Asnah 151145022 PDF
Asnah 151145022 PDF
Asnah 151145022 PDF
oleh
Asnah
151.145.022
MATARAM
2018
INVENTARISASI LUMUT KERAK (Lichenes) EPIFIT DI HUTAN
Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi
persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Asnah
151.145.022
MATARAM
2018
iv
vi
MOTTO
1
Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Terjemah Perkata Asbabun Nuzul dan
Tafsir Bil Hadits, (Bandung: Semesta Al-Qur’an, 2013), hlm. 312.
vii
PERSEMBAHAN
Pemilik jagat raya ini.Sebuah langkah usai sudah, satu cita telah
kugapai.Namun, itu bukan akhir dari perjalanan melainkan awal dari satu
perjuangan. Karena sejatinya langkah ini akan terus melaju dalam menggapai
cita dan mimpi yang masih terpendam. Teriring do’a kepada Allah
1. Ibunda Sahinun dan Ayahanda Munasih, yang selalu memberi do’a dan
4. Guruku tercinta (Ibu Hasnaini, S.Pd) yang selalu memberi motivasi dan
5. Keluarga besarku yang tak bisa kusebut namanya satu persatu, yang
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, Ilahi Rabbi semesta alam. Untuk-
Nya terhimpun segala puja dan puji. Penulis bersyukur kepada Allah
Lenek Ramban Biak, Lombok Timur”. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tugas dan syarat guna memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Pendidikan IPA
Karena bantuan dan dorongan dari semua pihak, akhirnya skripsi ini
telah membantu:
ix
4. Ibu Dr. Hj. Lubna, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Mataram.
7. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan do’a sehingga skripsi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh kesempurnaan baik dari segi
skripsi ini selanjutnya.Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi para pembaca
Penulis
(Asnah)
x
DAFTAR ISI
xi
BAB III PEMBAHASAN............................................................................ 53
A. Identifikasi Sampel Lumut Kerak (Lichenes) ..................................... 53
B. Jenis-Jenis Lumut Kerak (Lichenes) .................................................. 54
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nama jenis dan lokasi ditemukannya lumut kerak (Lichenes) ........ 31
Tabel 2.2 Karakter identifikasi lumut kerak (Lichenes) ................................. 33
xiii
DAFTAR GAMBAR
xv
INVENTARISASI LUMUT KERAK (Lichenes) EPIFIT DI HUTAN
WISATA LOANG GALI, LENEK RAMBAN BIAK, LOMBOK TIMUR
Oleh:
Asnah
NIM: 151.145.022
ABSTRAK
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak diantara dua benua yaitu
Asia dan Australia.2 Letak geografis yang strategis tersebut sebagai salah satu
dengan curah hujan cukup tinggi dan lebih lama, serta mendapatkan sinar
2
Shahabuddin, Et.al, “Penelitian Biodiversitas Serangga di Indonesia: Kumbang Tinja (Coleoptera:
Scrabaeidae) dan Peranan Ekosistemnya”, Jurnal Biodiversitas, Vol.6, Nomor 2, April 2005, hlm.
141-146.
3
Kharis Triyono, “Keanekaragaman Hayati Dalam Menunjang Ketahanan Pangan”, Jurnal Inovasi
Pertanian, Vol.11, Nomor 1, Mei 2013, hlm. 12-22.
4
Ardari Inka Mentari, “Inventarisasi Lichenes di Kawasan Giribangun Girilayu Matesih Kabupaten
Karanganyar Jawa Tengah”, (Publikasi Ilmiah, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2017), hlm. 1-2.
1
2
makanan dari inangnya. 7Sekilas memang tumbuhan ini terlihat seperti bercak-
lumut kerak di suatu wilayah sebagai bukti atau data kekayaan hayati yang
dimiliki wilayah tersebut, karena lumut kerak memiliki peranan penting bagi
udara. Selain itu, tumbuhan ini juga bermanfaat sebagai bahan makanan,
5
Murningsih dan Husna Mafazaa, “Jenis-Jnis Lichen di Kampus Undip Semarang”, Jurnal, Vol.
