Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran di sekolah, hal yang sangat penting dan utama harus
diperhatikan adalah bagaimana siswa dapat menyerap ilmu pengetahuan sekaligus
pengalaman berharga dan dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Hal ini
mengandung pengertian bahwa keberhasilan kegiatan belajar mengajar sangat bergantung
pada proses dan kegiatan individu yang belajar. Demikian pula seorang guru dapat
dikatakan berhasil dalam mengajar jika para siswa mampu menyerap secara maksimal
materi yang diajarkan dan menerapkannnya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada kebanyakan praktik guru selalu dihadapkan pada suatu kenyataan tentang
keanekaragaman kemampuan siswa. Keanekaragaman kemampuan ini akan membuat
tingkat penguasaan belajar yang berbeda antara siswa satu dengan siswa yang lain,
sehingga ada siswa yang mencapai prestasi belajar yang amat baik, dalam arti menguasai
seluruh bahan pelajaran. Tetapi ada pula siswa yang tidak mampu mencapai prestasi
belajar secara tuntas, begitu pula ada siswa yang memang tergolong memiliki kemampuan
akademik yang kurang. Jika siswa yang tidak mampu menguasai bahan belajar secara
tuntas ini dibiarkan terus menerus, akan berdampak negatif terhadap penguasaan bahan
pelajaran pada pembelajaran berikutnya, sehingga bahan belajar yang belum mampu
dikuasai menjadikan siswa mengalami kesulitan untuk mengejarnya.
Guru yang berkompetensi dan profesional harus dapat mengorganisasikan kelasnya
dalam berinteraksi kepada siswa, untuk meningkatkan mutu pendidikan yang diharapkan
maka guru harus mampu menciptakan sumber daya manusia yang handal, berpotensi,
mandiri bersikap kritis dalam menghadapi segala perkembangan IPTEK dimasa yang akan
datang. Pembelajaran yang aktif dan efektif haruslah mampu mendorong siswa untuk
mendengarkan, melihat, mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan dengan teman
belajarnya. Dalam pembelajaran yang aktif dan efektif yang paling penting bagi siswa
adalah perilaku memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh - contoh, mencoba
keterampilan dan melakukan tugas-tugas yang tergantung pada pengetahuan yang
dimiliki atau yang harus dicapai.
Dalam melaksanakan tugas sebagai guru kelas SD masih banyak menemui berbagai
masalah, diantaranya banyak pokok bahasan dari setiap mata pelajaran yang belum
1
sepenuhnya dikuasai siswa sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan. Kendala
yang dihadapi tidak hanya masalah mutu dan kualitas siswa, tetapi menyangkut komponen
secara umum sebagai salah satu lembaga pendidikan, sarana dan prasarana sekolah yang
sangat minim. Kurikulum pelajaran yang selalu mengalami perubahan dan
penyempurnaan, cukup menjadi suatu kendala bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Buku pelajaran yang harus sesuai dengan standar kompetensi, kurangnya minat siswa
dalam belajar yang dipengaruhui oleh kemajuan media elektronik yang canggih, membuat
siswa lebih asyik bermain dari pada belajar demi masa depannya.
Pembelajaran di SD Negeri Wonosekar secara umum berjalan baik sesuai dengan
kurikulum, namun masih ditemukan gejala-gejala rendahnya tingkat penguasaan materi
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Matematika. Pada mata pelajaran
Matematika di kelas V-A yang dihadapi penulis tentang pembagian pecahan, dan
perbandingan, masih rendah tingkat penguasaan siswa. Maka dari itu perlu segera
mendapat penanganan dan perhatian penulis sebagai guru. Selain rendahnya prestasi
belajar siswa, siswa belum berani untuk bertanya hal yang belum jelas dan siswa kurang
aktif dalam proses pembelajaran.
