namun, pelaksanaan yang kurang terkoordinasi dari tahun ke tahun membuat
pelaksanaannya cukup baik pada tahun-tahun awal sampai ke 2008 akan tetapi agak
terganggu pelaksanaannya pada tahun 2009 dan 2010 sehingga muncul masalah dengan
Forum MSH-CSR. Aspek terakhir yang perlu diperhatikan adalah philanthropic yang
sebenarnya nice to do meskipun bukanlah sesuatu yang wajib untuk dilakukan. Menjadi
sebuah corporate citizen yang menguntungkan masyarakat sekitar dan memenuhi
berbagai aspek lainnya untuk dapat hidup berdampingan antara produsen ataupun
pengusaha dan masyarakat sekitar serta stakeholders lainnya.
Selain itu juga tanggung jawab sosial perusahaan / CSR merupakan strategi bisnis
yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan dan keberlanjutan perusahaan. Untuk
menjamin kelangsungan dan keberlanjutan sebuah perusahaan, maka perusahaan
tersebut harus memperhatikan semua aspek yang meliputi ekonomi (Profit), sosial
(People), dan lingkungan (Planet) atau disebut juga triple bottom line.
Walaupun diatas kertas, KPC bisa memberikan data-data mengenai realisasi dari
triple bottom line tersebut, akan tetapi apa yang dirasakan oleh masyarakat sekitar
tersebut yang bisa menjadi tolak ukur apakah realisasi tersebut bisa berjalan dengan baik
atau tidak. Seperti ekonomi (profit), dimana hal itu diimplementasikan dalam bentuk
peneliti
PSKK-UGM
menyebutkan,
walaupun
sulit
KPC
untuk memperoleh license to operate, baik dari pemerintah maupun masyarakat. CSR
juga bisa berfungsi sebagai strategi risk management perusahaan. Pendekatan CSR yang
berdasarkan motivasi karitatif dan kemanusiaan ini pada umumnya dilakukan secara adhoc, partial, dan tidak melembaga. CSR pada tataran ini hanya sekadar do good dan to
look good (berbuat baik agar terlihat baik). Perusahaan yang melakukannya termasuk
dalam kategori perusahaan impresif, yang lebih mementingkan tebar pesona
(promosi) ketimbang tebar karya (pemberdayaan).
5.
Daftar Pustaka
Sari, Indah, dkk. 2013. Akuntansi Sosial Sebagai Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan
Terhadap Lingkungan (Studi Kasus pada PT. Kaltim Prima Coal di Sangatta, Kalimantan
Timur). Skripsi Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman: Tidak
Diterbitkan.
Kurniawan, Dwi. 2009. Analisa CSR Pada PT. Kaltim Prima Coal. fotodeka.wordpress.com.
Diakses pada tanggal 9 November 2015.
www.firstmedia.com Tanggung Jawab Sosial (Diakses pada tanggal 10 November 2015)
Yanson, Ardi. 2014. CSR Lingkungan Hidup. www.slideshare.net. Diakses pada tanggal 10
November 2015)
Oleh:
KELOMPOK 3
Ida Bagus Agung Adi Prasetya
/ 1306305023 / 01
/ 1306305025 / 02