Bab Ii Tinjauan Pustaka Dan Dasar Teori
Bab Ii Tinjauan Pustaka Dan Dasar Teori
Bab Ii Tinjauan Pustaka Dan Dasar Teori
5
2.2 Dasar Teori
6
2.2.1 Prinsip Dasar Instalasi Listrik
Pada sebuah instalasi harus memeprtimbangan prinsip daar instalasi listrik
agar memberi kenyamanan bagi pengguna dan dapat berkerja dengan baik. Berikut
prinsip dasar instalasi listrik yaitu:
6. Ekonomis: Yang dimaksud adalah biaya yang dikeluarkan untuk instalasi harus
sehemat mungkin karena besarnya biaya saja tidak selalu menjamin mutu suatu
instalasi, namun walaupun demikian mutu peralatan tetaplah menjadi perhatian
utama.
7
2.2.2 Persyaratan Umum
Berikut perencanaan instalasi tenaga listrik yang berlandaskan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL):
1. Perencanaan instalasi harus memperhatikan keselamatan kerja dan aturan yang
berlaku. Peraturan tersebut berlaku pada UU No.1 tahun 1970.
2. Peraturan Bangunan Nasional
3. Kelistrikan yang diatur pemerintah RI No.18 Tahun 1972, kelistrikan PLN dan PP
No.54Tahun 1982 dan perubahan PP RI No.18 Tahun 1972.
4. Dalam pengusahaan tentang listrik harus berlandas PP RI No.36 tahun 1979
5. Tentang keselamatan kerja pada pemurnian dan pengolahan minyak serta gas bumi,
yang tertera pada bab XV Listrik PP RI No.11 Tahun 1979
6. Peraturan menteri pertambangan dan energi No.02 / P / Men Pertamben / 1983
tentang standar listrik Indonesia.
7. Pada kelistrikan yang berlaku harus berlandaskan PUIL 2000.
8
b. Perencanaan tentang gambar pengawatan seperti lampu dengan saklar, motor
dengan penyusutnya serta gawai pengatur kecepatan yang merupakan dari
sirkuit akhir.
c. Pemberian tanda yang mengenai hubungan sirkuit akhir dengan pengamah
hubung bagi (PHB).
d. Memberi keterangan jelas dan tanda pada perlengkapan listrik.
3. Gambar diagram garis tunggal antara lain:
a. Gambar diagram Pengaman Hubung Bagi (PHB) dengan perlengkapan
lengkap yang diberi keterangan seperti besaran komponen serta ukuranya
b. Pembagian beban yang terpasang dan jenis-jenisnya
c. Grounding atau pentanahan
d. Ukuran penghantar serta jenis yang digunakan
4. Rincian gambar terdiri dari:
a. Besar kecilkan ukuran PHB
b. Tata cara merangkai suatu perlengkapan
c. Tata cara merangkai suatu kabel
d. Tata caratentang instalasi kendali
5.Menghitung kebutuhan teknis yang terdiri dari:
a. Menghitung turun tegangan
b. Menghitung beban dan menghitung kebutuhan beban
c. Perbaikan factor kerja
d. Menghitung berapa daya hubung singkat serta arus
e. Menghitung kebutuhan cahaya penerangan
6.Membuat Tabel kebutuhan antara lain:
a. Jumlah dan jenis kabel, penghantar dan perlengkapan
b. Jumlah dan jenis perlengkapan bantu
c. Jumlah dan jenis PHB
d. Jumlah dan jenis armature lampu
7. Membuat ketentuan teknis antara lain:
9
a. Aturan tentang pemasangan perlengkapan listrik
b. Pengujian suatu instalasi
c. Waktu dan tempat pelaksanaan
d. Daftar harga atau estimasi biaya
10
samping hemat energi, lampu LED juga mempunyai panjang umur, harga terjangkau
dan cahaya yang terang.
4. Rancangan Instalasi Daya Listrik
Didalam dunia industri terdapat beberapa mesin kelistrikan yang sering disebut
rancangan instalasi daya listrik. Dalam industri pada suatu instalasi listrik tidak hanya
menyediakan energi untuk komponen listrik saja, tetapi untuk penerangan juga.pada
rancangan instalasi didalam industri terbagi:
a. Penyedia suatu tenaga listrik
b. Sistem kelompok yang akan di suplai tenaga listrik
c. Penghubung daya listrik
d. MCB atau komponen keamanan alat listrik
e. Grounding / pembumian
2.2.5 Pencahayaan
1. Luminous Flux
Luminous Flux adalah konsep dari jumlah cahaya yang dipancarkan per detik
dari sebuah sumber cahaya. Hal ini ditunjukkan dengan simbol f. Sedangkan satuanya
adalah lumen (lm).
