Bullying
Bullying
Bullying
PENDAHULUAN
dan masa dewasa. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi,
sosial, fisik dan psikis.Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus
dilewati dengan berbagai kesulitan. Pada masa remaja, terjadi proses pencarian
jati diri dimana remaja banyak melakukan interaksi dengan lingkungan sosialnya
dan sekolah merupakan salah satu tempat yang terdekat dari remaja untuk
yang menimbulkan masalah emosi dan perilaku pada remaja. Salah satu
Bullying, baik yang dilakukan oleh guru terhadap siswa maupun siswa terhadap
siswa lainnya.
merugikan orang lain secara sadar dan dilakukan secara berulang-ulang dengan
1
mengingat anak seharusnya mendapatkan keamanan dan kenyamanan
tantang perlindungan anak, bab III menganai hak dan kewajiban anak menyatakan
bahwa setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi
Korban yang di-bully biasanya anak yang pendiam, berasal dari keluarga
yang kurang mampu, memiliki cacat fisik, anak korban broken home (perceraian
orang tua), dan anak yang susah bergaul dengan teman sekitarnya. Selain itu,
bullying terjadi karena adanya tradisi senioritas seperti senior yang lebih
dan akan menjadi mimpi buruk yang tidak akan pernah hilang dari ingatan
kesehatan mental, perasaan tidak aman, takut pergi kesekolah, merasa terisolasi,
perasaan harga diri yang rendah, depresi atau stres yang dapat berakhir dengan
bunuh diri.
2
moral, serta spritual kepada anak didik agar dapat menjadi penerus bangsa.
Dengan adanya interaksi sosial dengan teman sebaya di sekolah akan membentuk
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
bullying?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan karya ilmiah secara umum adalah sebagai penunjang dan
3
1. Untuk mengetahui dampak dan penyebab bullying di sekolah.
2. Agar mengerticara mencegah dan siapa saja yang dapat mencegah prilaku
bullying.
3. Untuk mengetahui siapa saja korban dan pelaku didalam prilaku bullying.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
sekolah yang kondusif agar para tercipta konformitas yang positif serta
Bagi siswa
4
Diharapakan dapat memberikan sumbangan informasi mengenai
menampilkan sikap dan perilaku yang baik dan tidak melakukan perbuatan-
yang positif dengan teman sebaya dan dapat terhindar dari kecenderungan
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pegertian Bullying
Bullying berasal dari bahasa Inggris (bully) yang berarti menggertak atau
mengganggu. banyak definisi tentang bullying ini, terutama yang terjadi dalam
Soesetio (2001).
lanjut,dan teror. Unsur keempat ini muncul ketika ekskalasi bullying semakin
mengintimidasi dan memelihara dominasi. Teror bukan hanya sebuah cara untuk
6
Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya
mengenai bullying. Seperti pendapat Olweus (1993) dalam pikiran rakyat, 5 Juli
2007: “Bullying can consist of any action that is used to hurt another child
repeatedly and without cause”. Bullying merupakan perilaku yang ditujukan untuk
melukai siswa lain secara terus-menerus dan tanpa sebab. Sedangkan menurut
sebuah hasrat untuk menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan dalam aksi, menyebabkan
seseorang menderita. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang atau
sekelompok orang yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang
bahwa bullying hanya sekedar keinginan untuk menyakiti orang lain, mereka
menyakiti seseorang” merupakan dua hal yang jelas berbeda. Oleh karena itu
bentuk bullying terjadi, seperti pengucilan, penyebaran rumor, dan sarkasme yang
7
menyakitkan dari sekelompok orang terhadap satu orang. Oleh karena itu,
ketidakseimbangan itu sendiri terikat oleh suatu konteks dan mengalir atau
1. Penindasan fisik
menyebabkan sakit fisik, luka, cedera, atau penderitaan fisik lainnya. Contoh
bentuk tindakan bullying fisik yaitu memukul, , menendang san lain sebagainya.
2. Penindasan Psikologis
Jenis tindakan yang dilakukan pada bullying ini yaitu berupa julukan nama,
gosip dan sebagainya. Bullying dalam bentuk verbal merupakan salah satu jenis
bullying yang paling mudah dilakukan dan bullying ini akan menjadi awal dari
8
2. Bullying Secara Fisik
anak yang ditindas. Bullying jenis ini merupakan jenis bullying yang paling
tampak dan mudah diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak
sebanyak bullying bentuk lain. Remaja yang kerap melakukan bullying dalam
bentuk fisik kerap yaitu remaja yang paling bermasalah dan cenderung akan
Jenis bullying ini merupakan jenis bullying berupa pelemahan harga diri
Perilaku ini dapat mencakup sikap yang tersembunyi seperti pandangan agresif,
lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang
mengejek.
Perilaku bullying jenis ini cenderung yang paling sulit dideteksi dari luar.
Bullying secara relasional mencapai puncak kekuatan pada awal masa remaja,
karena saat tersebut terjadi perubahan fisik, mental emosional dan seksual remaja
serta mencoba mengetahui diri dan menyesuaikan diri dengan teman sebaya.
4. Bullying Elektronik
9
Bullying jenis ini merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan
chatting room, e-mail, SMS dan lain sebagainya. Bullying ini biasanya ditujukan
untuk meneror korban dengan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau
ini biasanya dilakukan oleh kelompok remaja yang telah mempunyai pemahaman
yang cukup baik pada sarana teknologi informasi dan media elektronik lainnya.
