Form Bagian III MDRS

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

Bagian III

Pemeriksaan Motorik
Pendahuluan: Bagian pada skala ini menilai tanda-tanda motoris pada PD. Dalam
melakukan bagian III dari MDS-UPDRS, pemeriksa harus memenuhi pedoman ini:
pada bagian atas formulir, beri tanda apakah pasien sedang dalam pengobatan untuk
gejala-gejala penyakit Parkinson dan, jika dengan levodopa, waktu semenjak terakhir
mengkonsumsi.
serta, jika pasien menerima pengobatan untuk gejala-gejala penyakit Parkinson, beri
tandan pada keadaan klinis pasien berdasarkan definisi berikut:
ON adalah keadaan fungsional tipikal ketika pasien menerima medikasi dan memiliki
respon baik
OFF adalah keadaan fungsional tipikal ketika pasien memiliki respon yang buruk
walaupun sudah mendapatkan pengobatan
Pemeriksa harus “menilai apa yang dilihat.” Tidak bisa disangkal, penyakit medis
konkuren seperti stroke, paralisis, arthritis, kontraktur, dan masalah ortopedik seperti
penggantian tulang panggul atau lutut dan skoliosis dapat mengintervensi item-item
individual pada pemeriksaan motorik. Pada situasi dimana sangat tidak mungkin untuk
diuji (yaitu amputasi, plegia, ekstremitas terpasang gips), gunakan istilah “UR” untuk
Unable to Rate. Sebaliknya, nilailah performa masing-masing tugas saat pasien
melakukannya dalam konteks komorbiditas.
Semua item harus memiliki nilai bilangan bilat (tidak ada nilai setengah, atau hilang).
instruksi-instruksi spesifik tersedia untuk menguji masing-masing item. Hal ini harus
diikuti. Penilai mendemonstrasikan selagi menjelaskan kepada pasien supaya pasien
melakukan dan menilai fungsinya tepat setelahnya. Untuk item-item Gerakan Spontan
Global dan Tremor Istirahat (3.14 dan 3.17), item-item ini sengaja diletakkan pada akhir
penilaian karena informasi klinis yang berkaitan dengan skor akan didapat setelah semua
pemeriksaan.
pada akhir penilaian, indikasikan bila terdapat diskinesia (korea atau distonia) pada waktu
pemeriksaan, dan jika demikian, apakah gerakan-gerakan ini menginterfensi dengan
pemeriksaan motorik.
3a. Apakah pasien dalam medikasi untuk
Tidak Ya
gejala penyakit Parkinson?
OFF
ON
keadaan
keadaan
fungsional tipikal
3b. Jika pasien mendapatkan medikasi fungsional tipikal
ketika pasien
untuk gejala penyakit Parkinson, beri ketika pasien
memiliki respon
tanda keadaan klinis pasien berdasarkan menerima
yang buruk
definisi berikut medikasi dan
walaupun sudah
memiliki respon
mendapatkan
baik
pengobatan
3c. Apakah pasien mendapat Levodopa Tidak Ya
3.C1 Jika Ya, menit sejak dosis
levodopa terakhir adalah:
3.1 BICARA SKOR
Instruksi untuk pemeriksa: Dengarkan
bicara pasien dan lakukan percakapan jika
diperlukan. Topik yang disarankan: Tanya
tentang pekerjaan, hobi, olahraga, atau
bagaimana ia ke kantor dokter. Nilai
volume, modulasi (rima) dan kejelasan,
termasuk bicara menyeret, palilalia
(repetisi suku kata) dan takifemia (bicara
cepat, menyatukan kata-kata).

0: Normal: Tidak ada kesulitan


1: Sedikit: Hilangnya modulasi, diksi, atau
volume, namun kata-kata seluruhnya
masih mudah dipahami
2: Ringan: Hilangnya modulasi, diksi, atau
volume, dengan beberapa kata-kata tidak
jelas, namun keseluruhan kalimat masih
dipahami
3: Sedang: Bicara sulit dipahami hingga
saat ketika beberapa, namun tidak
kebanyakan, kalimatnya sulit dipahami
4. Berat: Kebanyakan bicaranya sulit
dipahami atau sulit didengar
3.2 EKSPRESI WAJAH SKOR
Instruksi untuk pemeriksa: observasi
pasien dalam duduk selama 10 detik,
tanpa bicara dan juga saat bicara.
Observasi frekuensi kedipan mata,
masked facies, ataupun saat tanpa
ekspresi, senyuman spontan dan gerakan
bibir

0: Normal: Ekspresi wajah normal


1: Sedikit: masked facies minimal
dimanifestasikan dengan penurunan
frekuensi berkedip
2: Ringan: Selain penurunan frekuensi
berkedip, masked facies juga ada pada
wajah bagian bawah, yakni gerakan yang
lebih sedikit disekitar mulut, seperti
sedikitnya senyuman spontan, namun
bibir tidak bergerak.
3: Sedang: Masked facies dengan
gerakan bibir beberapa saat ketika mulut
dalam keadaan beristirahat
4: Berat: Masked facies dengan gerakan
bibir kebanyakan ketika mulut dalam
keadaan istirahat

3. 3 RIGIDITAS SKOR
Instruksi untuk pemeriksa: Rigiditas
ditentukan berdasar gerakan pasif lambat
pada persendian utama dengan pasien
pada posisi relaksasi dan pemeriksa Leher 
memanipulasi ekstremitas dan leher.
Pertama, periksa tanpa manuver aktivasi.
Uji dan nilai leher dan masing-masing
ekstremitas secara terpisah. Untuk RUE 
lengan, periksa sendi pergelangan dan
siku secara berurutan. Untuk kaki, periksa
sendi panggul dan lutut secara berurutan.
Jika tidak ada rigiditas yang terdeteksi, LUE 
gunakan manuver aktivasi, seperti
mengetukkan jari, membuka/menutup
kepalan tangan, atau ketukan tumit pada
ekstremitas yang tidak diuji. Jelaskan RLE 
kepada pasien untuk berjalan sepincang
mungkin ketika menguji untuk rigiditas.

0: Normal: Tidak ada rigiditas LLE 


1: Sedikit: Rigiditas hanya terdeteksi
dengan manuver aktivasi
2: Ringan: Rigiditas terdeteksi tanpa
manuver aktivasi, namun range of motion
utuh dapat dilakukan dengan mudah
3: Sedang: Rigiditas terdeteksi tanpa
manuver aktivasi, range of motion utuh
dapat dilakukan dengan berusaha
4: Berat: Rigiditas terdeteksi tanpa
manuver aktivasi, dan range of motion
utuh tidak dapat dilakukan.

3.4 KETUKAN JARI SKOR


Instruksi untuk pemeriksa: masing-masing
tangan diuji terpisah. Peragakan perintah,
namun jangan sampai melakukan
perintahnya ketika pasien sedang diuji. Kanan 
Minta pasien untuk mengetukkan jari
telunjuk ke jempol sebanyak 10 kali
secepat DAN sebesar mungkin. Nilai
masing-masing tangan secara terpisah,
evaluasi kecepatan, amplitudo, keraguan, Kiri 
penghentian, dan pengurangan
amplitudo.

0: Normal: tidak ada masalah


1: Sedikit: salah satu dari: a) ritme
regular terganggu dengan satu atau dua
interupsi atau keraguan gerakan
mengetuk; b) sedikit melambat; c)
pengurangan amplitude hampir di akhir
10 ketukan
2: Ringan: Salah satu dari: a) 3 hingga 5
interupsi selama ketukan; b) perlambatan
ringan; c) penurunan amplitudo pada
pertengahan sekuensi 10-ketukan
3: Sedang: Salah satu dari: a) lebih dari 5
interupsi selama ketukan atau minimal 1
fase berhenti lama (freeze) saat gerakan
masih berlangsung; b) perlambatan
sedang; c) penurunan amplitudo sejak
setelah ketukan pertama
4: Berat: Tidak dapat atau hanya dapat
melakukan tugas karena adanya
perlambatan, interupsi atau penurunan
amplitudo.

3.5 GERAKAN TANGAN SKOR


Instruksi untuk pemeriksa: periksa
masing-masing tangan secara terpisah.
Peragakan perintah, namun jangan
sampai melakukan perintahnya ketika Kanan 
pasien sedang diuji. Minta pasien untuk
membuat kepalan tangan denga lengan
ditekuk pada siku sedemikian rupa
sehingga telapak tangan menghadap Kiri 
pemeriksa. Minta pasien membuka
tangan 10 kali secara penuh DAN secepat
mungkin. Jika pasien gagal mengepalkan
tangan atau membuka tangan secara
penuh, ingatkan pasien untuk tetap
melakukannya. Nilai masing-masing
tangan secara terpisah, evaluasi
kecepatan, amplitudo, keraguan,
penghentian, dan penurunan amplitudo.

0: Normal: tidak ada masalah


1: Sedikit: salah satu dari: a) ritme
regular terganggu dengan satu atau dua
interupsi atau keraguan gerakan; b)
sedikit melambat; c) pengurangan
amplitude hampir di akhir percobaan
2: Ringan: Salah satu dari: a) 3 hingga 5
interupsi selama gerakan; b) perlambatan
ringan; c) penurunan amplitudo pada
pertengahan gerakan
3: Sedang: Salah satu dari: a) lebih dari 5
interupsi selama gerakan atau minimal 1
fase berhenti lama (freeze) saat gerakan
masih berlangsung; b) perlambatan
sedang; c) penurunan amplitudo sejak
setelah sekuens membuka-menutup
pertama
4: Berat: Tidak dapat atau hanya dapat
melakukan tugas karena adanya
perlambatan, interupsi atau penurunan
amplitudo.

3.6 GERAKAN TANGAN PRONASI DAN SKOR


SUPINASI
Instruksi untuk pemeriksa: periksa
masing-masing tangan secara terpisah. Kanan 
Peragakan perintah, namun jangan
sampai melakukan perintahnya ketika
pasien sedang diuji. Minta pasien untuk
meregangkan tangan didepan tubuhnya Kiri 
dengan telapak menghadap bawah;
kemudian balikkan telapak ke atas dan ke
bawah berulang-ulang sebanyak 10 kali
secepat dan sepenuh mungkin. Nilai
masing-masing tangan secara terpisah,
evaluasi kecepatan, amplitudo, keraguan,
penghentian, dan penurunan amplitudo.

0: Normal: tidak ada masalah


1: Sedikit: salah satu dari: a) ritme
regular terganggu dengan satu atau dua
interupsi atau keraguan gerakan; b)
sedikit melambat; c) pengurangan
amplitudo hampir di akhir sekuensi.
2: Ringan: Salah satu dari: a) 3 hingga 5
interupsi selama gerakan; b) perlambatan
ringan; c) penurunan amplitudo pada
pertengahan gerakan
3: Sedang: Salah satu dari: a) lebih dari 5
interupsi selama gerakan atau minimal 1
fase berhenti lama (freeze) saat gerakan
masih berlangsung; b) perlambatan
sedang; c) penurunan amplitudo sejak
setelah sekuens supinasi-pronasi pertama
4: Berat: Tidak dapat atau hanya dapat
melakukan tugas karena adanya
perlambatan, interupsi atau penurunan
amplitudo.

3.7 KETUKKAN JARI KAKI SKOR


Instruksi untuk pemeriksa: minta pasien
untuk duduk tegak di kursi dengan
penumpu lengan, kedua kaki di lantai.
Periksa masing-masing kaki secara Kanan 
terpisah. Peragakan perintah, namun
jangan sampai melakukan perintahnya
ketika pasien sedang diuji. Instruksikan ke
pasien untuk meletakkan tumit di lantai Kiri 
dengan posisi ternyaman dan kemudian
ketukkan jari-jari kaki 10 kali sebesar dan
secepat mungkin. Nilai masing-masing
kaki secara terpisah, evaluasi kecepatan,
amplitudo, keraguan, penghentian, dan
penurunan amplitudo.

0: Normal: tidak ada masalah


1: Sedikit: salah satu dari: a) ritme
regular terganggu dengan satu atau dua
interupsi atau keraguan gerakan; b)
sedikit melambat; c) pengurangan
amplitudo hampir di akhir sekuensi.
2: Ringan: Salah satu dari: a) 3 hingga 5
interupsi selama gerakan; b) perlambatan
ringan; c) penurunan amplitudo pada
pertengahan gerakan
3: Sedang: Salah satu dari: a) lebih dari 5
interupsi selama gerakan mengetuk atau
minimal 1 fase berhenti lama (freeze) saat
gerakan masih berlangsung; b)
perlambatan sedang; c) penurunan
amplitudo sejak setelah ketukan pertama
4: Berat: Tidak dapat atau hanya dapat
melakukan tugas karena adanya
perlambatan, interupsi atau penurunan
amplitudo.

3.8 KETANGKASAN KAKI SKOR


Instruksi untuk pemeriksa: Minta pasien
untuk duduk tegak di kursi dengan
penumpu lengan. Kedua kaki pasien
harus ada di lantai. Periksa masing- Kanan 
masing kaki secara terpisah. Peragakan
perintah, namun jangan sampai
melakukan perintahnya ketika pasien
sedang diuji. Instruksikan ke pasien untuk Kiri 
meletakkan kaki di lantai dalam kondisi
ternyaman dan kemudian mengangkat
dan menghentakkan kaki ke lantai
sebanyak 10 kali setinggi dan secepat
mungkin. Nilai masing-masing kaki secara
terpisah, evaluasi kecepatan, amplitudo,
keraguan, penghentian, dan penurunan
amplitudo.

0: Normal: tidak ada masalah


1: Sedikit: salah satu dari: a) ritme
regular terganggu dengan satu atau dua
interupsi atau keraguan gerakan; b)
sedikit melambat; c) pengurangan
amplitudo hampir di akhir percobaan.
2: Ringan: Salah satu dari: a) 3 hingga 5
interupsi selama gerakan; b) perlambatan
ringan; c) penurunan amplitudo pada
pertengahan percobaan.
3: Sedang: Salah satu dari: a) lebih dari 5
interupsi selama gerakan atau minimal 1
fase berhenti lama (freeze) saat gerakan
masih berlangsung; b) perlambatan
sedang; c) penurunan amplitudo sejak
setelah ketukan pertama
4: Berat: Tidak dapat atau hanya dapat
melakukan tugas karena adanya
perlambatan, interupsi atau penurunan
amplitudo.

3.9 BANGKIT DARI KURSI SKOR


Instruksi untuk pemeriksa:minta pasien
duduk tegak di kursi dengan penumpu
lengan, dengan kedua kaki di lantai dan
punggung menempel kursi (bila pasien
tidak terlalu pendek). Minta pasien untuk
menyilangkan lengannya di dada dan
kemudian berdiri. Jika pasien tidak
berhasil, ulangi ini gingga maksimal 2 kali
lagi. Jika masih tetap gagal, biarkan
pasien bergerak maju untuk berdiri
dengan kedua lengan terlipat di dada. Ini
hanya boleh 1 kali percobaan. Jika gagal,
biarkan pasien untuk mendorong dengan
tangan pada penumpu lengan. Ini
maksimal dicobakan sebanyak 3 kali. Jika
masih tetap gagal, bantu pasien untuk
berdiri. Setelah pasien berdiri, perhatikan
posturnya untuk item 3.13

0: Normal: Tidak ada masalah. Dapat


bangkit dengan cepat tanpa berhenti.
1: Sedikit: sedikit lebih lama dibanding
normal, atau butuh lebih dari satu kali
percobaan, atau harus sedikit maju dari
kurisi untuk dapat bangkit. Tidak
memerlukan penumpu lengan
2: Ringan: mendorong dirinya sendiri
terhadap kursi tanpa kesulitan.
3: Sedang: ada dorongan namun
cenderung untuk jatuh; atau perlu
percobaan lebih dari 1 kali dengan
tumpuan lengan, namun dapat berdiri
tanpa bantuan
4: Berat: tidak dapat berdiri tanpa
bantuan

3.10 GAIT SKOR


Instruksi untuk pemeriksa: menguji gait
paling baik dilakukan dengan meminta
pasien berjalan menjauhi dan menuju
pemeriksa sehingga kedua sisi kanan dan
kiri dapat diobservasi dengan mudah.
Pasien harus berjalan setidaknya 10
meter (30 kaki), kemudian berbalik dan
kembali ke pemeriksa. Item ini mengukur
berbagai perilaku: amplitudo langkah,
kecepatan langkah, ketinggian angkatan
kaki, heel strike selama berjalan, berbalik,
dan ayunan lengan, namun tidak freezing.
Nilai juga untuk “freezing of gait” (item
selanjutnya 3.11) sementara pasien
berjalan. Observasi postur untuk item
3.13

0: Normal: tidak ada masalah


1: Sedikit: berjalan mandiri dengan
gangguan gait minor
2: Ringan: berjalan mandiri namun
dengan gangguan gait substansial
3: Sedang: membutuhkan alat bantu
untuk berjalan (tongkat, walker) namun
bukan orang.
4: Berat: tidak dapat berjalan sama sekali
atau hanya dengan bantuan orang lain.

3.11 FREEZING OF GAIT SKOR


Instruksi untuk pemeriksa: sewaktu
menilai gait, nilai juga adanya episode
gait freezing. Observasi untuk gerakan
ragu-ragu awal dan terpatah-patah 0: Normal:
terutama ketika berbalik dan menuju 1: Sedikit:
akhir gerakan. Dikarenakan keselamatan 2: Ringan:
pasien, pasien TIDAK diperbolehkan 3: Sedang:
menggunakan trik sensorik selama 4: Berat:
penilaian.

0: Normal: tidak ada freezing


1: Sedikit: freezing saat awal, berbalik,
atau berjalan ke pintu dengan 1 hentian,
namun kemudian berlanjut mulus tanpa
freezing sewaktu berjalan lurus.
2: Ringan: freezing saat awal, berbalik,
atau berjalan ke pintu dengan lebih dari 1
hentian, namun kemudian berlanjut
mulus tanpa freezing sewaktu berjalan
lurus.
3: Sedang: freezing 1 kali sewaktu
berjalan lurus
4: Berat: freezing berkali-kali sewaktu
berjalan lurus.

3. 12 STABILITAS POSTURAL SKOR

Instruksi untuk pemeriksa: uji ini


memeriksa respon terhadap perpindahan
tubuh karena tarikan yang cepat dan kuat
di bagian bahu saat pasien berdiri dengan
mata terbuka dan kaki terbuka dan
parallel terhadap masing-masing. Uji
retropulsif. Berdiri dibelakang pasien dan
beritahu pasien apa yang akan terjadi.
Jelaskan bahwa mereka diperbolehkan
untuk melangkah ke belakang untuk
mencegah jatuh. Seharusnya ada dinding
di belakang pemeriksa, minimal berjarak
1-2 meter untuk memudahkan observasi
banyaknya langkah retropulsif. Tarikan
pertama merupakan demonstrasi
instruksional dan seharusnya lebih ringan
dan tidak dinilai. Kedua kalinya bahu
ditarik keras mengarah ke peneliti dengan
kekuatan yang cukup untuk mengubah
pusat gravitasi sehingga pasien HARUS
melangkah ke belakang. Pemeriksa harus
siap untuk menangkap pasien, namun
harus berdiri cukup di belakang sehingga
memberikan cukup ruang untuk pasien
mengambil beberapa langkah untuk
kembali secara mandiri. Jangan sampai
pasien memfleksikan tubuhnya ke depan
secara abnormal dalam mengantisipasi
tarikan. Observasi jumlah langkah
jatuhnya. Hingga dan meliputi 2 langkah
untuk recovery dianggap normal,
sehingga nilai abnormal dimulai dari 3.
Jika pasien gagal untuk memhami tes,
pemeriksa dapat mengulang tes sehingga
penilaian berdasakan pemeriksaan yang
pemeriksa rasa merefleksikan
keterbatasan pasien dibandingkan
dengan ketidakpahaman atau kurangnya
persiapan. Observasi postur berdiri untuk
item 3.13.
0: Normal: Tidak ada masalah. Recovery
dengan 1 atau 2 langkah
1: Sedikit: 3-5 langkah, namun subyek
recovery tanpa bantuan
2: Ringan: lebih dari 5 langka, namun
subyek recovery tanpa bantuan
3: Sedang: dapat berdiri, namun tidak
ada respon postural; terjatuh bila tidak
ditangkap pemeriksa
4: Berat: sangat tidak stabil, cenderung
kehilangan keseimbangan secara sponta
atau hanya dengan tarikan ringan pada
bahu

3. 13 POSTUR SKOR
Instruksi untuk pemeriksa: postur dinilai
dengan pasien berdiri tegak setelah
bangkit dari kursi, selama berjalan, dan
ketika diuji untuk refleks postural. Jika
anda mengetahui adanya postur buruk,
beritahu pasien untuk berdiri tegak dan
lihat jika posturnya membaik (lihat opsi 2
dibawah). Nilai postur buruk yang terlihat
pada ketiga poin observasi ini. Observasi
untuk fleksi dan tumpuan sisi-ke-sisi.

0: Normal: tidak ada masalah


1: Sedikit: tidak cukup tegak, namun
posturnya dapat normal untuk orang tua
2: Ringan: fleksi definit, skoliosis atau
bertumpu ke satu sisi, namun pasien
dapat membenahi posturnya ke postur
normal jika diberitahu
3: Sedang: Postur bungkuk, sk skoliosis
atau bertumpu ke satu sisi, yang tidak
dapat dibenahi posturnya ke postur
normal oleh pasien sendiri.
4: Berat: Fleksi, skoliosis, atau bertumpu
dengan abnormalitas postur yang ekstrim

3.14 SPONTANITAS GLOBAL GERAKAN SKOR


(BRADIKINESIA TUBUH)
Instruksi untuk pemeriksa: penilaian
global ini mengkombinasikan semua
observasi pada kelambatan, keraguan,
dan amplitudo kecil serta minimnya
gerakan secara umum, termasuk reduksi
pada gestur dan saat menyilangkan kaki.
Penilaian ini berdasakan pada impresi
umum pemeriksa setelah mengobservasi
untuk gesture spontan selama duduk, dan
sifat dari bangkit dan jalan.

0: Normal: tidak ada masalah


1: Sedikit: kelambatan global minimnya
gerakan spontan sedikit
2: Ringan: kelambatan global minimnya
gerakan spontan ringan
3: Sedang: kelambatan global minimnya
gerakan spontan sedang
4: Berat: kelambatan global minimnya
gerakan spontan berat
3. 15 TREMOR POSTURAL TANGAN SKOR
Instruksi untuk pemeriksa: semua tremor,
meliputi re-emergent tremor istirahat,
yang muncul pada postur ini akan
diinklusikan pada penilaian ini. Nilai Kanan 
masing-masing tangan secara terpisah.
Nilai amplitudo tertinggi yang terlihat.
Instruksikan pasien untuk meregangkan
tangan didepan tubuh dengan kedua Kiri 
telapak menghadap bawah. Pergelangan
harus lurus dan jari harus terpisah
sehingga mereka tidak saling
bersentuhan. Observasi postur ini selama
10 detik.

0: Normal: tidak ada tremor


1: Sedikit: tremor ada namun amplitudo
kurang dari 1 cm
2: Ringan: tremor ada minimal 1 namun
amplitudo kurang 3 cm
3: Sedang: tremor ada minimal 3 namun
amplitudo kurang dari 10 cm
4: Berat: tremor ada dengan amplitudo
minimal 10 cm

3. 16 TREMOR KINETIK TANGAN SKOR


Instruksi untuk pemeriksa: ini diuji
dengan manuver jari-ke-hidung. Dengan
lengan dimulai dari posisi meregang,
minta pasien melakukan setidaknya 3 Kanan 
manuver jari-ke-hidung dengan masing-
masing tangan meraih sejauh mungkin
untuk menyentuh jari pemeriksa.
Manuver ini harus dilakukan secara cukup Kiri 
lambat sehingga tidak menutupi tremor
yang dapat terjadi gerak lengan cepat.
Ulangi dengan tangan satunya, nilai
masing-masing tangan secara terpisah.
Tremor dapat muncul selama gerakan
atau ketika tangan meraih targetnya
(hidung atau jari). Nilai amplitudo
tertinggi yang terlihat.

0: Normal: tidak ada tremor


1: Sedikit: tremor ada namun amplitudo
kurang dari 1 cm
2: Ringan: tremor ada minimal 1 namun
amplitudo kurang 3 cm
3: Sedang: tremor ada minimal 3 namun
amplitudo kurang dari 10 cm
4: Berat: tremor ada dengan amplitudo
minimal 10 cm

3.17 AMPLITUDO TREMOR ISTIRAHAT SKOR


Instruksi untuk pemeriksa: Ini dan item
selanjutnya harus dilakukan secara
sengaja pada akhir pemeriksaan supaya
dapat menilai untuk mengumpulkan Leher 
observasi pada tremor istirahat yang
muncul sewaktu-wakut selama
pemeriksaan, termasuk ketika duduk
tenang, berjalan, dan selama aktivitas RUE 
ketika beberapa anggota tubuh bergerak
sementara yang lainnya istirahat. Nilai
amplitudo maksimum yang terlihat
kapapun sebagai skor final. Nilai hanya LUE 
amplitudo dan bukan persistensi atau
intermetensi tremor.
Sebagai bagian dari penilaian ini, pasien
harus duduk tenang pada kursi dengan RLE 
tangan di penumpu tangan (bukan di
paha) dan kaki secara nyaman ada di
lantai selama 10 detik dengan tidak ada
direktif lainnya. Tremor istirahat dinilai LLE 
terpisah untuk keempat ekstremitas dan
juga bibir/rahang. Nilai hanya amplitudo
maksimal yang terlihat kapan saja sebagai
skor final.

Penilaian ekstremitas
0: Normal: tidak ada tremor
1: Sedikit: amplitudo maksimal <1 cm
2: Ringan: amplitudo maksimal >1 cm
namun < 3cm
3: Sedang: amplitudo maksimal 3-10 cm
4: Berat: amplitudo maksimal >10 cm

Penilaian bibir/rahang
0: Normal: tidak ada tremor
1: Sedikit: amplitudo maksimal <1 cm
2: Ringan: amplitudo maksimal >1 cm
namun < 2cm
3: Sedang: amplitudo maksimal >2 cm
namun < 3cm
4: Berat: amplitudo maksimal >3 cm

3. 18 KEKONSTANAN TREMOR SKOR


ISTIRAHAT
Instruksi untuk pemeriksa: Item ini
menerima satu penilaian untuk seluruh
tremor istirahat dan berfokus pada
konsistensi tremor istirahat selama
periode pemeriksaan ketika bagian tubuh
yang berbeda sedang dalam istirahat. Ini
dinilai pada akhir pemeriksaan sehingga
informasi selama beberapa menit dapat
disatukan.

0: Normal: tidak tremor


1: Sedikit: tremor saat istirahat muncul
<25% periode pemeriksaan
2: Ringan: tremor saat istirahat muncul
26-50% periode pemeriksaan
3: Sedang: tremor saat istirahat muncul
51-75% periode pemeriksaan
4: Berat: tremor saat istirahat muncul
>75% periode pemeriksaan

PENGARUH DISKINESIA PADA NILAI


Tidak Ya
BAGIAN III
A. Apakah diskinesia (korea atau
distonia) ada ketika pemeriksaan?
B. Jika Ya, apakah gerakan-gerakan
ini mengintervensi peniliaian?

STADIUM HOEHN DAN YAHR SKOR

0: Asimptomatik
1: Keterlibatan hanya unilateral
2: Keterlibatan bilateral tanpa kerusakan
keseimbangan
3: Keterlibatan ringan hingga sedang:
beberapa instabilitas postural namun
mandiri secara fisik; membutuhkan
bantuan untuk kembali dari pull test
4: Disabilitas berat; masih dapat berjalan
atau berdiri tanpa bantuan
5: Ketergantungan kursi roda atau tirah
baring kecuali bila dibantu

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy