Sap Teori Manual Plasenta

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 37

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEORI

MANUAL PLASENTA

Dosen Pengampu : Andri Nur Sholihah, S.ST., M.Kes

Oleh:
ANGGIA
1810104426

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
TEORI MANUAL PLASENTA
I. IDENTITAS
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan Patologi
Program Studi : Kebidanan Program Sarjana Terapan
Kode/Bobot SKS : MK MW 2303/4 SKS
Semester : VII (Tujuh)
Elemen Kompetensi : MKB
Jenis Kompetensi : Utama
Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
Pokok Bahasan : Manual Plasenta

II. STANDAR KOMPETENSI


Mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam
memberikan asuhan kebidanan patologi khususnya penanganan
manual plasenta dengan prosedur dan sesuai dengan PERMENKES RI
No. 97/14/I/2017 yang berbunyi pelayanan kesehatan , sehingga
mahasiswa mampu mempraktikkan perasat manual plasenta yang
didasari konsep, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang profesional
dan Qur’ani.

III. KOMPETENSI DASAR


Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan manual plasenta
dengan benar dan tepat.

IV. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mahasiswa dapat :
1. Memahami definisi manual plasenta dengan tepat dan benar
2. Menyebutkan indikasi manual plasenta dengan tepat dan benar
3. Menyebutkan tanda dan gejala manual plasenta dengan tepat dan
benar
4. Memahami kompikasi manual plasenta dengan tepat dan benar
V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui ceramah dan diskusi, mahasiswa dapat :
1. Memahami definisi manual plasenta dengan tepat dan benar
2. Menyebutkan indikasi manual plasenta dengan tepat dan benar
3. Menyebutkan tanda dan gejala manual plasenta dengan tepat dan
benar
4. Memahami kompikasi manual plsaenta dengan tepat dan benar

VI. DESKRIPSI MATERI


1. Definisi manual plasenta
2. Indikasi manual plasenta
3. Tanda dan gejala manual plasenta
4. Kompikasi manual plsaenta

VII. METODE/ STRATEGI PEMBELAJARAN


1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Brainstorming

VIII. MEDIA PEMBELAJARAN


1. Power point
2. LCD
3. Proyektor
4. Laptop

IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah Estimasi
Uraian Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 1. Mempersiapkan Fisik dan Psikis mahasiswa 3 Menit
2. Melakukan apersepsi dan integrasi nilai-nilai
islam
3. Melakukan Apersepsi Dengan Integrasi
Nilai-Nilai Islam
4. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
Mengaitkan Dengan Realitas Kehidupan
Sehari Hari

2. Kegiatan Inti 1. Memahami definisi manual plasenta dengan 13 Menit


tepat dan benar
2. Menyebutkan indikasi manual plasenta
dengan tepat dan benar
3. Menyebutkan tanda dan gejala manual
plasenta dengan tepat dan benar
4. Memahami kompikasi manual plsaenta
dengan tepat dan benar

3. Penutup 1. Mengevaluasi hasil pembelajaran dengan 4 Menit


menggunakan metode Brainstroming
2. Refleksi terhadap kegiatan pembelajaran dan
integrasi nilai-nilai islam
3. Tindak lanjut pemberian tugas resume untuk
materi pertemuan selanjutnya
4. Menutup dengan salam

X. PENILAIAN
Jenis : Tulis
Bentuk : Pilihan ganda
Instrumen : soal : terlampir

XI. REFERENSI
1. Cunningham, Gary. 2006 .Obstetri Williams, Edisi 21. Jakarta.
EGC
2. JNPK-KR. 2007. Asuhan Pesalinan Normal – Asuhan Esensial
Persalinan, Edisi Revisi. Cetakan ke-3. Jakarta. JNPK-KR
3. Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 vol 2.
Jakarta. EGC
4. Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta, Binapustaka
Syaifudin. 2009. Buku
5. Acuhan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta, YBSP

Yogyakarta, 12 Februari 2019

Dosen Pembimbing Praktikan

(Andri Nur Sholihah, S.ST., M.Kes) (Anggia)


LAMPIRAN MATERI

Artinya :

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang


menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah
dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung."

MANUAL PLASENTA

1. Definisi Manual Plasenta


Manual plasenta adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat
implantasinya pada dinding uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri
secara manual yaitu dengan melakukan tindakan invasi dan manipulasi tangan
penolong persalinan yang dimasukkan langsung kedalam kavum uteri. Pada
umumnya ditunggu sampai 30 menit dalam lahirnya plasenta secara spontan
atau dengan tekanan ringan pada fundus uteri yang berkontraksi. Bila setelah
30 menit plasenta belum lepas sehingga belum dapat dilahirkan atau jika
dalam waktu menunggu terjadi perdarahan yang banyak, plasenta sebaiknya
dikeluarkan dengan segera.

2. Indikasi Manual Plasenta


Indikasi pelepasan plasenta secara manual adalah pada keadaan
perdarahan pada kala tiga persalinan kurang lebih 400 cc yang tidak dapat
dihentikan dengan uterotonika dan masase, retensio plasenta setelah 30 menit
anak lahir, setelah persalinan buatan yang sulit seperti forsep tinggi, versi
ekstraksi, perforasi, dan dibutuhkan untuk eksplorasi jalan lahir dan tali pusat
putus. Hampir sebagian besar gangguan pelepasan plasenta disebabkan oeh
gangguan kontraksi uterus.
3. Tanda dan Gejala Manual Plasenta
a) Anamnesis, meliputi pertanyaan tentang periode prenatal, meminta
informasi mengenai episode perdarahan postpartum sebelumnya,
paritas, serta riwayat multipel fetus dan polihidramnion. Serta riwayat
pospartum sekarang dimana plasenta tidak lepas secara spontan atau
timbul perdarahan aktif setelah bayi dilahirkan.
b) Pada pemeriksaan pervaginam, plasenta tidak ditemukan di dalam
kanalisservikalis tetapi secara parsial atau lengkap menempel di dalam
uterus.
c) Perdarahan yang lama > 400 cc setelah bayi lahir.
d) Placenta tidak segera lahir > 30 menit.

4. Komplikasi
Kompikasi dalam pengeluaran plasenta secara manual selain infeksi/
komplikasi yang berhubungan dengan transfusi darah yang dilakukan,
multiple organ failure yang berhubungan dengan kolaps sirkulasi dan
penurunan perfusi organ dan sepsis, ialah apabila ditemukan plasenta akreta.
Dalam hal ini villi korialis menembus desidua dan memasuki miometrium
dan tergantung dari dalamnya tembusan itu dibedakan antara plasenta
inakreta dan plasenta perkreta. Plasenta dalam hal ini tidak mudah untuk
dilepaskan melainkan sepotong demi sepotong dan disertai dengan
perdarahan. Jika disadari adanya plasenta akreta sebaiknya usaha untuk
mengeluarkan plasenta dengan tangan dihentikan dan segera dilakukan
histerektomi dan mengangkat pula sisa-sisa dalam uterus.
Lampiran I

VIGNETTE 1

TINJAUAN Area kompetensi bidan :


1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks
3 keluarga
a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
TINJAUAN Lingkup praktik bidan
4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
TINJAUAN Setting pelayanan
7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Vignette Seorang Bidan menolong persalinan pada Ny.A G3P0A2 di
BPS miliknya, Kala II berlangsung 30 menit dan bayi lahir
normal dengan Apgar Score 7/9 . Setelah 1 menit bayi lahir
bidan memberikan oksitosin untuk melakukan manajemen
aktif kala III, setelah 15 menit pemberian oksitosin pertama
dan dilakukan peregangan tali pusat terkendali, tidak ada
tanda-tanda pelepasan plasenta.
Pertanyaan Penanganan yang tepat untuk kasus diatas adalah

Pilihan a. Manual Plasenta


jawaban b. Pemberian Oksitosin ke-2 dan kateterisasi
c. Anjurkan Ibu meneran
d. Lakukan rujukan
e. Pasang Oksigen

Kunci a. Manual Plasenta


Penulis soal Anggia
Asal institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Referensi Lutan D, 1998. Sinopsis Obstetri.Jakarta: EGC
Manuaba IBG, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan.Jakarta : EGC
Saifuddin, AB,dkk. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : PT Bina Sarwono Prawiroharjo

VIGNETTE 2

TINJAUAN Area kompetensi bidan :


1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
3 a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
TINJAUAN Lingkup praktik bidan
4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
TINJAUAN Setting pelayanan
7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Vignette Seorang bidan sedang manangani manual plasenta pada Ny. S
usia 42 tahun yang melahirkan anak ke 3 di Rumah Sakit dan
bidan sudah melakukan eksplorasi.

Pertanyaan Setelah melakukan eksplorasi, apakah yang selanjutnya yang


dilakukan bidan ?
Pilihan a. Melakukan penekanan uterus kearah dorso cranial
jawaban b. Masase uterus
c. Memindahkan tangan kiri dari fundus ke supra
simphisis
d. Menarik tali pusat sambil mengeluarkan plasenta
e. Memperluas pelepasan plasenta

Kunci c. Memindahkan tangan kiri dari fundus ke supra


simphisis

Penulis soal Anggia


Asal institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Sumber Cunningham, Gary. 2006 .Obstetri Williams, Edisi 21. Jakarta.
EGC
JNPK-KR. 2007. Asuhan Pesalinan Normal – Asuhan Esensial
Persalinan, Edisi Revisi. Cetakan ke-3. Jakarta. JNPK-KR
Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 vol
2. Jakarta. EGC
VIGNETTE 3

TINJAUAN Area kompetensi bidan :


1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam konteks keluarga
3 a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
TINJAUAN Lingkup praktik bidan
4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
TINJAUAN Setting pelayanan
7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit

Vignette Seorang bidan yang melakukan manual plasenta pada Ny.C usia
30 tahun melahirkan anak ke tiga di PMB , setelah diperiksa
ternyata masih ada sisa plasenta didalam.

Pertanyaan Sebaiknya bidan melakukan tindakan apa ?

Pilihan a. Memasukan tangannya kembali


jawaban b. Menggunakan klem yang dikasih kassa untuk
mengambil sisa plasenta
c. Membiarkanya saja sisa plasenta didalam
d. Melakukan masase
e. Memberikan injeksi oksitosin
Kunci b. Menggunakan klem yang dikasih kassa untuk
mengambil sisa plasenta
Penulis soal Anggia
Asal institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Referensi Cunningham, Gary. 2006 .Obstetri Williams, Edisi 21. Jakarta.
EGC
JNPK-KR. 2007. Asuhan Pesalinan Normal – Asuhan Esensial
Persalinan, Edisi Revisi. Cetakan ke-3. Jakarta. JNPK-KR
Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 vol
2. Jakarta. EGC

VIGNETTE 4

TINJAUAN Area kompetensi bidan :


1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan kewirausahaan
TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam
3 konteks keluarga
a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
TINJAUAN Lingkup praktik bidan
4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
TINJAUAN Setting pelayanan
7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Vignette Ny. N usia 40 tahun melahirkan anak ke tiga di
PMB , bayi lahir 30 menit yang lalu, jenis kelamin
laki-laki, sehat, BB 3000 gr, plasenta belum lahir.
Riwayat persalinan lalu tidak ada penyulit. Sudah
terpasang infuse RL 16 tpm.
Pertanyaan Sesuai data diatas, ny N mengalami ?
Pilihan jawaban a. Plasenta restant
b. Plasenta previa
c. Solusio plasenta
d. Retensio plasenta
e. Vasa previa

Kunci d. Retensio plasenta

Penulis soal Anggia


Asal institusi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Referensi Lutan D, 1998. Sinopsis Obstetri.Jakarta: EGC
Manuaba IBG, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan.Jakarta : EGC
Saifuddin, AB,dkk. 2009. Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina
Sarwono Prawiroharjo
VIGNETTE 5

TINJAUAN Area kompetensi bidan :


