KARYA TULIS Diana

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

KARYA TULIS

STUDY TOUR YOGYAKARTA


Diajukan Untuk Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Sekolah Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia

Disusun oleh :

DIANA FADHILA DAVID


IX. 7

SMP ISLAM PARUNG


Jalan Raya Parug – Bogor No. 648 Telepon ( 0251 ) 8611451
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis “STUDY TOUR YOGYAKARTA” ini adalah salah sau syarat untuk
mengikuti kegiatan ujian sekolah mata pelajaran bahasa Indonesia dan telah
disahkan pada :

Hari : ………………………………………….
Tanggal : ………………………………………….
Tempat : SMP Islam Parung

Mengesahkan,
Wali Kelas Pembimbing

Nur Rohayati, STP. Maulana Hasan, S,Pd.


Mengetahui,
Kepala SMP Islam Parung

Acep Haryadi, S.Pd.

MOTTO

i
 Tuntutlah ilmu dari lahir hingga ke liang lahat

 Kegagalan adalah suatu sukses yang tertunda

 Tetap tersenyum walau hati menangis

 Berilmu tanpa berahlak kepala tak ber otak

ii
KATA PENGANTAR

Puji serta sukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT Karena ialah
yang telah memberikan berbagai nikmat yang sangat besar terutama nikmat Iman
dan Islam, Sholawat beserta salam marilah selalu kita panjatkan kepada nabi besar
kita Muhammad SAW. Dan dalam kesempatan yang mulia ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih
yang sedalam - dalamnya kepada :

1. Kepala SMP Islam Parung Bapak Acep Haryadi, S.Pd.


2. Wali Kelas IX. 7 Ibu Nur Rohayati,STP
3. Guru Pembimbing Bapak Maulana Hasan,S.Pd
4. Orang Tua dan Kawan-Kawan yang telah membantu

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak memiliki


kekurangan, oleh sebab itu kami masih sangat membutuhkan banyak kritik dan
saran yang membangun kreatifitas dan aktifitas kami dalam hal menyusun
makalah ini maupun dalam hal pelajaran.
Akhimya hanya kepada Allah swr kami berdo'a dan memohon semoga makalah
ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk
para pembaca makalah ini. Amin.

Parung, September 2022


Penulis,

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………….i


MOTTO …………………………………………………………………………ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….iii
DARTAR ISI ……………………………………………………………………iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
…………………………………………………………1
1.2. Rumusan Masalah
……………………………………………………...1
1.3. Tujuan
………………………………………………………………….1
1.4. Metode Penulisan
………………………………………………………1
1.5. Sistematika Penulisan
………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Candi Prambanan ………………………………………………………3
2.2. Makam Imogiri ………………………………………………………...7
2.3. Candi Borobudur ……………………………………………………..13

BAB III PENUTUP


3.1. Simpulan ……………………………………………………………..14
3.2. Saran …………………………………………………………………14

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan Peninggalan sejarahnya
juga Budayanya sehingga negara lain mengakui akan hal itu, untuk
melestarikan dan mengembangkan tentunya harus sudah dilakukan sejak dini
oleh tunas – tunas bangsa agar Budaya dan peninggalan bangsa kita tidak
punah ditelan zaman.
Dalam melestarikan dan mengembangkan maka lembaga pendidikan SMP
Islam Parung mengadakan kegialan Study Tour ke Yogyakata, yang diikuti
oleh siswa/i SMP Islam Parung. Adapun tempat-tempat yang dikunjungi
adalah Candi Prambanan, Candi Borobudur dan Makam imogiri.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana sejarah berdirrnya Candi Borobudur ?
 Untuk apa berdirinya Candi Prambana ?
 Bagaimana sejarah Pemakaman Imogiri ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan pembuatan karya tulis adalah sebagai berikut
 Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Sekolah
 Untuk menambah pengetahuan tentang sejarah Candi Prambanan, Candi
Borobudur, Makam imogiri
 Untuk menambah pengalaman hidup

1.4 Metode Penulisan


Adapun metode penulisan yang digunakan dalamn pembuatan makalah ini
antara lain :
 Metode Observasi

1
2

Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan


mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku
dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara
langsung Cara atau metode tersebut dapat juga dikatakan dengan
menggunakan teknik dan alat-alat khusus seperti blangko-blangko,
checklist, atau daftar isian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan
demikian, secara garis besar teknik observasi dapat dibagi menjadi dua,
yaitu :
a. Structured or controlled observation (Observasi yang direncanakan,
terkontrol)
b. Unstructured or informal observation (Observasi informasi atau
tidak)
 Study Library
Adalah metode yang dilakukan dengan cara membaca buku - buku atau referensi
yang berhubungan dengan makalah diatas, serta meriset bahan dari buku yang
menunjang yang tersedia dalam buku tersebut.

