Makalah Fillsafat Barat Klasik Dan Alirannya4
Makalah Fillsafat Barat Klasik Dan Alirannya4
Makalah Fillsafat Barat Klasik Dan Alirannya4
Nama Kelompok IV :
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
yang atas penyertaannya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat pada waktunya.
Tujuan kami membuat makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah “Filsafat Umum” serta untuk mengetahui tentang Filsafat barat
klasik dan alirannya
Atas terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan terima
kasih kepada pihak – pihak yang terkait dosen pengampu mata kuliah
studi Filsafat Umum serta pihak – pihak yang mendukung dan
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Oleh karena keterbatasn waktu dan kemampuan kami, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah
ini dapat berguna bagi kami untuk lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG...............................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH..........................................................................4
3. TUJUAN...................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................5
SEJARAH FILSAFAT BARAT KLASIK.....................................................5
1. Filsafat Pra-Sokrates (Abad Yunani Klasik)....................................5
2. Filsafat Sokrates, Plato, Dan Aristoteles..........................................5
3. Filsafat Helenisme..........................................................................10
ALIRAN – ALIRAN PADA FILSAFAT BARAT KLASIK........................10
1. SOFISME.......................................................................................10
2. EPIKUROS....................................................................................11
3. STOA.............................................................................................12
4. FILSAFAT NEOPYTHAGORIS..................................................12
5. FILSAFAT PLATONIS TENGAH...............................................13
6. NEPLATONISME.........................................................................13
7. NEOPLATONISME......................................................................14
BAB III...................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................16
KESIMPULAN..............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kita sering mendengar bahwa filsafat adalah induk dari ilmu pengetahuan.
Sebagi induk dari ilmu pengetahuan tentunya filasafat merupakan titik awal dari
perkembangan ilmu pengetahuan-ilmu pengetahuan yang sedang berkembang
pesat pada saat ini.
Sejarah yang panjang mewarnai perkembangan filsafat yang dimulai dari
zaman klasik, zaman pertengahan dan zaman modern hingga sekarang ini.
Berbagai tokoh-tokoh filsafat barat menuangkan hasil pemikiran mereka demi
kemajuan ilmu pengetahuan.
Lantas bagaimanakah sejarah perkembangan filsafat barat dari zaman klasik
sampai zaman modern? Inilah yang akan dibahas di dalam makalah ini.
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Socrates
Menurut socrates pengetahuan dapat diperoleh dengan melakukan
pengamatan terhadap hal-hal yang konkret dan beragam corak, namun masih
termasuk dalam jenis yang sama. unsur-unsur yang berbeda kemudian
dihilangkan sehingga tinggal unsur yang sama dan bersifat umum sebagai
1
Harun Hadiwijono, Sari Serjarah Filsafat Barat 1 (Yogyakarta :Penerbit Kanisius:2011) hlm 15
2
H.A.Fuad Ihsan, Filsafat Ilmu (Jakarta: Rineka cipta; 2010) hlm 195
5
pengetahuan yang sejati titik Dengan demikian, socrates mengemukakan
konsep. barangsiapa yang memiliki pengertian sejati akan memiliki
kebajikan, sehingga dapat menjadi manusia yang sempurna.
Plato
Plato merupakan murid Setia socrates. Titik tolak pemikiran filsafatnya
adalah menentukan mana yang paling benar pengetahuan yang didapat dari
pengalaman atau pengetahuan Indra yang berubah-ubah atau pengetahuan
yang didapatkan dari akal yang tetap. di dalam bidang politik Plato
memperkenalkan konsep penting, yang menyebutkan di dalam negara ideal
terdapat tiga golongan sebagai berikut.
1. Golongan yang tertinggi, yang terdiri dari para yang memerintah, yang
oleh plato disebut para penjaga, yang sebaiknya terdiri dari para orang
bijak yang mengetahui apa yang baik. kebijakan Golongan ini adalah
kebijaksanaan.
2. Golongan pembantu, yaitu para prajurit, yang bertujuan menjamin
Keamanan, menjamin ketaatan para warga negara kepada pimpinan para
penjaga titik kebajikan mereka adalah keberanian.
3. Golongan terendah, yang terdiri dari rakyat biasa, para petani dan tukang
serta para pedagang yang harus menanggung hidup ekonomi negara.
kebajikan mereka adalah pengendalian diri .3
Aristoteles
Ia dilahirkan di Strageira, yunani utara pada tahun 384 SM. Karya - karya
Aristoteles berjumlah 8 pokok bahasan itu sebagai berikut :
1. Logika terdiri dari : Categoriac ( kategori - kategori ); De Interpretatio
( perihal penafsiran ); Analytics priora ( analitika logika yang lebih
dahulu ); Analytica posteriora ( analisa logika yamg kemudian );
Topica ; De Sophistics Elenchis ( tentang cara beragumantasi kaum
Sofis ).4
3
Harun Hadiwijono, Sari Serjarah Filsafat Barat 1 (Yogyakarta :Penerbit Kanisius;2011) hlm
38-44
4
Theo Huijbers, Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah (Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2009)
hlm 25-31
6
2. Filsafat alam, terdiri dari ; Phisica ; De Caelo ( perihal langit ) ; De
Generatione Meteorologica ( ajaran - ajaran badan - badan jagad raya ).
3. Psikologi, terdiri dari ; De anima ( perihal jiea ); parya Naturalia
( karangan - karangan kecil tentang pokok - pokok alamiah ).
4. Biologi terdiri dari ; De patribus Animalium ( perihal bagian - bagian
binatang ); De Mutu Animalium ( perihal gerak binatang ); De
Generatione Animalium ( perihal kejadian - kejadian binatang ).
5. Metafisika oleh Aristoteles dinamakan sebagai filsafat pertama atau
theologica,
6. Etika , terdiri dari ; Ethica Nicomachea ; Magna Eudemia ; Magna
Moralia ( karangan besar tentang alam ).
7. Politik dan ekonomi ( Politics dan Economics ).
8. Rhetorica dan poetica ( Retorica dan poetika ).5
5
Theo Huijbers, Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah (Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2009)
hlm 25-31
6
Harun Hadiwijono, Sari Serjarah Filsafat Barat 1 (Yogyakarta :Penerbit Kanisius;2011) hlm 46
7
Keadaan ( duduk, berdiri, dll )
8
umpamanya: bunga merah. kualitas kutip merah telah tersirat dalam bunga
itu sendiri. demikian juga di dalam batu kertas kualitas kertas telah tersirat di
dalam batunya. merah dan keras adalah bentuk-bentuk yang menentukan
materi bunga dan batu. jadi pengetahuan indrawi hanya mengenai hal-hal
yang konkrit dari suatu benda tertentu. tidak demikianlah halnya dengan
pengenalan yang rasional jika Indra hanya terbatas kepada suatu aspek saja (
Mata melihat telinga mendengar dan lain-lain) maka rasio yang ada pada
manusia tidak terbatas aktivitasnya. dapat mengenal hakikat sesuatu, jenis
sesuatu. saran rasio Lebih umum dibanding dengan sasaran indera.
pengamatan rasional inilah yang memimpin kepada ilmu pengetahuan. ilmu
pengetahuan hanya terdiri dari pengenalan rasional saja, artinya: tidak ada
ilmu pengetahuan tentang hal-hal konkrit ilmu pengetahuan hanya mengenai
hal-hal yang umum9
5) Ajarannya tentang Negara
Ajaran Aristoteles tentang negara berhubungan erat sekali dengan
ajarannya tentang etika dapat dikatakan bahwa ajaran tentang negara
mewujudkan lanjutan dan penyelesaian ajarannya tentang etika.
Manusia adalah Zoon Politicon , Makhluk sosial, makhluk hidup yang
membentuk masyarakat demi keberadaannya dan demi penyempurnaan
dirinya diperlukan persekutuan dengan orang lain untuk keperluan itu
dibutuhkan negara-negara bertujuan untuk memungkinkan hidup dengan
baik seperti halnya dengan segala lembaga yang lain.