Pola pembelajaran yang dilakukan oleh penulis amati selama ini di SD khususnya
di SD Negeri Wonosekar, pada umumnya para guru hanya mengandalkan salah satu
macam metode yang dianggap sesuai dengan kondisi sekolah yaitu metode ceramah dan
terkadang tidak menggunakan alat peraga sebagai media belajar. Sehingga pembelajaran
yang diharapkan belum tercapai dan hasil prestasi belajar secara maksimal sulit untuk
dicapai.
Model Pembelajaran interaktif merupakan salah satu model pembelajaran aktif
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagi ide-ide, mempertimbangkan
jawaban yang paling tepat dan menjawab pertanyaan secara lisan sehingga menumbuhkan
rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan ide atau jawaban di depan kelas.
Masalah yang penulis temukan berkaitan dengan teknik pembelajaran dan
rendahnya prestasi siswa, atau kesalahan metode pembelajaran guru dalam kaitan
langsung melaksanakan tugasnya.
Gejala-gejala yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas jika dibiarkan
berlarut tanpa adanya upaya untuk mempelajari permasalahan dan menyelesaikannya
dengan baik maka peningkatan prestasi siswa khusunya dan kualitas pendidikan pada
2
umunya akan sulit terwujud. Dari analisis penulis bahwa melakukan langkah-langkah
pembelajaran yang efektif dan kreatif pada setiap mata pelajaran. pada pembelajaran pada
mata pelajaran Matematika masih banyak siswa yang memperoleh nilai belum tuntas.
3
BAB II
VISI-MISI, TUJUAN, PROGRAM SEKOLAH DAN PROGRAM
PEMBELAJARAN
Selama penulis menjadi guru selama lebih 21 tahun lebih penulis mengamati para
pola pikir siswa. Seorang siswa akan mengidolakan dan senang pada guru apabila nilai
ulangan siswa bagus, mengajarnya mudah diterima, memberi motivasi siswa untuk maju,
membimbing siswa dengan sabar, guru bisa memberi rasa aman saat suasana belajar
(smart). Oleh karena itu penulis berusaha mewujudkan keinginan siswa sehingga dapat
meningkatkan tingkat penguasaan dan prestasi khususnya pada setiap mata pelajaran yang
dianggap berat seperti Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, maupaun Ilmu Pengetahuan
Sosial yang materinya sangat luas.
Dengan visi penulis “Menjadi guru profesional yang berkomitmen untuk mendidik
siswa yang cerdas dan berkarakter” adalah sudah menjadi prinsip penulis dalam tugas
sebagai guru. Guru Profesional adalah guru yang menjadi figur pengemban tugas mulia
sebagaimana yang tersirat dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 bahwa guru yang
profesional hendaknya mempunyai 4 (empat) kompetensi dasar yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
Penulis sebagai guru yang mempunyai komitmen untuk meningkatkan kualitas
kerja dan kualitas pembelajaran di kelas, berkewajiban berupaya memberikan
pembelajaran yang bermutu dan mempunyai program bimbingan kepada peserta didik
sehingga permasalahan tentang rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap mata
pelajaran dapat diperbaiki.
Pembelajaran yang menekankan nilai-nilai karakter juga menjadi komitmen penulis
dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Karakter siswa khususnya etika dan
perilaku siswa-siswa yang dihadapi penulis adalah sangat kurang disebabkan lingkungan
sekolah yang tidak terkontrol oleh orangtuanya di lingkungan keluarga. Orangtua siswa
yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, dan sebagian lagi sebagai pekerja
proyek, menjadi TKW, bekerja di luar daerah/merantau, merupakan salah satu penyebab
terjadi kurangnya pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan siswa yang menjurus perilaku
yang menyimpang misalnya perilaku kurang sopan terhadap guru, bosan dengan guru
4
kelasnya, meremehkan tugas yang diberikan guru, tidak tertib pada saat mengikuti
pelajaran di dalam kelas maupun kegiatan diluar kelas seperti upacara bendera dan
kegiatan senam pagi. Melihat kenyataan tersebut penulis sebagai pendidik berkewajiban
memberikan pendidikan karakter di setiap pertemuan baik dalam proses pembelajaran di
kelas maupun kegiatan diluar kelas.