2. Tingkat Pencahyaan (Lux)
Lux adalah satuan turunan SI dari pencahayaan dan daya pancar cahaya,
mengukur fluks cahaya per satuan luas. Ini sama dengan satu lumen per meter
persegi. Dalam fotometri, ini digunakan sebagai ukuran intensitas, seperti yang
dirasakan oleh mata manusia, cahaya yang mengenai atau melewati permukaan. Hal
ini analog dengan radiometric satuan watt per meter persegi, tetapi dengan daya
masing-masing gelombang tertimbang menurut fungsi luminositas, standar model
persepsi kecerahan penglihatan manusia. Berikut tabel 2.1 tingkat pencahayaan rata-
rata renderasi dan temperature warna yang direkomendasikan pada rumah tinggal
yang berstandar internasional (SNI):
11
Tabel 2.1 Tingkat Pencahayaan Rata-rata Renderasi & Temperatur Warna
Tingkat Pencahayaan Kelompok Renderasi
Fungsi Penerangan
(Lux) Warna
Rumah Tinggal:
Teras 60 1 atau 2
Ruang Tamu 120 – 150 1 atau 2
Ruang Makan 120 – 250 1 atau 2
Ruang Kerja 120 – 250 1
Kamar Tidur 120 – 250 1 atau 2
Kamar Mandi 250 1 atau 2
Dapur 250 1 atau 2
Garasi 60 3 atau 4
12
Lanjutan Tabel 2.2 Reflektivitas Cat
Warna Cat Presentase Pantulan Cahaya
Putih 85%
Biru Terang 55%
Biru Gelap 10%
Maple 7%
Mahogany 12%
Walnut 16%
…………..………………………….………(2.1)
Keterangan:
E = Lux minimal ruangan
A = Luas ruangan
= Flux luminus lampu
LLF = Faktor rugi-rugi cahaya
CU = Faktor utulitas
13
c. Peka terhadap mis jaringan
d. Besar kecil suplai tegangan yang di ijinkan.
Tingkat kehilangan tegangan pada saat normal yaitu:
a. 5% kehilanga tegangan intalasi daya
b. 2% kehilangan tegangan instalasi penerangan
2.2.9 Penghubung
Disuatu industri atau pabrik terdapat jenis-jenis penghubung dan saklar yang
berbeda fungsinya. Pada instalasi daya listrik di industri atau pabrik, komponen yang
sering digunakan ialah:
1. Saklar pengungkit
14
Kegunaan saklar ini yaitu untuk mengoprasikan mesin-mesin listrik. Selain itu
saklar tersebut juga sering digunakan untuk panel dan saklar utama. Jenis saklar ini
mempunyai beberapa kutup.
2. Saklar penggilas
Jenis saklar ini mempunyai dua kutub atau tiga kutub digunakan untuk saklar
utama dan menghubungkan komponen listrik didalam pabrik atau industri. Kelebihan
jenis saklar ini yaitu sebagai pemutus ganda bulatan arus listik.
3. Saklar magnet
Jenis saklar ini di lengkapi oleh pengaman beban lebih yang kapasitasnya
dapat di kendalikan untuk mengendalikan mesin listrik. Kotak – kontak dalam saklar
ditutup oleh electromagnetic.
4. Saklar tumpukan dan hubungan
Jenis saklar ini sering digunakan sebagai saklar putar voltmeter yaitu dapat
diatur sedemikian rupa dalam berbagai jalur pada panel dan pencahayaan. Saklar ini
biasanya di gunakan untuk arus 16A sampai 63A.
15
pengaman lebur bekerja atau hubung singkat maka di akibatkan oleh arus yang
melebihi kapasitasnya.
16
c. Arus pengenal
Arus pengenal dari MCCB harus disamakan oleh besar arus yang di lewatkan
melalui kabel dan tidak boleh melebihi arus ambang yang dilewatkan melalui
kabel..
d. Kapasitas pemutus
Kapasitas pemutusan dari MCCB tidak boleh melebihi dari arus hubung
singkat prospektif yang terjadi dalam titik instalasi dimana MCCB akan
dipasang.
e. Jumlah pole dari MCCB
Jumlah pole dari MCCB ini tergantung pada system grounding dari system.