Oleh karena itu tidak semua bentuk negara adalah baik titik bentuk negara
yang buruk ialah Tirani yaitu pemerintahan seorang lalim, oligarki
pemerintahan sekelompok kecil orang dan demokrasi yaitu pemerintahan
seluruh rakyat, kaya, miskin, berpendidikan atau tidak. 10
3. Filsafat Helenisme
Setelah Aristoteles baru kira-kira lima abad kemudian bangkitlah pemikir
yang genial seperti dia, yaitu Plotinus. Selama kira-kira lima abad itu ada juga
pemikir-pemikir yang berpengaruh, akan tetapi tidak sedalam seperti
9
Harun Hadiwijono, Sari Serjarah Filsafat Barat 1 (Yogyakarta :Penerbit Kanisius;2011) hlm
51-52
10
Harun Hadiwijono, Sari Serjarah Filsafat Barat 1 (Yogyakarta :Penerbit Kanisius;2011) hlm 53
9
pemikiran Plato dan Aristoteles. Pokok-pokok besar yang menjadi bahan
pemikiran telah membeku, yaitu tentang jiwa, tubuh, pengamatan, pemikiran
dan lain sebagainya.
Zaman sesudah Aristoteles memang zaman yang berbeda sekali dengan
zaman Aristoteles. Zaman ini adalah zaman yang baru, yang dimulai dengan
pemerintahan Aleksander yang Agung, zaman yang disebut zaman Helenisme.
Pada zaman ini ada perpindahan pemikiran filsafati, yaitu dari filsafat yang
teoritis menjadi filsafat yang praktis. Filsafat makin lama makin menjadi suatu
seni hidup. Orang bijak adalah orang yang mengatur hidupnya menurut akala
tau rasionya. Kemudian terdapat beberapa aliran pada masa ini seperti
Epikuros, Stoa, Filsafat Neopythagoris, Filsafat Platonis Tengah, Filsafat
Yahudi, dan Neoplatonisme.
1. SOFISME
Aliran ini lahir pada masa Filsafat Sokrates. Sufisme adalah suatu aliran
suatu gerakan dalam bidang intelektua. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor pada zaman itu. Kaum sofis memulai kegiatannya pada abad ke-5
sebelum masehi mereka itu adalah orang terpelajar, yang berkeliling di polis-
polis negeri Yunani untuk mengajar pemuda-pemuda yang ingin memainkan
peranan dalam politik negaranya.
Sebutan sofis mengalami perkembangan sendiri titik sebelum abad ke-5 istilah
itu berarti titik 2 sarjana, cendekiawan. Umpamanya phytagoras, ke tujuh
orang bijak yang disebutkan pada awal buku ini, Plato, semuanya disebut
sofis. pada abad ke-4 para sarjana atau cendekiawan bukan lagi disebut sofis
tetapi filosofos, Filsuf, sedang sebutan sofis dikenakan kepada para guru yang
berkeliling dari kota ke kota untuk mengajar. akhirnya sebutan sofis menjadi
suatu sebutan yang tidak harum lagi, karena orang sofis adalah orang yang
menipu orang lain dengan memakai alasan-alasan yang tidak sah. putar Ada
beberapa faktor yang menyebabkan munculnya kaum sofis. di bawah
pemerintahan Perikles. Atena berkembang dengan pesat. Hal ini
10
menyebabkan bahwa filsafat juga menjadi masak. Athena menjadi pusat
demokrasi, sekarang demi kepentingan masyarakat yang lebih maju para sofis
memberikan pendidikan yang lebih tinggi.
Filsuf-filsuf dari kaum sofis ialah Protagoras dan gorgias .11
2. EPIKUROS
Epikuros merupakan aliran yang ada pada masa filsafat helenisme dan
bersifat etis dan d55ilahirkan di Samos (341- 271 SM), Akan tetapi mendapat
pendidikan di Athena titik ada beberapa filsuf yang mempengaruhi
pikirannya, akan tetapi demokritoslah yang paling besar mempengaruhinya. 12
Menurut epicurus, segala benda disusun dari atom-atom, yang telah ada sejak
kekal bersama-sama dengan adanya ruang kosong. semuanya memiliki bentuk
berat dan besarnya sekalipun bentuknya berbeda-beda titik Itulah sebabnya
maka ada benda yang berbeda-beda juga. Di dalam etika epicurus bermaksud
memberikan ketenangan batin kepada manusia. Hal ini disebabkan karena
ketenangan batin itu diancam oleh ketakutan, yaitu ketakutan terhadap murka
para dewa, terhadap maut dan terhadap nasib. padahal ketakutan-ketakutan itu
sebenarnya tidak ada dasarnya, tidak masuk akal. Tujuan hidup adalah
hedonisme kenikmatan atau kepuasan yang tercapai jika lho batin orang
tenang dan tubuhnya sehat. ketenangan batin timbul jikalau segala keinginan
dipuaskan, sehingga tiada sesuatu pun yang diinginkan lagi.
3. STOA
Sama seperti Epikuros aliran ini merupakan aliran pada masa filsafat
Helenisme yang bersifat Etis. Ketua didirikan oleh Seno dari Cibitung, Siprus
336 sampai 264 sebelum masehi pada tahun 315 ia berada di Athena dan
tertarik kepada filsafat. di tempat ini Ia mendapat kehormatan yang besar.
Ide dasar ialah, bahwa semuanya ada merupakan suatu kesatuan yang teratur
berkat suatu prinsip yang menjamin kesatuan itu yakni jiwa dunia. logos itu
11
Theo Huijbers, Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah (Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2009)
hlm 20-21
12
Harun Hadiwijono, Sari Serjarah Filsafat Barat 1 (Yogyakarta :Penerbit Kanisius;2011) hlm 54-
56
11
tidak lain dari Budi Ilahi, yang menjiwai segala Titik oleh sebab manusia
mengambil bagian dari kesatuan itu yang memiliki hubungan dengan logos
juga: logo situ menjiwainya dan menghubungkannya dengan segala yang ada.
Pengaruh tua luar biasa sekali, terlebih-lebih pada tahap perkembangannya
yang terakhir. ternyata bahwa gagasan yang disebarluaskan sejenis dengan
kekerasan yang dituntut oleh cara hidup Romawi. Secara teoritis bersifat
materialistis akan tetapi secara praktis aliran ini bermaksud membebaskan
manusia dari belenggu benda titik kepada manusia dipaparkan suatu cita-cita
hidup rohani dengannya orang memperoleh ketenangan batin.
4. FILSAFAT NEOPYTHAGORIS
Aliran ini lahir pada masa filsafat helenisme yang bersifat agama. Ajaran
aliran Depot agorist ini mewujudkan suatu campuran dari gagasan Aristoteles
dan stoa, dan terlebih-lebih Plato. dualisme plato yang membedakan antara
dua dunia rohani dan dunia Banda we ditarik secara konsekuen oleh
pythagoras yang ilahi adalah yang ada, yang tak bergerak realitas yang
sempurna substansi yang tak berjasad sedangkan benda pada dirinya adalah
gerak yang tak teratur kemudian kemungkinan Murni, yang menjadi
pengandaian eksitensi segala sesuatu titik di dalam yang Ilahi itu hadirlah ide-
ide sebagai gagasan-gagasannya Ilahi sebagai pola-pola segala kenyataan
sehingga segala yang ada di bentuk sesuai dengannya.
Ide-ide ini sekaligus juga bilangan titik oleh karena tiada hubungan antara
yang Ilahi dan yang bendawi, maka terjadinya dunia yang beraneka ragamnya
ini bukan disebabkan karena penciptaannya Ilahi itu, melainkan hasil karya
jiwa dunia, yang berfungsi sebagai orgas sebagai tukangnya. sebagai
penghubung antara alam yang rohani dan alam yang bendani diciptakan
banyak tokoh setengah dewa dan demon demon. yang Ilahi sendiri tidak
terhampiri dan oleh karena juga tidak dipuja sebab yang ilahi adalah terlalu
tinggi dan terlalu jauh dari manusia. anehnya oleh beberapa pengakuan yang
algoritme yang Ilahi juga dipandang sebagai Imanen.
12
5. FILSAFAT PLATONIS TENGAH
Aliran ini lahir pada masa filsafat helenisme yang bersifat agama Pada
zaman ini ajaran para pengikut Plato tidak banyak bedanya dengan ajaran
pythagorisme juga di sini faktor agama mengambil tempat yang penting
sekali. Ajaran filsafat platonis Tengah dapat dirangkum sebagai berikut yang
Ilahi berada jauh daripada yang bendawi hakekatnya tidak dapat di kenal
namanya tidak dapat diucapkan sifat-sifatnya tidak dapat dimengerti.l
diantaranya yang di dunia ini Terdapat tokoh-tokoh Setengah Dewa,
parademon, yang mempengaruhi jalannya segala sesuatu di dunia ini.