B. Program
Untuk mewujudkan visi penulis sebagai “Menjadi guru profesional yang
berkomitmen untuk mendidik siswa yang cerdas dan berkarakter” maka penulis menyusun
program-program strategis dalam pembelajaran sebagai misi untuk mewujudkan visi
diatas. Misi/program penulis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan
karakter terhadap peserta didik di SD adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi guru dengan dedikasi dan loyalitas,
1) Membuat program pengajaran
1.1 Silabus/Analisis Materi Pelajaran
1.2 Program Tahunan
1.3 Program Semester
1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1.5 Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3) Meningkatkan penguasaan materi pelajaran yang menjadi tanggungjawab penulis
sebagai guru
4) Memilih metode yang tepat untuk menyampaikan materi
5) Melaksanakan KBM
6) Menganalisa hasil evaluasi KBM
7) Mengadakan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pengawasan ketertiban, keamanan,
kebersihan, keindahan, dan kekeluargaan
8) Melaksanakan kegiatan penilaian (semester/tahun)
9) Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran
10) Membuat dan menyusun lembar kerja
11) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa.
12) Mengikuti perkembangan kurikulum.
5
b). Menyelenggarakan pembelajaran PAIKEM
Siswa tidak memungkiri metode “PAIKEM = pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan” merupakan metode yang sangat mengerti dan memahami
kondisi siswa. bagaimana guru menyampaikan materi merupakan penilaian utama
siswa, seorang guru mempunyai wawasan yang luas akan tergambar dengan cara
bagaimana seorang guru menyampaikan pembelajaran di kelas, fokus terhadap materi
dan penyampaian yang mudah dimengerti oleh siswa. peduli terhadap siswa dan tidak
pilih-memilih (diskriminatif), performance yang menarik serta bisa dijadikan partner
dalam berdiskusi dan berkeluh kesah merupakan sekian banyak kriteria yang siswa
sampaikan jika seorang guru ingin menjadi favorit di mata siswa (Herman, 2008).
Penerapan PAIKEM dalam pembelajaran, penulis melaksanakan kegiatan sebagai
berikut:
1. melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan
semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk
menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3. mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik
dan menyediakan ‘pojok baca’
4. menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara
belajar kelompok.
5. mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu
masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam
menciptakan lingkungan sekolah.
c). Memberikan pembelajaran yang menarik dengan menggunakan metode dan model
pembelajaran yang bervariasi dengan pendekatan kontekstual, yang penulis lakukan :
1. merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam
pembelajaran misalnya pada mata pelajaran IPA, penulis menggunakan metode
percobaan sederhana dan diskusi kelompok serta pengamatan diluar kelas,
2. menggunakan alat bantu dan sumber yang beragam,
3. memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan,
6
4. memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri
secara lisan atau tulisan terutama penulis terapkan pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, Pendidikan
Kewarganegaraan
5. mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan pengalaman siswa sehari-hari,
6. menilai kegiatan pembelajaran dan kemajuan belajar siswa secara terus-menerus.