18, Nomor 1, Juni 2016, hlm. 20.
6
Efri Roziaty, “Review: Kajian Lichen: Morfologi, Habitat dan Bioindikator Kualitas Udara
Ambien Akibat Polusi Kendaraan Bermotor”, Jurnal, Vol. 2, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 54.
7
T. Alief Aththorick, “Komposisi dan Stratifikasi Makroepifit di Hutan Wisata Tangkahan Taman
Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat”, Jurnal, Vol. 17, Nomor 2, 2005.
8
Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Umum, (Yogyakarta: Gadjah Mada Press, 1998), hlm.70.
3
tingkat rendah dan bagian dari keanekaragaman hayati yang belum banyak
Nglimut Gonoharjo Kendal yang dilakukan pada hutan campuran dan hutan
speseies lichenes yang ditemukan di hutan kopi dan hutan campuran. Hasil
yang paling banyak ditemukan pada hutan kopi, dan tipe foliose merupakan
9
Lilis Supratman,”Pemetaan, Identifikasi dan Transplantasi Famili Lobariaceae Di UPT
Balai Konservasi Kebun Raya Cibodas Jawa Barat”, (Tesis, Sekolah Pascasarjana IPB
Bogor, 2016), hlm. 1.
10
Listha Ivara Anggraini,“Keanekaragaman Lichenes di Kawasan Hutan Pinus Kragilan
Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah”, 2017, (Artikel Publikasi, FKIP UM Surakarta,
Surakarta, 2017), hlm. 2.
Efri Rozianty, “Identifikasi Lumut Kerak Di Area Kampus Universitas Muhammadiyah
11
Radiansyah (2015), jenis lichen yang ditemukan terdiri dari tiga jenis dari
suku Physciaceae dengan tipe tubuh thalus Crustose yaitu Dirinaria picta,
sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumber daya alam berupa
kayu, tetapi juga penting sebagai daerah resapan dan penyimpanan air tanah
hutan Loang Gali merupakan salah satu hutan yang berada di daerah Lombok
Timur, Nusa Tenggara Barat. Loang Gali awalnya merupakan hutan adat desa
Lenek karena di lokasi tersebut terdapat sumber mata air yang digunakan
waktu, kini loang gali diklaim menjadi Kawasan Taman Nasional atau Hutan
Lindung oleh Pemerintah dalam hal ini Dinas Kehutanan terkait.Hutan Loang
Senjha, “Keanekaragaman Jenis Lichenes Epifit pada Hutan Kopi dan Hutan Campuran di
12
Nglimut Gonoharjo Kendal”, Jurnal, Vol. 2, Nomor 2, April 2013, hlm. 27.
13
Radiansyah Hadi Chandra, “Akumulasi Timbal (Pb) dan Keanekaragaman Jenis Lichenes di
Taman Kota Medan”, Jurnal, Vol. 2, Nomor 1, Agustus 2015, hlm. 23.
Senjha, “Keanekaragaman Jenis Lichenes Epifit pada Hutan Kopi dan Hutan Campuran di
14
Nglimut Gonoharjo Kendal”, Jurnal, Vol. 2, Nomor 2, April 2013, hlm. 28.
5
potensi hutan yang memiliki manfaat yang begitu besar, sudah seharusnya
terlebih hutan tersebut sudah menjadi hutang lindung yang artinya jenis-jenis
flora maupun fauna yang ada di dalamnya bisa dieksplorasi, sehingga bisa
wisata yang di dalamnya terdapat mata air dan panorama hijau yang memberi
orang menyebut hutan Loang Gali sebagai napas kehidupan bagi masyarakat
Lenek setempat.
Lumut Kerak (Lichenes) epifit yang ada di hutan tersebut. Dengan demikian,
Loang Gali yang sudah menjadi hutan lindung akan memiliki data atau
Gendra warga setempat, Wawancara, Lenek Ramban Biak Kabupaten Lombok Timur, 07 Januari
15
2018.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu “Berapa jenis kah lumut kerak (Lichenes) epifit yang ditemukan di
1. Tujuan
Timur”
2. Manfaat
1) Manfaat Teoritis
2) Manfaat Praktis
obatan
Adapun lokasi penelitian ini adalah di hutan wisata Loang Gali, Lenek
E. Telaah Pustaka
(Lichenes), ada 2 skripsi yang meneliti tentang masalah yang sama yaitu
Lampung.
penelitian yang akan dilakukan yaitu dari segi objek penelitian sama-sama
yaitu dari segi lokasi penelitian, jika penelitian terdahulu berlokasi di area
16
Agung Laksono, “Identifikasi Jenis Lichen Sebagai Bioindikator Kualitas Udara Di Kampus
Institut Agama Islam negeri Raden Intan Lampung, (Skripsi, FTK IAIN Raden Intan Lampung,
Lampung, 2016).
9
(183.941 μg/Nm3) lebih kecil dari KIC (284.824 μg/Nm3) dan nilai
konsentrasi SO2 di HPD (17.284 μg/Nm3) lebih kecil dari KIC (25.725
yaitu terkait dengan indeks penelitian. Jika penelitian terdahulu fokus pada
Kawasan Industri Citeureup dan Hutan Penelitian Dramaga, (Skripsi, Fakultas Kehutanan IPB,
Bogor, 2017)
10
dan mineral. Lebih dari 20.000 spesies Lichenes hidup di tanah, batang
2. Morfologi
1) Thalus Crustose
kecil, datar, tipis, dan selalu melekat pada permukaan batu, kulit
pohon, atau tanah. Jenis ini susah untuk mencabutnya tanpa merusak
18
Radiansyah Hadi Chandra, ibid., hlm. 24.
19
Q A Internasional, Visual Ilmu dan Pengetahuan Populer untuk Pelajar dan Umum: Memahami
Keragaman Tumbuhan, (Canada: Jacques Fortin, 2006), hal.16-17.
20
Wendi Sudrajat, “Keanekaragaman Lichen Cortocolous pada Tiga Jalur Hijau di Kabupaten
Kubu Raya”, Jurnal, Vol. 2, Nomor 2, Maret 2013, hlm. 75.
21
Efri Roziaty, “Review Lichen: Karakteristik Anatomis dan Reproduksi Vegetatifnya”, Jurnal,
Vol. 3, Nomor 1, April 2016, hlm. 45
11
2) Thalus Foliose
makanan.
3) Fructicose
4) Squamulose
3. Klasifikasi
1) Kelas Ascolichenes
Agung Laksono, “Identifikasi Jenis Lichen Sebagai Bioindikator Kualitas Udara Di Kampus
22
Institut Agama Islam negeri Raden Intan Lampung, (Skripsi, FTK IAIN Raden Intan Lampung,
Lampung, 2016), hlm. 19-21.
12
Klasifikasi Dermatocarpon.
Division : Lichenes
Classis : Ascholichenes
Ordo : Verrucariales
Familia : Verrucariaceae
Genus : Dermatocarpon
Spesies : Dermatocarpon miniatum
Klasifikasi Verrucaria.
Division : Lichenes
Classis : Ascholichenes
Ordo : Verrucariales
Familia : Verrucariaceae
Genus : Verrucaria
Spesies : Verrucaria nigrescens
b. Discomycetales yang membentuk tubuh buah berupa aposetium.
Klasifikasi Usnea.
Division : Lichenes
Classis : Ascholichenes
Ordo : Lecanorales
Familia : Usneaceae
Genus : Usnea
Spesies : Usnea australis
13
Klasifikasi Parmelia.