Berikut ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi remaja melakukan bullying
aspek kehidupan sehari-hari tetapi didalam soal keagamaan hal itu seakan-akan
terabaikan. Sehingga akan lahir generasi baru yang bertindak tidak sesuai ajaran
kemewahan tersebut mereka sanggup berbuat apa saja tanpa menghiraukan hal itu
10
Beberapa remaja mengalami tekanan psikologi ketika di rumah diakibarkan
adanya perceraian atau pertengkaran orang tua yang menyebabkan si anak tidak
mempunyai waktu senggang yang banyak, jika waktu itu tidak dimanfaatkan
sebaik-baiknya, bisa menjadi hal yang buruk ketika dia berkenalan dengan hal-hal
remaja sedang mencari identitas diri sehingga mereka dengan mudah untuk
meniru atau mencontoh apa yang dia lihat, seperti pada film atau berita yang
informasi dengan cepat, mudah dan tanpa batas juga memudahkan remaja untuk
11
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Yaitu menganalisis lebih lanjut data yang telah dikumpilkan dari berbagai
pribadi atau hasil karya seseorang, teknik ini disebut juga sebagai studi
dokumenter.
4. Teknik Triangulasi
di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data itu. Teknik triangulasi yang akan dilakukan yakni dengan jalan
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atu hasil
12
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Dampak Negatif
fisik maupun mental. Adapun masalah yang mungkin terjadi pada korban bullying
antara lain:
dewasa.
Keluhan kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, dan ketegangan
otot.
2. Dampak Positif
13
3. Penyebab Terjadinya Bullying
Hubungan Keluarga
Anak akan meniru berbagai nilai dan perilaku anggota keluarga yang
ia lihat sehari-hari sehingga menjadi nilai dan perilaku yang ia anut (hasil
perilaku yang bisa diterima dalam membina suatu hubungan atau dalam
bullying tersebut.
Teman Sebaya
Salah satu faktor besar dari perilaku bullying pada remaja disebabkan
oleh adanya teman sebaya yang memberikan pengaruh negatif dengan cara
menyebarkan ide (baik secara aktif maupun pasif) bahwa bullying bukanlah
suatu masalah besar dan merupakan suatu hal yang wajar untuk dilakukan.
adalah:
14
Ketidak mampuan menangani emosi secara positif
Pengaruh Media
Ingin diakui.
Senioritas.
Mencari perhatian.
Balas dendam.
Iseng.
Ingin terkenal.
Ikut – ikutan.
15
B. Bagaimana Cara Mencegah dan Siapa Saja yang Dapat Mencegah
Perilaku Bullying ?
Membekali para guru dan pelatih lewat pelatihan seminar tentang mencegah
bully.
secara berkala akan mendorong masyarakat untuk lebih peka lagi dalam
menyikapi perilaku bullying dan tindakan pem-bullyan pasti akan terus berkurang.
16
3. Pencegahan yang Harus Dilakukan oleh Diri Sendiri
Buktikan kalau kita itu lebih hebat dari mereka.Sesungguhnya, jika kita
memiliki kelebihan, kita bisa membuktikan kalau kita lebih hebat dari
mereka.
Usaha bangkit dari diri sendiri. Sebab jika kita tidak mencari cara untuk
bangkit dari bullying tersebut, kita akan terus dikekang oleh orang yang
Berani melaporkannya ke orang tua atau guru. Jika kita dibully, lebih baik
minta bantuan kepada orang tua atau guru. Agar kita bisa terbuka apa yang
Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi kesabaran dalam
menghadapi masalah.
Sulit berteman.
Pemalu.
17
Anak yang menjadi korban biasanya merasa malu, takut, tidak nyaman.
seperti biasa, ia harus dibekali dengan “tools” yang membuat ia yakin bahwa ia
akan mendapatkan pertolongan. Ia harus tahu dan percaya bahwa guru kelas dan
selama jam istirahat atau kegiatan di luar kelas. Rasa percaya dirinya kembali
dipupuk dengan memusatkan perhatian pada hal-hal yang menjadi kelebihan dan
potensinya.
Yang terakhir ini biasanya berjalan dengan sendirinya jika rasa aman sudah
terintimidasi, oleh tindakan seseorang baik secara verbal, fisik atau mental. Ia
takut bila perilaku tersebut akan terjadi lagi, dan ia merasa tak berdaya
mencegahnya.
Bersikap agresif, terutama pada mereka yang lebih muda usianya, atau lebih
Tidak menampilkan emosi negatifnya pada orang yang lebih tua/ lebih besar
Melakukan tindakan agresif yang berbeda ketika tidak bersama orang lain
18
Ada laporan dari guru, pengasuh, atau teman-temannya bahwa ia melakukan
pelaku bullying.
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bullying dalam bentu verbal seperti ejekan, penghinaan, atau menggosip, bullying
mengalami trauma besar dan depresi yang akhirnya bisa menimbulkan gangguan
mental di masa yang akan datang, dan anak tidak mau pergi ke sekolah, hilang
hanya siswa yang merasa lebih kuat atau lebih senior, tapi kenyataannya banyak
dibutuhkan. Konselor bekerja sama dengan orang tua ,masyarakat, kepoilsian dan
penegak hukunm untuk memberi pengertian kepada para pelajar bahwa bullying
sangat merugikan.
20
B. Saran
pengambilan keputusan yang mengacu pada perubahan positif pada diri siswa
konseling
arahan, motivasi, dan kasih sayang melalui komunikasi yang harmonis agar
yang minder serta tidak ada lagi berita duka di media massa generasi penerus
21