d) Pengelolaan kelas yang baik,
Kegiatan mengelola kelas bermaksud menciptakan dan mempertahankan suasana
(kondisi) kelas agar kegiatan mengajar itu dapat berlangsung secara efektif dan
efisien. Memberi ganjaran dengan segera, mengembangkan hubungan yang baik
antara penulis sebagai guru dan siswa, mengembangkan aturan permainan dalam
kegiatan kelompok. Agar mampu menguasai dan mengelola kelas dengan baik,
langkah yang penulis terapkan sebagai berikut :
1. Persiapan yang cermat, adalah penulis sebagai guru harus mengenali siswa,
karena mereka memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
2. Tetap menjaga dan terus mengembangkan rutinitas, agar siswa tidak selalu
dibingungkan dengan gaya dan model penugasan yang terus berubah, maka
penulis menjaga rutinitas sehingga tidak menimbulkan rasa bosan bagi siswa
3. Bersikap tenang dan terus percaya diri. Dengan ketenangan dan kepercayaan diri
yang tinggi, penulis mampu mengendalikan siswa-siswa, sehingga proses
pembelajaran akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, karena dengan
bersikap tenang dan percaya diri, penulis tidak akan mudah panik dan
kehilangan keseimbangan, serta tidak akan ragu ketika menghadapi siswa-siswa
4. Bertindak dan bersikap profesional, sebagai guru yang sudah mempunyai
pengalaman mengajar lebih dari 20 tahun, penulis mengemban tugas dalam
mengajar sesuai dengan beban kerja dan tupoksi, tidak hanya mengajar
melainkan juga memberikan teladan kepada peserta didik sehingga secara
langsung maupun tidak langsung peningkatan kualitas pembelajaran dapat
meningkat dengan penulis melaksanakan tugas secara profesional.
5. Merespon perilaku siswa yang penulis hadapi termasuk merespon kondisi siswa
karena siswa yang penulis hadapi berasal dari latar belakang dan lingkungan
yang beragam.
7
e) menyelelenggarakan pembelajaran yang berorientasi pada pendidikan karakter,
Pendidikan merupakan gejala insani yang fundamental dalam kehidupan manusia
untuk mengantarkan anak manusia kedunia peradaban. Juga merupakan bimbingan
eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik, supaya anak mengenali jati dirinya yang
unik, mampu bertahan memiliki dan melanjutkan atau’ mengembangkan warisan sosial
generasi terdahulu, untuk kemudian dibangun lewat akal budi dan pengalaman.
Pendidikan merupakan pusat pengembangan nilai-nilai sebagai satu kesatuan
kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud antara lain ;
religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai, prestasi, komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan dan tanggung jawab. Nilai-nilai
tersebut bukan suatu kompetensi pelajaran, akan tetapi terintegrasi dalam seluruh
kegiatan pendidikan.
Pendidikan karakter bukan standar kompetensi, tetapi terintegrasi kedalam silabus,
RPP dan bahan ajar. Dalam proses pembelajaran, mengusahakan agar siswa mengenal,
menerima nilai-nilai budaya sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas
keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan,
menentukan pilihan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri.
Proses berfikir, bersikap dan berbuat dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan
siswa dalam melakukan kegiatan yang mendorong untuk melihat diri sendiri sebagai
makhluk sosial.
f) memberi penghargaan (reward) pada peserta didik yang taat dan selalu disiplin
menjalankan tugas dan peraturan sekolah.
C. Tujuan Program
Sebagaimana telah diuraikan diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam program
pembelajaran yang penulis jabarkan tersebut mempunyai tujuan antara lain ;
1) Tujuan umum, adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas bagi bermacam-
macam kegiatan belajar mengajar.
2) Tujuan khusus,
a) mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar,
8
b) menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa belajar dan
bekerja,
c) membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan baik proses
maupun hasil akhir dari program pembelajaran,
d) terbentuknya perilaku dan karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai
kebangsaan, kerjasama, kekeluargaan dan kemandirian.
9
Tenaga
Pendidik/Peningkatan Demak ( 30jam )
Mutu Guru (EDS)
Bimtek Calon Tim Penilai
16 - 19 Mei 2013
11 Bimtek Angka Kredit Jabatan Guru LPMP Jawa Tengah
( 39 jam )
SD
Bimtek Penulisan Karya
Dinas Dikpora Kab 6 – 8 Mei 2014
12 Bimtek Ilmiah Inovasi
Demak ( 30 Jam )
Pembelajaran
10
12 Komite Sekolah 2013 - 2018 Sekretaris 1 Sekolah
4. Tugas tambahan
No. SK/Nota Yang
No Tugas Per Tanggal
Tugas Menugaskan
Penilai Tes Tulis LCC Tingkat Kepala UPTD
1 421.2/02/2012 28 Jan 2012
Kecamatan Karangawen 2012 Dikpora
Kepala UPTD
2 Pelatihan Kompetensi PTK/EDS 421.2/416/2012 20 Nop 2012
Dikpora
Penilai Tes/korektor LCC Tingkat Kepala UPTD
3 421.2/022/2013 30 Jan 2013
Kecamatan Karangawen 2013 Dikpora
Ka Dinas
Tim Penilai Angka Kredit (PAK)
4 424/1095/2013 2 April 2013 Pendidikan Kab.
