Makalah Peramalan Melly
Makalah Peramalan Melly
Makalah Peramalan Melly
METODE PERAMALAN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Peramalan
Dosen Pengampu : Ilmadi,S.Pd.i,M.Pd.i
Penulis
Melly Kurniyasih
BAB I : PENDAHULUAN
I. Pengertian
Pengertian peramalan (forecasting) : adalah seni dan ilmu
memprediksi peristiwa-peristiwa yang akan terjadi dengan
menggunakan data historis dan memproyeksikannya ke masa depan
dengan beberapa bentuk model matematis.
Peramalan merupakan aktivitas fungsi bisnis yang
memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-
produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Peramalan
merupakan dugaan terhadap permintaan yang akan datang
berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan
data deret waktu historis. Peramalan menggunakan teknik-teknik
peramalan yang bersifat formal maupun informal (Gaspersz, 1998).
Kegiatan peramalan merupakan bagian integral dari pengambilan
keputusan manajemen. Peramalan mengurangi ketergantungan pada
hal-hal yang belum pasti (intuitif). Peramalan memiliki sifat saling
ketergantungan antar divisi atau bagian. Kesalahan dalam proyeksi
penjualan akan mempengaruhi pada ramalan anggaran, pengeluaran
operasi, arus kas, persediaan, dan sebagainya. Dua hal pokok yang
harus diperhatikan dalam proses peramalan yang akurat dan
bermanfaat(Makridakis, 1999) :
Pengumpulan data yang relevan berupa informasi yang dapat
menghasilkan peramalan yang akurat.
Pemilihan teknik peramalan yang tepat yang akan memanfaatkan
informasi data yang diperoleh semaksimal mungkin.
A. Metode Kualitatif
Metode peramalan permintaan secara kualitatif berhubungan
dengan data-data kualitatif, misalnya tentang selera konsumen
terhadap suatu produk, atau survey tentang loyalitas konsumen,
dan lain-lain. Forecasting kualitatif ini dapat dikelompokkan ke
dalam beberapa metode teknik seperti akan dijelaskan berikut ini.
1. Teknik Survey
Teknik survey ini merupakan suatu alat meramalkan yang
cukup penting khususnya untuk memprediksi kejadian-kejadian
atau kecenderungan-kecenderungan dalam jangka pendek
mendatang ini. Survey biasanya menggunakan alat interview
atau daftar pertanyaan yang akan ditujukan para responden
yang terpilih dan yang dituju. Sesuai kelompok yang memang
diperkirakan akan menjadi sasaran pasar yang dituju oleh
perusahaan.
Survey ini dilakukan untuk meramalkan variabel ekonomi
yang memang berhubungan baik langsung maupun tidak
langsung dengan permintaan konsumen atau pasar yang dituju.
Variabel-variabel ekonomi yang disurvey ini misalnya variabel
yang berhubungan dengan budget rumah tangga yang
dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Sasaran dan klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan dan
keperluan dari kelompok responden ini dapat dikategorikan
sebagai berikut:
Survey tentang budget keperluan rumah tangga
masyarakat eksekutif bisnis dan pemerintahan yang
sekiranya berkait dengan rencana perusahaan. Survey ini
diharapkan dapat merekam keseluruhan anggaran setiap
rumah tangga yang disurvey.
Survey mengenai barang atau jasa yang diperlukan bagi
para pelaku bisnis yang akan memperdagangkan barang
atau jasanya. Mereka ini mungkin pelaku bisnis yang
bergerak pada bisnis distributor, pengecer atau pedagang
besar.
Survey ini dilakukan bagi para rumah tangga umum
mengenai keperluan rumah tangga, produk atau barang
apa secara periodic diperlukan dan frekuensi pemenuhan
yang dilakukan untuk masa-masa yang akan datang, dan
lain-lain.
Dari metode survey berdasar kelompok sasaran ini
sebenarnya terkandung maksud dari surveyor bahwa barang dan
jasa apa saja yang dibutuhkan, berapa frekuensi pemenuhan
kebutuhan dan faktor-faktor apa saja yang pada umumnya yang
mempengaruhi perilaku beli mereka ini. Sehingga secara tidak
langsung perusahaan melihat peluang dan apa saja yang bisa
ditarik sebagai kepentingan bagi perusahaan atas hasil-hasil
survey ini untuk memprediksi dan memperkirakan perilaku pasar
atau konsumen perusahaan.
Bila diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan
bagian dari kegiatan riset pasar yang dilakukan oleh perusahaan.
Dari sini berbagai kemungkinan yang diperoleh adalah
munculnya variabel ikutan yang dapat diprediksi Apa yang bisa
dimanfaatkan oleh perusahaan yang hendak atau sudah
diproduksi dan dijual kepada pasar yang dituju yang telah
disurvey ini. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hasil
survey ini sebagian atau seluruhnya dapat dipergunakan untuk
memprediksi permintaan konsumennya dari produk yang dibuat
dan jual oleh perusahaan.
B. Metode Kuantitatif
1. Metode Time Series
Metode Time Series berhubungan dengan nilai-nilai
suatu variabel yang diatur secara periodesasi sepanjang
periode waktu dimana prakiraan permintaan diproyeksikan.
Misalnya mingguan, bulanan, kwartalan, dan tahunan,
tergantung keinginan dari pihak-pihak yang melakukan
prakiraan permintaan ini. Metode ini semata-mata
mendasarkan diri pada data dan keadaan masa lampau. Jika
keadaan di masa yang akan datang cukup stabil dalam arti
tidak banyak perubahan yang berarti dengan keadaan masa
lampau, metode ini dapat memberikan hasil peramalan yang
cukup akurat.
