Makalah Siklus Fosfor

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EKOLOGI PERAIRAN
“SIKLUS FOSFOR”

DOSEN PENGAMPU : Dr.Yuliati S.Pi, M.Si

Disusun Oleh :

KELOMPOK 9

Riski Aditia (2204111616)


Udin (3694214022)
Alicia Salsabilla (2204112930)
Nurjanah (2204124944)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
TP.2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibuk Dr.Yuliati S.Pi, M.Si Isebagai dosen
pengampu mata kuliah Ekologi Perairan yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami.Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Pekanbaru,16 September 2022

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................1

BAB II TINJUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Fosfor........................................................................................................2

2.2 Sejarah dan Keberadaan Unsur Fosfor........................................................................3

2.3 Kegunaan Fosfor.........................................................................................................4

2.4 Kelemahan Fosfor.......................................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Siklus Fosfor...............................................................................................................5

3.2 Peranan Siklus Fosfor.................................................................................................7

BAB IV KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan...............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam lingkungan, unsur-unsur kimia termasuk juga unsur protoplasma yang penting akan
beredar di biosfer mengikuti jalur tertentu yaitu dari lingkungan ( tanah, air, dan udara ) masuk ke
organisme melalui rantai dan jaring-jaring makanan, dan dari organisme kembali lagi ke lingkungan.
Ditinjau dari unsur kimia, maka makhluk hidup tersusun terutama oleh 6 (enam) unsur kimia yang
merupakan 95% dari massa organisme, yaitu Carbon C, Oksigen (0), Hidrogen (H), Nitrogen (N),
Fosfor (P), dan Belerang (S). Tetapi masih ada 40 unsur kimia lain penyusun kehidupan antara lain
Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Kalium (K). Aliran unsur-unsur kimia tersebut dalam bentuk daur
sehingga disebut daur biogeokimia.

Unsur-unsur tersebut terus-menerus diambil oleh makhluk hidup dari lingkungan, tapi tidak akan
habis, karena setelah dimanfaatkan dalam tubuh, unsur-unsur itu akan dikembalikan lagi ke lingkungan
melalui proses pernafasan, fotosintesis, pembusukan, dan ekskresi.selanjutnya masuk ke organisme lagi,
demikian seterusnya sehingga membentuk suatu daur/siklus yang berulang.

Di bumi banyak terdapat fosfor yang antara lain sumber fosfor di dapat dari batuan, bahan
organik, tanaman, dan juga tanah. Input daur fosfor berupa hasil pelapukan bebatuan, sedangkan
outputnya menghasilkan fiksasi mineral dan pelindikan. Daur biogeokimia juga melibatkan reaksi-reaksi
kimia dalam lingkungan abiotik. Karena itu, daur ini disebut juga daur organik dan daur biotik-abiotik.
Daur biokimia sangat diperlukan untuk kelestarian makhluk hidup dan ekosistem, jika daur materi ini
terganggu, makhluk hidup akan mati dan ekosistem akan punah. Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus
air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus fosfor (Indra, 2013).

1.2 Rumusan Masalah


a) Bagaimana siklus fosfor terjadi di alam?
b) Bagaimana siklus fosfor terjadi di laut?
c) Apakah manfaat dari siklus fosfor?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini antara lain yaitu :
a) Untuk mengetahui siklus fosfor yang terjadi di alam
b) Untuk mengetahui siklus fosfor yang terjadi didalam laut
c) Untuk mengetahui manfaat dari siklus fosfor

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Fosfor

Fosfor memiliki fungsi struktural dan fungsional tubuh organisme. Fosfor merupakan salah satu
unsur yang dibutuhkan dalam menyusun asam nukleat, ATP, membran sel pembentukan tulang dan gigi.
Kebutuhan akan fosfor sama pentingnya dengan kebutuhan mineral lainya. Fosfor tidak ditemukan
dalam atmosfer bumi, hal ini karena fosfor bukan gas. Fosfor ditemukan dalam bentuk anorganik yang
berasosiasi dengan unsur lain membentuk senyawa fosfat (PO4).Dengan demikian, siklus fosfor dapat
digolongkan ke dalam siklus lokal, yaitu yang dapat mengalir di suatu ekosistem tertentu. Senyawa
fosfat inilah yang dapat digunakan oleh tumbuhan sebagai bahan untuk sintesis organik, sedangkan
hewan memperolehnya dengan memakan tumbuhan atau hewan lain yang memakan tumbuhan. Itulah
mengapa tumbuhan disebut sebagai produsen, melalui tumbuhanlah senyawasenyawa anorganik yang
dibutuhkan oleh tubuh organisme (terutama hewan dapat terpenuhi. Siklus fosfor diperoleh melalui
proses biologis serta geologis pada suatu ekosistem.

Fosfat (P) merupakan unsur hara esensial makro seperti halnya karbon (C) dan nitrogen (N).
Tanaman memperoleh unsur P seluruhnya berasal dari tanah atau dari pemupukan serta
hasildekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Jumlah P total dalam tanah cukup banyak, namun
yang tersedia bagi tanaman jumlahnya rendah hanya berkisar 0,01-0,2 mg/kg tanah. Fosfat merupakan
bentuk fosfor yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Karakteristik fosfor sangat berbeda dengan
unsur-unsur utama lain yang merupakan penyusun biosfer karena unsur ini tidak terdapat di atmosfer.
Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme
sel suatu organisme (Hutagalung et al, 1997).

Daur Fosfor adalah proses perubahan fosfat dari fosfat anorganik menjadi fosfat organik dan
kembali menjadi fosfat anorganik secara kesinambungan dan tanpa jeda. Fosfor merupakan bahan
makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor
adalah komponen penting pada membran sel, asam nukleat dan tranfer energi pada respirasi sel. Fosfor
juga ditemukan sebagai komponen utama dalam pembentukan gigi dan tulang vertebrata (Anonim,
2012).

2
2.2 Sejarah dan Keberadaan Unsur Fosfor

Fosfor (berasal dari bahasa Yunani, phosphoros, yang memiliki cahaya; nama kuno untuk planet
Venus ketika tampak sebelum matahari terbit). Seorang ilmuwan asal Jerman, Brand menemukan fosfor
di tahun 1669 secara tidak sengaja dalam percobaan menggali bebatuan. Fosfor dapat ditemukan di bumi
di dalam air, tanah dan sedimen (Kanti, 2006).

Tidak seperti senyawa materi lain siklus fosfor tidak dapat ditemukan di udara yang mempunyai
tekanan tinggi. Hal ini karena fosfor biasanya cair pada suhu dan tekanan normal. Hal ini terutama
melakukan siklus kembali melalui air, tanah dan sedimen.. Dalam suasana siklus fosfor terutama dapat
ditemukan sebagai partikel debu yang sangat kecil. bergerak perlahan-lahan dari endapan di darat dan di
sedimen, organisme hidup, dan jauh lebih lambat daripada kembali ke tanah air dan sedimen (Barus,
2002).

Fosfor yang paling sering ditemukan dalam formasi batuan sedimen dan laut sebagai garam
fosfat. Garam fosfat yang dilepaskan dari pelapukan batuan melalui tanah biasanya larut dalam air dan
akan diserap oleh tanaman. Karena jumlah fosfor dalam tanah pada umumnya kecil, sering kali faktor
pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Itu sebabnya manusia sering menggunakan fosfat sebagai pupuk
pada tanah pertanian.

Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk
pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan
anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya,
nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan
polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam
fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO4 Fosfat merupakan unsur
yang penting dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme
(Hutagalung et al, 1997).

Fosfat juga merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman di ekosistem laut, karena
tidak begitu larut dalam air. Senyawa fosfat dalam perairan berasal dari sumber alami seperti erosi
tanah, buangan dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut sendiri. Peningkatan kadar fosfat
dalam air laut, akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi (blooming) fitoplankton yang akhirnya
dapat menyebabkan kematian ikan secara massal. Batas optimum fosfat untuk pertumbuhan plankton
adalah 0,275,51 mg/liter (Hutagalung et al, 1997).

Hewan menyerap fosfat dengan makan tumbuhan atau binatang pemakan tumbuhan Siklus
fosfor melalui tanaman dan hewan jauh lebih cepat daripada yang dilakukannya melalui batu dan
sedimen. Ketika hewan dan tanaman yang mati, fosfat akan kembali ke tanah atau lautan lagi selama
pembusukan. Setelah itu, fosfor akan berakhir di formasi batuan sedimen atau lagi, tetap di sana selama
jutaan tahun. Akhirnya, fosfor yang dilepaskan kembali melalui pelapukan dan siklus dimulai lagi
(Arfiati, 1989)

3
2.3 Kegunaan Fosfor

Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan
dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen. Kegunaan fosfor yang
paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampufluoresen, sementara fosfor dapat
ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark) (Barus,
2002).

Fosfor merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan. Dalam beberapa tahun terakhir,
asam fosfor yang mengandung 70%-75% POs, telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani
lainnya. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya.
Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi
pipa-pipa. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
Oleh karena itu, kita harus mengetahui tentang betapa pentingnya fosfor dalam kehidupan.