Jabatan Fungsional Guru
Demak
Operator Sekolah pada SD Negeri
5 421.2/25/2013 24 Juni 2013 Kepala Sekolah
Wonosekar
Tim Penilai Kinerja Guru dan
6 Pengembangan Keprofesionalan 800/07/2013 15 Juli 2013 Kepala Sekolah
Berkelanjutan (PKG/PKB)
Ka UPTD
7 Peserta Sosialisasi PKG/PKB 893.3/215/2013 10 Okt 2013
Dikpora
Panitia Lomba LCC Tingkat
Ka UPTD
8 Kecamatan Karangawen 2014 800/05/2014 15 Jan 2014
Dikpora
sebagai Pengolah Data
Panitia Lomba LCC Tingkat
Ka UPTD
9 Kecamatan Karangawen 2014 800/07/2014 25 Jan 2014
Dikpora
sebagai Pengolah Data
Panitia Lomba Siswa Berprestasi 17 Maret Ka UPTD
10 800/40/2014
Tahun 2014 sebagai Pengolah Data 2014 Dikpora
Panitia Lomba Siswa Berprestasi 18 Maret Ka UPTD
11 800/41/2014
Tahun 2014 sebagai Yuri Komputer 2014 Dikpora
Supervisor 2 PKP Program S1
Ka UPTD
12 PGSD UT Pokjar Karangawen - 14 Peb 2014
Dikpora
Masa Reg. 2014.1
11
10 Tahun
6. Pembimbaingan Siswa
1) Pembimbangan siswa sehingga mendapat juara
No Nama Kejuaraan Tingkat Tempat dan Waktu
Juara 3 FL2SN Cabang Menyanyi Karangawen, 25
1 Kecamatan
Tunggal An. Hendrik Budi Lesmana Maret 2014
12
Pembimbingan Dalam Rangka
Lomba Mapel IPA An. Abdul
g SDN Wonosekar Tahun 2014
Rokhim, Muh. Syifa Al-
Baihaqi, M. Fido Ambara
Pembimbingan Dalam Rangka
h Lomba Siswa Berprestasi Putra SDN Wonosekar Tahun 2014
An. M. Fido Ambara
Pembimbingan Dalam Rangka
i Lomba Siswa Berprestasi Putri SDN Wonosekar Tahun 2014
An. Niatul Khasanah
Pembimbingan Dalam FLS2N
j Cabang : Gambar Bercerita SDN Wonosekar Tahun 2014
An.Viki Rama Adi Wijaya
Pembimbingan Dalam FLS2N
k Cabang : Melukis An. Rofi SDN Wonosekar Tahun 2014
Darojat
Pembimbingan Dalam FLS2N
Cabang : Pidato An.Niatul
l SDN Wonosekar Tahun 2014
Khasanah, dan Muh. Syifa Al-
Baihaqi
13
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN KUALITAS
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
A. Rancangan Pembelajaran
Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak diwujudkan menjadi kegiatan.
Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin
pendidikan diantara murid-murid suatu kelas. Secara etimologi atau dalam arti sempit guru
yang berkewajiban mewujudkan suatu program kelas adalah orang yang kerjanya mengajar
atau memberikan pelajaran di sekolah atau kelas. Secara lebih luas guru berarti orang yang
bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam
membantu peserta didik untuk mencapai kedewasaan masing-masing. Guru dalam
pengertian terakhir bukan sekedar orang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan
materi pengetahuan tertentu, akan tetapi adalah anggota masyarakat yang harus ikut aktif
dan berjiwa bebas serta kreatif dalam mengarahkan perkembangan akan didik.