Y = a + bX
Untuk metode tren linear ini banyak jenisnya, antara
lain:
a. Metode Least Square
Metode ini sering digunakan oleh perusahaan karena
dianggap paling mudah untuk dipraktekkan. Metode ini
digunakan pada waktu data yang tersedia adalah
mempunyai kecenderungan berbentuk garis lurus. Maka
persamaannya adalah:
Y = a + bX
Dimana:
Y = variabel yang akan diramalan, dalam hal ini
adalah ramalan penjualan produk perusahaan
a. = konstanta, yang akan menunjukkan
besarnya harga
b = variabilitas per X, yaitu menunjukkan
besarnya perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu
unit X
X = unit waktu/ periode
Y=a + bX
Dimana:
Y = variabel yang akan diramalkan, dalam hal
ini adalah ramalan penjualan produk perusahaan
a = konstanta, yang akan menunjukkan
besarnya harga Y (ramalan) apabila X sama dengan 0
(nol)
b = variabilitas per X, yaitu menunjukkan
besarnya perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu
unit X
X = unit waktu/ periode, yang dapat
dinyatakan dalam minggu, bulan, semester, tahun dan
lain sebagainya
Persamaan I
∑Y=n.a+b∑x
Persamaan II
∑XY = a ∑x +b ∑x2
Dengan syarat ∑x ≠ 0
3. Metode Kuadratik
Metode kuadratik adalah merupakan tren non linier,
dan jika digambar berbentuk garis lengkung. Metode ini
biasanya digunakan atau diterapkan untuk data historis
dimana jika digambar akan membentuk garis tidak lurus
atau berbentuk parabola.
Sedangkan persamaan dari metode kuadratik adalah:
Y’ = A + BX + C
Dimana:
Y’ = variabel yang akan diramalkan, dalam hal ini
adalah ramalan penjualan produk perusahaan
a = konstanta, yang akan menunjukkan besarnya
harga Y (ramalan) apabila X sama dengan 0 (nol)
b = variabilitas per X, yaitu menunjukkan besarnya
perubahan nilai Y dari setiap perubahan satu unit X
X = unit waktu/ periode, yang dapat dinyatakan dalam
minggu, bulan, semester, tahun dan lain sebagainya
Sedangkan koefisiennya adalah:
A = (∑Y - c∑ ) / n
B = (∑XY / ∑ )
C = (n ∑ Y) – ((∑ ) – (∑Y))
(n ∑ ) – ((∑Z )
Dengan syarat ∑ = 0 (nol)
5. Metode Ekonometri
t=1
s1 = x0
s1 = 2000
t=2
s2 = αx2 – 1 + (1 – α)s2 – 1
s2 = 0.1(x1) + (1 – 0.1)s1
s2 = 0.1(x1) + (0.9)s1
s2 = 0.1(3100) + (0.9)2000
s2 = 310 + 1800
s2 = 2110
t=3 t=4
s3 = αx3 – 1 + (1 – α)s3 – 1 s4 = αx4 – 1 + (1 – α)s4 – 1
s3 = 0.1(x2) + (1 – 0.1)s2 s4 = 0.1(x3) + (1 – 0.1)s3
s3 = 0.1(x2) + (0.9)s2 s4 = 0.1(x3) + (0.9)s3
s3 = 0.1(1900) + (0.9)2110 s4 = 0.1(1500) + (0.9)2089
s3 = 190 + 1899 s4 = 150 + 1880.1
s3 = 2089 s4 = 2030.1
t=5 t=6
s5 = αx5 – 1 + (1 – α)s5 – 1 s6 = αx6 – 1 + (1 – α)s6 – 1
s5 = 0.1(x4) + (1 – 0.1)s4 s6 = 0.1(x5) + (1 – 0.1)s5
s5 = 0.1(x4) + (0.9)s4 s6 = 0.1(x5) + (0.9)s5
s5 = 0.1(2100) + (0.9)2030.1 s6 = 0.1(3000) + (0.9)2037.09
s5 = 210 + 1827.09 s6 = 300 + 1833.381
s5 = 2037.09 s6 = 2133.381
Dalam Bentuk Tabel
Kesimpulan
Peramalan (forecasting) merupakan seni dan ilmu untuk
memperkirakan kejadian dimasa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan
melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya kemasa
yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis.
Tujuan peramalan dalam kegiatan produksi adalah untuk
meredam ketidakpastian, sehingga diperoleh suatu perkiraan yang
mendekati keadaan yang sebenarnya. Peramalan tidak akan pernah
“perfect”, tetapi meskipun demikian hasil peramalan akan memberikan
arahan bagi suatu perencanaan.
Terdapat dua pendekatan umum peramalan, sebagaimana ada
dua cara mengatasi semua model keputusan. Yang pertama adalah
analisis kuantitatif dan yang kedua adalah analisis kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA
http://rismaayuok.blogspot.com/2016/12/makalah-lengkap-peramalan-
forecasting.html
http://rankingpertama.blogspot.com/2017/04/makalah-forecasting.html
https://vebyenandes.wordpress.com/2013/03/27/manajemen-industri-
metode-peramalan-forecasting/
http://miccaherlina23.blogspot.com/2016/10/makalah-peramalan-
forecasting.html
https://codicem.wordpress.com/2015/11/11/metode-forecasting/