Laporan Sementara Tempe
Laporan Sementara Tempe
Laporan Sementara Tempe
IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Rizky Amalia
NIM : 03031381419110
Shift/Kelompok : Senin Pagi/4
1
2
Lokon, Darros, dan Wilis. Edamame adalah sejenis kedelai berbiji besar berwarna
hijau yang belum lama dikenal di Indonesia dan yang berasal dari Jepang. Kedelai
dibudidayakan pada lahan sawah maupun lahan yang sudah kering (ladang).
Penanaman biasanya dilakukan pada akhir musim penghujan, setelah panen
padi. Pengerjaan tanah biasanya minimal. Biji dimasukkan langsung kepada
lubang-lubang yang telah dibuat. Biasanya berjarak 20-30cm. Pemupukan dasar
nitrogen dan fosfat diperlukan, setelah tanaman tumbuh penambahan nitrogen
tidak memberikan keuntungan apa pun. Lahan yang belum pernah ditanami
kedelai sebaiknya diberi starter pada bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium
japonicum untuk membantu proses pertumbuhan tanaman dan tumbuhan.
Penugalan tanah dilakukan pada saat tanaman remaja (fase vegetatif awal),
sekaligus sebagai pembersihan dari gulma dan tahap pemupukan fosfat kedua.
Menjelang berbunga pemupukan kalium yang dianjurkan walaupun banyak petani
tinggi akan kedelai putih. Adapun jenis kedelai tersebut terdiri atas 4 macam,
yaitu: Kedelai kuning, Kedelai hitam, Kedelai coklat, Kedelai hijau . Berdasarkan
berat bijinya, kedelai hanya dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: Kedelai berbiji
besar, apabila bobot dalam 100 biji lebih dari 13 gram, Kedelai berbiji sedang,
apabila bobot dalam 100 biji antara 11-13 gram, Kedelai berbiji kecil, apabila
bobot dalam 100 biji antara 7-11 gram. Kandungan protein yang berada di dalam
biji kedelai itu sekitar 35%, jadi apabila dibandingkan dengan sumber protein
yang lain seperti beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar,
dan telur ayam, kedelai mempunyai kadar protein yang sama dengan susu skim.
3
Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapai ada pula yang bundar
atau bulat agak pipih. Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila
memperoleh air yang cukup. Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu keping
biji muncul diatas tanah. Warna hipokotil, yaitu pada bagian batang kecambah
dibawah kepaing, ungu atau hijau yang berhubungan dengan warna bunga.
Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedangkan yang berhipokotil
hijau berbunga putih. Kecambah kedelai dapat juga digunakan sebagai sayuran
(tauge). Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk akar-akar
cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari permukaan tanah.
Jika kelembapan tanah turun, maka akar akan berkembang lebih ke dalam
agar dapat menyerap unsur hara dan air . Selain berfungsi sebagai tempat
bertumpunya tanaman dan alat pengangkut air maupun unsur hara, akar tanaman
kedelai juga merupakan tempat terbentuknya bintil-bintil akar. Bintil akar tersebut
berupa koloni dari bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum yang
bersimbiosis secara mutualisme dengan kedelai. Pada tanah yang telah
mengandung bakteri ini, bintil akar pun akan mulai terbentuk sekitar 15-20 hari
setelah penanaman. Bakteri pada bintil akar dapat mengikat nitrogen secara
langsung dari udara dalam bentuk gas N2 yang kemudian nantinya dapat
digunakan oleh kedelai setelah dioksidasi menjadi nitrat (NO3). Kedelai berbatang
dengan tinggi 30-100 cm. Batang dapat membentuk 3-6 cabang, tetapi bila jarak
antar tanaman rapat, cabang menjadi berkurang, atau tidak bercabang sama sekali.
Tipe pertumbuhan batang dapat dibedakan menjadi terbatas (determinate),
tidak terbatas (indeterminate), dan setengah terbatas (semi-indeterminate). Tipe
terbatas memiliki ciri khas yang berbunga serentak dan mengakhiri pertumbuhan
meningginya. Tanaman pendek sampai sedang, ujung batang hampir sama
besarnya dengan batang bagian tengah, daun teratas sama besarnya dengan daun
batang tengah. Tipe tidak terbatas memiliki ciri berbunga secara bertahap dari
bawah ke atas dan tumbuhan terus tumbuh. Tanaman berpostur yang sedang
sampai dengan yang tinggi, pada bagian ujung batang akan lebih kecil dari bagian
tengah. Tipe setengah terbatas memiliki karakteristik antara kedua tipe lainnya.
