Budidaya Padi Di Lahan Rawa Lebak

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

BUDIDAYA PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

Teknologi budidaya yang diterapkan pada setiap lokasi pengembangan khususnya untuk
lahan rawa lebak bersifat spesifik lokasi dan ditentukan oleh karakteristik biofisik lahan serta
kondisi sosial ekonomi petani. Salah satu masalah pertanaman padi di lahan rawa lebak adalah
kesulitan menentukan saat tanam yang tepat, akibat awal musim hujan (datangnya genangan air
rawa) maupun akhir musim hujan (air rawa surut) yang selalu berubah-ubah hampir setiap
tahunnya. Komponen teknologi untuk padi rawa sebagai berikut:

1. Kalender Tanam Rawa

Untuk menghindari kebanjiran pada saat musim hujan dan kekeringan pada
musim kemarau diperlukan sistem yang dapat mempredikisi watu tanam yang tepat.
Katam rawa adalah perangkat lunak (software) untuk memprediksi awal musim tanam
padi, kebutuhan pupuk dan benih (pemilihan varietas) serta serangan organisme
penganggu tanaman di lahan rawa.

2. Pengelolaan Air

Dalam mengendalikan air rawa dibuat saluran-saluran yang menjorok ke arah


tengah rawa menggunakan pintu Tabat Bertingkat, yaitu dengan cara membuat sejumlah
tabat di sepanjang saluran, jarak antar tabat (50-100 m). Teknologi tata air mikro adalah
tata saluran yang dibuat di dalam petakan sawah berdimensi lebar 20-30 cm dan
kedalaman 20-30 cm untuk pendistribusian air. Pengelolaan air secara makro dalam skala
luas (5.000-10.000 ha) pada lahan rawa lebak memerlukan tanggul keliling (folder) dan
pompa air yang berfungsi mengeluarkan dan memasukan air untuk dapat
mempertahankan muka air sesuai dengan keperluan.

3. Penataan Lahan

Penataan lahan dimaksudkan untuk optimalisasi pemanfaatan lahan sehingga


mendukung program diversifikasi tanaman. Penataan lahan di lahan rawa lebak terdiri
atas tiga sistem: (1) sistem sawah, (2) sistem tukungan, dan (3) sistem surjan. Dalam
sistem surjan dibuat tabukan atau sawah (sunken bed) dengan lebar 14-18 m dan
tembokan (raised bed) dengan lebar atas 4 m, lebar bawah 5 m, dan tinggi tembokan
tergantung ketinggian genangan.

4. Penggunaan Varietas Unggul

Varietas unggul yang untuk rawa lebak harus mempunyai sifat keunggulan khusus
(toleran rendaman) karena merupakan varietas padi yang dirakit untuk lahan irigasi atau
lahan rawa pasang surut, dengan kearifannya petani memilih padi umur pendek, tinggi ³
100 cm, batang tegak, agar lebih toleran terhadap lingkungan. Varietas padi toleran
terendam 7-15 hari dengan potensi hasil yang tinggi (4,5-5,0 t/ha) saat ini sudah bisa
digunakan oleh petani.

5. Penyiapan Lahan

Pada lahan yang sudah dibuka dan diusahakan, yang menjadi masalah dalam
penyiapan lahan adalah gulma yaitu menggunakan alat olah tanah yaitu traktor kura-kura.
Pertumbuhan gulma dapat dihambat dengan aplikasi herbisida dalam penyiapan lahan.

Herbisida perlu diaplikasikan untuk memastikan kebersihan lahan dan untuk


mengendalikan gulma. Aplikasi dapat dilakukan secara bertahap, antara lain:

 Pra tanam: metsulfuron, etil klorimuron, & 2,4 D natrium atau 2,4-D
dimetil amina atau glifosat atau paraquat diklorid atau Triasulfuron.
Aplikasi dilakukan pada 1 minggu sebelum tanam/olah tanah terakhir pada
tanam pindah.

 Pra tumbuh: tefuriltrion, triafamon. Aplikasi khusus untuk sistem tanam


benih langsung. Diaplikasikan setelah benih tumbuh.

 Purna tumbuh: Fenoksaprop-p-etil, Etoksisulfuron atau Pyriftalid,


Bensulfuron. Aplikasi dilakukan pada saat bibit/tanaman umur 14-21 HSS.

Pada sistem tanam benih langsung (tabela), aplikasi herbisida


dilakukan saat pra tanam, pra tumbuh dan purna tumbuh, sedangkan

pada sistem tanam pindah (tapin), aplikasi herbisida dilakukan pada

pra tanam dan purna tumbuh saja.

6. Persemaian dan Penanaman

Pada lahan rawa lebak dangkal dibeberapa area menggunakan sistem hambur
benih langsung yang bisa diatur dengan penaburan benih sistem 202, setiap lebar 2 meter
hambur benih, diselingi dengan lorong seluas 0,20 meter. Fungsi lorong untuk
memudahkan perawatan tanaman selama pertumbuhan dan mengurangi rebah berantai
pada saat menjelang panen. Namun pada beberapa daerah ada yang ditanam pindah
terutama daerah yang tinggi airnya tidak dapat diatur. Pada kondisi seperti ini persemaian
yang dilakukan lahan yang tidak tergenang bisa dengan kering atau basah dan, namun di
beberapa daerah petani melakukan persemaian terapung. Pada lahan yang diolah intensif
dengan leveling tanah rata metode tanam pada lahan rawa lebak bisa menggunakan
sistem Jarwo 2:1 menggunakan mesin tanam Indo Jarwo Transplanter.

7. Ameliorasi dan Pemupukan

Gulma-gulma in-situ seperti azola (Azolla pinata), kayapu (Pistia stratiotes),


anabaena, kiambang (Salviana molesta, Salviana natans) dan lainnya dengan cara
dibenamkan (dikomposkan) dengan bantuan Bio-Dekomposer. Pembenaman atau
pengomposan dilakukan sekaligus penyiapan lahan.

Secara umum anjuran takaran pupuk menggunakan Perangkat Uji Tanah Rawa
(PUTR) secara umum pemberian dosis pupuk adalah sebagai berikut:

a. Untuk lebak tengahan, rekomendasinya adalah pupuk NPK 15:15:15 200


kg/ha, Urea 125 kg/ha

b. Untuk lebak dangkal, rekomendasinya adalah pupuk NPK 15:15:15 350


kg/ha, Urea 100 kg/ha
Aplikasi dilakukan dengan cara disebar merata sebelum benih ditugal atau
ditanam, khusus untuk tanah gambut tambahan pupuk mikro Cu dan Zn sekitar 2-
5 kg/ha. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik dapat
dilakukan dengan pemberian pupuk hayati.

8. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian serangga hama dilakukan secara terpadu dengan pendekatan konsep


Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman Terpadu (PHPT). Hama utama tanaman padi
adalah tikus dan penggerek batang. Untuk mencegah serangan tikus menggunakan Trap
Barrier System (TBS) dan pengendalian gropyokan dan fumigasi sarang tikus.
Menggunakan lampu perangkap, Feromon (Fero-PBPK), dan Bioprotektor.

9. Panen dan Pasca Panen

Alat panen (combine atau power thresher) yang mampu berjalan di lahan basah.
Pengeringan menggunakan lantai jemur atau mesin pengering. Komponen mesin
pengering terdiri oleh bak tampungan bahan (bed) dengan dimensi 9000 x 2000 x 3000
mm, penggerak diesel 6,5 HP/2200 rpm. Kapasitas pengeringan 5 ton/kotak, waktu
pengeringan 8-10 jam/proses. Suhu pengeringan 40-60 °C. Pengering dengan berbahan
bakar Biomasa sangat cocok dan murah, karena bahan bakar utama berasal dari limbah
biomasa yang banyak tersedia di lapangan. Penyimpanan gabah hasil penggeringan
(GKB) dengan kadar air 11-12% disimpan dalam drum plastik yang bertutup (kedap
udara). Penyimpanan dilakukan di ruangan yang terjaga kebersihannya, berlantai kering
(beralas kayu pallet), suhu udara ruangan (25-270 C) dan tidak lembab serta ventilasi
udara yang baik.

KESIMPULAN

Adapun lahan rawa lebak yang ditanami padi pada musim kemarau disebut sawah timur
adan jenis padinya disebut padi rintak disebut juga padi rawa lebak. Jenis padi ini tidak
bergantung musim seperti umumnya pada lokal yang dibudidayakan di lahan rawa dan berumur
pendek (4 bulan).
Kendala yang dihadapi pada lahan rawa lebak adalah fisiko-kimianya berupa genangan
air dan banjir yang datangnya tidak menentu, mendadak, dan bila musim kemarau terjadi
kekeringan sehingga lahan hanya dapat diusahakan satu kali dalam setahun, tingginya
kemasaman dan rendahnya kesuburan tanah.

DAFTAR PUSTAKA

Djamhari, Sudaryanto. 2010. Perairan Sebagai Lahan Bantu Dalam Pengembangan Pertanian di
Lahan Rawa Lebak. Jurnal Hidrosfir Indonesia. 5(3) : 1-11.

Djafar, Z. R. 1992. Potensi Lahan Lebak untuk Pencapaian dan Pelestarian Swasembada Pangan.
Dalam Prosiding Seminar Nasional Pemanfaatan Potensi Lahan Lebak untuk Pencapaian
dan Pelestarian Swasembada Pangan. FP Unsri. Palembang.

Ismail, I. G., T. Alihamsyah, I. P. G. Widjaja, Suwarno, H. Tati, T. Ridwan dan D. E. Sianturi.


1993. Sewidu Penelitian Pertanian di Lahan Rawa (1985- 1993). Kontribusi dan Prospek
Pengembangan. Proyek Penelitian Pertanian Lahan Pasang Surut dan Rawa Swaps-II.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy