Laporan Akhir PLP Kelompok PPKN
Laporan Akhir PLP Kelompok PPKN
Laporan Akhir PLP Kelompok PPKN
DISUSUN OLEH :
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan ini telah diperiksa dan
disetujui pada tanggal :............... bulan :.............. tahun :.............. oleh :
Mengetahui :
ii
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kami ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang
telah melimpahkan hidayahnya , penulis menyelesaikan laporan PLP II
(Pengenalan Lapangan Persekolahan II), Laporan ini disusun untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam menyelesaikan PLP II (Pengenalan Lapangan
Persekolahan) bagi para Mahasiswa Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Di
kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait
PLP II. yang telah memberi dukungan moral. Dan juga bimbingannya pada kami.
Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada :
1. Nadi Suprapto, S.Pd., M.Pd., Ph.D. selaku dosen pembimbing.
2. Komari Bin Jainuri,S.Pd,M.M. selaku guru pamong pelajaran PPKn
3. Pihak SMA N 1 MENGANTI yang bersedia bekerja sama dengan
UNESA untuk menjadi tempat PLP II
4. Orang Tua dan teman-teman kami yang ikut mendukung proses PLP II
sampai selesai.
Susunan Laporan PLP I ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun tentu
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu jika ada kritik atau saran apapun
yang sifatnya membangun bagi penulis, dengan senang hati akan penulis terima.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................................vi
ABSTRAK .........................................................................................................................vii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Analisis Situasi........................................................................................................ 1
B. Tujuan Pelaksanaan PLP......................................................................................... 3
C. Manfaat Pelaksanaan PLP....................................................................................... 3
BAB II................................................................................................................................. 5
PELAKSANAAN PLP ....................................................................................................... 5
A. Kurikulum Sekolah ................................................................................................. 5
B. Perangkat Pembelajaran (RPP, Media, LKS, Bahan Ajar, instrumen Penilaian) ... 7
D. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dengan Memanfaatkan TIK ........................ 11
E. Pengelolaan Kelas ................................................................................................. 12
F. Pelaksanaan Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran ............................................... 12
G. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakulikuler ........................................................... 13
H. Pekerjaan Administrasi Guru ................................................................................ 14
I. Kendala-kendala yang Dialami dan Solusinya ..................................................... 15
BAB III ............................................................................................................................. 17
PENUTUP ........................................................................................................................ 17
A. Simpulan ............................................................................................................... 17
B. Saran ..................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 21
LAMPIRAN...................................................................................................................... 23
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
ABSTRAK
Mata Kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) merupakan mata
kuliah praktik yang diadakan oleh Pusat Pengelolaan Praktik Pembelajaran LP3M
Universitas Negeri Surabaya. Mata Kuliah PLP ini dilaksanakan pada tanggal 9
Agustus 2021 sampai dengan 10 Desember 2021 di SMAN 1 Menganti Gresik.
Kegiatan PLP sendiri memiliki tujuan agar mahasiswa sebagai calon tenaga
kependidikan senantiasa mampu untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran, mendapatkan pengalaman pembelajaran
secara langsung dari tempat praktik PLP, menambah wawasan, melatih serta
mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidang pendidikan juga
pembelajaran, dan meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab dan
kemampuan mahasiswa dalam memecahkan permasalahan yang kompleks
mengenai proses pembelajaran.
vii
Pelaksanaan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ini tentu
dapat berjalan dengan baik dan lancar dikarenakan adanya berbagai macam
dukungan dari banyak pihak, baik dosen pembimbing, guru-guru, staff, juga
seluruh peserta didik SMAN 1 Menganti dan juga teman-teman mahasiswa PLP
lainnya.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan. Pendidikan merupakan
salah satu aspek penting dalam kemajuan suatu negara. Berdasarkan Undang-
undang No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dalam pasal 1 disebutkan bahwa
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlkan dirinya, masyarakat, mengembangkan segala
potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. Dengan
demikian, pendidikan merupakan segala daya upaya dan semua usaha untuk
membuat masyarakat dapat mengembangkan potensi peserta didik agar
memiliki kekuatan spiritual keagamaa, pengendalian diri, berkepribadian,
memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang
diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara.