Division : Lichenes
Classis : Ascholichenes
Ordo : Lecanorales
Familia : Parmeliaceae
Genus : Parmelia
Spesies : Parmelia sulcata
2) Kelas Basidioliches
Division : Lichenes
Classis : Basidiolichenes
Ordo : Polyporales
Familia : Theleporaceae
Genus : Cora
Spesies : Cora pavonia
tersusun dari hifa atau massa padat yang seringkali terlihat menyerupai
Agung Laksosno, “Identifikasi Jenis Lichenes Sebagai Bioindikator Kualitas Udara Di Kampus
23
Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, (Skripsi, FTK IAIN Raden Intan Lampung,
Lampung, 2016), hlm. 21-24.
15
kondisi alam tempat hidupnya, apabila terdapat gas polusi maka Lichenes
yaitu suhu udara, kelembaban udara, pH, tanaman inang, dan kualitas
udara.
5. Peranan Lichenes
udara.25
F. Kerangka Teori
yang baru-baru ini diklaim sebagai hutan lindung yang terdapat di kabupaten
Lombok Timur yaitu Hutan Wisata Loang Gali.Di hutan tersebut banyak
24
Radiansyah Hadi Chandra, Ibid., hlm. 24.
Andi Handoko, “Keanekaragaman Lumut kerak (Lichen) sebagai Bioindikator Kualitas Udara di
25
data tertulis mengenai tumbuhan ini dikarenakan belum pernah ada penelitian
dari pihak manapun di hutan tersebut.Oleh karena itu sangat perlu dilakukan
ada di Hutan Wisata Loang Gali. Untuk mendapatkan data tersebut maka
epifit pada kulit pohon. Sehingga data tersebut bisa dijadikan sebagai bahan
Lumut kerak
(Lichenes)
Inventarisasi
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
jelajah.
2. Kehadiran Peneliti
3. Lokasi Penelitian
mata air, kolam, dan sungai.Hutan tersebut termasuk hutan yang sangat
4. Sumber Data
sendiri atau dirinya sendiri. Pada data primer, jenis data yang akan
18
b. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain, bukan
Yang dalam hal ini peneliti langsung berperan serta dalam proses
pengumpulan data.
a. Lokasi Penelitian
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung, Alfabeta CV, 2016)
cet. ke-23, hlm. 227.
19
bagian timur yang dekat dengan mata air, hutan yang dekat dengan
kolam, dan hutan dekat pintu masuk. Pada area pertama akan dimasuki
oleh 3 orang karena pada area tersebut terdapat banyak pohon dan
pada titik tersebut tidak terlalu banyak serta jarak antar pohon agak
berjauhan.
(Lichenes) dimulai dari dasar lantai hutan sampai tinggi pohon yang
masing-masing jenis apabila dalam satu jenis pohon terdapat lebih dari
c. Identifikasi
trees in England dan Field oriented keys to the Florida lichens. Selain
d. Pembuatan Herbarium27
a. Pengeringan
matahari.
b. Pengawetan
kering betul.
c. Label
a) Nomor koleksi
b) Nomor spesimen
c) Suku
d) Lokasi
e) Ketinggian
f) Tanggal
h) Nama daerah
22
dan morfologi)
keterangan
2. Pembuatan Herbarium
2) Labeling
kemudian diidentifikasi
perubahan nama.
28
Ibid, hlm. 12.
23
herbarium:
Tanaman
Nomor:
Tanggal:
Familia: Genus:
Determinasi Tanggal:
Lokasi: Ketinggian:
Keterangan:
Ket.:
dijadikan herbarium
24
permukaan laut
lain-lain
Nomor
Tanggal
Familia: Genus:
Spesies: Nama Daerah:
Determinasi Tanggal:
Lokasi: Ketinggian:
Keterangan:
Keterangan gambar:
2. Etiket gantung
29
Ibid, hlm. 17
25
3. Plester bening
4. Etiket temple
Herbarium
Nama:
No. Absen:
Kelas:
30
Ibid, hlm.18.
26
Selain itu untuk memastikan lebih lanjut data yang didapat akan
kunci identifikasi.
H. Sistematika Pembahasan
kajian umum tentang arah penelitian yang akan dilakukan. Dalam bab ini
manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori,
BAB II: Data dan Hasil Penelitian, pada bagian ini semua data yang
mengurangi data. Data dan temuan yang didapatkan disajikan dalam bentuk
27
BAB III: Pembahasan, pada bagian ini peneliti akan membahas tentang
data dan temuan yang sudah didapatkan. Data dan hasil temuan dipaparkan
secara rinci dan lengkap. Bab ini merupakan bagian paling penting dalam
penelitian ini karena pada bab ini membahas secara rinci dan lengkap yang
yang yang akan dibahas yaitu jenis lichen, tipe talus, warna dan bentuk
jenis.
BAB IV: Penutup, bagian ini merupakan rangkaian akhir dari sebuah
penelitian. Pada bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran. Kesimpulan
penegasan terhadap hasil penelitian yang termuat pada bab II dan III.
BAB II
28
29
A B
menjadi tiga area pengambilan sampel yaitu (a) sebagai area I, (b) sebagai
area II, dan (c) sebagai area III.Area I merupakan hutan yang dekat dengan
lokasi ini jenis pohon yang tumbuh sangat bervariasi serta jarak antar
pada bagian ini memiliki topografi yang datar dan dekat dengan kolam
pemandian.Di lokasi ini juga pohon-pohon yang tumbuh agak berjauhan dan
Sedangkan area III merupakan hutan yang dekat dengan pintu masuk
dataran di tempat ini juga termasuk dataran yang rendah, tanahnya tidak
terlalu basah dan jarak antar pohon yang tumbuh agak berjauhan.Adapun
B. Hasil Penelitian
Loang Gali, Lenek Ramban Biak, Lombok Timur, mengenai lumut kerak
referensi lain yang relevan. Adapun kunci determinasi yang digunakan yaituA
sebagai berikut:
31
Tabel 2.1 Nama jenis dan lokasi ditemukannya lumut kerak (Lichenes)
Lokasi
N Tipe Penemuan
Famili Spesies
o Talus
1 2 3
Arthonia radiata (Pers.) Ach. C √
1 Arthoniaceae Cryptothecia scriptaG.Thor C √ √ √
Cryptothecia striataG.Thor C √ √ √
Dirinaria applanata(Fée) D.D Anasthi F √ √
2 Caliciaceae
Dirinaria picta(Sw.) Clem. F √ √
3 Candelarilaceae Candelaria concolor(Dickson) Stein F √
Leptogium cyanescens(Rabenh.) Körber F √
4 Collemataceae
Leptogium isidiosellum(Riddle) Sierk F √ √
Graphis scripta(L.) Ach C √
5 Graphidaceae
Graphis sp. C √ √
6 Lecanoraceae Lecanora expallensAch. C √
7 Lobariaceae Lobaria tenuisVain. F √
8 Megalosporaceae Megalospora tuberculosa (Fée) Sipman C √
9 Ochrolechiaceae Ochrolechia subviridis(Høeg) Ericksen C √
Canoparmelia caroliniana(Nyl.) Elix & Hale F √
Parmelina tiliacea F √
10 Parmeliaceae Parmelinella wallichiana(Taylor) Elix & Hale F √ √
Pseudoparmelia uleana(Müll.Arg) Elix &
F √ √
Nash
11 Pertusariaceae Pertusaria pertusa(Weigel) Tuck C √
12 Phlyctidaceae Phlyctis argena(Spreng.) Flot C √ √
Hafellia levieri(Jatta) Pusswald &Kantvilas C √
Hyperphyscia adglutinata(Flörke)
13 Physciaceae F √
H.Mayrhofer & Poelt
Physcia undulata Moberg F √
14 Ramalinaceae Bacidina variaS.Ekwan C √
Botryolepraria lesdainii C √
15 Stereocaulaceae Lepraria umbricolaTønsberg C √ √
Lepraria lobificansNyl. C √
16 Teloschistaceae Caloplaca citrine C √
Ket.: √; ditemukan, C; Crustose, F; Foliose
32
Loang Gali, Lenek Ramban Biak, Lombok Timur, diperoleh data yaitu
area I ditemukan 18 spesies, pada area II ditemukan 17 spesies, dan pada area
Berdasarkan tabel di atas (Tabel 2.1), tipe thalus yang paling banyak
sebanyak 10%.
