Nur Lela
Nur Lela
Nur Lela
Disusun Oleh:
2018
LEMBAR PERSETUJUAN
i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta senantiasa
memberikan kesehatan jasmani dan rohani, sehingga sampai saat ini penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Magang dengan lancar dan tentunya tepat
waktu dengan judul “Gambaran Pelaksanaan Program Toolbox Meeting Di PT.
Motive Mulia Plant Bojonegara, Serang, Banten Tahun 2018”
Laporan ini berisi tentang program ToolBox Meeting di PT. Motive Mulia
dengan metode IPO (Input, Proses, Output) maka secara jelas di sampaikan bahwa
selama penulis melakukan magang dan observasi selama 22 hari kerja telah runtut
dijelaskan secara sistematis. Banyak pelajaran serta pengalaman yang penulis
dapatkan selama magang, tentang dunia kerja yang sesungguhnya khususnya divisi
SHE. Dan tentu tak luput penulis ucapkan rasa syukur dan terimakasih terhadap
pihak-pihak yang membantu dan membimbing penulis untuk dapat menyelesaikan
laporan magang ini dengan lancar dan tepat. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Dr. Aprilita Rina Yanti Eff,. M. Biomed. Apt. selaku Dekan Fakultas Ilmu-
Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul.
6. Bapak Fedry Adriyatna, SKM selaku kepala SHE dan juga pembimbing
lapangan di PT. Motive Mulia.
ii
7. Seluruh staff dan pekerja pada semua departemen yang ada di PT. Motive
Mulia yang telah membantu dalam memberikan data untuk menyelesaikan
laporan magang ini.
8. Kedua Orang Tuaku. Alm. Bapak Muslimin dan Ibunda tercinta Ibu
Sukrayezi yang tak henti-hentinya memberi semangat dan dukungan moril
dan materil yang tak terhingga. Serta doa yang terpanjat darinya dalam
lantunan permohonan kepada Allah SWT. Sehingga penulis dapat dengan
lancar dan mudah menyelesaikan laporan dengan tepat waktu.
9. Kakak, adik serta Keluarga Besar yang secara tidak langsung terus
mengingatkan dan menyemangati untuk maju menggampai impian.
12. Teman-teman kelompok magang Universitas Esa Unggul yaitu Niken Ayu
Saraswati dan Nidya Putri Utami.
Pepatah mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”. Penulis selalu
mengingat itu maka berharap saran dan kritik yang membangun dapat penulis
terima agar dapat memberbaiki penulisan dalam penyusunan laporan ini dan untuk
menulis berkiutnya dimasa mendatang.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat menjadi bacaan yang menarik dan
tentunya bermanfaat bagi kita sesama. Umumnya kepada teman-teman Fakultas
Ilmu Kesehatan dan Jurusan Kesehatan Masyarakat khususnya mahasiswa
peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Magang 3
1.3. Manfaat Magang 4
iv
4.1.1. Sejarah PT. Motive Mulia 20
4.1.2. Visi dan Misi 20
4.1.3. Nilai-Nilai Perusahaan 21
4.2. Gambaran Umum Unit K3 PT. Motive Mulia Plant Bojonegara, Serang,
Banten Tahun 2018 22
4.2.1. Struktur Organisasi 22
4.2.2. Program Kerja K3 22
4.3. Gambaran Input Pelaksanaan Program ToolBox Meeting di PT. Motive Mulia
Plant Bojonegara, Serang, Banten Tahun 2018 23
4.3.1. Sumber Daya Manusia 23
4.3.2. Sarana Dan Prasarana 24
4.3.3. Metode 24
4.3.4. Anggaran 26
4.4. Gambaran Proses Pelaksanaan Program ToolBox Meeting di PT. Motive
Mulia Plant Bojonegara, Serang, Banten Tahun 2018 26
4.4.1. Perencanaan 26
4.4.2. Pelaksanaan 27
4.4.3. Evaluasi 28
4.5. Gambaran Output Pelaksanaan Program ToolBox Meeting di PT. Motive
Mulia Plant Bojonegara, Serang, Banten Tahun 2018 28
BAB V: PEMBAHASAN
5.1. Gambaran Input Pelaksanaan Program ToolBox Meeting di PT. Motive Mulia
Plant Bojonegara, Serang, Banten Tahun 2018 30
5.1.1. Sumber Daya Manusia 30
5.1.2. Sarana Dan Prasarana 31
5.1.3. Metode 32
5.1.4. Anggaran 33
5.2. Gambaran Proses Pelaksanaan Program ToolBox Meeting di PT. Motive
Mulia Plant Bojonegara, Serang, Banten Tahun 2018 34
5.2.1. Perencanaan 34
5.2.2. Pelaksanaan 35
v
5.2.3. Evaluasi 37
5.3. Gambaran Output Pelaksanaan Program ToolBox Meeting di PT. Motive
Mulia Plant Bojonegara, Serang, Banten Tahun 2018 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Bojonegara 22
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
6
7
b. Izin kerja.