Langkah-langkah yang harus penulis lakukan untuk meningkatkan pembelajaran
yang berkualitas yakni : Penulis lakukan sesuai kompetensi guru tersebut dalam rangka
14
menumbuh kembangkan potensi generasi bangsa demi tercapainya cita-cita bangsa, adalah
sebagai berikut :
15
d. Bersungguh-sungguh untuk memahami dan mengembangkan potensi ; penulis
selalu mengembangkan potensi dengan terus berkarya dan belajar serta
berinovasi demi peningkatan mutu diri sebagai seorang guru
3. Bersungguh-sungguh untuk memiliki Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa
bangga menjadi guru : Penulis tetap bersemangat untuk bekerja dengan baik
walaupun jarak tempat kerja sejauh kurang lebih 13 km dari tempat tinggal (antara
desa Sombu dan desa Liya Mawi), namun berusaha sungguh-sungguh mengukir
prestasi yang baik seperti sekarang ini dan insya Allah akan lebih baik lagi pada
masa mendatang.
16
3. Pengabdian di bidang kompetensi sosial :
17
6. Melakukan penilaian prestasi belajar siswa secara obyektif.
7. Memahami fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah.
8. Ikut serta dalam menentukan kebijakan kependidikan di kelas/sekolah.
9. Memahami kedudukan dan fungsinya sebagai pendidik profesional, maka perlu
mengembangkan profesionalisme
10. Menggunakan model dan metode yang sesuai dengan materi
11. Menjaga lingkungan kelas yang nyaman dan kondusif.
BAB IV
HASIL YANG DIPEROLEH
18
Dalam pelaksanaan penilaian, penulis menggunakan penilaian proses dan penialain
produk. Dengan teknik tes maupun non tes dapat dijadikan alat ukur yang lumayan akurat.
Penanganan masalah pembelajaran terutama rendahnya tingkat penguasaan materi
pelajaran bagi siswa, penulis menilai pada setiap pertemuan KD sekarang terlihat
perubahan dan peningkatan yang sangat berarti/signifikan.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran dan pengelolaan kelas adalah:
(1) Kehangatan dan Keantusiasan, memudahkan terciptanya iklim kelas yang
menyenangkan.; (2) Tantangan ,penggunaan kata-kata, tindakan, atau bahan yang
menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya tingkah yang menyimpang;.(3) Bervariasi, penggunaan variasi
dalam media gaya dan interaksi mengajar merupakan kunci pengelolaan kelas; (4)
Keluwesan, dalam PBM guru harus waspada mengamati jalannya proses kegiatan tersebut.
Peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah ditentukan oleh kemauan dan
tanggungjawab bersama antara penulis sebagai guru dan siswa, proses pembelajaran aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan sangat penting dalam rangka peningkatan
kualitas pembelajaran di sekolah. Bila begitu pengelolaan kelas yang efektif, maka itu
berarti tugas yang berat bagi guru adalah berusaha menghilangkan atau memperkecil
permasalahan yang terkait dengan semua problem pengelolaan kelas, seperti kurangnya
kesatuan, tidak ada standart perilaku dalam bekerja kelompok, reaksi negatif terhadap
anggota kelompok, moral rendah, kelas mentoleransi kekeliruan temannya, dan
19
sebagainya. Pembelajaran yang memanfaatkan berbagai media dan motode yang bervariasi
yaitu membangun hubungan dan meningkatkan komunikasi antara guru dan peserta didik,
mengurangi stres, membuat pembelajaran menjadi menarik, dan meningkatkan daya ingat
suatu materi pelajaran
Herman, 2008. Menjadi guru favorit Pilihan Siswa, Diakses tanggal 8 April
2014
20