Sejak awal tahun 2020 masyarakat Indonesia dikejutkan oleh
kemunculan Virus yang bernama Corona. Virus tersebut menyebar dengan
sangat cepat, oleh karena itu WHO pada tanggal 11 maret 2020 menetapkan
wabah ini sebagai pandemi global. Jutaan manusia di seluruh dunia terpapar
oleh virus ini, bahkan puluhan ribu menjadi korban meninggal. Penularan
lewat kontak antar mausia yang sulit diprediksi karena mobilitas sosial
masyarakat tidak dapat dihindari yang menyebabkan penyebaran virus
menjadi lebih besar. virus corona telah menghambat laju pertumbuhan dalam
berbagai sektor di masyarakat. Sehingga muncul kebijakan baru yakni soial
distancing. Berbagai sektor dalam masyarakat menjadi terhambat tak
terkecuali dalam sektor pendidikan. Pada awal pandemi pemerintah indonesia
membuat kebijakan meliburkan/memindahkan proses pembelajaran apabila
pihak sekolah belum siap untuk daring. Namun untuk masyarakat yang sudah
melek teknologi pemerintah mengalihkanpembelajaran dengan pemanfaatan
teknologi sebagai media pembelajaran daring. Namun kegiatan pembelajaran
ini tentu masih menghambat terlaksananya proses pembelajaran, salah satnya
adalah faktor keterbatasan sarana dan prasarana.
Seiring berjalannya waktu, kebijakan pemerintah juga dapat berubah.
Pada kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di
wilayah level satu sampai dengan tiga, pemerintah membuka kesempatan
bagi satuan pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM)
terbatas dengan izin dari pemerintah daerah. Dalam mendukung pelaksanaan
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM) tentu harus meningkatkan
vakinasi dan upaya-upaya untyk memastikan protokol kesehatan dijalankan
dengan baik, dan ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai.
2
B. Tujuan Pelaksanaan PLP
Tujuan dari pelaksanaan PLP ini adalah mahasiswa dapat
memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi. Selain
itu mahasiswa diharapkan untuk :
1. Mengamati langsung kultur sekolah
2. Mengamati struktur organisasi dan tata kelola di sekolah
3. Mengamati peraturan dan tata tertib sekolah
4. Mengamati kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di sekolah (misalnya:
upacara bendera, rapat briefing);
5. Mengamati kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuluer
6. Mengamati praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah;
7. Mempelajari kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru;
8. Mempelajari strategi pembelajaran yang digunakan guru
9. Mempelajari sistem evaluasi yang digunakan guru
10. Membantu guru dalam mengembangkan RPP, media pembelajaran, bahan
ajar, dan perangkat evaluasi
11. Mempelajari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran
12. Latihan mengajar dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing
PLP, dengan tujuan merasakan langsung proses pembelajaran, serta
pemantapan jati diri calon pendidik
13. Melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan
ekstrakurikuler
14. Membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan administasi
guru.
3
disertai dengan kemampuan berpikir kritis da kemampuan berpikir tingkat
tinggi melalui kegiatan sebagai berikut :
1. Mampu mendeskripsikan karakteristik umum peserta didik yang kelak
akan menjadi tanggung jawab dalam praksis kependidikan
2. Mampu mendeskripsikan struktur organisasi dan tata kerja sekolah
3. Mendeskripsikan peraturan dan tata tertib sekolah
4. Mampu mengidentifikasi kegiatan-kegiatan seremonial-formal di sekolah
5. Mampu mengidentifikasi kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler,
kokurikuler dan ekstrakurikuluer
6. Mampu mendeskripsikan praktik-praktik pembiasan dan kebiasan positif
di sekolah
7. Memahami analisis kurikulum,
8. Memahami penyusunan perangkat pembelajaran (RPP, media, LKS, bahan
ajar, instrumen penilaian)
9. Memahami pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
ragam strategi pembelajaran dan media pembelajaran
10. Memahami pengelolaan kelas
11. Memahami pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran
12. Memahami pelaksanaan penilaian dan evaluasi pembelajaran
13. Memahami pengelolaan kegiatan kokurikuler dan ektrakurikuler
14. Memahami pekerjaan administrasi guru.
4
BAB II
PELAKSANAAN PLP
A. Kurikulum Sekolah
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan juga pengaturan
tentang tujuan, isi, dan bahan pengajaran dan juga cara yang akan
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan suatu pembelajaran
untuk mencapai suatu tujuan pendidikan nasional (UU RI No 20 Tahun
2003). Penyusunan kurikulum ini disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam menyelenggarakan
pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Pelaksanaan
kurikulum tidak hanya dibatasi pada menyampaikan mata pelajaran saja,
melainkan dilaksanakan di dalam dan di luar kelas sesuai kompetensi yang
hendak dicapai.
Kurikulum yang digunakan oleh SMAN 1 Menganti Gresik
mengacu kepada kurikulum 2013 yang secara perlahan beralih menjadi
kurikulum sekolah penggerak. Untuk kelas IX dan kelas XII masih
menggunakan kurikulum 2013 sedangkan untuk kelas X sudah
menggunakan kurikulum sekolah penggerak. Cabang Dinas Pendidikan
(cabdin) Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Gresik menyebutkan
terdapat enam sekolah penggerak di Gresik dan jumlah itu merupakan
terbanyak di Jawa Timur dibandingkan kabupaten atau kota lainnya.
Sekolah penggerak di Gresik sendiri, yaitu SMAN 1 Balongpanggang,
SMAN 1 Menganti, SMAN 1 Dukun, SMAN 1 Sidayu, SMAN 1 Gresik,
dan SLB Bhayangkara atau Pendidikan Layanan Khusus Bagi Pekerja
Anak (PKLK). Yang nanti kedepannya sekolah-sekolah penggerak ini
akan menjadi contoh pembelajaran di sekolah lainnya, baik dari kurikulum
pembelajaran, guru, model pembelajaran dan lain sebagainya.
Sebagai salah satu implementsi program sekolah penggerak,
SMAN 1 Menganti ditunjuk oleh Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud
bersama dengan UNICEF untuk berpartisipasi dalam kegiataan ROOTS.
Sebuah program yang fokus pada pencegahan perundungan di kalangan
peserta didik. Pada program ini ditunjuk 30 peserta didik yang akan
5
mendapatkan pembinaan untuk nantinya berperan sebagai influencer anti
perundungan di lingkungan sekolah. Selain itu SMAN 1 Menganti juga
mengadakan workshop dalam rangka meningkatkan pemantapan,
penerapan, kompetensi guru untuk kurikulum terbaru yang nanti akan
digunakan menggantikan kurikulum 2013.
Untuk kelas X masih belum terdapat penjurusan atau peminatan.
Sehingga peserta didik kelas X mengambil seluruh mapel wajib, seperti
Fisika, Kimia, Biologi, Sosiologi, Ekonomi, Sejarah. Peserta didik
menyiapkan diri untuk menentukan pilihan jurusan IPA atau IPS pada
kelas XI sesuai minat dan bakat masing-masing. Hal ini dilakukan untuk
memfokuskan pada pengembangan hasil belajar peserta didik secara
holistik dengan mewujudkan profil pelajar pancasila yang mencakup
kompetensi dan karakter yang diawali dengan SDM yang unggul.
Pembiasaan atau budaya sekolah juga dilakukan untuk pengembangkan
karakter, seperti berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, menuntun
sepeda motor sampai ke parkiran, menjaga lingkungan sekolah tetap
bersih, mengikuti protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran
Covid-19.
Dalam kegiatan sehari-hari sekolah juga memperhatikan kebutuhan
peserta didik, sekolah memfasilitasi peserta didiknya untuk
mengembangkan bakat dan keterampilanya baik itu dibidang akademik
ataupun non-akademik (ekstrakulikuler). Walapun keadaan pandemi
seperti sekarang tetapi tidak memudarkan semangat peserta didik untuk
berprestasi. SMAN 1 Menganti sendiri mempunyai banyak daftar prestasi
yang telah diraih seperti yang baru-baru ini didapatkan menjadi juara
harapan 2 PASKOBRAM diajang LKBB Janur, meraih medali emas di
olimpiade kimia di Universitas Syiah Kuala, paduan suara dalam ajang
SMA Awards Jawa Pos, dan masih banyak lagi raihan yang telah di
dapatkan SMAN 1 Menganti pada tahun 2021 ini.
Selama masa pandemi Covid-19 pelaksanaan pembelajaran
awalnya dilakukan secara daring dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) jaringan internet serta berupa aplikasi
6
yang relevan seperti Google Classroom, Google Meet, Zoom Cloud
Meeting yang kemudian pembelajaran sekarang sudah dilakukan secara
Hybrid Learning dimana pembelajaran dilaksanakan dengan kombinasi
metode daring atau online (diluar kelas) dengan metode pertemuan tatap
muka di dalam kelas yang dirasa cocok digunakan selama pandemi
berlangsung. Pembelajaran dilakukan full dari hari Senin sampai hari
Jum’at yang mana saat pembelajaran tatap muka peserta didik masuk
sekolah mulai pukul 07.30-10.30 WIB dan dalam satu hari biasanya
terdapat tiga mata pelajaran dan durasi setiap pelajaran adalah 1 jam.
Selama pembelajaran tata muka dilakukan pihak sekolah
mengupayakan proses pendidikan yang terbaik dan tidak memberatkan
peserta didik dalam menjalani proses belajar mengajar dengan
menyesuaikan keadaan pandemi Covid-19 yang terjadi. Sehingga
membagi setiap kelas menjadi dua, kelas genap dan ganjil.
7
bersamaan. Kurikulum 2013 digunakan untuk kelas XI dan kelas XII,
sedangkan kurikulum penggerak digunakan untuk kelas X.
Terdapat beberapa perubahan yang ada dari kurikulum 2013 ke
kurikulum sekolah penggerak khususnya untuk Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Pada kurikulum sekolah pengerak kata RPP sekarang digantikan
dengan modul ajar, walapun penamaanya berbeda dan pengembangan dari
RPP tetapi fungsinya tetap sama. Sehingga para guru yang mengajar harus
beradaptasi dengan transisi kurikulum ini.
Karena kurikulum sekolah penggerak terbilang masih baru, dalam
rangka untuk meningkatkan kompetensi guru SMAN 1 Menganti terutama
pemantapan penerapan kurikulum terbaru pihak sekolah
menyelenggarakan Workshop Penyusunan Modul Ajar pada tanggal 13
Oktober 2021 yang diikuti oleh seluruh guru SMAN 1 Menganti dan para
mahasiswa PLP yang secara langsung dibimbing oleh pengawas sekolah
Bapak Margiyanto, S.Pd yang menjelaskan modul ajar pada kurikulum
sekolah penggerak ini adalah adaptasi. Selain penyusunan modul ajar yang
diimplementasikan untuk peserta didik kelas X juga membahas tentang
perancangan modul projek penguatan karakter pancasila dengan tema yang
telah disepakati oleh sekolah.
8
akhir semester ganjil nanti. Sedangkan untuk perangkat pembelajaran yang
lain seperti media, bahan ajar, dan instrumen penilaian tidak banyak
perubahan dan berorientasi menyesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan Waka kurikulum SMAN 1 Menganti.
Pada awal pertemuan mahasiswa PLP dituntut untuk dapat
menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh pihak sekolah, mulai dari RPP atau modul ajar, prota,
promes, silabus, bahan ajar, media, dan instrumen penelitian selama
praktik mengajar di SMAN 1 Menganti Gresik. Ketika kami memulai
proses penyusunan terdapat beberapa hal yang menjadi standar yang
diberikan, yaitu dalam penyusunan RPP atau modul ajar yang digunakan
oleh pihak sekolah mengacu kepada RPP satu lembar agar tidak terbelit-
belit serta untuk memudahkan guru pamong dalam proses pengawasan
proses belajar mengajar di dalam kelas. Sebab saat ada kelas yang harus
kita ajar mata pelajaran PPKn guru pamong meminta untuk mengirimkan
RPP atau modul ajar sesuai dengan hari itu, hal ini dilakukan untuk
melihat apakah isi RPP atau modul ajar sesuai dengan apa yang kami
ajarkan kepada peserta didik. Kemudian dalam penyusunan prota
(program tahunan) dan promes (program semester) disesuaikan dengan
kebijakan sekolah, khususnya untuk mata pelajaran PPKn.
Selain menyusun RPP atau modul ajar, kami juga dituntut untuk
menyusun dan membuat media yang nantinya digunakan saat mengajar di
dalam kelas ataupun saat daring, seperti powerpoint, video pembelajaran
sesuai materi, bahan bacaan virtual, dan lain sebagainya. Selain itu untuk
bahan ajar kami menyusun sesuai dengan arahan guru pamong dan rujukan
yang digunakan untuk mengajar kelas X yang menggunakan kurikulum
sekolah penggerak adalah Buku PPkn yang diterbitkan pada Juni 2021
oleh Kemendikbud, dengan ilustrasi cover sebagai berikut:
9
C.
Gambar 2. Buku rujukan yang digunakan saat mengajar mata pelajaran PPKn
Kelas X di SMAN 1 Menganti
10
penilaian pengetahuan dapat diambil melalui nilai tugas, nilai UH, UTS,
dan UAS. Sedangkan untuk penilaian keterampilan dapat dilihat melalui
kemampuan penyampaian materi, berargumentasi atau menjawab
pertanyaan, mampu bekerjasama dalam kelompok, dan kreatifitas.
11
E. Pengelolaan Kelas
Dengan berlakunya sistem pembelajran hybrid, maka kegiatan
pengelolahan kelas harus disesui dengan keadaan saat proses pembelajaran
berlangsung. Sehingga menuntut para pendidik untuk lebih kreatif dalam
penerapan berbagai model pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan
saat ini. Online learning saat ini menjadi pilihan yang tepat dalam proses
pembelajaran dimasa pandemi saat ini, namun salam proses
pelaksanaannya harus disesuaikan dengan media yang tepat. Pada proses
kegiatan belajar mengajar, guru tidak hanya bertindak sebagai satu-
satunya penentu keberhasilan siswa, namun guru juga bertindak sebagai
fasilitator, pemandu, atau bahkan narasumber ahli. Hal ini dikarenakan
guru bertindak sebagai operator atau pengarah dalam proses pembelajaran
secara daring.
Dalam proses pembelajaran secara daring, mahasiswa PLP sebagai
pendidik menyiapkan materi pembelajaran yang akan diakses oleh siswa.
Selain itu, mahasiswa PLP juga menyiapkan silabus, RPP, mempersiapkan
materi, lembar penilaian, dan lain sebagainya.
12
G. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakulikuler
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Menganti Gresik memiliki
beberapa ekstrakulikuler yang ditujukan sebagai bentuk Langkah
mengoptimalkan bakat dan potensi dari dalam diri pribadi peserta didik,
Ekstrakulikuler tersebut dilaksanakan dengan waktu yang kondisional dari
pihak Pembina maupun peserta didik. Pelaksanaan kegiatan ekstrakuliler
saat pandemi sangat berbeda karena setiap kegiatan yang dilakukan harus
memperhatikan protokol kesehatan Covid-19, beberapa kegiatan ada yang
harus ditunda karena dikhawatirkan berdampak pada penyebaran covid-19,
berikut tabel dari macam-macam ekstrakurikuler yang ada di sekolah ini:
Tabel 1. tabel ekstrakulikuler SMAN 1 MENGANTI
NO Ekstrakurikuler Guru
Pembimbing/Pembina
1 Pramuka Nur Laili, S.Pd., M.Pd.
197512122010011012
Suhendar Nurul Huda,
S.Pd.i.
M. Amanu, S.Pd.i.
Endita
2 Futsal/ Sepak Bola Ahmad Sudarko, S.Pd.,
M.Pd.
196907012000121001
M. Afifudin
3 Paskibra Muh. Hudhori, S.Pd.
197708102008011020
Larasati
4 ECC Siti Fathimah, S.Pd.
196703231995122005
Yeni
5 SKI Komari Bin Jainuri,
S.Pd., M.M.
13
197405102007011018
-
6 PMR Syaipuddin Zuhri, S.Pd.
196903142007011021
Rita Susanti
7 Banjari Muhsinin, S.Ag., M.M.
196910062007011015
Rizal
8 Bola Valley Farhan Arifianto, S.Pd.
-
-
9 Seni Musik/Paduan Ahmad Nizar, S.Pd.
Suara -
-
10 Basket Ahmad Sudarko, S.Pd.,
M.Pd.
1969070120001211001
Afif
11 Hokkey Sulaeman, S.Pd.
197111042008011007
Abdur Rahim, S.Pd.
Wafaul Adim
12 Seni Tari Tri Hermin Sunarti, S.Pd.
196503142000122002
Wahyu Eka Santi, S.Pd.
14
1) Rekap nilai harian/ tugas peserta didik
2) Membantu input nilai raport peserta didik
3) Membuat rekapan absensi peserta didik.
15
2. Membuat motode pembelajaran yang menarik agar siswa dapat
tertarik dan ikut berpartisipasi dan aktif dalam pembelajaran jadi
tidak monoton menggunaka metode ceramah saja.
3. Memberikan apresiasi terhadap siswa yang aktif berupa tambahan
nilai.
4. Memberikan soal ulangan harian dan tugas yang menarik dan tidak
sulit agar peserta didik bisa mengerjakan semua.
5. Mengkomunikasikan dengan pihak sekolah terkait perubahan jam
dan kegiatan.
6. Meminta peserta didik untuk menyalakan kameranya waktu
pembelajaran daring.
7. Memberikan stimulus kepada peserta didik agar mampu menjawab
pertanyaan dari guru.
16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan paparan program kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) dari Universitas Negeri Surabaya yang dilaksanakan di SMAN 1
Menganti Gresik, maka dapat diambil kesimpulan:
1. SMAN 1 Menganti Gresik merupakan salah satu sekolah yang terpilih
oleh Kemendikbud sebagai Sekolah Penggerak yang menerapkan
kurikulum merdeka belajar. Sekolah Penggerak sendiri merupakan
sekolah yang terfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara
holistic dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup
kompetensi dan karakter yang diawali dengan SDM yang unggul (kepala
sekolah dan guru).
2. Struktur organisasi dan tata kerja di SMAN 1 Menganti Gresik telah
disusun dengan rapi dan teratur sehingga dapat mewujudkan suatu
koordinasi yang berjalan dengan baik.
3. SMAN 1 Menganti Gresik tidak hanya memfasilitasi kegiatan belajar
mengajar di sekolah saja, melainkan juga menyediakan fasilitas untuk
kegiatan-kegiatan tambahan baik ekstrakurikuler maupun kokurikuler
dengan tujuan supaya peserta didik dapat lebih mengembangkan serta
mengekspresikan diri mereka sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,
dan minatnya masing-masing.
4. Kegiatan pembelajaran di SMAN 1 Menganti Gresik selama pandemi
Covid-19 dilakukan secara daring (Online) dan pertemuan tatap muka
(Offline) atau menggunakan sistem Hybrid Learning. Namun, sebelum
pelaksanaan pembelajaran dengan sistem hybrid learning, kegiatan
pembelajaran di SMAN 1 Menganti Gresik lebih dulu dilakukan secara
daring dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
berupa aplikasi dan juga jaringan internet.
5. Pengelolaan kelas di SMAN 1 Menganti Gresik dilakukan dengan sangat
baik, yang mana pengelolaan ini diserahkan kepada masing-masing guru,
dan setiap guru mempunyai caranya tersendiri untuk dapat menciptakan
17
kondisi kelas yang efektif untuk menunjang kelancaran proses
pembelajaran.
6. SMAN 1 Menganti Gresik telah mengadakan beberapa macam penilaian
dan evaluasi pembelajaran kepada peserta didik seperti adanya penilaian
tugas dan penilaian akhir semester pada tiap-tiap mata pelajaran guna
melihat sejauh mana pemahaman peserta didik dengan materi yang telah
disampaikan.
7. Beberapa kendala yang dialami ketika melakukan proses pembelajaran di
SMAN 1 Menganti Gresik yakni ditemuinya beberapa peserta didik yang
pasif serta kurang merespon ketika proses pembelajaran sedang
berlangsung dan beberapa peserta didik yang kurang memperhatikan
tugas-tugas pribadinya.
8. Dari beberapa kendala dalam melakukan proses pembelajaran di SMAN
1 Menganti Gresik, terdapat solusi yang diberikan guru untuk mengatasi
peserta didik yang pasif adalah dengan melakukan pendekatan secara
khusus seperti memanggil nama peserta didik secara acak untuk
menjawab pertanyaan atau merespon guru, dengan begitu peserta didik
akan berani berbicara dan aktif dalam pembelajaran. Dan untuk peserta
didik yang tidak mengerjakan tugas maka guru dapat mengingatkan
dengan membicarkan dikahir pembelajran maupun dengan cara
meninggalkan komentar pada halaman peserta didik mengirimkan tugas
seperti pada Aplikasi Google Classroom milik peserta didik.
9. Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) memberikan
kesempatan kepada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya untuk dapat
belajar dan membaur di lingkungan SMAN 1 Menganti Gresik sehingga
dapat mengetahui apa saja permasalahan yang pada umumnya terjadi di
sekolah, terutama pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
10. Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang dilakukan di
SMAN 1 Menganti Gresik memberikan kesempatan kepada mahasiswa
Universitas Negeri Surabaya untuk dapat menerapkan dan memanfaatkan
ilmu pengetahuan serta keterampilan yang telah dipelajari selama
18
menjalani masa perkuliahan 6 semester yang disesuaikan juga dengan
kondisi dan kebutuhan sekolah.
11. Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ini memiliki tujuan
untuk mempersiapkan mahasiswa agar nantinya dapat terjun dalam dunia
kerja terutama di lingkungan sekolah
12. Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) melatih kemampuan
mahasiswa untuk bisa bekerja sama dengan tim atau pihak-pihak terkait
seperti dosen, guru, staff, beserta didik dan sesama mahasiswa yang
melakukan kegiatan PLP di SMAN 1 Menganti Gresik, yang tentunya
memiliki berbagai macam perbedaan dan permasalahan masing-masing
yang kemudian mencari solusi dan menyelesaikannya bersama-sama
B. Saran
Untuk meningkatkan keberhasilan program Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) dari Universitas Negeri Surabaya di waktu yang akan
datang, maka saran yang perlu dipertimbangkan antara lain:
Bagi Pihak Universitas
a. Informasi tentang teknis pelaksanaan kegiatan Pengenalan
Lapangan Persekolahan (PLP) yang diberikan ketika persiapan
dan pembekalan sebaiknya diberikan dengan lebih jelas dan rinci
sehingga mahasiswa mampu untuk lebih memahami dan tidak
mengalami kebingungan.
b. Meningkatkan kegiatan monitoring pelaksanaan PLP dengan lebih
terstruktur, sehingga apabila terdapat suatu permasalahan yang
muncul dalam pelaksanaan kegiatan PLP dapat segera diselesaikan
dan ditemukan solusinya.
c. Perlunya koordinasi dan komunikasi yang lebih baik dalam
pelaksanaan kegiatan PLP dengan lebih menyempurnakan
penyampaian informasi dengan kegiatan sosialisasi baik kepada
mahasiswa maupun pihak sekolah, mengingat bahwa ada hal-hal
yang masih belum dimengerti dengan baik oleh mahasiswa PPL
maupun pihak sekolah,
19
d. Kerjasama yang telah terjalin antara pihak lokasi kegiatan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dan Universitas Negeri
Surabaya hendaknya tetap dijaga dan ditingkatkan kembali untuk
perbaikan pada kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) dikemudian hari.
Bagi Pihak Sekolah
Diharapkan untuk terus meningkatkan kualitas sekolah, baik dari segi
Sumber Daya Manusia, maupun sarana dan prasarananya, serta
berbagai macam kegiatan guna mengembangkan minat, bakat dan
potensi guru maupun peserta didiknya.
Bagi Mahasiswa
a. Diharapkan mahasiswa yang melanjutkan kegiatan PLP di SMAN
1 Menganti Gresik nantinya dapat lebih kreatif dalam melakukan
pembelajaran, baik secara daring maupun tatap muka (Hybrid
Learning) dengan memanfaatkan semua fitur maupun fasilitas
yang telah disediakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran
supaya lebih efektif.
b. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan observasi secara optimal
agar program kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP)
yang dilaksanakan bisa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
sekolah.
c. Mahasiswa diharapkan dapat menguasai materi yang akan
disampaikan agar menambah kepercayaan diri ketika mengajar di
hadapan peserta didik ketika kegiatan PLP dilaksanakan.
d. Mahasiswa diharapkan bisa terus menjaga kebersamaan, kesatuan,
kerukuana, serta kekompakan di dalam tim dengan selalu
mengedepankan tanggungjawab dan kedisiplinan agar pelaksanaan
kegiatan PLP dapat berjalan dengan baik.
e. Mahasiswa diharapkan terus menjaga dan menciptakan
komunikasi yang baik dengan pihak sekolah untuk membantu
kelancaran kegiatan PLP yang sedang dilaksanakan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Staffnew.uny.a.id. “Pendidikan: Hakekat, Tujuan, dan Proses”. Diakses di
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131644620/penelitian/PENDIDIKA
N+HAKEKAT,+TUJUAN,+DAN+PROSES+Makalah.pdf pada
tanggal 02 Deseember 2021 pukul 06.23
21
sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id. “Program Sekolah Penggerak” diakses di
https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/programsekolahpenggera
k/wp-content/uploads/2021/01/Program-Sekolah-Penggerak_.pdf
diakses pada 2 Desember 2021 pukul 15.00 WIB
22
LAMPIRAN
23