Clinical Pathology and Medical Laboratory: Indonesian Journal of
Clinical Pathology and Medical Laboratory: Indonesian Journal of
Clinical Pathology and Medical Laboratory: Indonesian Journal of
INDONESIAN JOURNAL OF
Pelindung (Patron)
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia
Penasehat (Advisor)
Prof. Marsetio Donosepoetro, dr., Sp.PK(K)
Prof. Siti Budina Kresna, dr., Sp.PK(K)
Prof. Dr. Herman Hariman, dr., Sp.PK(K)
Dr. R. Darmawan Setijanto, drg., Mkes
INDONESIAN JOURNAL OF
DAFTAR ISI
PENELITIAN
Pemeriksaan CD4 Hubungannya dengan Stadium Penyakit HIV Penderita
(Cd4 Examination and its Correlation with HIV Diseases Stadium of Patients)
Adi K. Aman, Tonny, Rachmad............................................................................................................................... 93–96
Profil Asam Laktat Penderita Diabetes Mellitus Terkendali (Kontrol) dan Tidak Terkendali
(Kontrol)
(Lactic Acid Profile in Controlled and Uncontrolled Diabetes Mellitus Patients)
Laily Indrayanti, Harjo Mulyono.......................................................................................................................... 97–101
Petanda Kebahayaan (Risiko) Penyakit Jantung Koroner Terkait LDL
(LDL related Risk Markers for Coronary Heart Disease)
Adi Priyana................................................................................................................................................................. 102–105
Uji Sensitivitas dan Spesifisitas Troponin I dan Troponin T sebagai Penanda Biokimia Jantung
untuk Menegakkan Diagnosis Acute Myocardial Infarction (AMI)
(Evaluation of Sensitivity and Specificity of Troponin I and Troponin T as Cardiac Biochemical
Markers in the Early Diagnosis of Acute Myocardial Infarctions (AMI))
Friska O, Tristina N, Suraya N............................................................................................................................... 106–108
Uji Cepat (Rapid Test) Antibodi IgM terhadap Salmonella typhi Demam Tifoid
(Rapid Test for IgM Antibodies Salmonella typhi of Typhoid Fever)
Rini Riyanti, Prihatini, Siti Rochmatoen............................................................................................................. 109–111
TELAAH PUSTAKA
Menahan atau Menekan Kekebalan (Imunosupresi) untuk Pencangkokan Ginjal (Bagian II)
(The Immunosupression of Renal Transplantation) (Part II)
Suprapto Ma’at.......................................................................................................................................................... 112–122
LAPORAN KASUS
Sel Plasma Leukemia Hubungan dengan Mielofibrosis
(The Corelation Between Leukemia Plasma Cell and Myelofibrosis)
Sri Sulistiandari, Budiman..................................................................................................................................... 123–126
MENGENAL PRODUK BARU
Penemuan (Deteksi) Antibodi untuk Antigen Tuberkulosis Menggunakan Metode
Imunokromatografi di Penderita Tuberkulosis Paru
(Evaluation of Immunochromatography Method for Detection of Antibody to Tuberculosis Antigen
in Lung Tuberculosis Patients)
Kadek Mulyantari, Aryati, M.Y. Probohoesodo.................................................................................................. 127–130
MANAJEMEN LABORATORIUM
Membangun Sendiri Sistem Informasi Laboratorium
(Laboratory Information System Self Building)
Yogi Sucahyo, Supri, Prihatini............................................................................................................................... 131–133
INFORMASI LABORATORIUM MEDIK TERBARU................................................................................................ 134–136
Dicetak oleh (printed by) Airlangga University Press. (134/0808/AUP-B3E). Kampus C Unair, Jln. Mulyorejo Surabaya 60115, Indonesia.
Telp. (031) 5992246, 5992247, Telp./Fax. (031) 5992248. E-mail: aupsby@rad.net.id.
Kesalahan penulisan (isi) di luar tanggung jawab AUP
MANAJEMEN LABORATORIUM
ABSTRACT
LIS (Laboratory Information System) include software, hardware and brain ware. It could accepted the laboratory
information’s,analyze and organize the activity clinical laboratory The laboratory information system confirm laboratory’s business
from input and output process According this Semen Gresik Hospital was increase the quality of clinical laboratory information. The
LIS needs computers as workstations, instrument interface server, as well as laboratory automation systems. The recorded ID barcode
labels used for patients identification as well as for administration and labeling the samples. The samples were process (analyses) and
the results were printout. LIS will decrease the patients’ turn around time as well as the praeanalytic errors. The self-building of LIS is
cheaper than the laboratory instruments bought including.
PENDAHULUAN Olympus
AU400
HIS
Komponen (pesusun) tata (sistem) informasi Server Abbot
Axym
laboratorium (Laboratory Information System) terdiri Workstation 3
131
BAHAN DAN METODE pemeriksaan darah maupun air kemih (urin) sesuai
dokumen permintaan. 4) Selanjutnya penderita
Bahan/Pesusun (Komponen) membayar (untuk penderita umum). 5) Penderita
a) Spesifikasi Komputer LIS: Pemroses (Processor): diambil sampelnya (darah atau air kemih). 6)
P IV, pingat (memory): 256 MB, cakram keras Sampel darah atau air kemih diproses. 7) Alat akan
(Hard Disk): 40 GB, VGA: 32 MB, speaker active. b) mengirimkan hasilnya ke komputer.
Penyelaras (kompatibel) jenis sandi batang (barcode): Untuk alat yang penunjang cara bertanya (support
Code 128, code 39, code 25 I, datamatrix, EAN 13, query mode) seperti Olympus AU400 dan Axym
PDF 417. dapat dilihat pada penjelasan berikut (Gambar 2).
b. Cara kerja tata (sistem) informasi laboratorium
Persiapan dalam menjalankan LIS yang untuk cara bertanya (query mode). 1) �������������
Penderita
diperlukan adalah (gambar 1) datang di laboratorium menyampaikan lembar
permintaan periksa laboratorium. 2) Petugas
1) Perangkat komputer untuk menerima pendaftaran memasukkan (entri) butir/tela (item)
data penderita. 2) Perangkat komputer untuk pemeriksaan serta mencetak nota dan kwitansi.
mengirim data penderita ke alat laboratorium Selanjutnya penderita membayar. 3) Penderita
(kimia klinik, hematologi, dan urinalisis). 8–10 menuju ruang pengambilan sampel, dan petugas
3) �������������������������������������������������
Pesusun (����������������������������������������
komponen) LIS terdiri: perkakas (tools) mengambil darahnya.Selanjutnya di permukaan
pemrograman: Sybase Powerbuilder, Kabel rs 232 (db9 tabung ditempelkan rekatan (stiker) informasi
& db 25), Sandi batang (barcode)TLP 2844-2, Satu penderita meliputi nama, alamat, jenis kelamin,
set komputer sebagai penghubung antara peralatan umur, nomer rekam medis serta pengenal sandi
laboratorium dan HIS.3–7 batang ID (identification barcode). Rekatan ini
dicetak oleh petugas pendaftaran sesuai macam
Cara kerja
pemeriksaannya. 4) Setelah melalui proses
a. Cara kerja tata (sistem) informasi laboratorium pemusingan (sentrifus), tabung berisi sampel
secara umum adalah sebagai berikut: 1)
�������������
Penderita langsung dimasukkan ke rak alat Olympus AU-
datang membawa borang permintaan periksa Series, setelah siap kemudian mesin Olympus
laboratorium. 2) Petugas penerima mendaftarkan langsung diatur untuk mulai memeriksa. 5) Saat
penderita serta memasukkan (entri) jenis mesin Olympus AU-Series membaca pengenal
pemeriksaan yang akan dilakukan. �����������
3) Petugas sandi batang ID (identification barcode) di tabung,
mencetak nota pemeriksaan/kwitansi serta stiker langsung mengirimkan isyarat (sinyal) informasi
dengan pengenal sandi batang (id barcode) dengan pengenal sandi batang ID (identification barcode)
jumlah sesuai keperluan. Rekatan penanda (label ke komputer LIS. 6) Komputer LIS mencari data
stiker) ini akan ditempelkan di luar tabung pemeriksaan sesuai dengan pengenal sandi
batang ID (identification barcode) di pangkalan
data Tata informasi rumah sakit/database HIS
(Hospital Information System). 7) Selanjutnya
Pengambilan komputer LIS akan memerintahkan alat Olympus
Sampel
AU-Series untuk melakukan pemeriksaan sampel
sesuai dengan tolok ukur (parameter) yang telah
Pasien
dimasukkan (entri) petugas pendaftaran di butir
8) Setelah Olympus AU-Series
(item) 2 di atas. �����������
Olympus memeriksa hasilnya langsung dikirim ke komputer
AU Series
LIS. ������������������������������������
9) Komputer LIS akan menyimpan data
hasil periksaan di data dasar (database) Server
Petugas HIS.������������������������������������������
Setelah data berhasil disimpan, komputer
pendaftar
LIS akan memberikan tanda pemberitahuan
(notifikasi) berupa tanda bahaya (alarm). Tanda
bahaya dapat diatur (seting) sesuai dengan
Laboratory pengenal sandi batang ID (identification barcode),
HIS Interface misalnya “9001” akan disuarakan “nine zero
Server Server
zero one” atau “sembilan kosong kosong satu”.
Gambar 2. Proses memeriksa di laboratorium untuk 10) Petugas mencetak laporan hasil periksaan.
cara bertanya (query mode) (Query mode) Setelah ditakhkikkan (verifikasi) hasil dapat
menggunakan tata sandi batang (barcode disampaikan kepada penderita.
system).
132 Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 14, No. 3, Juli 2008: 131-133
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam kurun waktu yang ditentukan oleh alat,
terjadi masa kerja habis (time out) maka alat akan
Mengamati rata-rata lama pemeriksaan, menerjemahkan kosong (tidak ada perintah).
kecermatan (-akuratan) serta keberdayagunaan
Mengapa terjadi demikian? Karena pelayanan tata
(efisiensi) waktu dengan jumlah 30 pemeriksaan
informasi rumah sakit (HIS Server) adalah pelayanan
per hari selama 10 hari sebelum pelaksanaan
(server) pusat yang digunakan oleh beberapa pengguna
pemakaian (implementasi) LIS, dan 10 hari sesudah
(user), tidak hanya di laboratorium tetapi seluruh di
pemakaiannya (lihat Tabel 1).
satuan bagian (unit) rumah sakit dari tempat terima
(front office) sampai tempat kerja akhir (back office),
Tabel 1. Pengamatan hasil sebelum dan sesudah pelaksanaan
LIS (Laboratory Information System) dan pada saat transaksi sangat padat terjadi penurunan
kecepatan penjangkauan (akses) data. Untuk
Sebelum Sesudah mengatasi hal itu perlu dilakukan pelarasan data dasar
Pengamatan pelaksanaan pelaksanaan (tuning database) yang bertujuan untuk meningkatkan
LIS LIS kecepatan penjangkauan (akses) data, serta menilai
Rata-rata lama (evaluasi) kembali apakah pelayanan perangkat keras
pemeriksaan s/d hasil 7 Jam 4 Jam
(hardware server) masih layak digunakan. Karena sifat
siap diambil pen������
derita
transaksi LIS adalah waktu nyata/real time (dibatasi
Jumlah masuk (entri)
waktu/time out) maka perlu didukung oleh HIS yang
hasil yang salah 10 0
(diketahui pada cepat & handal.
saat pentakhkikan/
verifikasi)
Jumlah Pemeriksaan 3 × 10 = 300 3 × 10 = 300 SIMPULAN DAN SARAN
(10 hari)
Penggunaan LIS dapat dilakukan di laboratorium
yang sudah memakai alat otomatik tata otomatan
Cara menggunakan LIS memperpendek waktu
(automation system). Hal tersebut memudahkan
mengeluarkan hasil dan mengurangi kesalahan.
pemasangan sarana komputer (perangkat keras dan
Sebab lebih sedikit dilakukan cara menangani tanpa
lunak), selain itu dapat menguntungkan pengelolaan
alat (manual).
administrasi laboratorium maupun rumah sakit.
Kendala bila terjadi kemacetan di tata (sistem)
Keuntungan menerapkan tata informasi
komputer: layanan alat antar muka (instrument
laboratorium (Laboratory Information System), rata-
interface server), alat laboratorium tidak menganalisis
rata lama pemeriksaan dapat ditekan secara berarti
pemeriksaan, sehingga memperpanjang waktu
(signifikan) yaitu dari 7 jam menjadi 4 jam. Selain
pemeriksaan.
itu jumlah kesalahan pemasukan data (entri) dapat
Kendala berkurang hingga 0 (nol) kesalahan.
Meskipun proses laboratorium telah dilakukan
Beberapa kendala pada saat pelaksanaan secara pengotomatan (otomatis) dengan
pemakaian (implementasi) LIS, yaitu: menggunakan Laboratory Information System,
a) Kendala budaya: kegiatan peneraan (kalibrasi), kendali mutu (quality
Petugas laboratorium telah terbiasa dengan cara control), serta pentakhkikan masukan pesanan
lazim (konvensional), sehingga hal ini memerlukan (verifikasi order entry) dan masukan hasil (result
waktu untuk menyesuaikan dengan alur LIS. �����Pada entry) tetap wajib dilakukan untuk menjamin mutu
penerapan LIS terdapat tambahan kegiatan, yaitu pemeriksaannya.
penempelan rekatan pengenal sandi batang (stiker
ID barcode) di tabung sampel. Beberapa cara lazim
(konvensional) telah dipangkas pada penerapan DAFTAR PUSTAKA
LIS ini, yaitu lazim, pesanan memasukkan (order 1. http://en.wikipedia.org/wiki/Laboratory_information_system
entry) ke alat dan hasil masukan (result entry). accessed Juni 1. 2008
b) Kendala Teknis: 2. http://www.marchansen.com. Accessed Juni 1 2008.
3. http://www.coolnetters.com/microkontroller accessed Juni 1, 2008.
Dalam beberapa kasus, alat tidak menjalankan 4. http://en.wikipedia.org/wiki/RS-232 accessed Juni 1, 2008.
perintah apapun (kosong). Hal�����������������������
ini terjadi ketika 5. http://www.zytrax.com/tech/layer_1/cables2 accessed Juni
alat laboratorium membaca pengen����������������
al sandi batang 1, 2008.
(ID barcode) dan mengirimkannya ke komputer 6. http://yost.com/computers/RJ45-serial/accessed Juni 1, 2008.
7. Prihatini. Mengenal sistem penerangan laboratorium (LIS).
LIS, selanjutnya komputer LIS akan meminta IJCP & ML 2008; 14(2): 86–89.
rincian pesanan (order) kepada HIS Server. Oleh 8. Sysmex-XS-800 i:Quick & Reference. March 2006.
karena pelayanan tata informasi rumah sakit 9. Operator’s manual Olympus AU 400.Olympus diagnostic
(HIS Server) tidak segera menanggapi (respons) systems 2006.
10. Clinitek status analyzer Bayer. Health Care 2004.