1 a. Etik legal dan keselamatan pasien
b. Komunikatif efektif
c. Pengembangan diri profesionalisme
d. Landasan ilmiah praktik kebidanan
e. Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
f. Promosi kesehatan dan konseling
g. Managemen kepemimpinan dan
kewirausahaan
TINJAUAN Domain:
2 a. Kognitif (pengetahuan)
b. Psikomotor (prosedural knowledge) (perilaku)
c. Konatif (sikap)
TINJAUAN Siklus kesehatan reproduksi perempuan dalam
3 konteks keluarga
a. Remaja
b. Prakonsepsi
c. Hamil
d. Bersalin
e. Nifas
f. Masa antara
g. Perimenopause
h. Bayi baru lahir
i. Bayi dan balita
TINJAUAN Lingkup praktik bidan
4 a. Pencegahan
b. Promosi kelahiran normal
c. Deteksi komplikasi
d. Rujukan
e. Kegawatdaruratan
f. Konseling dan pendidikan kesehatan
TINJAUAN Manajemen asuhan:
5 a. Pengkajian
b. Diagnosis
c. Planing
d. Intervensi
e. Evaluasi
f. Dokumentasi
TINJAUAN Sasaran:
6 a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat
TINJAUAN Setting pelayanan
7 a. Rumah
b. Komunitas
c. Klinik/ Unit kesehatan
d. Rumah sakit
Vignette Ny. T usia 29 tahun melahirkan anak ke 2 di
Rumah Bersalin , bayi lahir 30 menit yang lalu,
jenis kelamin Perempuan, BB 2600 gr, plasenta
belum lahir. Riwayat persalinan lalu tidak ada
penyulit. Sudah terpasang infuse RL 16 tpm.
Pertanyaan Seharunya Ny N sudah mendapatkan injeksi
oksitosin sebanyak ?
Pilihan jawaban a. 1 kali 10 IU
b. 2 kali 10 IU
c. 3 kali 10 IU
d. 4 kali 10 IU
e. 5 kali 10 IU
Kunci b. 2 kali 10 IU
Penulis soal Anggia
Asal institusi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Referensi Lutan D, 1998. Sinopsis Obstetri.Jakarta: EGC
Manuaba IBG, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan.Jakarta : EGC
Saifuddin, AB,dkk. 2009. Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina
Sarwono Prawiroharjo
Lampiran Pilihan Ganda

1. Seorang Bidan menolong persalinan pada Ny.A G3P0A2 di BPS miliknya,


Kala II berlangsung 30 menit dan bayi lahir normal dengan Apgar Score 7/9 .
Setelah 1 menit bayi lahir bidan memberikan oksitosin untuk melakukan
manajemen aktif kala III, setelah 15 menit pemberian oksitosin pertama dan
dilakukan peregangan tali pusat terkendali, tidak ada tanda-tanda pelepasan
plasenta. Penanganan yang tepat untuk kasus diatas adalah….
f. Manual Plasenta
g. Pemberian Oksitosin ke-2 dan kateterisasi
h. Anjurkan Ibu meneran
i. Lakukan rujukan
j. Pasang Oksigen
2. Seorang bidan sedang manangani manual plasenta pada Ny. S usia 42 tahun
yang melahirkan anak ke 3 di Rumah Sakit dan bidan sudah melakukan
eksplorasi. Setelah melakukan eksplorasi, apakah yang selanjutnya yang
dilakukan bidan ?
f. Melakukan penekanan uterus kearah dorso cranial
g. Masase uterus
h. Memindahkan tangan kiri dari fundus ke supra simphisis
i. Menarik tali pusat sambil mengeluarkan plasenta
j. Memperluas pelepasan plasenta

3. Seorang bidan yang melakukan manual plasenta pada Ny.C usia 30 tahun
melahirkan anak ke tiga di PMB , setelah diperiksa ternyata masih ada sisa
plasenta didalam. Sebaiknya bidan melakukan tindakan apa ?
f. Memasukan tangannya kembali
g. Menggunakan klem yang dikasih kassa untuk mengambil sisa
plasenta
h. Membiarkanya saja sisa plasenta didalam
i. Melakukan masase
j. Memberikan injeksi oksitosin