17
dalam kondisi normal MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang terdiri dari ON
dan OFF. Pada saat overload atau kelebihan beban dan hubung singkat short
Circuitmaka MCB akan beroprasi dengan otomatis yang akan memutuskan arus
listrik yang melewatinya. Secara manual dapat dilihat apabila MCB beroprasi maka
tombol ON bias berubah menjadi OFF. Apabila electromagnet pada bimetal bekerja
maka pada pemutus kontak dalam pemadam busur akan membuka saklar.
18
g. Lilitan, bekerja apabila saat terjadi hubung singkat
h. Pemadam busur apibekerja apabila adanya percikan api pada saat
pemutus atau saat menghubungkan kembali arus listrik
2.2.11 Pentanahan
Untuk keamanan suatu rancangan instalasi daari sebuah gangguan maka setiap
instalasi dianjurkan untuk disalurkan ke tanah atau kata lain grounding. Pada
pembumian ke tanah yang kondusif yaitu mempunyai tahanan pembumian yang
minimum atau low dan kontruksi pada instalasi listrik sesuai dengan aturan yang
sudah dianjurkan.
Gambar 2.4 menunjukkan suatu pemutusan arus listrik yang sangat besar yang
di putus oleh pengaman lebur dan membuat komponen yang terbuat dari logam pada
peralatan pembumian tidak bertegangan dan tidak berbahaya. Pembumian ini dapat
dikembangkan dengan elektroda pembumian. Berikut peralatan yang bias di gunakan
untuk elektroda pembumian yaitu:
a) Pipa pembumian yang terbuat dari besi baja yang dicampur bahan seng
b) Batang pembumian yang terbuat dari besi baja yang dicampur bahan seng
19
c) Berikut bahan yang dapat digunakan dalam saluran pembumian yaitu:
d) Kabel dari tembaga yang di pisahkan sendiri-sendiri
e) Warna kabel pembumian yaitu hijau dan kuning
f) Kabel-kabel pembumian yang disalurkan secara bersamaan dengan kabel-
kabel penghantar arus di dalam satu pipa serta besar penampang yang sama.
g) Pada pembumian di sebuah instalasi pabrik atau industri harus memenuhi
persyaratan yang benar dibanding dengan sebuah instalasi listrik penerangan
yang terdapat saluran pembumian & tahanan pembumian.
20
agar dapat beroprasi dengan baik. Terdapat 3 bagian penting pada kabel penghantar
adalah:
a. Suatu penghantar bisa menghantarkan arus listrik
b. Untuk mengisolir antara penghantar satu dengan penghantar yang lain dapat
menggunakan bahan isolator atau isolasi.
c. Suatu penghantar harus mempunyai perlindungan dari luar yang berupa bahan
isolator sebagai pelindung dari bahan-bahan kimia, dari benturan maupun
pergesekan antara komponen yang lain.
Dalam kontruksinya sebuah kabel mempunyai 2 jenis yaitu kabel serabut dan
kabel tunggal/pejal.Dalam pemakaian agar penyambungan dapat fleksibel maka
digunakanlah kabel berinti serabut. Pada sebuah instalasi panel kabel yang sering
digunakan kabel yang inti nya berserat karena untuk memudahkan dalam
menginstalasi pada panel distribusi. Kabel tunggal/pejal yang digunakan berukuran
sampai 16 mm.
21
Pada umunya tembaga sering digunakan dikalangan manusia dalam sebuah
instalasi kelistrikan. Selain harganya lebih mahal, tembaga juga mempunyai daya
hantar listrik yang tinggi yaitu sebesar 57ohm/mm2/m dengan suhu sebesar 200C.
Tembaga ini juga sering digunakan dalam penggunakan teknik listrik sebagai
penghantar contohnya pada kawat berisolasi atau diberbagai jenis kabel listrik.
3. Baja
Mengenai sebuah penghantar, baja juga sering digunakan sebagai penghantar
walaupun daya hantar listrik tidak sebesar tembaga akan tetapi baja ini di gunakan
dalam penghantar transmisi ACSR yang berfungsi sebagai bahan untuk memperkuat
konduktor alumunium. ACSR sering menggunakan baja karena dapat menghemat
penggunaan alumunium.
22
kontruksi rancangan sebah instalasi listrik. Kabel ini mempunyai beberapa jenis
yaitu:
1. Kabel Instalasi
Dalam perancangan sebuah instalasi listrik gedung maupun rumah, kabel yang
sering digunakan adalah kabel NYM atau NYA. Dalam pemasangan kabel NYA hal
yang harus di perhatikan adalah:
a. Dalam sebuah perancangan kabel NYA harus tertutup oleh pipa pvc atau
sebuah pipa instalasi agar tidak mengalami kerusakan pada sebuah kabel..
b. Pada sehu yang lembab, pemasangan kabel harus dipasang didalam pipa
instalasi.
c. Dikarenakan pada kabel jenis NYA mempunyai isolasi 1 lapisan saja,
pemasangan dalam tembok maupun diluar dinding pada jangkauan tangan
wajib menggunakan pipa isntalasi.
d. Pada komponen listrik pun kabel NYA juga boleh pergunakan, tetapi tidak
boleh digunakan pada ruangan basah, terbuka, dan lain-lain yang akan
menimbulkan ledakan atau bahaya yang tidak di inginkan.
23
Ketentuan-ketentuan untuk pemasangan sebuah kabel NYM yang baik dan
benar yaitu:
a. Dikarenakan kabel NYM ini mempunyai lapisan atau pelindung yang
tebal dan berlapis maka dari itu pemasangan kabel ini aman digunakan
pada ruangan yang lembab, tempat kerja dan lain-lain tanpa
menggunakan pelindung pipa instalasi.
b. Apabila kabel NYA dipasang didalam tembok menggunakan
pelindung pipa, maka kabel NYM tidak harus menggunakan pipa
dalam pemasangan tanam atau tempat basah pada ruangan.
c. Pemasangan instalasi didalam tanah tidak diperbolehkan menggunakan
kabel NYM.
d. Keuntungan menggunakan kabel jenis NYM adalah mudah di
bengkokkan, tidak harus menggunakan perlindungan pipa, dan lebih
kuat terhadap asam.
2. Kabel NYY
24
a. Kabel NYY (Termoplastik tanda perisai)
Kabel NYY adalah sebuah penghantar arus listrik yang sering
digunakan untuk instalasi didalam tanah. Isi atau letak didalam kabel NYY
mirip dengan kabel NYM dan yang membedakanya adalah lapisan isolator
atau isolasinya lebih tebal dibandingkan dengan kabel NYM. Pada kabel yang
bertegangan kecil mempunyai nilai nominal sebesar 0,6/1KV dimana nilai 0,6
yaitu tegangan nominal terhadap tanah dan nilai 1KV ialah tegangan nominal
penghantar. Kabel NYY ini walaupun sering disebut kabel instalasi didalam
tanah akan tetapi harus tetap diberi pelindung secukupnya untuk menghindari
goresan-goresan yang tajam dan kebocoran kabel. Pada sebuah industri atau
gedung-gedung juga sering menggunakan kabel NYY. Besar luas penampang
pada penghantar bisa sebesar 240mm2.
25
2.8. Untuk penyambungan pada sebuah kabel ini lumayan rumit karena agar
tidak terjadi gangguan mekanis, penyambungan kabel dilakukan dengan cara
disoldir atau pada ujung kabel diberikan sebuah pad.
Kabel NYFGbY mempunyai sebuah arti pada setiap huruf pada kode kabel
tersebut yaitu:
N = Yang artinya kabel biasa yang dihantarkan oleh tembaga
NA = Yang artinya kabel biasa yang dihantarkan oleh alumunium
Y = Yang artinya sebuah selubuh PVC
F = Yang artinya kabel berperisai kawat baja pipih
R = Yang artinya kabel berperisai kawat baja kuat
Gb = Yang artinya sprai pita baja
Re = Sebuah penghantar bulatan
Rm = Sebuah penghantar yang kawatnya bulat dan lebih dari satu
Se = Yang artinya sebuah penghantar berbentuk sector
26
Sm = Yang artinya kawat lebih dari satu berbentuk sector
27
2. Daya Semu (S)
Pada sebuah penghantar transimi dan distribusi pada sebuah penghantar akan
di lalui atau dilewati oleh daya semu. Cara mencari daya semu yaitu dengan
mengalikan antar tegangan(V) dan arus(I).
1 Fasa
S = VxI ...………………………………………….....(2.5)
3 fasa
S = √3xVL-LxI ………………………………………(2.6)
S = 3xVL-NxI ………………………………………(2.7)
Keterangan:
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan ( V)
I = Sebuah penghantar yang dialiri oleh arus ( ampere )
28