1.5 Sistematika Penulisan


Bab I berisi Pendahuluan
Tentang : Latar belakang, Tujuan penulisan, Metode penulisan dan
Sistimatika penulisan

Bab II berisi Uraian Umum


Tentang : Candi Prambanan, Makam Imogiri dan Candi Borobudur

Bab III Penutup


Tentang : Simpulan dan saran – saran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Candi Prambanan

Candi prambanan adalah candi hindu yang paling besar di Indonesia, dengan
tinggi 47 meter, dan dibangun pada abad ke-9 Letaknya berada di 17 km arah
timur Yogyakana ditepi jalan raya menuju Solo. Candi yang paling utama yaitu
Candi Siwa yang berada di Tengah candi. Candi Wisnu yang berada di utara
candi, dan Candi Brahma yang terletak di Selatan candi. Didepannya terletak
Candi Wahana yang merupakan kendaraan Trimurti. Adapun Candi Angkasa
adalah kendaraan Brahma yang merupakan Dewa Penjaga, Candi Nandi (Kerbau)
yang merupakan kendaraan Siwa (Dewa Perusak) dan Candi Garuda adalah
kendaraan Wisnu (Dewa Pencipta).
Pada dinding pagar langkah candi Brahma dan candi Siwa dipahatkan relief
cerita Ramayana, sedangkan pada pagar langkah candi Wisnu dipahatkan relief
Krisnayana yang sangat indah, jika masuk ke candi Siwa dari arah timur lalu
belok ke kiri anda akan menemukan relief cerita Ramayana tersebut searah jarum
jam, dan relief cerita selanjutnya bersambung di candi Brahma.

3
4

1. Sejarah Candi Prambanan


Candi Prainbanan dikenal kembali saat seorang Berkebangsaan Belanda
yang bemaina C.A.I.ons mengun sedang mengunjungi Jawa pada tahun 1733
dan melaporkan tentang adanya reruntuhan eandi yang ditumbuhi semak
belukar. Usaha pertama kali untuk rnenyelamatkan Candi Prambanan
dilakukan oleh Ijzerman pada tahun 1885 dengan membersihkan bilik-bilik
candi dan reruntuhuan batu. Pada taltun 1902 baru dimulai pekerjaan
pembinaan yang dipilih oleh Van Erp untuk Candi Siwa, Candi Wisnu dan
Candi Brahma. Perhatian terhadap Candi Prambanan terus berkembang.Pada
tahun 1933 berhasil disusun percobaan Candi Brahma dan Candi Wisnu.
Setelah mengalami berbagai hambatan, pada tanggal 23 Desember 1953 Candi
Siwa berhasil dipugar tahun 1982 dan selesai tahun 1991. Kegiatan pemugaran
berikutnya dilakukan terhadap 3 buah Candi Perwara yang berada didepan
Candi Siwa, Wisnu dan, Brahma besena 4 Candi Kelir dan 4 Candi disudut /
Patok

Candi Prambanan merupakan kelompok candi yang dibangun oleh raja-


raja. Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama Pikatan pada
candi menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan
pada candi menimbulkan pertdapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai
Pikatan yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti
berangka 856 M "Prasasti Siwargrarha" sebagai manifest politik untuk
meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar. Prasasti Siwargrarha
tahun 856 M yang dikeluarkan oleh Rakai Pikatan ticlak diketahui asalnya. dan
kini disimpan di Museum Nasional Jakarta.
5