c. Hasil identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko
serta sumber bahaya yang meliputi keadaan mesin-
mesin, pesawat-pesawat, alat kerja, peralatan
lainnya, bahan-bahan, lingkungan kerja, sifat
pekerjaan, cara kerja, dan proses produksi.
d. Kegiatan pelatihan K3.
e. Kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan.
f. Pemantauan data.
g. Hasil pengkajian kecelakaan, insiden, keluhan dan
tindak lanjut.
h. Identifikasi produk termasuk komposisinya.
i. Informasi mengenai pemasok dan kontraktor.
j. Audit dan peninjauan ulang SMK3.
3. Personalisasi (Personalize)
Berbicara langsung ke masing-masing personil
dengan menggunakan bahasa yang sesederhana mungkin agar
mudah dipahami dan juga tercipta keakraban dengan pekerja.
4. Gambaran (Picturize)
Mempraktekkan apa yang harus disampaikan, jika
memungkinkan menggunakan alat yang nyata, peralatan
material dan jobsite.
5. Mengarahkan (Prescribe)
Meminta pekerja menunjukan apa yang telah mereka
pelajari kemudian mengarahkan dengan tepat
16
Gambar 2.1
Kerangka Konsep
BAB III
PROSES MAGANG
17
18
HASIL
20
21
Gambar 4.1
Struktur organisasi PT. Motive Mulia Plant Bojonegara
4.3.3. Metode
Prosedur ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi-
informasi mengenai K3. Sasaran dari program ini yaitu seluruh
pekerja disemua unit/departemen. Media yang digunakan untuk
menyampaikan informasi K3 melalui sosialisasi ToolBox Meeting
setiap selasa pagi atau awal shift. Adapun pelaksanaan ToolBox
25
Uraian Prosedur:
4.3.4. Anggaran
Kegiatan-kegiatan mengenai K3 apabila membutuhkan
sarana dan prasarana dapat membuat form pengajuan barang yang
nantinya biaya yang diperlukan untuk menunjang sarana dan
prasarana kegiatan seperti printer, kertas HVS, Toa atau pengeras
suara, Alat Tulis Kantor maupun Alat Pelindung Diri yang
dibutuhkan akan dikirm dari kantor pusat.
Berdasarkan observasi penulis dilapangan, pada beberapa
program termasuk ToolBox Meeting pelaksanaan programnya sudah
berjalan dengan baik, namun untuk anggaran mengenai APD sulit
untuk dicairkan dari kantor pusat. Ini mengapa masih banyaknya
pekerja yang memakai APD tidak sesuai dengan kegunaanya,
contohnya masih banyak pekerja yang menggunakan sepatu biasa
bukan safety shoes, meskipun pengadaan barang terus dilakukan
oleh SPV SHE namun untuk pendanaan sulit untuk dikeluarkan dari
kantor pusat.
Gambar 4.2
Pelaksanaan ToolBox Meeting
4.4.3. Evaluasi
Ketika telah selesai kegiatan ToolBox Meeting, kemudian
Form ToolBox Meeting di simpan dalam binder khusus untuk
program ToolBox Meeting, tujuannya selain sebagai pelaporan juga
untuk memantau keikutsertaan setiap pekerja.
Berdasarkan hasil observasi penulis, sistem penyimpanan
Form ToolBox Meeting sudah baik, ini akan memudahkan petugas
safety ketika ada kecelakaan dan menganalisis perilaku maupun
pengetahuan pekerja berdasarkan keikutsertaan ToolBox Meeting.
PEMBAHASAN
30
31
denda atau sanksi, oleh sebab itu masih saja banyak pekerja yang
melanggarnya dengan tidak mengikuti kegiatan ToolBox Meeting.
Diharapkan dengan diberlakukannya suatu sanksi atau denda bagi
pekerja yang tidak mengikuti kegiatan nantinya akan memiliki rasa
tanggung jawab untuk mengikuti kegiatan ToolBox Meeting.
Menurut Kristianto (2007), komitmen merupakan landasan
utama konsep penerapan sistem Manajemen K3, secara umum isi
dari komitmen tersebut adalah landasan keberhasilan program K3
yang merupakan pernyataan sikap dan dukungan manajemen
terhadap program K3 dalam perusahaannya serta mengikat semua
pihak terkait (stakeholder), meliputi manajemen, karyawan,
pemegang saham, pelanggan dan masyarakat luas.
Isi atau materi dari ToolBox Meeting yang diberikan seputar
Insiden yang baru terjadi, insiden di Job Site lain, Tugas/pekerjaan
beresiko tinggi yang dilakukan, dan Informasi umum keselamatan
kerja yang berhubungan dengan pekerjaan. Ini sejalan dengan
Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012, yaitu:
“Dalam menunjukkan komitmennya terhadap K3,
pengusaha dan/atau pengurus harus melakukan konsultasi, motivasi
dan kesadaran dengan melibatkan pekerja/buruh maupun pihak lain
yang terkait di dalam penerapan, pengembangan dan pemeliharaan
SMK3, sehingga semua pihak merasa ikut memiliki dan merasakan
hasilnya. Dalam melakukan konsultasi, motivasi dan kesadaran
SMK3, pengusaha dan/atau pengurus harus memberi pemahaman
kepada tenaga kerja atau pekerja/buruh tentang bahaya fisik, kimia,
ergonomi, radiasi, biologi, dan psikologi yang mungkin dapat
menciderai dan melukai pada saat bekerja, serta pemahaman sumber
bahaya tersebut. Pemahaman tersebut bertujuan untuk mengenali
dan mencegah tindakan yang mengarah terjadinya insiden.”
5.2.2. Pelaksanaan
Berdasarkan observasi penulis, kegiatan ToolBox Meeting
dilakukan setiap selasa pukul 07:00 WIB dengan berdurasi kurang
36
5.2.3. Evaluasi
Pada saat observasi, penulis melihat kegiatan evaluasi
dilakukan dengan cara pelaporan. Pelaporan yang di maksud yaitu
ketika form ToolBox Meeting telah di catat oleh pekerja yang
mengikuti kegiatan ToolBox Meeting. Nantinya form tersebut akan
di arsipkan dalam binder. Tujuan penyimpanan form ToolBox
Meeting ini apabila ada suatu kecelakaan dapat di lihat kembali
keikutsertaan pekerja itu pada kegiatan ToolBox Meeting yang akan
berdampak kepada penyampaian informasi dan perilaku yang
diterimanya kemudian. Atau sebagai salah satu masukan kepada
petugas safety untuk memilih APD apa saja yang harus dibuatkan
form pemesanan barang kepada kantor pusat.
kesesuaian terdapat pada Peraturan Pemerintah No. 50 tahun
2012 bagian Kelima tentang Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3
Pasal 14 ayat 5 dan 6 berbunyi : “Ayat (5) Hasil pemantauan dan
evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan
untuk melakukan tindakan perbaikan, dan Ayat (6) Pelaksanaan
38
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil magang yang telah dilaksanakan selama 22 hari
di PT. Motive Mulia dapat disimpulkan bahwa :
1. PT. Motive Mulia bisnis utamanya adalah produksi beton siap pakai
dengan merek dagang Merah Putih Beton. Adapun jenis precast
(beton pracetak) yang diproduksi yaitu; U-Ditch, Tangga, Panel
Pagar, Facade, Mini Pile, Box Culvert.
2. Pada unit SHE terdapat seorang SPV SHE yang bernama Bpk.
Fedry Adriyatna, SKM yang sekaligus bertaggung jawab pada
beberapa program K3.
3. Gambaran input pada program ToolBox Meeting meliputi: sumber
daya, sarana dan prasarana, metode serta anggaran. Sumber daya
yang dimiliki PT. Motive Mulia pada unit SHE hanya berjumlah 1
(satu) orang. Sarana dan prasarana yang ada pada pelaksanaan
ToolBox Meeting sudah efektif dan dalam kondisi baik. Metode
yang digunakan pada kegiatan ToolBox Meeting sudah berjalan
sesuai prosedur yang berlaku. Anggaran dalam pelaksanaan
program masih belum baik terlebih pada saat pengajuan APD ke
kentor pusat.
4. Gambaran proses pada program ToolBox Meeting meliputi:
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap perencanaan
materi yang disampaikan sudah sesuai dengan prosedur dan mudah
di mengerti pekerja karena menggunakan bahasa sehari-hari.
Pelaksanaan program ToolBox Meeting sudah berjalan dengan baik
namun minat pekerja untuk mengikutinya masih kurang. Evaluasi,
pada evaluasi ini kegiatan yang dilakukan yaitu pelaporan dan
penyimpanan form ToolBox Meeting dan sudah dilakukan dengan
baik.
40
41
Infrastructure Health & Safety Association’s Safety Talks. (2016). Safety Talks.
Ramli, S. (2013). Smart Safety : Panduan Penerapan SMK3 yang Efektif. Jakarta:
Dian Rakyat.
Project
Manager /
Precast Plant
Quality Quality SHE
Production Delivery/Logistic
Assurance Control Warehouse
Head Superintendent (Fedry Adriyatna,
Head Supervisor
SKM)