Fosfat juga seringkali digunakan sebagai pupuk penyubur tanah. Sumber fosfat bukan hanya
berasal dari batu-batuan tapi juga dari kotoran hewan yang disebut guano. Guano adalah nama dari
sejenis kotoran burung laut yang merupakan sumber utama fosfor dunia terutama yang kemudian diolah
menjadi pupuk.

2.4 Kelemahan Fosfor

Penyalahgunan fosfor menjadi Bom yang sangat mengerikan. Fosfor bomb memiliki sifat utama
membakar. Menurut Ang Swee Chai, seorang perempuan, dokter ortopedis kelahiran Malaysia yang
juga seorang ahli medis. Dalam bukunya "From Beirut to Jerusalem" (Kuala Lumpur, 2002), zat
fosfornya biasanya akan menempel di kulit, paru-paru, dan usus para korban selama bertahun-tahun,
terus membakar dan menghanguskan serta menyebabkan nyeri berkepanjangan. Para korban bom ini
akan mengeluarkan gas fosfor hingga nafas terakhir (Bariani, 2006).

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Siklus Fosfor

Siklus fosfor didefinisikan sebagai siklus biogeokimia yang menggambarkan pergerakan fosfor
melalui bidang ekosistem yaitu melalui litosfer, hidrosfer dan biosfer. Daur atau siklus dari fosfor ini
tidak mampu berhenti, bahkan dalam lingkungan biotic pun hingga terjadi proses biologis, daur fosfor
ini akan terus berjalan. Daur fosfor ini memang tidak melalui komponen komponen atmosfer. Fosfor
akan berada di alam menggunakan bentuk ion fosfat. Ion fosfat ini ialah fosfor yang berkaitan erat
dengan oksigen. Ion ini banyak sekali berada di dalam batuan. Bila terjadi pengikisan serta pelapukan
sebuah batuan maka hal ini akan membuat fosfat tersebut larut hingga kemudian terbawa hingga menuju
sungai, bahkan hingga ke laut. Setelah menuju ke laut, batuan ini akan membentuk lagi menjadi sebuah
sendimen. Sendimen ini kemudian akan muncul kembali hingga berada di permukaan yang disebabkan
pergerakan bumi. Ion ini akan masuk ke dalam air tanah, sehingga tumbuhan mampu mengambilnya
yang kemudian akan terlarut dalam absorbsi, proses ini dilakukan akar, sehingga muncullah rantai
makanan.

Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan
hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik. dari hewan dan tumbuhan
yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang
terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat
banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat
anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan
lagi.

Siklus ini berulang terus menerus.Bakeri yang berperan dalam siklus fosfor : Xanthomonas, dll.
Mikroorganisme (Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter aerogenes) dapat melarutkan P
menjadi tersedia bagi tanaman. Daur fosfor terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan melarutkan
bagian permukaan mineral termasuk fosfor akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan
dikembalikan ke daratan. Siklus fosfor atau daur fosfat diawali dengan pembentukan fosfat anorganik
oleh alam. Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO43-) dan banyak terdapat pada batu-
batuan. Pengikisan dan pelapukan batuan membuat fosfat larut dan terbawa menuju sungai sampai laut
sehingga membentuk sedimen. Sedimen ini muncul kembali ke permukaan karena adanya pergerakan
dasar bumi.

Batu-batuan yang kaya dengan fosfat yang mengalami erosi dan pelapukan terkikis dan hanyut
oleh air membentuk larutan fosfat. Larutan fosfat kemudian diserap oleh umbuhan dan makhluk hidup
autotrof Manusia dan hewan memperoleh fosfat dari tumbuhan yang dimakannya.

5
Jika kandungan fosfat dalam tubuh makhluk hidup berlebihan maka fosfat akan dikeluarkan
kembali kealam dalam bentuk urine ataupun feces yang kemudian diuraikan oleh bakteri pengurai
kembali menjadi fosfat anorganik. Selain dari sisa-sisa metabolisme tubuh, fosfat juga di peroleh dari
dekomposisi makhluk hidup yang telah mati oleh bakteri pengurai (Effendi, 2003).

Penjelasan :

1. Sebagian besar ketersediaan fosfor dalam tanah berasal dari pelapukan batuan fosfat. Batuan
tersebut lapuk oleh perubahan cuaca. Fosfat dari pelapukan batuan fosfat meresap ke dalam
tanah dan menyuburkan tanaman sekitarnya.
2. Fosfat anorganik yang tersedia di dalam tanah diserap tumbuhan. Hewan tidak dapat menyerap
fosfat anorganik. Hewan hanya mampu menyerap fosfat organik. Kebutuhan fosfor organik ini
terpenuhi dengan cara memakan tumbuhan melalui proses rantai makanan.
3. Tumbuhan dan hewan yang mati, feses, dan urinnya akan terurai menjadi fosfat organik. Bakteri
menguraikan fosfat organik ini menjadi fosfat anorganik. Fosfat ini akan tersimpan ke dalam
tanah kembali dan diserap oleh tumbuhan.

6
4. Di dalam ekosistem air, juga terjadi daur fosfor. Fosfat yang terlarut di dalam air diserap oleh
ganggang dan tumbuhan air. Ikan-ikan mendapatkan fosfat melalui rantai makanan. Dekomposer
menguraikan organisme air yang mati serta hasil ekskresinya menjadi fosfat anorganik.
5. Selain hasil urai dekomposer, sumber fosfat dalam air berasal dari pelapukan batuan mineral
(endapan batuan fosfat, fosil tulang) yang hanyut di perairan. Fosfat yang terlarut dilautan dalam
akan membentuk endapan fosfor. Fosfat yang terlarut di perairan dangkal teraduk oleh arus air
sehingga menyuburkan ekosistem. Ekosistem yang subur menjadi tempat hidup bagi banyak
biota air.
6. Di tempat tertentu, terjadi penimbunan fosfor karena penumpukan kotoran burung guano.
Burung guano adalah spesies burung laut yang memangsa ikan-ikan laut. Gerombolan burung ini
membawa kembali fosfat dari laut menuju darat melalui feses.

3.2 Peranan Siklus Fosfor

1. Tanaman dan hewan memerlukan fosfor sebagai nutrisi penting, tetapi merupakan nutrisi
pembatas bagi organisme akuatik.
2. Beberapa molekul kehidupan terdiri dari fosfor penting mempertahankannya.
3. Sebagian besar fosfor yang ditambang digunakan untuk membuat pupuk
4. Pelapukan batuan dan mineral melepaskan fosfor ke lingkungan yang diambil oleh tanaman dan
diolah menjadi senyawa organik.
5. Fosfat secara biologis penting karena merupakan komponen nukleotida dan asam nukleat seperti
DNA dan RNA.
6. Molekul penyimpanan energi seperti ATP, ADP, GDP, dll
7. Bentuk heliks ganda DNA hanya mungkin karena molekul fosfat membentuk ester fosfat sebagai
jembatan yang mengikat double heliks.
8. Fosfor ditemukan dalam tulang dalam bentuk kalsium fosfat.
9. Hal ini juga hadir dalam enamel gigi mamalia, dalam eksoskeleton serangga.
10. Hal ini juga hadir dalam bentuk fosfolipid yang ditemukan dalam semua membran biologis.
11. Fosfor juga berfungsi dalam menjaga homeostasis asam basa dalam tubuh manusia bertindak
sebagai agen penyangga.
12. Hal ini juga penting untuk reaksi metabolisme untuk melepaskan energi.
13. Hal ini juga diperlukan untuk mengkodekan informasi gen.

7
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

1. Dari pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
2. Fosfor memasuki perairan tawar melalui presipitasi atmosfer dari limpasan permukaan
3. dan dari air tanah.
4. Daur Fosfor adalah proses perubahan fosfat dari fosfat anorganik menjadi fosfat organik
5. dan kembali menjadi fosfat anorganik secara kesinambungan membentuk siklus.
6. Fosfor terlarut dapat terakumulasi dalam jumlah yang cukup besar di hipolimnion anaerob.
7. Fosfat organik berasal dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer menjadi
fosfat anorganik sedangkan Fosfat anorganik terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan
mengendap di sedimen.
8. Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen melainkan dalam
bentuk senyawa anorganik yang terlarut.
9. Dalam proses rantai makanan, Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang
10. dimakannya, sedangkan karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya.
11. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam
bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Siklus Fosfor Daur Fosfat Dalam. http://www.kamusq.com/2012/10/siklus fosfor-daur-


fosfat-dalam.html diakses pada tanggal 19 November 2016

Asdar. 2012. Pengaruh Pemupukan Fosfor Terhadap Pertumbuha Dan Produksi Tanaman Prgram Pasca
Sarjana Universitas Haluleo. Kendari

Daniel, Agen, Tampoebolon. Dkk. 2014. Siklus Fosfor. https://academiaedu.com. Online diakses pada
tanggal 19 November 2016

http://widiindrakesuma.blogspot.com/2013/10/siklus-fosfor-dan-nitrogen-di perairan_8865.html diakses


pada tanggal 19 November 2016

Krisna, Dwi. 2013. Mengenal Siklus Fosfor. http://bisakimia.com/2013/07/22/mengenal-siklus-fosfor 19


November 2016.

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy