Sistem Saraf Pada Hewan
Sistem Saraf Pada Hewan
Sistem Saraf Pada Hewan
PERTEMUAN 8
SISTEM SARAF PADA HEWAN
Disusun oleh:
Kelompok
Nama
Hari/Tanggal
Program Studi
: 01 (satu)
:1. Putri Cahya Umami
1611201006
2. Aditya Putra Utama
1611201007
3. Baiq Annisa Fatona
1611201008
4. Jufriadi Bactiar
1611201009
5. Heni Setianah
1611201011
: Jumat, 2 Desember 2016
: Bioteknologi
2.Mamalia
Bagian-bagian otak hewan mamalia terdiri atas otak depan,otak tengan,dan otak
belakang yang berkembang dengan baik.Selain itu mamalia juga memiliki sumsum lanjutan
dan sumsum tulang belakang (sumsum spinal).Beberapa jenis mamalia memiliki kemampuan
lebih karna pusat-pusat disaraf otak hewan tersebut mengalami perkembangan yang lebih
menonjol makan bermanfaat untuk mencari mangsa.Misalnya kemampuan lebih pada indra
penglihat dan indra pendengar kucing,indra pendengar kelelawar yng sangat tajam,dan indra
pencium anjing yang sangat tajam.Kelas mamalia merupakan kelompok yang memiliki
kelenjar susu (mammae) dan rambut yang dapat melindungi diri dari cuaca.
Sistem saraf burung terdiri atas sistem saraf pusat dan saraf tepi.Sistem saraf pusat
terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.Sistem saraf tepi terdiri atas serabut-serabut
saraf yang berasal dari otak dan serabut-serabut saraf yang berasal dari ruas-ruas tulang
belakang.Otak burung terdiri atas otak depan,otak tengah,otak belakang dan sumsum
lanjutan.Otak besar segai bagian utama dan otak depan menjadi belajhan kanan dan
kiri.permukaan nya tidak berlipat lipat sehingga tidak menampung lebih banyak sel-sel saraf
seperti pada otak besar manusia.Otak tengah burung sebagai pusat saraf penglihat
berkembang baik dengan membentuk gelembung sehingga indra penglihat burung
berkembang dengan baik.Di permukaan otak kecil terdapat lipatan-lipatan yang mampu
menampung sel-sel saraf lebih banyak.Sel saraf yang makin banyak pada otak kecil
menunjukkan pusat keseimbangan burung ketika terbang berkembang dengan baik.
Kelas aves yang terkenal dari kelompok ini adalah burung. Burung memiliki buluu
yang merupakan modifikasi dari sisik reptil. Dari susunan anatominya, bulu burung dibagi
atas filoplumae (berfungsi sebagai penyensor), plumulae (berfungsi sebagai isolator), dan
plumae (berfunsi sebagai alat untuk terbang). Burung memiliki kantung hawa yang berfungsi
sebagai berikut:
4.Reptilia
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Otak besar
Otak kecil
Otak tengah
Sumsum penghubung
Pusat penciuman
Pusat penglihatan
Sistem saraf reptilia terdiri atas sistem saraf pusat dan sisitem saraf tepi.Di tengah bagian
otak besar,lobus olfaktorius yang merupakan pusat penciuman berkembang dengan baik
sehingga indra penciuman nya lebih tajam.
Perbedaan otak tengah reptilia terdesak oleh otak besar.Otak tengah menjadi kurang
berkembang dengan baik sehingga menyababkan indra penglihat reptilia kurang tajam.
Kelas reptil merupakan kelas dari hewan vertebrata pertama yang mampu menyesuaikan
diri di daerah kering. Reproduksi tidak tergantung pada kondisi air dan memiliki sifat
autotomi jika dalam keadaan bahaya. Kulit berkeratin tebal, bersisik, dan impermiabel
terhadap air. Paru-paru hewan ini telah mengalami perkembangan yang lebih baik. Jantung
reptil umumnya terdiri atas empat ruang yang belum sempurna,kecuali buaya. Contoh reptil
adalah ular, buaya, komodo, dan penyu.
5.Amfibi
Keterangan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Otak besar
Otak kecil
Otak tengah
Sumsum penghubung
Pusat penciuman
Pusat penglihtan
Otak katak
Salah satu hewan amfibi adalah katak.Sistem saraf katak tersusun atas sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi.Hewan tersebut memiliki otak depan,otak tengah,otak
belakang,sumsum lanjutan yang membentuk suatu sistem saraf pusat,sedangkan serabutserabut saraf yang membentuk suatu sistem saraf yang berasal dari sela-sela ruas tulang
belakang membentuk suatu sistem saraf tepi.Otak besar berkembang memanjang sehingga
berbentuk oval.
Hewan cacing (Vermes) memiliki sistem saraf berbentuk seperti tangga tali yang
memanjang dan arah kepala ke arah belakang atau ekor. Pada sistem saraf tangga tali terdapat
berkas saraf yang membentuk simpul-simpul saraf di bagian-bagian tertentu yang disebut
ganglion atau ganglia (jamak). Cacing pipih, misalnya planaria, memiliki susunan saraf
berupa dua buab ganglia di daerah kepala. Selanjutnya di setiap ganglion terdapat seberkas
saraf memanjang (longitudinal) ke bagian ekor. Tiap-tiap berkas saraf bercabang- cabang lagi
membentuk cabang-cabang yang lebih kecil sehingga dapat menjangkau seluruh bagian
tubuh.
Cacing tanah memiliki sistem saraf yang terdiri atas ganglion kepala, ganglion bawah
kerongkongan, dan ganglion ruas badan. Ganglion kepala merupakan kumpulan badan sel
saraf, terletak di ujung depan tubuh pada ruas ketiga. Ganglion kerongkongan dan ganglion
ruas badan terletak di bawah saluran pencernaan.Di antara ganglion kepala dan ganglion
bawah kerongkongan terdapat dua buah saraf penghubung. Di antara ganglion bawah
kerongkongan dan ganglion ruas badan terdapat satu buah saraf penghubung.
Selanjutnya, pada tiap-tiap ruas tubuh terdapat ganglion yang membentuk cabangcabang halus. Sistem saraf pada ruas tubuh dengan percabangannya berfungsi
mengatur gerakan tubuh cacing tanah.
b. Serangga
Salah satu contoh serangga adalah belalang. Hewan tersebut memiliki sistem
saraf tangga tali yang mirip dengan sistem saraf cacing tanah. Sistem saraf pada
belalang terdiri atas ganglion kepala, ganglion bawah kerongkongan, dan ganglion
ruas badan.
Ubur-ubur dan Hydra sp. belum memiliki sistem saraf. Sel- sel saraf ubur-ubur dan
Hydra sp. menyebar secara merata keseluruh tubuh dan berhubungan satu dengan yang lain
membentuk suatu anyaman.
Sel-sel saraf motorik berakhir pada serabut otot, sedangkan sel saraf sensorik berakhir
pada permukaan tubuh.
Hubungan sel-sel sarafdan otot memungkiiikan hewan tersebut memberikan reaksi
terhadap berbagai rangsangan dan luar tubuh, seperti sentuhan, cahaya, dan keberadaan
makanan.
d. Hewan Bersel Satu
Hewan bersel satu (Protozoa), misalnya Amoeba sp. dan Paramaeciurn sp., tidak memiliki
sistem saraf. Akan tetapi, hewan tersebut memiliki kemampuan untuk menerima dan
mereaksi rangsang. Ingat, salah satu cirimakhluk hidup adalah iritabilitas. Apabila Amoeba
sp. mendapat rangsangan cahaya yang kuat, ia akan bergerak menjauh. Sebaliknya, apabila
mendapat rangsangan cahaya yang lembut ia akan bergerak mendekat. Paramaecium sp.
sebagai hewan berambut getar memiliki serabut-serabut saraf yang berakhir pada tumpukan
rambut getar (silia). Serabut saraftersebut berfungsi sebagai pengatur gerakan silia.
Sistem saraf pada arthropoda mempunyai struktur bilateral seperti pada cacing tanah,
dan Mollusca primitif. Perkembangan yang kompleks pada otak arthropoda sangat berbeda
dari spesies ke spesies tapi pada dasarnya mempunyai tiga bagian yaitu protoserebrum,
deuteroserebrum dan tritoserebrum. Pada arthropoda otak merupakan stasiun relay sensorik
dan mempunyai pengaruh untuk mengontrol ganglia segmental yang lebih rendah seperti
pada toraks dan abdomen.
5. Sistem saraf Annelida
Pada hewan Polychaeta terdapat ganglion serebral atau ganglion supraesofageal dapat
juga disebut sebagai otak yang terletak di sebelah dorsal kepala. Pada cacing tanah sudah
mempunyai perkembangan sistem saraf yang lebih maju yaitu telah terbentuknya ganglia
yang segmental sepanjang tubuhnya. Ganglion supraoesofagus yang disebut juga otak
fungsinya masih tetap sebagai sebuah stasiun relay sensoris dari reseptor yang peka terhadap
cahaya, sentuhan, dan zat kimia pada permukaan tubuh disekitarnya.
6. Sistem saraf Mollusca
Pada tiram terdapat 3 pasang ganglion, sepasang dekat esophagus, sepasang dalam
kaki, dan sepasang dekat ujung posterior massa visceral. Pada bekicot, saraf-saraf ganglion
secara rapat berpasangan sebagai saraf serebral (dorsal dari faring dan bukal), saraf kaki,
saraf jeroan.