PKN Tema 5
PKN Tema 5
PKN Tema 5
RANGKUMAN MATERI
TEMA : 5
PEMBELAJARAN :1–6
KD 3.4 Menggali manfaat persatuan dan kesatuan untuk membangun kerukunan hidup
Organisasi pemuda yang telah terbentuk masih bersifat kedaerahan. Mereka berjuang untuk
daerah asalnya saja sehingga sulit sekali menciptakan rasa persatuan. Hal tersebut disebabkan
masih kuatnya sifat kedaerahan yang mereka miliki. Para pemuda ingin sekali berjuang untuk
memerdekakan negerinya, walaupun sifat kedaerahan masih kuat pada diri mereka. Hal ini terlihat
dengan disepakatinya pertemuan para pemuda.
Pada 30 April–2 Mei 1926, para pemuda yang ingin mewujudkan persatuan nasional,
mengadakan Kongres Pemuda I di Jakarta. Tujuan kongres ini adalah menanamkan semangat
kerja sama antar perkumpulan pemuda di Indonesia. Kongres Pemuda I menjadi dasar bagi
Persatuan Indonesia. Namun, Kongres Pemuda I belum berhasil mempersatukan kegiatan pemuda
dalam satu wadah. Kongres Pemuda I menghasilkan gagasan persatuan dalam perjuangan untuk
Indonesia merdeka.
Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan pencerminan tekad dan ikrar para pemuda dan pelajar saat
itu. Mereka bersatu tanpa memandang perbedaan daerah, agama, dan suku bangsa. Mereka
bersatu untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Pada waktu itu, semangat
persatuan sangat menonjol. Mereka memiliki tekad lebih baik mati terhormat daripada terjajah.
Tidak ada jalan lain dalam usaha merebut kemerdekaan, kecuali menjalin persatuan dan kesatuan.
Tekad para pemuda begitu kuat. Mereka bersatu dengan mengucapkan ikrar setia pada negara.
Ikrar tersebut dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Pada saat Kongres Pemuda II, lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman untuk
kali pertama diperdengarkan. Pada saat itu juga, bendera Merah Putih ditetapkan sebagai
bendera Kebangsaan Indonesia.
Para peserta Kongres Pemuda II berdiri dan menyambut ikrar Sumpah Pemuda dengan
tepuk tangan. Hal tersebut menandakan suka cita dan gembira. Bahkan, ada sebagian peserta
menangis karena terharu. Ikrar Sumpah Pemuda dilakanakan oleh semua rakyat. Sumpah Pemuda
menjadi peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda membangkitkan
kesadaran seluruh rakyat sebagai bangsa yang satu. Oleh sebab itu, pelajar dan generasi penerus
harus selalu menjunjung tinggi Persatuan Indonesia berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
Dengan Sumpah Pemuda, perjuangan rakyat Indonesia tidak lagi bersifat kedaerahan, tetapi
sudah menjadi kesatuan yang kuat. Semua kekuatan bersatu untuk melawan para penjajah
sehingga dalam waktu singkat, bangsa Indonesia berhasil mengusir penjajah. Puncaknya pada 17
Agustus 1945, bangsa Indonesia dapat memproklamasikan kemerdekaannya.
Sumpah Pemuda telah dikumandangkan oleh para pendahulu kita. Hal ini harus dijadikan
landasan kekuatan bangsa. Sumpah Pemuda diperlukan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air,
memiliki rasa kebangsaan, dan satu bahasa yang sama.
Banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk menunjukkan bahwa kamu bangga menjadi
anak Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
1. Rajin belajar sebagai bukti cinta terhadap tanah air.
2. Selalu giat dalam mengerjakan piket kelas merupakan salah satu bentuk disiplin dan
tanggung jawab.
3. Aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
4. Aktif dalam kegiatan di daerahmu, seperti ikut serta dalam perlombaan 17 Agustus.
Sumpah Pemuda merupakan peristiwa bersejarah yang berperan penting dalam mencapai
kemerdekaan Republik Indonesia. Pada waktu itu, organisasi pemuda berasal dari daerah yang
berbeda. Setiap organisasi pemuda memiliki per bedaaan bahasa, agama, suku bangsa, adat
istiadat, dan budaya. Namun, mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu menjadikan Indonesia
negara yang merdeka dan bebas dari segala bentuk penjajahan.
Tambahan Rangkuman
Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 itulah pangkal tumpuan cita-cita menuju
Indonesia merdeka.
d. Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan titik
kulminasi dari perjuangan bangsa Indonesia. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah
mencapai puncaknya. Hal ini merupakan hasil dari persatuan dan kesatuan seluruh bangsa.
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan awal dibentuknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Negara Indonesia yang diproklamasikan oleh para pendiri negara
adalah negara kesatuan. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyatakan, Negara Indonesia adalah
negara kesatuan yang berbentuk republik. Pada sila ketiga Pancasila menegaskan kembali
bagaimana tekad bangsa Indonesia mewujudkan persatuan.
Masuknya kebudayaan dari luar terjadi melalui proses akulturasi (percampuran kebudayaan).
Kebudayaan dari luar itu beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan yang datang dari luar
diseleksi oleh bangsa Indonesia melalui Pancasila atau kebudayaan yang tidak bertentangan
dengan Pancasila. Kemudian, sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang
menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan musyawarah dan
mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan bangsa Indonesia. Jadi, persatuan dan
kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah.
Apabila semua aspek kehidupan terbentuk secara harmonis, tercipta kerukunan didasari oleh
nilai persatuan dan kesatuan. Kerukunan yang terus kita jaga akan menimbulkan kenyamanan,
perdamaian, ketentraman sehingga tidak akan terjadi percekcokan. Persatuan dan kesatuan dapat
mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah. Dalam kehidupan bernegara,
pengamalan sikap persatuan dan kesatuan diwujudkan dalam bentuk perilaku, antara lain:
1. mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah Indonesia;
2. meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika;
3. mengembangkan semangat kekeluargaan;
4. menghindari penonjolan SARA, lebih berperilaku yang mendukung persatuan dan kesatuan
dengan ikrar kesepakatan para pemuda tersebut diwujudkan dalam sumpah yang dicetuskan
pada tanggal 28 Oktober 1928;
5. kegotongroyongan;
6. musyawarah untuk mufakat;
7. kita memiliki rasa bangga sebagai bangsa dan negara.Bentuk dari rasa bangga terhadap
bangsa dan negara diwujudkan dengan sikap mencintai dan menggunakan produk dalam
negeri. Apabila produk dalam negeri digunakan, dengan sendirinya para pengusaha yang
menciptakan berbagai produk dan pegawainya akan tetap memiliki penghasilan dan dapat
menciptakan kesejahteraan rakyat Indonesia. Ekonomi masyarakat Indonesia akan meningkat
sehingga sejahtera akan lebih kuat dimiliki bangsa dan negara Indonesia jika dibandingkan
dengan masyarakat yang tidak sejahtera;
8. menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh bangsa Indonesia, alinea kedua
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan, “… merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur”. Oleh karena itu, untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan, seluruh tindakan
pemerintah, rakyat, dan bangsa Indonesia harus mengarah kepada terciptanya keadilan dan
kemakmuran bagi seluruh bangsa Indonesia. Menikmati kemakmuran merupakan hak seluruh
bangsa Indonesia, seperti mendapatkan pendidikan bagi seorang anak usia sekolah.
Pemerintah telah menyatakan wajib belajar sembilan tahun. Artinya, seluruh warga negara
Indonesia secara peraturan berhak dan wajib menempuh pendidikan dasar yaitu jenjang SD
dan SMP.
9. menghormati keberagaman, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna sesuai
dengan keberagaman masyarakat Indonesia saat ini. Pada awalnya Bhinneka Tunggal Ika
dahulu hanya untuk menyatukan kehidupan di tengah keberagaman beragama dan keyakinan,
ternyata semboyan ini masih sangat sesuai dengan keadaan Indonesia saat ini.
Sikap-sikap yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan perlu ditingkatkan. Jika
masyarakat bersatu, segala ancaman terhadap keutuhan NKRI akan dapat diatasi baik ancaman
dari dalam maupun dari luar. Ancaman dari dalam contohnya: Gerakan Aceh Merdeka di Aceh dan
gerakan Organisasi Papua Merdeka di Papua merupakan gerakan masyarakat yang ingin
memisahkan diri dari NKRI pada masa Orde Baru.
Setelah masa Orde Baru selesai, digantikan oleh masa Reformasi, para pemimpin nasional pada
masa itu berusaha keras melakukan perundingan-perundingan untuk meredam aksi perpecahan
tersebut. K.H Abdurrahman Wahid, Presiden ke-empat Indonesia merupakan salah satu tokoh
nasional yang membantu upaya perdamaian untuk mengatasi perpecahan. Selain itu berkurannya
nilai-nilai budaya bangsa seperti gotong royang ditinggalkan karena lebih memilih individual,
sehingga dapat mengancam persatuan.
Ancaman dari luar contohnya budaya dari negara lain yang negatif serta tidak sesuai dengan
Pancasila, pelanggaran wilayah (memasuki wilayah Indonesia tanpa ijin), sabotase (merusak obyek
vital nasional), keimigrasian gelap (orang asing yang masuk Indonesia tanpa dokumen resmi),
kejahatan lintas negara (penyelundupan senjata), gangguan keamanan laut (penangkapan ikan
ilegal, pembajakan), gangguan keamanan udara (pelanggaran pesawat yang memasuki wilayah
udara Indonesia).
Memperkuat persatuan dan kesatuan juga perlu dilakukan dalam mengelola sumber daya
alam dan hasil bumi. Setiap daerah bekerja sama dan saling mengisi untuk mengelola sumber
daya dan hasil bumi. Kemakmuran masyarakat tidak hanya untuk masyarakat daerah tertentu,
tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia. Pengelolaan sumber daya alam dan hasil bumi dengan
mengedepankan persatuan dan kesatuan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Jika pengelolaan sumber daya alam tidak mengutamakan persatuan dan kesatuan timbul
ketidakadilan, menguntungkan salah satu pihak sehingga akan terjadi perpecahan.
Sistem Subak (pengaturan air oleh petani di Bali) tidak hanya memperhatikan sistem irigasi untuk
mengairi sawah, tetapi juga memperhatikan asas kerja sama dan keadilan. Nilai-nilai persatuan
dan kesatuan yang ditunjukkan masyarakat Bali melalui sistem subak bermanfaat bagi rakyat
Indonesia, dengan adanya hal tersebut berhasil meraih perhatian dunia. Subak diakui sebagai
salah satu warisan dunia oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization). Pengakuan ini menjadi sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia.