Tugas Akarologi Kel 5
Tugas Akarologi Kel 5
Tugas Akarologi Kel 5
Disusun Oleh
KELOMPOK 5
Ummiyati 1625010009
Lailatur Rohmah 1625010046
Nabila Auriza Rumandani 1625010089
Diah Ayu Wulandari 1625010093
Muhammad Khoirur Rojikin 1625010097
Nindias Oktavia Wulandari 1625010107
Muhammad Zinidin 1625010156
PENDAHULUAN
1.3. Manfaat
PEMBAHASAN
Acarus siro L. (= Tyroglyphus farinae ), flour atau grain mite. Tungau sering
ditemukan dalam tepung, keju, dan sejumlah produk lainnya serta bersifat kosmopolit;
khususnya pada kelembaban tinggi dan setelah terjadi penyerangan cendawan. Tungau
menyerang seluruh biji pada bagian embrio, dan tidak menyebabkan bahan simpanan
berbau.
Phylum : Arthropoda
Kelas : Arachanida
Ordo : Acarinida
Famili : Acaridae
Genus : Acarus
Spesies : Acarus siro Linnaeus
2.1.4. Pengendalian
1. Mekanis
Pengendalian tungau yang seringkali dilakukan dengan cara
mekanis yaitu, mengambil secara langsung telur, larva, nimfa, atau imago
kemudian dimusnahkan;
2. Teknik Budidaya
Pengendalian dengan teknik budidaya dapat dilakukan dengan
menggunakan tanaman atau varietas yang resisten (tahan), rotasi
(pergiliran) tanaman, pemupukan, dan sanitasi lingkungan. Pemakaian
varietas resisten terhadap serangan tungau belum banyak dilakukan. Hal
ini disebabkan karena belum banyak para ahli yang menelitinya, lebih-
lebih di negara kita ini.
3. Bahan Kimia (Pestisida)
Pengendalian tungau dengan menggunakan pestisida (akarisida)
hendaknya dilakukan, bilamana usaha-usaha pengendalian yang lainnya
sudah tidak mungkin dapat dilakukan.
2.2. Rhizoglyphus robini
Nama umumnya Bulb tungau, Distribusi geografis kosmopolitan, Tanaman
inang antara lain Bawang merah, bawang putih dan Allium spp., Lily, gladiol,
eceng gondok dan freesia lainnya, rumput seperti jelai, gandum, beras, gandum
hitam dan gandum, serta kentang dan wortel.
2.2.4. Pemantauan
Kehadiran tungau di tanah dan efek dari langkah-langkah kontrol diikuti
dengan tabung plastik yang ditutup dengan tutup berlubang di satu ujung dan
saringan logam mesh lebar dilas di ujung lainnya. Potongan bawang putih kupas,
yang menarik tungau, ditempatkan di atas jala. Beberapa tabung perangkap seperti
itu dimasukkan ke dalam tanah dengan kedalaman standar (seperti 5 cm),
diperiksa setiap minggu, dan menyediakan alat pemantauan dan perkiraan
keberadaan tungau di tanah.
1. Metode Budidaya
Menghindari penanaman tanaman hias yang rentan (seperti Broom
Butcher, Ruscus aculeatus Linnaeus) selama musim panas dan musim
gugur.
2. Metode mekanis
Perendaman dengan air panas digunakan di masa lalu untuk
membunuh tungau dalam penyimpanan umbi, meskipun ada kerusakan
pada tanaman. Solarisasi adalah opsi untuk kontrol di ruang terbuka di
iklim hangat.
3. Kontrol kimia
Fumigasi dengan metam sodium sangat efektif, dan berbagai
karbamat dan organofosfat juga dapat digunakan. Hama ini telah
mengembangkan resistensi yang luas terhadap banyak bahan kimia.
Bawang dapat dicelupkan ke dalam organofosfat (seperti klorpirifos).
4. Kontrol biologis
Beberapa Mesostigmata, seperti Geolaelaps aculeifer (Laelapidae)
menekan R. robini yang menginfeksi bunga lili di penyimpanan suhu
kamar di Belanda. Kombinasi pengolahan air panas (2 jam pada 40 ° C)
dan kontrol biologis dapat menggantikan aplikasi acaricide untuk
mengendalikan tungau hama di lili selama fase perbanyakan.
2.3.4. Pengendalian
Karena T. neiswanderi biasanya makan di tanah dengan pupuk organik,
tanaman detritus dan organisme kecil, hal tersebut memerlukan langkah-langkah
pengendalian ketat pada media tanah. Meskipun bahan kimia mungkin bukan
solusi langsung untuk mengendalikan hama ini. Namun, penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa T. similis dapat dikontrol dengan meningkatkan suhu tanah
setidaknya pada 35 ° C selama 5 jam. Selain itu, juga disarankan bahwa
mengurangi penggunaan pupuk organik dan menghilangkan limbah tanaman dari
area perkebunan akan bermanfaat untuk mengurangi kerusakan hama (Kirisik et
al., 2018).
BAB III
PENUTUP