Loang Gali:
basah, hitam
Deskripsi Morfologi
yang ditemukan di Hutan Wisata Loang Gali, Lenek Ramban Biak, Lombok
dengan tipe crustose (seperti kerak) dan sulit dicabut tanpa merusak
2) Lecanora expallensAch.
cat putih pada kulit pohon.Soredia tidak mencolok pada patch dan
muriform besar.
37
38
39
9) Graphis sp.
yang besar dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.Pada thalus terdapat
bintik-bintik hitam pada bagian tengah thalus yang menonjol keluar dari
asimilasi thalus.
yang terang.
pada thalus yang mungkin rusak dan menjadi sorediata pada spesimen
berbentuk cekung.
permukaan thalus.
Thalusnya tersebar, lepros dan berwarna hijau apel atau hijau biru.Isidia
thalus crustose karena menempel erat pada substrat kulit pohon yang
memiliki warna putih atau putih abu-abu yang tergantung pada kondisi
tonjolan-tonjolan hitam yang biasa disebut isidia yang berguna untuk alat
lobus.
hitam dan berkerut longitudinal (terlihat secara kasat mata), seperti agar-
sedikit.
kekuningan.
berwarna hijau.
kecil.
PEMBAHASAN
diambil di lokasi penelitian yakni Hutan Wisata Loang Gali, Lenek Ramban
lainnya, yang sesuai dengan morfologi sampel lumut kerak (Lichenes) yang
ditemukan.
53
54
Gali, Lenek Ramban Biak, Lombok Timur, terdapat 28 jenis lumut kerak
ditemukan termasuk ke dalam dua tipe yaitu Foliose dan Crustose. Tipe
yaitu tipe Crustose karena tipe ini memiliki bentuk kerak dan cenderung
melekat secara erat pada kulit pohon sehingga kebutuhan air sedikit. Hal
umur tumbuhan.
yang basah karena selain dekat dengan sungai juga topografi atau keadaan
tersebut termasuk daerah lembab karena berada di antara area yang basah dan
bervariasi.Adapun area III berada di dekat pintu masuk dan termasuk daerah
yang kering, sehingga lumut kerak (Lichenes) yang ditemukan sangat sedikit.
menunjukkan bahwa ada beberapa jenis yang hanya ditemukan pada satu area
pada ketiga lokasi penelitian, hal ini disebakan karena spesies ini termasuk
tipe crustose.
morfologi bentuk kerak dan cenderung melekat pada batang pohon sehingga
Lichenes crustose tidak memerlukan kebutuhan air yang banyak, dari hal
tipis biasanya tanpa lobus yang berbeda seperti lapisan tipis atau kerakyang
menempel ketat, Lichenes tipe thalus crustose nampak dilukis pada kulit atau
tidak tetap serta beberapa jenis lumut kerak (Lichenes) memiliki thalus yang
pada keadaan tidak beraturan. Keadaan yang tidak beraturan dapat tumbuh
pada permukaan batang kayu, kayu yang sudah lapuk dan batu.
thalus putih kotor, coklat, hitam dengan bagian pinggir melekuk ke atas.Tipe
thalus ini relatif lebih longgar melekat pada substratnya karena terdapat
Salah satu jenis lumut kerak (Lichenes) dengan tipe foliose yang
kuning.Spesies ini dtemukan pada dua area yakni area I dan II.
daun, sedangkan secara mikroskopis tipe thalus ini memiliki batasan antar
lapisan tidak terlalu jelas.Lapisan dermis pada kebanyakan tipe thalus foliose
tidak dapat dibedakan dengan lapisan atasnya.Namun pada tipe thalus ini
terlihat adanya rizoid yaitu struktur yang terbentuk dari kumpulan hifa yang
substratnya. Meskipun struktur ini mirip akar, akan tetapi tidak berperan
memanjang, membulat, talus berkerut dan tidak berkerut, talusnya tebal dan
dan hitam.Jenis lumut kerak (Lichenes) tipe foliose yang ditemukan hanya
ditemukan di satu lokasi saja atau dua lokasi.Salah satu jenis lumut kerak
warna abu-abu putih dan melekat secara erat pada kulit pohon.Spesies
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hutan Wisata Loang Gali, Lenek Ramban Biak, Lombok Timur, ada28 jenis
(Lichenes) yang ditemukan termasuk ke dalam dua tipe thalus yaitu tipe
Foliose dan Crustose. Tipe thalus yang paling banyak ditemukan yaitu tipe
B. Saran
59
DAFTAR PUSTAKA
Senjha. “Keanekaragaman Jenis Lichenes Epifit pada Hutan Kopi dan Hutan
Campuran di Nglimut Gonoharjo Kendal”. Jurnal , Vol. 2, Nomor 2,
April 2013, hlm.28.
60
Shahabuddin, Et.al. “Penelitian Biodiversitas Serangga di Indonesia: Kumbang
Tinja (Coleoptera: Scrabaeidae) dan Peranan Ekosistemnya”, Jurnal
Biodiversitas, Vol.6, Nomor 2, April 2005, hlm. 141-146.
61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
62
Lampiran 1
Gambar 01 Gambar 02
Kamera Digital Cutter/pisau
Gambar 03 Gambar 04
Amplop Spesimen Sampel Lumut Kerak (Lichenes)
Lampiran 2
Gambar 01 Gambar 02
Memasuki lokasi Hutan Wisata Loang Pengerukan lumut kerak (Lichenes) di
Gali lokasi I
Gambar 03 Gambar 04
Pengerukan lumut kerak (Lichenes) di Pengerukan lumut kerak (Lichenes) di
lokasi II lokasi III
Kunci Determinasi
3a Terdapat isidia……………………………………………………………..4
keabuan………………………………………….Hyperphyscia adglutinata
9a Talus berwarna hijau, apotesia dan pycnidia jarang pada bagian tepi
lobus………………………………………………………...Lobaria tenuis
10a Talus berwarna abu-abu ke kekuningan atau abu-abu kehijauan, soredia dan
10b Talus berwarna abu-abu pucat dan kusam, lobus terpisah, memanjang dan
cembung…………………………………………Megalospora tuberculosa
12b Talus berwarna abu kehijauan, apotesia seperti kutil dengan beberapa pori
talus……………………………………………………….Arthonia radiata
16a Talus seperti cat putih pada substrat pada kulit pohon.........Phlyctis argena
18b Talus tidak tersebar, berwarna hijau dengan apotesia berwarna coklat
pucat………………………………………………………...Bacidina varia
19a Terdapat apotesia dengan bagian tepi yang terang, talusnya berwarna
kuning…………………………………………………….Caloplaca citrina
20a Talus berwarna biru kehijauan, medulla sedikit atau bagian tepi
putih……………………………………………………Lepraria lobificans
22a Talus memanjang horizontal, berwarna putih atau abu-abu putih, dengan
22b Talus cenderung membulat dan membentuk koloni yang besar dengan