4
tetapi kebutuhan air yang dibutuhkan oleh jamur lebih sedikit apabila
dibandingkan dengan bakteri. Selain pH dan kadar air yang kurang sesuai untuk
pertumbuhan jamur, jumlah nutrien dalam bahan juga dibutuhkan oleh jamur.
Pada tempe terdapat jamur Rhizopus oryzae yang akan mengalami
fermentasi. Fermentasi merupakan proses produksi energi dalam sel, dalam
keadaan anaerobik (mengandung sedikit oksigen). Produksi atau pembuatan
tempe yang kebanyakan dilakukan oleh industri skala kecil dan rumah tangga.
Metode dalam memproduksi tempe pada umumnya masih menggunakan cara-cara
yang sangat tradisional dimana masih belum menerapkan teknologi modern.
Tempe sendiri memiliki mekanisme pembentukannya yang terdiri dari dua
tahap, yaitu tahap perkecambahan spora dan proses miselia menembus jaringan
yang terjadi oleh aktifitas enzim ekstraseluler yang akan diproduksi/dilepas ujung
miselia. Tempe, sebagai makan dengan nilai kandungan gizi yang sangat tinggi,
sudah lama diakui. Pada zaman kependudukan Jepang di Indonesia tempe berhasil
membuat penduduk Indonesia terhindar dari penyakit disentri dan busung lapar
karena tempe. Sebuah penelitian terhadap nilai gizi tempe terus dilakukan dan dari
penelitian tersebut lah diperoleh hasil bahwa tempe mengandung elemen yang
berguna bagi tubuh kita, yakni: asam lemak, vitamin, mineral, dan antioksidan.
protein 10,2 gram, lemak 1,3 gram, karbohidrat 23,2 gram, kalsium 42 miligram,
fosfor 15 miligram, dan zat besi 2,6 miligram. Tempe lamtoro merupakan tempe
yang dibuat dari biji tanaman lamtoro, dari segi rasa, nyaris tidak ada bedanya
dengan tempe kedelai. Tempe jenis ini memiliki keunikan yaitu ada rasa lemak
yang berasal kulit bijinya. Tempe lamtoro memiliki kandungan gizi perseratus
gram meliputi kandungan kalori 142 Kkal, protein 11 gram, lemak 2,5 gram,
karbohidrat 20,4 gram, kalsium 42 miligram, fosfor 15 miligram, dan zat besi 2,6
miligram. Tempe kecipir merupakan tempe yang dibuat dari kecipir. Di Sumatera
tempe kecipir ini dikenal dengan kacang botol atau kacang belimbing, di Jawa
Barat dikenal dengan kacang belimbing, dan di Bali dikenal dengan kelongkang.
Kecipir adalah tanaman polong yang tumbuh merambat yang berasal dari
Indonesia bagian timur. Tempe jenis ini memiliki keunikan yaitu pengolahan biji
kecipir menjadi tempe tidak berbeda dengan pengolahan biji kedelai. Hanya saja
karena karateristik biji kecipir yang lebih keras, hal ini akan membutuhkan waktu
lebih lama untuk merebusnya yaitu kurang lebih 30 menit atau sampai tempe
menjadi empuk. Tempe jenis ini memiliki kandungan gizi perseratus gram yaitu
kalori 405 Kkal, protein 32,80 gra, lemak 17 gram, dan karbohidrat 36,50 gram.
Tempe kacang hijau dan kacang merah. Tempe dengan jenis ini masih
menjadi sebuah gagasan yang nantinya akan diproduksi dan dijual. Namun secara
prinsip hampir semua dari kacang-kacangan tersbur dapat diolah dan dijadikan
bahan fermentasi yang nantinya akan membentuk tempe. Jadi, jenis kacang-
kacangan yang bernutrisi tinggi seperti kacang merah dan kacang hijau
semestinya bisa untuk dijadikan tempe. Tempe dengan jenis yang seperti ini
memiliki keunikan yaitu sebagai penurun kolesterol. Kandungan gizi yang
terdapat pada kacang hijau perseratus gram nya meliputi kandungan kalsium 124
miligram, fosfor 32 miligram, lemak 1,3%, protein 24%, dan serat 7,6 gram.
Sementara itu kandungan gizi yang terdapat di dalam kacang merah yaitu
meliputi: protein sebesar 24 gram, vitamin B5 sebesar 0,8 miligram, folat sebesar
394 mikrogram, kalsium sebesar 143 miligram, zat besi sebesar 8 miligram, seng
sebesar 3 miligram, dan magnesium sebesar 3 miligram. Diantara kedua kacang
tersebut terdapat perbedaan kandungan penyusun yang berada didalamnya.
8
Tempe bungkil merupakan tempe yang dibuat dari bungkil kacang tanah
atau bungkil kelapa. Tempe bongkrek merupakan tempe yang dibuat dari ampas
kelapa. Tempe bongkrektidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Hal dikarenakan
jikadalam proses pembuatantempe jenis ini tidaksteril, tempe bongkek dapat
mengandung bakteri yang beracun. Tempe bungkil bisa mengandung racun
aflatoksin. Sedangkan tempe bongkrek mengandung racun Pseudomonas
cocovenenans. Pembuatan tempe kacang tunggak hampir sama dengan tempe
kedelai, yang berbeda hanya cara mengupas kulit biji. Kulit biji kacang tunggak
akan lebih sulit dikupas dibandingkan dengan kulit biji kedelai karena kulitnya
lebih tebal. Namun hal itu dapat diatasi dengan mengupasnya saat kacang kering.
Sebelum diolah menjadi tempe, kulit kacang tunggak kering akan dikupas
dahulu dengan mesin pengupas abrasive seperti yang digunakan pada industri
susu kedelai. Kacang tunggak mengandung kandugan karbohidrat yang cukup
tinggi, sehingga jika kacang tunggak direbus akan cepat menjadi lunak, hanya
membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Selain itu, dengan dosis ragi sebesar 1%
dari bobot kacang nya, proses fermentasi yang berlangsung adalah sekitar 24 jam.
'mental tempe' atau 'kelas tempe' digunakan untuk merendahkan dengan arti
bahwa hal yang dibicarakan itu bermutu rendah karena murah seperti laayaknya
tempe. Soekarno, Presiden Indonesia pertama, sering memperingatkan rakyat
Indonesia dengan mengatakan Jangan menjadi bangsa tempe. Baru pada saat
pertengahan tahun 1960-an pandangan mengenai tempe ini mulai berubah.
Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an terjadi sejumlah perubahan dalam
proses pembuatan tempe di Indonesia. Plastik (polietilena) mulai menggantikan
daun pisang untuk bahan pembungkus tempe, ragi berbasis tepung (diproduksi
mulai 1976 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan banyak digunakan
oleh Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia, Kopti) mulai menggantikan laru
tradisional, dan kedelai-kedelai impor telah mulai menggantikan kedelai lokal.
Produksi tempe meningkat dan industrinya mulai dimodernisasi pada tahun
1980-an, sebagiannya berkat peran serta Kopti yang berdiri pada 11 Maret 1979 di
Jakarta dan yang pada tahun 1983 telah beranggotakan lebih dari 28.000 produsen
tempe dan tahu. Standar teknis untuk pembuatan tempe telah ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia dan yang mulai berlaku sejak tanggal 9 Oktober 2009
ialah SNI 3144:2009. Dalam standar yang tersebut, tempe kedelai didefinisikan
sebagai produk yang diperoleh dari fermentasi biji kedelai dengan menggunakan
kapang Rhizopus sp, yang berbentuk padatan kompak, yang berwarna putih agak
sedikit keabu-abuan dan mempunyai bau yang sangat khas seperti tempe.
Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda. Pada
tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologi dari Belanda)
melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe.
Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di Benua Eropa dimulai di Belanda
oleh para imigran yang berasal dari Indonesia. Melalui bangsa Belanda, tempe
telah populer di Benua Eropa sejak tahun 1946. Sementara itu, tempe populer
pada Benua Amerika Serikat setelah pertama kali nya dibuat di Benua Amerika
Serikat pada tahun 1958 oleh Yap Bwee Hwa, orang Indonesia yang pertama kali
telah melakukan penelitian ilmiah nya mengenai pembuatan tempe disana.
Di Jepang, tempe diteliti sejak tahun 1926 tetapi baru mulai diproduksi
secara komersial sekitar tahun 1983. Pada tahun 1984 sudah tercatat 18
10