COVER
COVER
COVER
DASAR
DI MADRASAH NURUR HADAD TAMBALA
WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAWANGKO
Proposal Penelitian
Oleh:
Elgita Novia Rondonuwu
711430115013
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan kemurahanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proposal Penelitian dengan judul “Pengaruh PHBS Terhadap Kesehatan
Pada Anak Sekolah Dasar Di Madrasah Nur Aliyah Wilayah Kerja
Puskesmas Tanawangko”.
Penulis menyadari bahwa penulisan Proposal Penelitian ini jauh
dari kesempurnaan. Namun ini merupakan hasil maksimal dari segala apa
yang dimiliki oleh penulis, serta tak lepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
Proposal Penelitian ini dapat terselesaikan.
Untuk itu melalui kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih kepada:
1. Dra. Elizabeth Barung.S.Apt, M.Kes, selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes Manado yang memberikan kesempatan dan
dorongan pada penulis untuk dapat mengikuti pendidikan di Program
Study DIV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado
2. Hj. Drs. Moh. Akbar,S.HI, selaku Kepala Sekolah Madrasah Nurur Hadad
Tambala yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
melaksanakan penelitian di Madrasah Nurur Hadad Tambala sehingga
penelitian ini dapat terselesaikan.
3. Bpk Jon. W. Tangka, M.Kep, Ns, Sp.KMB, selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado yang telah
memberikan masukan kepada penulis sehingga proposal penelitian ini
dapat terselesaikan
4. Ibu Joice. M. Laoh,S.Pd, S.Kep.Ns, M.Kep selaku Pembimbing Akademik
yang sangat kritis memberikan masukan dan tidak pernah jenuh dalam
membimbing dan memberi nasehat kepada penulis
5. Ibu Sisfiani D. Sarimin,S.SiT, M.Kep.Ns, Sp.An, selaku Ketua Program
Study DIV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Manado
6. Bpk Herman. Warow, SKM, M.Kep selaku Dosen Mata Kuliah Riset
Keperawatan yang selalu setia memberikan masukan, koreksi yang
membangun demi penyelesaian tugas proposal penelitian ini.
7. Papa Jan Rondonuwu dan mama Hetty Emes tersayang, terima kasih untuk
semua kasih sayang yang selalu diberikan dan support agar bisa
menyelesaikan proposal ini pun juga terima kasih untuk setiap Doa kalian
yang selalu menyertai dari awal sampai sekarang.
8. Sahabat-sahabatku Rosdiyana, Maria, Ratih, Gabriela, Kezya, Fauzia,
Natalia, Indri yang selalu mensupport penulis untuk menyelesaikan
proposal ini
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………
KATA PENGANTAR …………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………
DAFTAR TABEL………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………
B. Rumusan Masalah …………………………………………….
C. Tujuan Penelitian………………………………………………
D. Manfaat Penelitian…………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah disampaikan,
maka peneliti ingin mengetahui tentang pengaruh PHBS bagi kesehatan
pada anak Sekolah Dasar.
2. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi PHBS pada anak Sekolah Dasar
2. Mengidentifikasi Kesehatan pada anak Sekolah Dasar
3. Menganalisis Pengaruh PHBS bagi Kesehatan pada anak Sekolah
Dasar
4. Manfaat Penelitian
a. Bagi institusi pendidikan
Memberikan gambaran tentang pendidikan kesehatan mengenai
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang merupakan salah
satu upaya pencegahan penyakit.
b. Bagi guru
Memberi masukan pada guru dalam pembelajaran tentang perilaku
hidup bersih dan sehat kepada siswa.
c. Bagi siswa
Memberikan informasi tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan
sehat sehingga dapat menambah pengetahuan, sikap dan
berperilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit.
d. Bagi Peneliti
Memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh pihak
luar. Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang
berhubungan dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan,
minuman, serta lingkungan (Notoatmodjo, 2007). Perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktifdalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku
dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di
rumah tangga oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara, dan ditingkatkan
oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak. Rumah
tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan
setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkunga
n yang kurang kondusif untuk hidup sehat (Depkes, 2007).
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan,
keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan edukasi guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana (social support), dan gerakan
masyarakat (empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Aplikasi paradigma hidup sehat dapat dilihat dalam program Perilaku Hidup
Bersih Sehat (Depkes RI, 2006).
a. Sasaran PHBS
Sasaran PHBS menurut Depkes RI (2008) dikembangkan dalam
limatatanan yaitu di rumah atau tempat tinggal, di tempat kerja, di tempat-tempat
umum, institusi pendidikan, dan disarana kesehatan. Sedangkan sasaran PHBS di
institusi pendidikan adalah seluruh warga institusi pendidikan yang terbagi dalam:
a. Sasaran primer
Sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan dirubah perilakunya
atau murid dan guru yang bermasalah (individu/ kelompok dalam institusi
pendidikan yang bermasalah).
b. Sasaran sekunder
Sasaran yang mempengaruhi individu dalam institusi pendidikan yang
bermasalah misalnya, kepala sekolah, guru, orang tua murid, kader
kesehatan sekolah, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor
terkait.
c. Sasaran tersier
Merupakan sasaran yang diharapkan menjadi pembantu dalam mendukung
pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan PHBS di
institusi pendidikan seperti, kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas,
Diknas, guru, tokoh masyarakat, dan orang tua murid.
b. Strategi PHBS
Kebijakan Nasional Promosi kesehatan menetapkan tiga strategi dasar
promosi kesehatan dan PHBS yaitu (Notoatmodjo, 2007):
a. Gerakan Pemberdayaan (Empowerment)
Merupakan proses pemberian informasi secara terus menerus dan
berkesinambungan agar sasaran berubah dari aspek knowledge, attitude, dan
practice. Sasaran utama dari pemberdayaan adalah individu dan keluarga,
serta kelompok masyarakat.
b. Bina Suasana (Social Support)
Upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu anggota
masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Terdapat
tiga pendekatan dalam bina suasana antara lain:
1) Pendekatan individu
2) Pendekatan kelompok
3) Pendekatan masyarakat umum
c. Advokasi (Advocacy)
Upaya yang terencana untuk mendapatkan dukungan dari pihak-pihak
terkait (stakeholders). Pihak-pihak terkait ini dapat berupa tokoh masyarakat
formal yang berperan sebagai penentu kebijakan pemerintahan Dan
penyandang dana pemerintah. Selain itu, tokoh masyarakat informal seperti
tokoh agama, tokoh pengusaha, dan lain sebagainya dapat berperan sebagai
penentu kebijakan tidak tertulis dibidangnya atau sebagai penyandang dana
non pemerintah. Sasaran advokasi terdapat tahapan-tahapan yaitu:
1) Mengetahui adanya masalah
2) Tertarik untuk ikut menyelesaikan masalah
3) Peduli terhadap pemecahan masalah dengan
4) mempertimbangkan alternatif pemecahan masalah
5) Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu
alternatif pemecahan masalah
6) Memutuskan tindak lanjut kesepakatan
Anak usia sekolah merupakan akhir dari masa anak-anak yaitu ketika usia
enam tahun sampai saat anak mencapai kematangan seksualnya (13 tahun bagi
perempuan dan 14 tahun bagi laki-laki) (Jahja, 2011). Menurut Potter dan Perry
(2009), anak usia antara 6-12 tahun periode yang disebut sebagai masa anak-anak
pertengahan atau masa laten yang mempunyai tantangan perkembangan, baik
perkembangan dirinya maupun perkembangan kesehatan dimana presepsi sehat
sakit dinilai berdasarkan faktor yang mudah diobservasi.
Pada masa usia sekolah ini, anak relatif lebih mudah dididik daripada masa
sebelum dan sesudahnya (Yusuf, 2011). Jadi, yang dimaksud dengan anak usia
sekolah adalah anak yang berada pada akhir masa anak-anak sampai mencapai
kematangan seksual. Pada masa ini anak-anak lebih memiliki tantangan dalam
perkembangan dirinya sendiri maupun perkembangan kesehatan.
b. Manfaat PHBS
Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya promotif dan
preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan produktif. Pola hidup
sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan dengan perilaku
perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang berorientasi sehat dapat
meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental,
spiritual maupun sosial. Perilaku hidup sehat meliputi perilaku proaktif untuk:
a. Memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan cara olah raga teratur
dan hidup sehat;
b. Menghilangkan kebudayaan yang berisiko menimbulkan penyakit;
c. Usaha untuk melindungi diri dari ancaman yang menimbulkan penyakit;
d. Berpartisipasi aktif daalam gerakan kesehatan masyarakat.
Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya sekolah yang
bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah
terlindungi dari berbagai ancaman penyakit, meningkatkan semangat proses
belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa, citra sekolah
sebagai
institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu minat orang tua dan
dapat mengangkat citra dan kinerja pemerintah dibidang pendidikan, serta
menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain (Depkes RI, 2008).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitan yang di gunakan adalah peneltian pendekatan
analitik cross sectional bertujuan mengetahui yaitu metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk mendapatkan gambaran bagaimana
pengaruh PHBS terhadap kesehatan pada anak Sekolah Dasar di Madrasah
Nurur Hadad Tambala
B. Lokasi dan waktu penelitian
1. Lokasi penelitan
Lokasi yang di jadikan sebagai tempat penelitian adalah Madrasah
Nurur Hadad Tambala.
2. Waktu penelitian
Penelitian di laksanakan pada bulan September 2018
C. Variabel penelitian
1. Variable bebas (Independent) Pengaruh PHBS terhadap Kesehatan
2. Variebel terkait (Dependent) Anak sekolah Dasar
E. Definisi Operasional
Pengaruh PHBS terhadap kesehatan pada anak sekolah dasar adalah
segala sesuatu yang harus diketahui, agar bisa dipahami dan diaplikasikan
siswa.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner dengan jumlah pertanyaan sebanyak 24 pertanyaan. 8 pertanyaan
tahu, 8 pertanyaan memahami, dan 8 pertanyaan aplikasi. Dengan
menggunakan skala Guttman yang dicek langsung oleh responden atau bisa
dibantu oleh peneliti. Dengan bobot benar diberi skor 1, salah diberi skor 0
dengan kriteria:
Baik : jika total skor ≥ rata-rata
Kurang : jika total skor ≤ rata-rata
H. Desain Penelitian
1. Tahap persiapan
a. Survey awal dilokasi penelitian
b. Pengumpulan literature, pengumpulan data dari Puskesmas pembantu
Tanawangko dan Madrasah Nurur Hadad
c. Pengajuan judul
2. Tahap pelaksanaan
a. Penyusunan proposal
b. Seminar proposal
3. Tahap penyelesaian
Dilakukan pengolahan dan analisis data serta penyusunan laporan hasil
penelitian
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat, data yang diperoleh dari hasil pengumpulan
J. Etika Penelitian
Menkes RI. (2011). Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Sehat. Diakses
dari http://www.promkes.depkes.go.id/dl/pedoman_ umum_PHBS.pdf.