Sistem Informasi Manajemen Absensi Guru Berbasis Mobile (Studi Kasus: SD Negeri 3 Tangkit Serdang)
Sistem Informasi Manajemen Absensi Guru Berbasis Mobile (Studi Kasus: SD Negeri 3 Tangkit Serdang)
Sistem Informasi Manajemen Absensi Guru Berbasis Mobile (Studi Kasus: SD Negeri 3 Tangkit Serdang)
Received: (7 November 2020) Accepted: (12 Desember 2020) Published: (23 Desember 2020)
Abstract
The teacher attendance system at SD Negeri 3 Tangkit Serdang already uses a fingerprint
machine whose data is stored on the school server. Based on the results of interviews by admin
/ operators and teachers, there are several problems at this time, namely the frequent occurrence
of disturbances / errors on the server which has been repaired so that it cannot be accessed by
the admin and prevents them from making teacher attendance reports. Then the attendance data
storage on the fingerprint machine using Microsoft Access makes the database storage limited
causing overload, resulting in an error on the fingerprint machine. The system development
method uses the Prototype method and the system design uses UML system design, so that this
research is not subjective, the authors also use research methods such as observation,
interviews, documentation in teacher attendance The result achieved is this online-based teacher
attendance management information system if a problem occurs on the server due to interference
/ error and overload. The system built provides information about the activities of teachers in
school that can be accessed anywhere and anytime, and the system will generate teacher
absenteeism reports on a periodic basis (day, week, period / month) because there is no need to
recap attendance manually by combining data from fingerprint website with attendance paper.
The results of ISO 25010 testing that have been carried out involving 13 respondents show that
the conclusion of the feasibility of the resulting software quality has a success percentage with
a total average of 98.69%.
Abstrak
Sistem absensi guru pada SD Negeri 3 Tangkit Serdang sudah menggunakan mesin fingerprint
yang datanya disimpan di dalam server sekolah. Berdasarkan hasil dari wawancara oleh
admin/operator dan guru ditemui beberapa masalah saat ini yaitu sering terjadinya
gangguan/error pada server yang mengalami perbaikan sehingga tidak bisa diakses oleh admin
dan menghambat untuk membuat laporan absensi guru. Kemudian penyimpanan data absensi
pada mesin fingerprint menggunakan microsoft access membuat penyimpanan database terbatas
menyebabkan overload, sehingga terjadi error pada mesin fingerprint. Metode pengembangan
sistem menggunakan metode Prototype dan perancangan sistem menggunakan perancangan
sistem UML, agar penelitian ini tidak bersifat subjectif maka penulis juga menggunakan metode
penelitian berupa pengamatan, wawancara, dokumentasi dalam absensi guru. Hasil yang dicapai
adalah sistem informasi manajemen absensi guru berbasis online ini jika terjadi masalah pada
server dikarenakan terjadinya gangguan/error dan overload. Sistem yang dibangun
menghadirkan informasi seputar kegiatan guru yang ada disekolah yang dapat diakses dimana
saja dan kapan saja, serta sistem akan menghasilkan laporan absensi guru secara periode (perhari,
perminggu, perpriode/bulan) karena tidak perlu lagi merekap absensi secara manual dengan
menggabungkan data dari website fingerprint dengan kertas absensi. Hasil pengujian ISO 25010
yang telah dilakukan dengan melibatkan 13 Responden bahwa kesimpulan kualitas kelayakan
perangkat lunak yang dihasilkan memiliki persentase keberhasilan dengan total rata-rata 98.69%.
Kata Kunci: Absensi, Sistem Informasi Manajemen, Absensi Guru, ISO 25010
50
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: 1, No: 2, 50 - 57
51
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: 1, No: 2, 50 - 57
2.3. Guru
Guru adalah posisi yang strategis bagi
pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa yang
tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun Gambar 1 Model Prototype
dalam kehidupan sebuah bangsa sejak dahulu.
Semakin signifikannya keberadaan guru melaksa-
nakan peran dan tugasnya semakin terjamin 2.5. Pengujian ISO 25010
terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan Model ISO-25010 merupakan bagian dari
seseorang. Dengan kata lain potret manusia yang Software product Quality Requirements and
akan datang tercermin dari potret guru di masa Evaluation (SQuaRE), yang merupakan pengem-
sekarang dan gerak maju dinamika kehidupan bangan dari model kualitas perangkat lunak
sangat bergantung dari "citra" guru di tengah- sebelumnya yaitu ISO-9126. Dalam model ISO-
tengah masyarakat. [9]. Membedakan tujuh peran 25010 ini digunakan untuk melihat kualitas suatu
seorang guru [10] yaitu: perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan,
1. Pendidik (nurturer) instansi ataupun organisasi. Metode ISO 25010 ini
2. Model, dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas
sistem perangkat lunak secara spesifik berdasarkan
3. Pengajar dan pembimbing,
dua dimensi umum, yaitu dimensi product quality,
4. Pelajar (learner) dimana prosesnya mengacu pada karakteristik
5. Komunikator terhadap masyarakat intrinsik dari sebuah produk perangkat lunak,
setempat, memiliki beberapa elemen antara lain meliputi
6. Pekerja 22 administrasi functional suitability, reliability, operability,
7. Sebagai seorang actor performance efficiency, security, compatibility,
maintainability dan transferability. Quality in use
2.4. Metode Pengembangan Prototype dan product quality. Sedangkan pada
dimensiquality in use, terdapat beberapa
Metode model prototipe dapat digunakan karakteristik relatif yang ditinjau dari perspektif
untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan user antara lain Usability in use, Flexibility in use,
mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi dan Safety [12]
52
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: 1, No: 2, 50 - 57
3. Metode Penelitian
53
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: 1, No: 2, 50 - 57
54
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: 1, No: 2, 50 - 57
55
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: 1, No: 2, 50 - 57
56
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: 1, No: 2, 50 - 57
57