Ajarannya dalam garis besarnya sama dengan yang telah diuraikan diatas titik
hanya padanya telah tampak gejala-gejala aliran gnostik yang sinkretisme
mengajarkan bahwa di dalam yang Ilahi dibedakan adalah ialah Yang pertama,
yaitu ialah dalam arti sempit, yang tiada hubungannya dengan dunia ini ialah
kedua, yaitu demi orang yang menyebabkan adanya dunia, dan ialah ketiga
yaitu hasil karya demi Piala Dunia itu sendiri titik demikianlah filsafat pada
zaman ini yang diwarnai oleh agama.
6. NEPLATONISME
Kita akan membicarakan Philo, segala kecakapanya di pakai guna
menyesuaikan agama Yahudi dengan Filsafat Helenisme. Agama Yahudi
digarapnya begitu rupa sehingga cocok untuk disintesiskan dengan filsafat
Yunani. menurut dia kita Perjanjian Lama diwahyukan oleh Allah dengan para
nabi sebagai alat-alatnya. Akan tetapi para nabi bijak Yunani juga mendapat
nikmat yang sama dengan para nabi. Sebab mereka mengenal kitab Perjanjian
Lama juga. umpamanya: Plato menurut Pindo dari Musa. berdasarkan hal-hal
Maka agama Yahudi dari filsafat Yunani sebenarnya mempunyai sumber yang
sama.
Selanjutnya kitab Perjanjian Lama juga ditafsirkan secara elektris atau secara
kiasan. ia tak tafsir jasmani jasmaniah. Tafsiran yang baik ialah tafsiran
batiniyah, yang bersifat rohani dan mencari arti kiasan segala hal yang
terdapat di dalam kitab suci.
13
Berdasarkan pandangan tujuan hidup manusia ialah menjadi sama dengan
Allah titik adapun jalan yang menuju kepada Allah itu melalui pengetahuan.
supaya orang dapat mendapat pengetahuan diperlukan pertolongan logos logos
adalah sumber segala pengetahuan titik agar supaya manusia dapat menerima
daya kerja logos ia harus menjauhkan diri dari dunia dan dari segala nafsu.
7. NEOPLATONISME
Neoplatonisme dapat dipandang sebagai usaha terakhir Yunani untuk
menentang agama Kristen yang sedang tumbuh dengan Neo platonisme itu
ajaran Plato hendak dihidupkan kembali demi keselamatan dunia dengan
memperkaya nya dengan segala hal yang terbaik dari segala sistem yang
kemudian disesuaikan dengan kebutuhan sama. menurut pelationos, Alat tidak
termasuk dunia ini tetapi termasuk dunia yang tidak diamati, ia mengatasi
dunia ini. ia adalah usaha, pembandingan dalam arti bahwa ia tidak dapat
dibandingkan dengan apapun juga karena tiada sesuatu disampingnya.
Selanjutnya ia mengatasi segala hal yang berlawanan, karena ia adalah secara
sempurna. akal manusia tidak dapat menembus sampai kepada-nya. Sebab di
dalam pikiran manusia masih senantiasa ada subjek dan objek masih
senantiasa ada perbuatan memikir dan pikiran. oleh karena itulah keadaan
Allah tidak dapat diuraikan bagaimana.
Tujuan hidup manusia ialah kembali dipersatukannya manusia dengan yang
Ilahi menurut plotinus jalan yang kembali atau re mana sih ini bertahap atau
bertingkat-tingkat, = apa yang diajarkannya tentang emanasi atau pengaliran
keluar Jalan Kembali terdiri dari tiga tahap yaitu melakukan kebajikan umum
filsafat dan mistik.
Di dalam diri plotinus pemikiran Yunani sampai kepada ajaran tentang
Istiqomah ke-1
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Keberadaan filsafat Yunani pada masa kelahirannya (abad ke 600-300
SM), menggambarkan adanya pengaruh yang kuat antara mythos dan logos.
Mitologi merupakan suatu faktor yang mendahului filsafat dan mempersiapkan
15
ke arah timbulnya pemikiran filosofis. Mitologi Yunani mencoba menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang alam semesta, tetapi jawaban-jawaban yang
diberikan justru dalam bentuk mitos yang tidak bias diterima oleh akal sehat
DAFTAR PUSTAKA
16