Drama Nisa
Drama Nisa
Drama Nisa
Lutung Kasarung
Narator: “Alkisah, ada sebuah kerajaan di Pulau Jawa. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang
raja yang bernama Prabu Tapa Agung yang mempunyai dua orang putri yang bernama
Purbararang dan Purbasari. Pada suatu hari, karena Prabu Tapa Agung sudah tua, ia
menunjuk Purbasari putri bungsunya sebagai penggantinya.”
BABAK 1 :
Prabu Tapa Agung : “Aku sudah tua saatnya aku turun tahta. Aku akan menunjukmu,
Purbasari sebagai penggantiku.”
Purbarangrang :” sungguh tak adil “ sambil melangkah keluar disusul indrajaya. Ayah handa
dan purbasari pun mengejarnya.
BABAK 2 :
Penyihir : (tertawa)
Penyihir : “ aku sudah menyihir adikmu tuan putri, besok pagi setelah ayam berkokok kau
akan tahu hasilnya “ tertawa nenek lampir
Purbarangrang : “ aku akan lihat kejutannya “ sambil keluar dari tempat penyihir
tertawa nenek lampir
Narator: “ Keesokan paginya Purbasari menjadi jelek dengan kulitnya bertotol-totol hitam.”
BABAK 3 :
Purbasari : “ aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ! “ ayahanda tolong ?”
Purbararang: “Lihat ayahanda, masa ayahanda menunjuk orang yang terkutuk seperti itu
sebagai pemegang tahtamu.”
Purbasari: “Apa yang telah terjadi pada diriku, tolong purbasri ayahanda !”
Purbararang: “Orang yang terkutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang ratu
ayahanda!.”
Prabu Tapa Agung: “Betul putriku, pengawal cepat usir Purbasari dari istana!.”
Purbasari: “Ayah, jangan usir aku, aku juga tidak tahu apa yang terjadi padaku. (menangis).”
Prabu Tapa Agung: “Berhenti menangis putriku, pengawal cepat bawa dia!.”
Pengawal: “Baiklah, sebagai permohonan maafku, saya akan membuatkan gubuk untuk tempat
tinggal tuan putri.”
Narator: “Kemudian, pengawal itu segera membuat sebuah gubuk. Setelah itu…”
Narator: “Purbasari pun tinggal sendirian di hutan. Suatu hari, ketika Purbasari duduk di
depan gubuknya, dia melihat seekor lutung yang muncul dari semak-semak.”
Lutung Kasarung: “(Muncul dari semak-semak). dan memberi tuan putri sebuah apel.” tapi
purbasari hanya terdiam dan ketakutan. Jangan takut tuan putri... aku tidak jahat...
trimalah apel ini sebagai tanda persahabatan kita ?”
Purbasari : “ seekor monyet bisa bicara ? mustahil ? siapa kamu ? apa kamu penyihir yang
akan membunuhku dengan apel itu ?”
Lutung Kasarung : “ tidak mungkin aku akan membunuh tuan putri secantik kamu “
Lutung Kasarung : “ bunuhlah aku jika tuan putri meninggal setelah memakan apel
pemberianku ?”
Purbasari : “ ini gila, bagaimana aku bisa membunuhmu kalau aku mati terlebih dahulu “
sambil jalan mundur kemudian banyak hewan lain datang sambil nari “ goyang duyung “
Narator: “Akhirnya Purbasari dan Lutung Kasarung berteman. Lutung Kasarung sangat
perhatian dengan Purbasari dengan membawakan bunga-bunga yang indah. Pada suatu malam
bulan purnama, Lutung Kasarung ke tempat yang sepi lalu bersemedi.”
Purbasari: “ ternyata sudah pagi” bunga yang cantik ( melihat lutung purbasari
menghampirinya. Lutung….. Apa yang kamu lakukan?.”
Narator: “Akhirnya Purbasari membasuh wajahnya dengan air telaga itu. Lalu sesuatu
terjadi pada kulit Purbasari. Kulitnya menjadi bersih dan cantik kembali.”
Purbasari: “Wahh……. Apa yang terjadi padaku….. aku kembali seperti semula. Lutung terima
kasih.”
Narator: “ Tak lama kemudian datanglah purbarangrang dan indrajaya untuk menengok
purbasari”
Purbararang: “(Kaget). Bagaimana kamu bisa kembali menjadi cantik.”
Purbasari : “ dance,, this is my live ?” kakak dulu ( musik ) huuuuuuuu saat burbarangrang
Purbarangrang : “ baiklah, aku mengaku kalah. tapi ayo kita adu ketampanan tunangan kita,
ini tunanganku!. (Menarik tangan tunangannya).”
Indrajaya: “(Angkuh). Aku adalah tunangan Purbararang. Aku adalah pria tertampan di
kerajaan ini.”
Purbasari: “(Gelisah). Hmmm…. (menarik tangan Lutung Kasarung) Dan ini adalah
tunanganku.”
Indrajaya: “(Tertawa).”
Narator: “Lutung Kasarung lalu bersemedi. Tiba-tiba terjadi sesuatu keajaiban, Lutung
Kasarung berubah menjadi pemuda yang tampan.”
Semuanya: “(Terkejut).”
Lutung Kasarung: “Ya putri, aku sebenarnya seorang pangeran, tetapi aku telah disihir oleh
nenek sihir menjadi Lutung. Hanya cinta sejatilah yang dapat menghilangkan kutukannya.”
Purbararang: “Baiklah lagi-lagi aku harus mengakui kekalahanku, aku juga meminta maaf
karena telah jahat kepadamu, Purbasari.Tolong jangan hukum aku !”
Narator: “Setelah kejadian itu merakapun kembali ke istana dan akhirnya Purbasari
menjadi seorang ratu dengan di damping oleh seorang pemuda tampan yang bernama Lutung
Kasarung.”
Dari kisah ini, kita bisa belajar bahwa dalam menginginkan sesuatu hendaklah lakukan
dengan cara yang benar, karena pada akhirnya kebenaranlah yang akan menang.
~ SEKIAN ~
Tokoh :
Narator : Rina
Purbasari : Sovi
Purbararang : Musliah
Lutung Kasarung : Verdian
Indrajaya : Jihad
Prabu Tapa Agung : Gifari
Pengawal : Fikri
Nenek Sihir : Silvi
Hewan lain :
Jastice, Kalam, Aan, Tio