S1 2017 353329 Introduction
S1 2017 353329 Introduction
S1 2017 353329 Introduction
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit gagal ginjal kronis (GGK) kini menjadi masalah kesehatan di dunia
yang angka insidensinya diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya. Data dari
kejadian GGK di dunia sebanyak 5-10% atau sekitar 15-20 juta penderita setiap
tahunnya. Data tahunan dari United States Renal Data System (USRDS) pada
setiap tahunnya. Pada tahun 2005-2010 jumlah pasien GGK meningkat sebesar
1.124.580 kasus dan pada tahun 2013 kembali meningkat sebesar 482.760 kasus
menjadi 2.986.900 kasus GGK di tahun 2013. Di Cina prevalensi GGK sebanyak
atau 0,2% dari jumlah penduduk Indonesia. Yogyakarta termasuk dalam 5 besar
1
2
juga menjadi pilihan utama bagi pasien GGK di Indonesia, data menunjukkan dari
setiap tahunnya, di Indonesia terdapat 28.782 pasien aktif dan pasien baru yang
seumur hidup bagi pasien GGK (Low, 2008). Kondisi ini menjadi beban berat
bagi pasien yang menjalani terapi hemodialisa dan memberikan dampak pada
menjadi cemas, ketakutan, depresi dan stres yang dapat memperburuk kondisi
pasien yang menjalani terapi hemodialisa (Kim, 2010). Lamanya proses terapi
hemodialisa yang dijalani pasien GGK akan berdampak tidak hanya pada pasien
tetapi juga berdampak pada family caregiver yang merawatnya (Wilson, 2009).
penting dalam merawat dan mendampingi pasien selama sakit (National Alliance
mengantar kontrol ke rumah sakit, dan masalah psikososial dari pasien sendiri
(Tong, 2008).
semua kebutuhan pasien, tetapi disamping itu family caregiver juga harus
dalam jangka waktu lama sehingga sangat logis jika family caregiver mengalami
faktor risiko sosial, faktor risiko ekonomi, faktor risiko perubahan gaya hidup, dan
faktor risiko transisi dalam kehidupan yang dapat mengakibatkan family caregiver
fisik dan emosi mereka sendiri sering diabaikan, kurangnya sumber daya pribadi,
keuangan, dan emosional, banyak family caregiver mengalami stres yang luar
keluarga yang mengalami sakit kronis dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam
kehidupan seperti tingkat stres, hubungan dengan anggota keluarga lainnya, dan
4
kehidupan sosial dalam masyarakat (Steinberg et al, 2014). Stres pada family
caregiver terjadi akibat dampak psikologis yang terjadi akibat dari permintaan
atau beban eksternal yang harus dipenuhi pada individu sebagai dampak langsung
mengalami ketakutan dan stres dimana caregiver takut datangnya kematian lebih
Untuk mengatasi berbagai stres yang dialami family caregiver, strategi koping
interaksi antara situasi yang menekan dan adaptasi. Strategi koping merupakan
(Kozier et al, 2008). Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan Arisandi (2012)
strategi yang digunakan family caregiver pasien kanker sebagian besar cenderung
5
dapat menerima perannya sebagai family caregiver dan efektif dalam menghadapi
tekanan, koping aktif dirasa lebih menguntungkan untuk mengatasi stressor yang
dihadapi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Muslimat (2005) pada perawat di ruang
antara tingkat stres kerja perawat dengan strategi koping, dapat diinterprestasikan
bahwa semakin adaptif strategi koping yang digunakan maka stres kerja yang
dialaminya semakin ringan, strategi koping adaptif juga dapat lebih mampu
pada emosi tidak efektif dalam menanggulangi stres dalam jangka panjang. Hasil
tersebut sesuai dengan pendapat Abbraham & Shanley (1997) yang menyatakan
bahwa pengunaan strategi koping yang berfokus pada emosi tidak efektif dalam
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada bulan Agustus 2016, didapatkan data
sebanyak 177 pasien yang aktif menjalani terapi hemodialisa di Unit Hemodialisa
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Pada saat menjalani hemodialisa pasien datang
diantar oleh caregiver pasien, dimana caregiver pasien tersebut ialah family
caregiver seperti ayah, ibu, suami, istri, anak, atau kerabat terdekat yang memiliki
hubungan darah dengan pasien. Pada saat dilakukan wawancara pada family
6
mudah untuk menjadi family caregiver pada pasien hemodialisis. Hal ini
permasalah seperti masalah dalam perawatan, konflik dalam keluarga dan masalah
finansial yang mengakibatkan stres pada family caregiver. Akan tetapi, mereka
pasien hemodialisis. Tingkat stres pada family caregiver satu dengan yang lainnya
tingkat stresor yang dihadapi family caregiver, strategi koping yang efektif sangat
penting dilakukan family caregiver, dimana banyak dari family caregiver pasien
respon koping juga dapat mempengaruhi tingkat stres pada family caregiver yang
merawatnya dan sangat penting untuk dilakukan penelitian pada family caregiver,
akan tetapi penelitian yang berfokus pada family caregiver masih jarang dilakukan
terutama mengenai masalah stres dan strategi koping pada family caregiver, oleh
karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Hubungan tingkat
7
stres dengan strategi koping caregiver family pasien hemodialisis RSUP Dr.
Sardjito ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah dari penelitian ini
adalah, “Apakah ada hubungan antara tingkat stres dengan strategi koping pada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian bagi rumah sakit adalah untuk mengetahui hubungan
tingkat stres dengan strategi koping pada family caregiver yang dapat dijadikan
koping yang dialami oleh family caregiver pada pasien hemodialisis yang dapat
3. Keluarga
Manfaat hasil penelitian ini bagi keluarga adalah untuk mengetahui hubungan
tingkat stres dengan strategi koping family caregiver sehingga caregiver lebih
E. Keaslian Penelitian
bertujuan untuk melihat hubungan tingkat stres dan strategi koping pada pasien
mengukur stres dan ways of coping scale yang telah dimodifikasi untuk melihat
yang bermakna antara tingkat stres dan strategi koping pada pasin yang
yaitu tingkat stres dan strategi koping dan jenis penelitian sedangkan perbedaan
dalam penelitian ini adalah responden yaitu pada pasien hemodialisis dan
stres dan coping pada family caregiver pasien kanker. Penelitian ini merupakan
sebanyak 200 family caregiver yang terdiri dari 100 caregiver nuclear family
dan 100 caregiver join family. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
support scale (Zimet et al., 1990) untuk melihat dukungan sosial family
caregiver.
Hasil didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat stres,
caregiver join family, terbukti bahwa family caregiver nuclear memiliki tingkat
stres yang lebih tinggi dan merasa kesepian pada saat merawat dibandingkan
penderita skizofrenia di instalasi rawat jalan rumah sakit jiwa provinsi Jawa
variabel. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 orang keluarga yang dipilih
dan persamaan jenis variabel yaitu melihat strategi koping pada family