4. Ny. N usia 40 tahun melahirkan anak ke tiga di PMB , bayi lahir 30 menit
yang lalu, jenis kelamin laki-laki, sehat, BB 3000 gr, plasenta belum lahir.
Riwayat persalinan lalu tidak ada penyulit. Sudah terpasang infuse RL 16
tpm. Sesuai data diatas, ny N mengalami ?
f. Plasenta restant
g. Plasenta previa
h. Solusio plasenta
i. Retensio plasenta
j. Vasa previa

5. Ny. T usia 29 tahun melahirkan anak ke 2 di Rumah Bersalin , bayi lahir 30


menit yang lalu, jenis kelamin Perempuan, BB 2600 gr, plasenta belum lahir.
Riwayat persalinan lalu tidak ada penyulit. Sudah terpasang infuse RL 16
tpm. Seharunya Ny N sudah mendapatkan injeksi oksitosin sebanyak ?
f. 1 kali 10 IU
g. 2 kali 10 IU
h. 3 kali 10 IU
i. 4 kali 10 IU
j. 5 kali 10 IU

Lampiran 2 Esaay

1. Kapan kita sebagai tenaga kesehatan harus melakukan manual plasenta ?


Jawaban :
manual plasenta harus dilakukan pada saat plasenta belum lahir setelah sudah
diberikan oksitosin sebanyak 2 kali.
2. Manual plasenta dapat segera dilakukan apabila ?
Jawaban :
1. Terdapat riwayat perdarahan postpartum berulang.
2. Terjadi perdarahan postpartum melebihi 400 cc
3. Pada pertolongan persalinan dengan narkosa.
4. Plasenta belum lahir setelah menunggu selama setengah jam
3. Untuk memperkecil komplikasi dapat dilakukan tindakan profilaksis dengan
memberikan uterotonika IV dan IM misalnya dengan ?
Jawaban :
1. Memasang tamponade uterovaginal
2. Memberikan antibiotika
3. Memasang infus dan persiapan transfusi darah
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PRAKTIKUM
MANUAL PLASENTA

Dosen Pengampu : Andri Nur Sholihah, S.ST., M.Kes

Oleh:
ANGGIA
(1810104426)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2019
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
PRAKTIKUM MANUAL PLASENTA

I. IDENTITAS
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan Patologi
Program Studi : Kebidanan Program Sarjana Terapan
Kode/Bobot SKS : MK MW 2303/4 SKS
Semester : VII (Tujuh)
Elemen Kompetensi : MKB
Jenis Kompetensi : Utama
Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
Pokok Bahasan : Manual Plasenta

II. STANDAR KOMPETENSI


Mahasiswa memahami teori-teori dan melakukan teknik asuhan kebidanan
patologi khususnya penanganan manual plasenta dengan prosedur dan sesuai
dengan PERMENKES RI No. 97/14/I/2017 yang berbunyi pelayanan
kesehatan , sehingga mahasiswa mampu mempraktikkan perasat manual
plasenta yang didasari konsep, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
profesional dan Qur’ani.

III. KOMPETENSI DASAR


Mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mempraktikkan
perasat manual plasenta.

IV. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Mahasiswa dapat:
1. Menunjukkan anatomi plasenta dan organ reproduksi wanita
2. Menyiapkan alat-alat untuk melakukan manual plasenta dengan benar dan
lengkap
3. Melakukan langkah tindakan manual plasenta
V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui demonstrasi dengan phantum di laboratorium skill mahasiswa
dapat:
1. Menunjukkan anatomi plasenta dan organ reproduksi wanita
2. Menyiapkan alat-alat untuk melakukan manual plasenta dengan benar dan
lengkap
3. Melakukan langkah tindakan manual plasenta

VI. DISKRIPSI MATERI


1. Anatomi plasenta dan organ reproduksi wanita
2. Alat-alat yang di gunakan dalam manual plasenta
3. Langkah-langkah manual plasenta  dijabarkan

VII. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN


 Silent demonstration (diam, kemudian baru menjelaskan)
menyesuaikan materi
 Practice rehearshall pairs (praktik berpasangan) praktik berdua
secara berpasangan : 1 orang praktik, 1 org menilai dengan ceklist,
kemudian bergantian (redemonstrasi)

VIII. MEDIA PEMBELAJARAN


1. Phantom organ reproduksi
2. Phantom Plasenta
3. Set Partus
4. Cheklist
5. Template
6. Job sheet
7. Rubrik
IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Komponen
Uraian kegiatan Estimasi Waktu
langkah
Pendahuluan a. Menyiapkan fisik dan psikis 3 Menit
b. Melakukan apersepsi dan integrasi nilai-
nilai islam
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan cakupan materi
Inti a. Menjelaskan dan menunjukkan anatomi 13 Menit
plasenta dan organ reproduksi wanita
b. Menyiapkan alat –alat yang akan
digunakan untuk manual plasenta
c. Mendemonstrasikan manual plasenta
d. Mahasiswa redemonstrasi manual
plasenta menggunakan ceklist
e. Mahasiswa diminta berpasangan untuk
saling mengevaluasi tentang proses
manual plasenta yang dilakukan oleh
mahasiswa dengan ceklist

Penutup a. Mengevaluasi hasil pembelajaran 4 menit


b. Refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
dan integrasi nilai-nilai islam
c. Tindak lanjut pemberian tugas pada
pertemuan selanjutnya
d. Menutup dengan salam
X. PENILAIAN
a. Jenis
Unjuk kerja : Performance test
b. Bentuk
1. Cheklist
2. Template
3. Jobsheet
4. Rubrik
c. Instrument
Cheklist : Terlampir

XI. SUMBER BELAJAR


a. Cunningham, Gary. 2006 .Obstetri Williams, Edisi 21. Jakarta. EGC
b. JNPK-KR. 2007. Asuhan Pesalinan Normal – Asuhan Esensial
Persalinan, Edisi Revisi. Cetakan ke-3. Jakarta. JNPK-KR
c. Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 vol 2.
Jakarta. EGC
d. Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta, Binapustaka Syaifudin.
2009. Buku
e. Acuhan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta,
YBSP

Yogyakarta, 13 Februari 2019

Dosen Pembimbing/Koordinator Mata Kuliah Praktikan

(………………………………..) (Anggia)
PENUNTUN BELAJAR
KETERAMPILAN KLINIK PLASENTA MANUAL

Nama :
NIM :
Tanggal Ujian :
Hari/jam :
TTD :
Petunjuk pengisian daftar tilik :
Beri tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan situasi pengamatan, yaitu:
Keterangan :
Nilai 0 : Apabila keterampilan tidak dilakukan
Nilai 1 : Apabila keterampilan dilakukan kurang sempurna
Nilai 2 : Apabila keterampilan dilakukan dengan baik dan benar

NO BUTIR YANG DINILAI NILAI

A SIKAP DAN PERILAKU 0 1 2


1 Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri dan memastikan identitas pasien
(nama pasien, no.RM, tanggal lahir).
2 Menjelaskan keadaan pasien dilanjutkan dengan
membimbing membaca do’a :
‫انا هلل وانا اليه راجعون؛ اللهم اجرني في مصيبتي واخلفلي خيرا منها‬

3 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan


kepada klien dan menandatangani informed consent (bisa
dilakukan oleh keluarga pasien).
Tujuan tindakan manual plasenta untuk mengeluarkan
plasenta setelah bayi lahir dengan perdarahan.
Prosedur tindakan yaitu dengan mengeluarkan plasenta
dengan cara memasukkan tangan kanan ke dalam rahim
ibu.
4 Komunikasi dan kontak mata dengan klien selama
tindakan (Selama tindakan bidan berkomunikasi dengan
pasien untuk memastikan keadaan ibu dan memberikan
anestesi verbal/ komunikasi teraupetik)
5 Memperhatikan prinsip pencegahan infeksi (menggunakan
APD lengkap, melakukan cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan tindakan, melakukan dekontaminasi
alat dan tempat)
6 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan
mengakhiri tindakan dengan lafal hamdalah
Cacatan !
Karena keadaan ini emergency maka penjelasan prosedur dapat dilakukan sambil
pelaksanaan tindakan, sedangkan persetujuan tindakan dapat dilakukan segera
B CONTENT
Persiapan

7 Alat:
a. Steril:
1. Sarung tangan panjang
2. Sarung tangan pendek
3. Kassa, kapas
4. Kateter no 16
5. Tranfusi Set
6. Cairan infus RL, intravena kateter no. 16 / 18)
7. Duk sedang / duk lubang (untuk alas bokong dan
penutup
perut)
8. Spuit 2,5 / 3 cc
9. Bak instrument
10. Korentang dalam tempatnya
b. Alat tidak steril:
1. APD (Celemek, Topi, Apron, kaca mata, Masker,
sepatu)
2. Set O2 (Pastikan ada O2 dalam tabungnya, selang
O2, regulator, humadifier terisi air DTT sesuai
batas indikator)
3. Plester, gunting, betadin, alkohol, bengkok,
tempat sampah
4. Tempat plasenta
5. Perlengkapan cuci tangan (air mengalir, sabun
cair, handuk bersih dan kering/ tissu)
6. Obat uterotonika (oksitosin, ergometrin,
mesoprostol tablet)
7. Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya
8. Ember tempat pakaian kotor
9. Alat memeriksa vital sign (tensimeter, jam
tangan, termometer)
10. Safety box
11. Lampu sorot
12. Perlak / underpad
13. Waskom besar 2 untuk memandikan pasien,
waslap 2 buah
14. Tiang infus
15. Bengkok
c. Persiapan pasien:
1. Selimut pasien
2. Handuk bersih dan perlengkapan pasien (baju,
kain, pakaian dalam, pembalut)
8 Mengawasi keadaan umum dan vital sign ( nadi ) klien
serta observasi perdarahan
9 Memberikan O2 pada pasien sesuai dengan kebutuhan
pasien (apabila diperlukan)
10 Memasang infus RL dengan tranfusi set pada pasien
(apabila belum terpasang) ditambah Oksitosin 10 unit drip
(tetesan infus tergantung dengan keadaan pasien)
11. Membantu klien dalam posisi litotomi / dorsal rekumbent
dan memasang alas bokong dan tutupi perut ibu dengan
duk
12. Masukan spuit dalam bak instrumen dengan prinsip steril
dan mematahkan ampul ergometrin
13. Memakai sarung tangan pada tangan kanan dan menyedot
ergometrin
14. Memakai sarung tangan untuk tangan kiri

15. Melakukan vulva hygiene

16. Melakukan kateterisasi (apabila vesika urinaria penuh)

17. Mencuci sarung tangan dalam larutan klorin dan melepas


secara terbalik
18. Memakai sarung tangan pendek untuk tangan kiri dan
tangan kanan dengan sarung tangan panjang
19. Membuka labia dengan tangan kiri, memasukkan tangan
kanan secara obstetrik kedalam vagina (kelima ujung jari
disatukan), sambil pasien diminta tarik nafas panjang, lalu
memindahkan tangan kiri untuk menegangkan tali pusat
20. Memasukkan tangan kanan ke dalam uterus dengan posisi
di bawah tali pusat dan punggung tangan menghadap ke
bawah, telusuri tali pusat bagian bawah sampai ke plasenta
21. Memindahkan tangan kiri ke bagian fundus uteri untuk
menahan uterus ketika dilakukan tindakan
22. Setelah tangan berada pada cavum uteri, membuka telapak
tangan, merapatkan jari-jarinya dan posisikan telapak
tangan agak menekuk (sesuai dengan keadaan uterus),
mencari bagian plasenta yang telah terlepas
23. Melepaskan secara perlahan bagian plasenta yang belum
terlepas dengan menggunakan sisi tangan yang sejajar
dengan ulna *)
24. Melakukan tindakan pelepasan plasenta harus dilakukan
hanya satu kali (plasenta harus sampai lepas seluruhnya),
dilanjutkan dengan eksplorasi sampai bersih, tak ada sisa
plasenta yang tertinggal, baru tangan dan plasenta
dikeluarkan *)
25. Memindahkan tangan kiri ke supra pubik untuk menahan
uterus bagian bawah uterus*)
26. Setelah seluruh plasenta terlepas mengeluarkan plasenta
dan tangan dari cavum uteri
27. Meletakkan plasenta dalam tempat yang sudah disediakan.
(tidak perlu dicek lagi)
28. Melakukan masase fundus uteri dan memastikan kontraksi
uterus baik dan tidak terjadi perdarahan
29 Memberitahu ibu bahwa akan disuntik, melakukan
disinfeksi dan menyuntikkan uterotonika (ergometrin 1
ampul) secara IM *)
30. Selama melakukan tindakan perhatikan KU klien

31. Membersihkan ibu, pastikan klien merasa aman dan


nyaman (posisi tidur biasa, memakai pembalut dan
pakaian lengkap)
32 Menyingkirkan peralatan, membuang bahan-bahan yang
terkontaminasi ke tempat sampah
33. Merendam peralatan dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit, kemudian mencuci alat dengan sabun dan membilas
dengan air mengalir
34. Mencuci sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%,
melepas sarung tangan secara terbalik
35. Mencuci tangan dengan air mengalir

36. Memeriksa vital sign

37. Memberitahukan pada ibu tindakan sudah selesai


38. Melakukan pendokumentasian pada lembar cacatan medik
klien dan lembar belakang partograf
C TEKNIK
39. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis

40. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak


ragu-ragu
41. Menjaga privasi klien

42. Melakukan pendokumentasian ( pengkajian, diagnosa,


tindakan, therapi, data perkembangan, rencana tindak
lanjut asuhan )

JUMLAH

Kalau tidak ada perdarahan pada kala III jangan dilakukan manual plasenta

Yogyakarta, …………………
Jumlah total
Evaluator
Nilai = ---------------- x 100 = .............
84
Nilai > 70, mahasiswa dinyatakan lulus Nilai <
70, mahasiswa harus mengulang (............................................)
PROSEDUR PELAKSANAAN
JOB SHEET

LANGKAH-LANGKAH GAMBAR
1. Ucapkan salam dan Beri penjelasan
pada ibu dan keluarga atas tindakan
yang akan dilakukan

Lakukan informed consent

2. Mengecek persiapan alat

3. Mengawasi keadaaan umum pasien

Lakukan pemeriksaan tanda-tanda


vital

4. Memberi O2 pada ibu

5. Memasang infuse
Perhatikan privasi serta
kenyamanan ibu
6. Cuci tangan dengan sabun dan bilas
di bawah air mengalir kemudian
keringkan

Lakukan cuci tangan sesuai dengan


prosedur

7. Memasang infuse

Perhatikan privasi serta


kenyamanan ibu

5. Memakai alat perlindungan diri

6. Gunakan handscoen steril

Gunakan handscoen yang sesuai


ukuran sesuai dengan prosedur

1. Sedot ergometrin menggunakan


sarung tangan sebelah
2. Bersihkan vulva dengan kapas DTT

Menggunakan teknik satu arah

3. Lakukan pengosongan kandung


kemih

Apabila kandung kemih penuh

4. Ganti sarung tangan kembali

Karena sarung tangan yang sedang


dipakai sudah terkontaminasi

5. Masukkan tangan kanan secara


obstetric ke dalam uterus (kelima
ujung jari disatukan, masukkan
tangan ke dalam vagina dengan
posisi di bawah tali pusat dan
punggung tangan menghadap ke
bawah, telusuri tali pusat bagian
bawah sampai ke uterus)

6. Pindahkan tangan kiri ke bagian


fundus uterus untuk menahan uterus
ketika dilakukan tindakan

Setelah tangan sampai ke cavum


uteri, rapatkan jari-jarinya dan
posisikan kepala agak .
7. Secara perlahan lepaskan bagian
plasenta yang belum terlepas dengan
menggunakan sisi tangan yang
sejajar dengan ulna

Plasenta yang sudah keluar


diletakkan di tempatnya, dan
lakukan eksplorasi untuk
memastikan tidak ada bagian
plasenta yang tertinggal.

8. Lakukan masase fundus uteri


dengan segera

Bertujuan untuk menghasilkan


kontraksi uterus yang baik

9. Suntikkan ergometrin

Bertujuan supaya uterus


berkontraksi

10. Dekontaminasi alat-alat

11. Dokumentasi pada lembar medic


dan lembar belakang partograf

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy