Determination of Vitamin C in Several Varieties of Melon Fruits by Titration Method
Determination of Vitamin C in Several Varieties of Melon Fruits by Titration Method
Determination of Vitamin C in Several Varieties of Melon Fruits by Titration Method
118
Determination Of Vitamin C In Several Varieties Of Melon Fruits By Titration Method
(Nerdy)
pada beberapa varietas melon secara titrasi dengan larutan 2,6-dikloroindofenol hingga
menggunakan larutan 2,6-dikloroindofenol. diperoleh warna merah muda yang mantap
sebagai titik akhir titrasi (diulangi sebanyak 3
II METODOLOGI kali). Titrasi blanko juga dilakukan dengan
akuades dipipet sejumlah 10 ml, dimasukkan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ke dalam erlenmeyer 100 mL, ditambahkan 5
ini adalah akuades, metanol, asam metafosfat, ml larutan asam metafosfat, dan dititrasi segera
asam asetat, natrium bikarbonat, 2,6- dengan larutan 2,6-dikloroindofenol hingga
dikloroindofenol, vitamin C baku kerja, dan diperoleh warna merah muda yang mantap
sampel. Alat-alat yang digunakan adalah sebagai titik akhir titrasi (diulangi sebanyak 3
neraca analitik, blender, botol timbang, kali). Perhitungan kesetaraan larutan 2,6-
erlenmeyer, gelas ukur, gelas beaker, mat pipet, dikloroindofenol terhadap vitamin C dapat
labu tentukur, statif, klem, pipet tetes, dan dihitung dengan menggunakan rumus [8] yang
corong. Sampel yang digunakan dalam dapat dilihat pada Pers. (1).
penelitian ini adalah Melon Jepang (Bulat),
Melon Jepang (Lonjong), Melon Lokal (Hijau), (1)
Melon Lokal (Jingga), Melon Sakura, Melon
Golden, dan Melon Langkawi yang beredar di
dimana KP adalah kesetaraan larutan 2,6-
Kota Medan.
dikloroindofenol terhadap vitamin C (mg/mL),
KBK adalah kemurnian baku kerja
Pembuatan Larutan Pereaksi
vitamin C (%), BBK adalah bobot baku
Larutan Asam Metafosfat 3%B/V
kerja vitamin C yang ditimbang (mg), VA
Senyawa asam metafosfat ditimbang seksama
adalah volume alikuot larutan vitamin C (mL),
sejumlah 15 g, dimasukkan ke dalam labu
VLT adalah volume labu tentukur vitamin C
tentukur 500 ml, ditambahkan 40 mL asam
(mL), VTBK adalah volume 2,6-
asetat glasial, dikocok hingga larut, dicukupkan
dikloroindofenol untuk titrasi baku kerja (mL)
dengan akuades sampai garis tanda, dan
dan VTB adalah volume 2,6-dikloroindofenol
dikocok hingga homogen.
untuk titrasi blanko (mL).
Larutan Natrium Bikarbonat 0,84%B/V
Penetapan Kadar Vitamin C dalam Sampel
Senyawa natrium bikarbonat ditimbang
Buah melon dicuci bersih, diambil daging buah
seksama sejumlah 0,84 g, dimasukkan ke
(dipisahkan dari kulit buah), dihaluskan dengan
dalam labu tentukur 100 ml, ditambahkan 50
menggunakan blender, ditimbang daging buah
ml akuades, dikocok hingga larut, dicukupkan
yang telah dihaluskan seksama sejumlah 20 g
dengan akuades sampai garis tanda, dan
dalam botol timbang, dimasukkan ke dalam
dikocok hingga homogen.
labu tentukur 100 mL, ditambahkan larutan
asam metafosfat sampai garis tanda, dan
Larutan 2,6-Dikloroindofenol 0,025%B/V
dikocok hingga homogen. Larutan sampel
Senyawa 2,6-dikloroindofenol ditimbang
dipipet seksama sejumlah 10 mL, dimasukkan
seksama sejumlah 25 g, dimasukkan ke dalam
ke dalam erlenmeyer 100 mL, ditambahkan 5
labu tentukur 100 ml amber, ditambahkan 25
ml larutan asam metafosfat, dan dititrasi segera
ml larutan natrium bikarbonat, dikocok hingga
dengan larutan 2,6-dikloroindofenol hingga
larut, dicukupkan dengan akuades sampai garis
diperoleh warna merah muda yang mantap
tanda, dan dikocok hingga homogen.
sebagai titik akhir titrasi (diulangi sebanyak 6
kali). Titrasi blanko juga dilakukan dengan
Penetapan Kesetaraan Larutan 2,6-
akuades yang dipipet sejumlah 10 ml,
Dikloroindofenol terhadap Vitamin C
dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 mL,
Senyawa vitamin C baku kerja ditimbang
ditambahkan 5 ml larutan asam metafosfat, dan
seksama sejumlah 50 mg, dimasukkan ke
dititrasi segera dengan larutan 2,6-
dalam dalam labu tentukur 100 ml,
dikloroindofenol hingga diperoleh warna
ditambahkan 50 mL larutan asam metafosfat,
merah muda yang mantap sebagai titik akhir
dikocok hingga larut, dicukupkan dengan
titrasi (diulangi sebanyak 6 kali). Kadar
larutan asam metafosfat sampai garis tanda,
vitamin C dalam sampel dapat dihitung dengan
dan dikocok hingga homogen (larutan alikout
rumus [9] yang dapat dilihat pada Pers. (2).
vitamin C (asam askobat) baku kerja dengan
konsentrasi 0,5 mg/mL). Larutan alikuot
vitamin C baku kerja dengan konsentrasi 0,5 (2)
mg/mL dipipet sejumlah 10 ml, dimasukkan ke
dalam erlenmeyer 100 mL, ditambahkan 5 ml dimana KS adalah kadar vitamin C dalam
larutan asam metafosfat, dan dititrasi segera sampel (mg/g), BS adalah bobot sampel yang
119
Determination Of Vitamin C In Several Varieties Of Melon Fruits By Titration Method
(Nerdy)
ditimbang (g), VTS adalah volume 2,6- yang sama, yakni 0,05 mL. Hasil penetapan
dikloroindofenol untuk titrasi sampel (mL). kadar vitamin C dalam sampel (beberapa
varietas melon) dapat dilihat pada Tabel 2.
III HASIL DAN PEMBAHASAN Grafik kadar vitamin C dalam sampel
(beberapa varietas melon) dapat dilihat pada
Kesetaraan larutan 2,6-dikloroindofenol Gambar 2.
terhadap vitamin C pada titrasi vitamin C baku
kerja dilakukan sebanyak 3 kali titrasi. 10
120
Determination Of Vitamin C In Several Varieties Of Melon Fruits By Titration Method
(Nerdy)
perbedaan kadar vitamin C dalam sampel penyimpanan. Semakin tinggi suhu, semakin
(beberapa varietas melon) dapat dilihat pada lama terpapar terhadap udara dan matahari,
Tabel 3. semakin lama disimpan, maka semakin banyak
vitamin yang hilang [1].
Tabel 3 Data hasil analisis tingkat kebermaknaan
perbedaan kadar vitamin C dalam sampel KESIMPULAN
(beberapa varietas melon)
Subset
Sampel Kadar vitamin C pada beberapa varietas buah
1 2 3 4 5 6
Melon melon dapat ditentukan dengan metode titrasi
0,335 menggunakan larutan 2,6-diklorofenol
Langkawi
Melon indofenol. Kadar vitamin C tertinggi pada
Jepang 0,338 varietas Melon Golden (9,209 mg vitamin C
(Bulat)
Melon
per 100 g Melon Golden) dan terendah pada
0,560 varietas Melon Langkawi (0,335 mg vitamin C
Sakura
Melon per 100 g Melon Langkawi). Varietas melon
Lokal 0,651 yang berbeda menunjukkan kandungan vitamin
(Hijau)
C yang berbeda secara bermakna.
Melon
Lokal 0,771
(Jingga) REFERENSI
Melon
Jepang 2,874
(Lonjong)
1. S. Almatsier, 2001, Prinsip Dasar Ilmu
Melon Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
9,209
Golden 152-153, 185-186.
Sig. 0,938 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 2. F. Prajnanta, 2003, Melon: Pemeliharaan
secara Intensif dan Kiat Sukses
Data hasil pengujian statistik, apabila kadar Beragribisnis. Penebar Swadaya, Jakarta, 3,
vitamin C terdapat pada kolom yang berbeda 30.
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar 3. R. Rukmana, 2007, Melon Hibrida,
vitamin C secara bermakna (signifikan), Kanisius, Yogyakarta, 11, 13-15, 16.
sebaliknya apabila kadar vitamin C terdapat 4. B. Samadi, 2007, Melon: Usaha Tani dan
pada kolom yang sama menunjukkan bahwa Penanganan Pascapanen, Kanisius,
tidak terdapat perbedaan kadar vitamin C Yogyakarta, 19, 23, 25-28, 31.
secara bermakna (siginifikan). Terlihat bahwa 5. P.M. Wijoyo, 2009, Panduan Praktis Budi
tidak terdapat perbedaan bermakna Daya Melon, Bee Media Indonesia, Jakarta,
(siginifikan) antara kadar vitamin C pada 14-17, 55.
sampel melon langkawi dan melon jepang 6. I.G. Gandjar, dan A. Rohman, 2007, Kimia
bulat, tetapi terdapat perbedaan bermakna Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,
antara kadar vitamin C pada sampel melon Yogyakarta, 249.
lainnya. Kadar vitamin C yang diperoleh pada 7. N. Andarwulan, dan S. Koswara, 1992,
buah melon yang dianalisis juga berbeda Kimia Vitamin, Rajawali Press, Bogor, 14-
dengan kadar vitamin C dalam buah melon 20, 32-35, 235.
yang tertera dalam literatur, yakni 34 mg per 8. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
100 g buah melon [2]. Kandungan vitamin C Makanan Departemen Kesehatan Republik
yang berbeda dikarenakan varietas buah yang Indonesia, 1995, Farmakope Indonesia,
berbeda. Selain itu, juga mungkin dikarenakan Edisi Ke-4, Departemen Kesehatan
oleh suhu pertumbuhan buah, proses Republik Indonesia, Jakarta, 1215-1216.
pengolahan buah, masa pemanenan buah, 9. W. Horwitz, 2002, Official Methods of
penyimpanan buah, dan tempat tumbuh buah Analysis of Association Offical Analytical
[10]. Chemist Internasional, Edisi Ke-42,
Association Offical Analytical Chemist
Buah melon juga mempunyai persyaratan International Suite, Maryland, 16-17.
tumbuh yang berbeda dengan jenis tanaman 10. J.N. Counsell, and D.H. Hornig, 1981,
lain. Faktor iklim seperti kelembapan udara, Vitamin C, Applied Science Publisher,
suhu udara, curah hujan, intensitas sinar London, 123-124.
matahari dan angin merupakan faktor yang 11. R.M. Astrid, 2016, Cara Cerdas Berkebun
sulit dikendalikan dan sangat berpengaruh Emas Dengan Menanam Melon, Villam
terhadap tanaman [11]. Setelah panen buah Media, Depok, 67.
maka pada penyimpanan sejumlah vitamin
dapat hilang, bergantung pada suhu, paparan
terhadap udara dan matahari, serta lama
121