Prasasti ini mulai menarik perhatian setelah J.G. De Casparis berhasil


menguraikan dan membahasnya. Menurut Casparis ada 3 hal yang penting
dalam prasasti tersebut, yaitu :
1. Bahasanya merupakan contoh tenua prasasti yang berangka tahun yang
ditulis dalam puisi Jawa Kuno.
2. Isinya memuat bahan-bahan atau peristiwa peristiwa sejarah yang sangat
penting dari pertengahan abad ke IX M.
3. Didalamnya terdapat uraian yang rinci tentang sesuatu "Gugusan Candi",
sesuatu yang unik dalam epigrati Jawa Kuno
Dari uraian diatas yang menarik adalah peristiwa sejarah dan uraian tentang
pembangunan Gugusan Candi. Peristiwa sejarah yang dimaksud adalah
peperangan antara Balaputeradewa dari keluarga Sailendra melawan Rakai
Pikatan dari keluarga Sanjaya. Balaputera dewa kalah dan melarikan diri ke
Sumatera. Konsolidasi keluarga raja Rakai Pikatan itu kemudian menjadi
permulaan dari masa baru yang perlu diresmikan dengan suatu gugusan candi
besar.
Candi Prambanan atau Candi Siwa ini juga sering disebut dengan Candi
Roro Jonggrang berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang
dara yang Jonggrang (Jangkung) yang adalah putrid Prabu Boko. Bagian tepi
candi dibatasi dengan pagar langkan yang dihiasi dengan relief cerita
Ramayana yang dapat dinikmati dengan ber-Pradaksina (berjalan mengelilingi
candi dengan pusat candi selalu disebelah kanan kita) melalui lorong-lorong
itu.
Kompleks Candi Prambanan dibangun oleh raja-raja Wamca (Dinasti)
Sanjaya pada abad ke-9.Candi l'rambanan merupakan kompleks percandian
dengan candi induk menghadap ke timur, dengan hentuk secara keseluruhan
menyerupai Gunungan pada Wayang Kulit setinggi 47 meter. Bilik candi induk
yang menghadap kearah utara berisi Parung Durga, permaisun Dewa Siwa,
tetapi pada umumnya masyarakat menyebutnya sebagai patung Roro
Jonggrang, yang menurut legenda, patung itu sebelumnya adalah tubuh hidup
dari putri cantik itu, yang dikutuk oleh kesatria Bandung Bondowoso, untuk
6

melengkapi kesanggupanya menciptakan seribu buah patung dalam waktu satu


malam.

Agama Hindu mengenal Tri Murti yang terdin dan Dewa Brahma sebagai
Sang Pencipta, Dewa Wisnu sebagai Sang Pemelihara, dan Dewa Siwa sebagai
Sang Perusak. Bilik utama dari candi induk ditempati Dewa Siwa sebagai
Maha Dewa sehingga dapat disimpulkan bahwa Candi Prambanan adalah
Candi Siwa ini juga sering disebut sebagai Candi Roro Jonggrang berkaitan
dengan legenda yang menceritakan tentang seorang dara yang Jonggrang atau
gadis yang Jangkung, Putri dari Prabu Boko, yang membangun kerajaannya
diatas bukit disebelah selatan kompleks Candi Prambanan.
Candi Brahma dan Candi Wisnu masing-masing memiliki satu buah bilik
yang ditempati oleh patung dewa - dewa yang bersangkutan

Dihadapan ketiga candi dari Dewa Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang
berisi wahana (kendaraan) ketiga dewa tersebut. Ketiga candi itu kini sudah
dipugar dan hanya candi ditengah (di depan Candi Siwa) yang masih berisi
patung seekor lembu yang bemama Nandi, kendaraan Dewa Siwa.
Patung angsa sebagai kendaraan Dewa Brahma dan Patung garuda sebagai
kendaraan Dewa Wisnu yang dahulu mengisi bilik-bilik candi yang terletak di
hadapan candi kedua dewa itu kini telah dipugar.Keenarn candi itu merupakan
7

2 kelompok yang saling berhadapan, terletak pada halaman berbentuk bujur


sangkar, dengan sisi sepanjang 110 meter. Didalam halaman masih berdiri
candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang
saling berhadapan, yang sebuah berdiri disebelah utara dan yang lain berdiri
disebelah selatan, 4 buah Candi kelir dan 4 buah candi sedut.

2.2 Makam Imogiri


a. Keterangan
Pemakaman Imogiri, Pasarean Imogiri atau Pajimatan Girirejo Imogiri
merupakan kompleks perrnakaman yang berlokasi di Imogiri, Imogiri,
Bantul, DI Yogyakarta. Permakaman ini dianggap suci dan kramat karena
yang dimakamkan disini merupakan raja-raja dan keluarga raja dari
Kesultanan Mataram. Permakaman lmogiri merupakan salah satu objek
wisata di Bantul. Makam Imogiri dibangun pada tahun 1632 oleh Sultan
Mataram III Prabu Hanyokrokusumo yang merupakan keturunan dari
Panembahan Senopati Raja Mataram I. Makam ini terletak di atas
perbukitan yang juga masih satu gugusan dengan Pegunungan Seribu.

b. Sejarah
Ketika Sinuhun Hanyokrowati (Sinuhun Sedo Krapyak) meninggal,
maka puteranya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom pada waktu sedo
itu pergi tirakat ke pegunungan Selatan. Sehingga sebagai wakil pemegang
pemerintahan ialah Gusti Pangeran Martopuro. Sesudah setahun lamanya
ia bertirakat, maka ia pulang dari pegunungan tersebut sebab sudah sedikit
Iama dicari-cari oleh penghulu Katangan, tapi sebelum menjadi penghulu.
Pada tahun 1627, ia masuk ke kerajaan dan pemegang kekuasaan Mataram
saat itu ialah Prabu Hanyokrokusumo. Sesudah itu Pangeran Martopuro
meninggalkan kerajaan menuju Ponorogo. Atas permintaan rakyat maka
wakil dari Pangeran Adipati Anom, Pangeran Purboyo memerintahkan
penghulu Ketegan untuk mencari Pangeran Adipati Anom. Akhirnya
terdapatlah Pangeran Adipati Anom sedang bertapa di Gunung Kidul,
8

kemudian ia dibawa pulang ke kerajaan. Sesudah itu, Pangeran Adipati


Anom diangkat menjadi Raja Kerajaan Mataramia adalah raja yang cerdik
dan pandai sehingga rakyanya maupun makhluk halas serta jin takluk dan
tunduk atas kekuasaannya dan Negeri Mataram terkenal sebagai pelindung
penyakit. Karena bijaksananya, maka setiap hari Jum'at, ia dapat pergi
sujud ke Mekkah dengan secepat kilat. Sesudah 5 tahun ia memerintah,
kerajaannya dipindahkan ke Kerta-Plered dan selanjutnya Kanjeng Sultan
ingin memulai membuat makam di Pegunungan Girilaya yang terletak di
sebelah Timur l,aut Imogiri yang dipergunakan sebagai makam raja.
Tetapi sebelum makam itu selesai, pamannya yaitu Gusti Pangeran
Juminah lebih dulu mengajukan permintaan. Kemudian Sinuhun merasa
kecewa
Tidak lama kemudian, pamannya meninggal seketika. Sesudah
pamannya meninggal, Kanjeng Sultan Agung melemparkan pasir yang
berasal dari Mekkah yang akhirnya pasir tersebut jatuh di Pegunungan
Merak dan seterusnya Sinuhun segera membuat makam raja di
pegunungan yang besar dan tinggi tersebut.

c. Tangga Permakaman Imogiri


Sebelum memasuki makam raja, terdapat banyak anak tangga yang
lebarnya sekitar 4 meter dengan kemiringan 45 derajat yang
menghubungkan pemukiman dengan makam. Anak tangga di Pennakaman
Imogiri berjumlah 409 anak tangga. Menurut mitos yang dipercayai oleh
sebagian masyarakat, jika pengunjung berhasil menghitung jumlah anak
tangga dengan benar, maka semua keinginannya akan terkabul. Sebagian
anak tangga memiliki arti tertentu, yaitu :
 Anak tangga dari pemukiman menuju daerah dekat masjid berjumlah
32 anak tangga. Jumlah anak tangga ini melambangkan hahwa makam
Imogiri dibangun pada tahun 1632.
9

 Anak tangga dari daerah dekat rnasjid menuju pekarangan masjid


berjurnlah 13 anak tangga. Jumlah anak tangga ini melambangkan
bahwa Sultan Agung diangkat sebagai raja Mataram pada tahun 1613.
 Anak tangga dari pekarangan masjid menuju tangga terpanjang
berjumlah 45 anak tangga. Jumlah anak tangga ini melarnbangkan
bahwa Sultan Agung wafat pada tahun 1645. • Anak tangga terpanjang
berjumlah 346 anak tangga. Jumlah anak tangga ini melambangkan
bahwa makam Imogiri dibangun selama 346 tahun.
 Anak tangga di sekitar kolam betjumlah 9 anak tangga. Jumlah anak
tangga ini melambangkan Walisongo.

Tangga pemakaman Imogiri dilihat dari atas dan bawah


10

d. Peninggalan Sultan Agung


Di Pemakaman Imogiri ini juga terdaPat pemnggalan-perunggalan
Sultan Anung yang benuah dan menarik wisatawan untuk datang ke
tempat ini. Peninggalan-peninggalan tersebut yaitu:
1. Air Suci dari Empat Tempayan
Sebelum memasuki areal makam Sultan Agung, terdapat empat
buah tempayan yang berada di atas gerbang kedua. Tempayan-
tempayan ini merupakan pemberian dari empat kerajaan kepada Sultan
Agung.
 Tempayan pertama yang terletak di sisi Barat merupakan pemberian
dari Kerajaan Sriwijaya (Palembang) yang diberi nama Nyai
Danumurti.
 Tempayan kedua merupakan pemberian dari Kerajaan Samudera
Pasai (Aceh) yang diberi nama Kyai Danumaya
 Tempayan ketiga merupakan pemberian dari Kerajaan Ngerum
(Turki) yang diberi namaKyai Mendung.
 Tempayan keempat merupakan pemberian dari Kerajaan Syam (Thai
land) yang diberi nama Nyai Siyem.
Oleh Sultan Agung, keempat tempayan ini diisi air yang
dipergunakan untuk berwudhu. Air dari keempat tempayan tersebut
disebut air suci dan memiliki khasiat yang dapat memberi kekuatan
dan sarana pengobatan. Pada awalnya tidak sembarang orang yang
dapat meminum air dari tempayan-ternpayan tersebut. Saat terjadinya
Serangan Umum I Maret di Yogyakarta, Presiden Soekarno
mengirimkan surat kepada Sri Sultan Hamengkubuwana IX agar
prajurit TNI yang bertempur di Yogyakarta diperbolehkan untuk
meminum air suci tempayan tersebut. Sultan memperbolehkan para
prajurit untuk meminum air tersebut. Usai meminum air tersebut,
kekuatan prajurit bertambah sehingga dapat memenangkan
pertempuran melawan Belanda. Air ini bisa diambil selama masih ada
air yang tersisa di dalam tempayan tersebut, karena tidak sembarang
11

hari tempayan-tempayan ini dapat diisi air. Upacara khusus untuk


mengisi keempat tempayan ini dengan air yang dilakukan setahun
sekali dinamakan NgurasEnceh. Upacara ini dilaksanakan setiap
Jum’at Kliwon di bulan Sura (Muharam). Jika di bulan tersebut tidak
ada hari Jum’at Kliwon, maka upacara pengisian air ini dapat
dilaksanakan pada hari Selasa Kliwon. Bagi yang mempunyai
kepercayaan (percaya), air tersebut dapat menjadi sarana tolak bala
serta dapat digunakan sebagai perantara untuk mengobati berbagai
penyakit. Bagi pengunjung yang ingin mengambil air suci dan
membawanya pulang, diperbolehan dengan beberapa syarat. Syarat-
syarat tersebut, yaitu :
 Pertama, yang membawa air tersebut harus menyimpannya
dengan baik.
 Kedua, sebelum diminum harus membaca Surah AL-Fatihah
dan Surah AL-Ikhlas masing - masing tiga kali untuk Sultan
Agung.
 Ketiga, jika ingin membawanya pulang, pengunjung diminta
memberikan sumbangan seikhlasnya (Uang sumbangan ini
digunakan untuk membantu pembiayaan upacara Nguras
Enceh).

Tempayan Tempayan Tempayan


Kyai Danumaya Nyai Danumurti Kyai Mendung

2. Cincin Kayu
Kayu berbentuk cincin tersebut berasal dari tongkat Sultan Agung
yang ditanam lalu berubah menjadi pohon yang besar. Pohon itu
12

ditebang dan kayunya dibuat menjadi cincin. Jika ingin membawa


pulang cincin tersebut, pengunjung barus dites terlebih dahulu, apakah
kayu tersebut mau mengikuti pengunjung yang ingin membawa
pulang cincin tersebut atau tidak. Kayu berbentuk cincin tersebut akan
ditaruh di air. Jika tenggclam, maka pertanda bahwa cincin tersebut
mau mengikuti pengunjung. Kayu ini, konon sangat berkhasiat bagi
pemiliknya.

3. Daun Tujuh Macam


Daun ini bisa digunakan sebapi pengobatan bagi suami-istri yang
sudah larna menikah namun tidak punya anak.
e. Wilayah Makam Raja Yogyakarta Hadiningrat
Wilayah makam raja Yogyakarta Hadiningrat dibagi menjadi 3
hastana dan disini dimakamkan raja-raja thri Kerajaan Yogyakarta
Hadiningrat yaitu :
- Kasuwargan Yogyakarta
 Sri Paduka Hamangku Buwana I
 Sri Paduka I lamanaku Buwana III
- Besiyaran Yogyakarta
 Sri Paduka Hamangku Buwana IV
 Si Paduka Hamangku Buwana V
 Sri Paduka I Iamangku Buwana VI
- Saptorenggo Yogyakaha
 Sri Paduka Hamangku Buwana VII
 Sri Paduka Hamangku Buwana VIII
 Sri Paduka Hamangku Buwana IX
13

2.3 Candi Borobudur


Candi Borobudur terletak di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang
Propinsi Jawa Tengah. Candi ini dari kota Magelang terletak di sebelah
selatan ± 15 km dalam jarak lurus. Dataran kedu yang berbukit, hampir
seluruhnya dilingkari pegunungan. Gunung yang melingkari Candi
Borobudur antare lain : Sebelah timur terdapat gunung merbabu dan gunung
merapi, sebelah barat laut gunung numbing dan gunung sindoro, dari keempat
gunung tersebut hanya gunung merapi yang masih aktif sebagai gunung
berapi. Di sebelah utara terdapat gunung todar, walapun tidak sebesar gunung
tersebut di atas namun gunung ini terkenal dengan sebutan “pakuning tanah
jowo".

Sedang sebelah selatan terdapat pegunungan menoreh, bila dilihat dari


Candi Borobudur, puncak-puncak yang menjulang tinggi, nampak serupa
dengan seseorang yang sedang tidur terlentang membujur dari timur ke barat.
Lekukan-lekukan pegunungan itu seolah menggambarkan kepala Iengkap
dengan hidung, bibir dan dagu juga bagian perut sampai kaki. Karena
keadaan seperti itulah maka cerita rakyat berkembang bahwa yang sedang
terlentang tidur itu adalah Gunadharma, yaitu ahli bangunan yang menurut
14

kepercayaan telah berhasil menciptakan candi Borobudur dan menjaganya


sambil mengawasi ciptaannya dari masa ke masa.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Kesimpulan Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah
tujuan wisata. Banyak sekali potensi wisata yang dimiliki DIY salah satunya
adalah museum. Keberadaan museum merupakan asset yang bernilai tinggi
yang mendukung Yogyakarta sebagai kota pelajar, kota budaya, dan kota
tujuan wisata. Daerah istimewa Yogyakarta mempunyai 33 museum yg
terbagi menjadi tiga kategori jenis museum, dan museum perjuangan.
Sedangkan menurut kepemilikannya, museum dibagi menjadi 2 kategori,
yaitu museum negeri atau pemerintah dan museum swasta.
3.2 Saran
Sebaiknya upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga dan
melestarikan wisata tersebut tetap menjadi daya tarik terutama dari segi
keparwisataan, arkeologi dan ilmu pengetahuan data untuk Para pengunjung
jagalah etika, kebersihan, dan jangan merusak apapun Benda yang ada
ditempat bersejarah

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6247677/sejarah-candi-prambanan-
sempat-dijarah-hingga-jadi-situs-warisan-dunia#:~:text=Candi%20Prambanan
%20dibangun%20sekitar%20pertengahan,yang%20ditemukan%20di%20sekitar
%20Prambanan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Permakaman_Imogiri
https://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy