Sistem Informasi Manajemen Absensi Guru Berbasis Mobile (Studi Kasus: SD Negeri 3 Tangkit Serdang)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI)

Vol. 1, No. 2, Desember 2020, 50 - 57


E-ISSN: 2746-3699

available online at:http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/JTSI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ABSENSI GURU BERBASIS


MOBILE (STUDI KASUS : SD NEGERI 3 TANGKIT SERDANG)
Wahyuni Dinasari1, Arief Budiman2, Dyah Ayu Megawaty.3
Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia12
Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia 3

wahyunidinasari09@email.com1, ariefbudiman10@teknokrat.ac.id2, dyahayumegawaty@teknokrat.ac.id3

Received: (7 November 2020) Accepted: (12 Desember 2020) Published: (23 Desember 2020)

Abstract
The teacher attendance system at SD Negeri 3 Tangkit Serdang already uses a fingerprint
machine whose data is stored on the school server. Based on the results of interviews by admin
/ operators and teachers, there are several problems at this time, namely the frequent occurrence
of disturbances / errors on the server which has been repaired so that it cannot be accessed by
the admin and prevents them from making teacher attendance reports. Then the attendance data
storage on the fingerprint machine using Microsoft Access makes the database storage limited
causing overload, resulting in an error on the fingerprint machine. The system development
method uses the Prototype method and the system design uses UML system design, so that this
research is not subjective, the authors also use research methods such as observation,
interviews, documentation in teacher attendance The result achieved is this online-based teacher
attendance management information system if a problem occurs on the server due to interference
/ error and overload. The system built provides information about the activities of teachers in
school that can be accessed anywhere and anytime, and the system will generate teacher
absenteeism reports on a periodic basis (day, week, period / month) because there is no need to
recap attendance manually by combining data from fingerprint website with attendance paper.
The results of ISO 25010 testing that have been carried out involving 13 respondents show that
the conclusion of the feasibility of the resulting software quality has a success percentage with
a total average of 98.69%.

Keywords: Attendance, Management Information System, Teacher Attendance, ISO 25010

Abstrak
Sistem absensi guru pada SD Negeri 3 Tangkit Serdang sudah menggunakan mesin fingerprint
yang datanya disimpan di dalam server sekolah. Berdasarkan hasil dari wawancara oleh
admin/operator dan guru ditemui beberapa masalah saat ini yaitu sering terjadinya
gangguan/error pada server yang mengalami perbaikan sehingga tidak bisa diakses oleh admin
dan menghambat untuk membuat laporan absensi guru. Kemudian penyimpanan data absensi
pada mesin fingerprint menggunakan microsoft access membuat penyimpanan database terbatas
menyebabkan overload, sehingga terjadi error pada mesin fingerprint. Metode pengembangan
sistem menggunakan metode Prototype dan perancangan sistem menggunakan perancangan
sistem UML, agar penelitian ini tidak bersifat subjectif maka penulis juga menggunakan metode
penelitian berupa pengamatan, wawancara, dokumentasi dalam absensi guru. Hasil yang dicapai
adalah sistem informasi manajemen absensi guru berbasis online ini jika terjadi masalah pada
server dikarenakan terjadinya gangguan/error dan overload. Sistem yang dibangun
menghadirkan informasi seputar kegiatan guru yang ada disekolah yang dapat diakses dimana
saja dan kapan saja, serta sistem akan menghasilkan laporan absensi guru secara periode (perhari,
perminggu, perpriode/bulan) karena tidak perlu lagi merekap absensi secara manual dengan
menggabungkan data dari website fingerprint dengan kertas absensi. Hasil pengujian ISO 25010
yang telah dilakukan dengan melibatkan 13 Responden bahwa kesimpulan kualitas kelayakan
perangkat lunak yang dihasilkan memiliki persentase keberhasilan dengan total rata-rata 98.69%.
Kata Kunci: Absensi, Sistem Informasi Manajemen, Absensi Guru, ISO 25010

50
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: 1, No: 2, 50 - 57

To cite this article:


Dinasari, Budiman, Megawaty. (2020). Sistem Informasi Manajemen Absensi Guru Berbasis Mobile (Studi Kasus : Sd Negeri 3 Tangkit
Serdang). Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, Vol (1), 50 - 57

1. Pendahuluan sekolah. Berdasarkan hasil dari wawancara oleh


admin/operator dan guru ditemui beberapa masalah
Perkembangan teknologi informasi dari saat ini yaitu sering terjadinya gangguan/error pada
tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan server yang mengalami perbaikan sehingga tidak
yang sangat pesat. Banyaknya fasilitas kemudahan- bisa diakses oleh admin dan menghambat untuk
kemudahan yang ditimbulkan oleh perkembangan membuat laporan absensi guru. Kemudian penyim-
teknologi informasi secara langsung berdampak panan data absensi pada mesin fingerprint menggu-
kepada kegiatan organisasi. Dampak dari perkem- nakan microsoft access membuat penyimpanan
bangan teknologi informasi yang terjadi memacu database terbatas menyebabkan overload, sehingga
organisasi-organisasi untuk tetap eksis serta dapat terjadi error pada mesin fingerprint. Pada saat
meningkatkan prestasi yang dijalankannya. Peran operator ingin mengahapus data absensi
teknologi informasi menitik beratkan pada sebelumnya, terkadang server mengalami gangguan
pengaturan sistem informasi, selain itu teknologi sehingga mengahambat guru yang akan absen
informasi dapat memenuhi kebutuhan organisasi menggunakan fingerprint. Jika masalah ini terjadi
dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan guru harus melakukan absensi secara manual
akurat[1]. Tanpa teknologi informasi lembaga menggunakan kertas absensi. Dikarenakan hal
pendidikan dapat dikatakan belum cukup untuk tersebut juga admin harus membuat laporan rekap
mendukung proses belajar mengajar maupun absensi secara manual dengan menggabungkan data
administrasi yang baik. Dengan adanya teknologi absensi dari website local mesin fingerprint dengan
informasi dan komunikasi diharapkan dapat kertas absensi.
memberikan kemudahan untuk mendapatkan Berdasarkan permasalahan diatas diharapkan
informasi yang cepat dan akurat. dengan dilakukannya penelitian ini dapat menjadi
Misalnya pada sistem Absensi merupakan solusi bagi pihak sekolah maupun guru untuk
suatu hal yang penting dalam sebuah instansi melakukan absensi dan membuat laporan dengan
pemerintah, dengan sistem absensi yang baik maka lebih efektif dan efisien. Karena dengan adanya
diharapkan dapat membantu dalam mengendalikan sistem informasi manajemen absensi guru berbasis
proses penyelesaian pekerjaan sehingga didapatkan online ini jika terjadi masalah pada server
hasil yang maksimal dan sesuai dengan tujuan yang dikarenakan terjadinya gangguan/error dan
ditetapkan [2]. Absensi atau kartu jam hadir adalah overload, data akan dibackup otomatis kedalam
dokumen yang mencatat jam hadir setiap pegawai hosting. Kemudian guru pun tidak perlu lagi
di suatu perusahaan yang dapat berupa daftar hadir melakukan absensi manual, ketika masalah tersebut
biasa atau kartu hadir yang diisi dengan mesin terjadi karena guru dapat melakukan absensi
pencatat waktu [3]. melalui website dengan link yang telah diberikan
Absensi menjadi faktor penting dalam aspek oleh sekolah dan akan dikonfirmasi kehadirannya
penilaian dalam suatu instansi. Proses absensi yang oleh admin. Sistem yang dibangun menghadirkan
masih manual pada umumnya tidak efisien dan informasi seputar kegiatan guru yang ada disekolah
dapat membuang waktu. Data absensi menjadi tidak yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja,
terstruktur dan sulit memantau jika terdapat serta sistem akan menghasilkan laporan absensi
masalah. Proses absensi manual dapat dikembang- guru secara periode (perharil, perminggu,
kan menjadi sistem absensi yang mudah digunakan perpriode/perbulan) karena tidak perlu lagi merekap
kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan absensi secara manual dengan menggabungkan data
mobile [4]. Pada era modern ini tidak menutup dari website fingerprint dengan kertas absensi.
kemungkinan aplikasi dapat berjalan dengan
menggunakan mobile dengan menggunakan hand-
phone, aplikasi berbasis mobile ini dapat digunakan
untuk proses absensi guru pada SD Negeri 3
Tangkit Serdang.
Sistem absensi guru pada SD Negeri 3
Tangkit Serdang sudah menggunakan mesin
fingerprint yang datanya disimpan di dalam server

51
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: 1, No: 2, 50 - 57

2. Tinjauan Pustaka kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada


pengembang perangkat lunak. Metode model
2.1. Sistem Informasi Manajemen prototipe (prototyping model) dimulai dari
Sistem informasi manajemen yaitu sebuah mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap
sistem berbasis komputer yang menyediakan perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah
informasi untuk kebutuhan bagi pemakainya program prototipe agar pelanggan lebih terbayang
(McLoad, 2017). Sistem informasi manajemen dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program
yaitu metode yang formal yang menyediakan bagi prototipe biasanya merupakan tampilan dengan
pihak manajemen sebuah informasi yang tepat simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak
waktu, dapat dipercaya, untuk mendukung proses seperti perangkat lunak yang sudah jadi. Program
pengambilan keputusan bagi perencanaan, prototipe ini dievaluasi oleh pelanggan atau user
pengawasan dan fungsi operasi sebuah organisasi sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan
yang lebih efektif (Stoner, 2017). keinginan pelanggan atau user[11]. Berikut adalah
tahap pengembangan sistem dengan model
2.2. Sistem informasi manajemen prototype :
Sistem informasi manajemen yaitu sebuah
system berbasis komputer yang menyediakan
informasi untuk kebutuhan bagi pemakainya [5].
Sistem informasi manajemen yaitu metode yang
formal yang menyediakan bagi pihak manajemen
sebuah informasi yang tepat waktu, dapat
dipercaya, untuk mendukung proses pengambilan
keputusan bagi perencanaan, pengawasan dan
fungsi operasi sebuah organisasi yang lebih efektif
[6]

2.3. Guru
Guru adalah posisi yang strategis bagi
pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa yang
tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun Gambar 1 Model Prototype
dalam kehidupan sebuah bangsa sejak dahulu.
Semakin signifikannya keberadaan guru melaksa-
nakan peran dan tugasnya semakin terjamin 2.5. Pengujian ISO 25010
terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan Model ISO-25010 merupakan bagian dari
seseorang. Dengan kata lain potret manusia yang Software product Quality Requirements and
akan datang tercermin dari potret guru di masa Evaluation (SQuaRE), yang merupakan pengem-
sekarang dan gerak maju dinamika kehidupan bangan dari model kualitas perangkat lunak
sangat bergantung dari "citra" guru di tengah- sebelumnya yaitu ISO-9126. Dalam model ISO-
tengah masyarakat. [9]. Membedakan tujuh peran 25010 ini digunakan untuk melihat kualitas suatu
seorang guru [10] yaitu: perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan,
1. Pendidik (nurturer) instansi ataupun organisasi. Metode ISO 25010 ini
2. Model, dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas
sistem perangkat lunak secara spesifik berdasarkan
3. Pengajar dan pembimbing,
dua dimensi umum, yaitu dimensi product quality,
4. Pelajar (learner) dimana prosesnya mengacu pada karakteristik
5. Komunikator terhadap masyarakat intrinsik dari sebuah produk perangkat lunak,
setempat, memiliki beberapa elemen antara lain meliputi
6. Pekerja 22 administrasi functional suitability, reliability, operability,
7. Sebagai seorang actor performance efficiency, security, compatibility,
maintainability dan transferability. Quality in use
2.4. Metode Pengembangan Prototype dan product quality. Sedangkan pada
dimensiquality in use, terdapat beberapa
Metode model prototipe dapat digunakan karakteristik relatif yang ditinjau dari perspektif
untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan user antara lain Usability in use, Flexibility in use,
mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi dan Safety [12]

52
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: 1, No: 2, 50 - 57

3. Metode Penelitian

3.1. Tahap Penelitian


Metode penelitian merupakan tata cara
dalam tahapan penelitian pada dasarnya adalah
tahapan-tahapan antara konsep-konsep yang ingin
diamati atau diukur melalui penelitian yang akan
dilakukan. Tahap Penelitian dapat dilihat pada
Gambar 2.

Gambar 3 Use Case Diagram


3.2.2. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan struktur
sistem dari segi pendefinisian yang akan dibuat
untuk membangun sistem. Dapat dilihat pada
Gambar 2. Tahapan Penelitian gambar 4 sampai 6.
3.2. Desain Sistem
Rancangan sistem dalam tahap ini
digunakan untuk menggambarkan desain sistem
yang diusulkan dengan menggunakan permodelan
UML (Unifield Modeling Language) yang
berorientasi objek yaitu use case dan activity
diagram yang dapat mempermudah pembuatan
sistem.

3.2.1. Use Case Diagram


Gambar 3 adalah deskripsi pendefinisian
aktor pada sistem informasi manajemen absensi
guru berbasis mobile.

Gambar 4 Activity Diagram Admin

53
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: 1, No: 2, 50 - 57

4.1.1. Menu Login


Tampilan halaman login adalah tampilan
untuk masuk kedalam sistem disini pelangan dapat
memasukkan username dan password yang sudah
terdaftar. Tombol login digunakan untuk masuk
kedalam sistem. Adapun rancangan tampilan
halaman login dapat dilihat pada Gambar 7:

Gambar 5 Activity Diagram Guru

Gambar 7 Menu Login

4.1.2. Menu Utama


Menu utama dalah menu tampilan awal
program yang diakses oleh guru. Pada menu guru
Gambar 6 Activity Diagram Kepala Sekolah
ini terdapat menu profile untuk mengedit data guru,
menu tentang yaitu menu tentang SD Negeri 3
4. Hasil dan Pembahasan Tangkit Serdang menu absensi yaitu menu untuk
melakukan absensi, dan menu keluar digunakan
4.1. Implementasi Program untuk keluar dari sistem. Adapun rancangan tam-
pilan halaman login dapat dilihat pada Gambar 8.
Bab ini akan menjelaskan tentang pembuat-
an program pendaftaran santri baru, dengan
memberikan contoh tampilan form, Implementasi
merupakan tahap dimana sistem siap dioperasikan
pada tahap sebenarnya, sehingga akan diketahui
apakah sistem yang akan dibuat benar-benar dapat
menghasilakan tujuan yang diinginkan.
.

54
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: 1, No: 2, 50 - 57

Gambar 9. Menu Profile


Gambar 8 Menu Utama
4.1.4. Menu Absensi
4.1.3. Menu Profile Menu absensi adalah adalah menu untuk
Menu profile adalah menu untuk melakukan melakukan absensi guru, serta guru harus
pengeditan data guru, pada menu ini menampilkan melakukan pegupload-an bukti serta tanggal absen.
informasi mengenai data guru yang dapat dilakukan Terdapat tombol kirim untuk melakukan
pengeditan data. Adapun rancangan tampilan pengiriman data kepada admin. Adapun rancangan
halaman profile dapat dilihat pada Gambar 9: tampilan halaman absensi dapat dilihat pada
Gambar 10.

Gambar 10 Menu Absensi

55
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: 1, No: 2, 50 - 57

4.2. Hasil Penilaian Keseluruhan activity, dan class diagram. Implementasi


Berikut hasil pengujian secara keseluruhan sistem absensi guru menggunakan aplikasi
pada aplikasi dapat dilihat pada tabel 1. Jquery Mobile dan MySQL sebagai
database.
Tabel 1 Hasil Keseluruhan Pengujian 2. Pengolahan data absensi yang dapat
% mempermudah pihak sekolah dalam rekap
Skor Skor Krite absen pada SD Negeri 3 Tangkit Serdang
Aspek Skor
Aktual Ideal ria dilakukan oleh admin, guru, dan kepala
Aktual
Fuctio Sangat sekolah. Sistem ini akan menghubungkan
910 910 100,00 secara otomatis data absensi ke pada
nality Baik
Reliabi Sangat masing-masing bagian sesuai hak akses
373 390 95,64 masing-masing, serta menghasilkan laporan
lity Baik
Sangat yang dibutuhkan SD Negeri 3 Tangkit
Total 1283 1300 98,69 Serdang.
Baik

Berdasarkan hasil pengujian secara Daftar Pustaka


keseluruhan maka akan dibuatkan penggambaran
berupa grafik, sehingga dapat dilihat pada bagian [1] Ismanto, “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi
mana aspek pengujian tertinggi sesuai dengan skor Informasi Terhadap Kinerja Individual
aktuan dan ideal. Dapat dilihat pada Gambar 11. (Studi Kasus Pada Kpp Pratama ukoharjo),”
J-Intech, P. 1, 2010.
GRAFIK KESELURUHAN [2] H..Jogiyanto, Analisis Dan Desain Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi Offset, 2014.
PENGUJIAN
[3] Setiawan, “Perancangan Sistem Absensi
Hasil Pengujian Pegawai Berbasis Web,” J. Swabumi, Vol. 6,
No. 2, Pp. 184–189, 2015.
100 98,69
95,64 [4] F. Andini, M. Irzal, And R. Arafiyah,
“Perancangan Dan Implementasi Sistem
Absensi Online Berbasis Androd Di
Lingkungan Universitas Negeri Jakarta,” J.
Fuctinonality Reliability Rata-Rata Sist. Inf., Vol. 1, No. 1, Pp. 1–10, 2017.
[5] R. Mcload, Sistem Informasi Manajemen.
Gambar 11 Grafik Keseluruhan Pengujian Yogyakarta: Graha Ilmu, 2017.
Berdasarkan Gambar 11 dapat dilihat bahwa [6] J. A. Stoner, Sistem Informasi Manajemen.
hasil pengujian secara keseluruhan pada aspek Dalam E. Rochaety, Sistem Informasi
functionality mendapatkan nilai 100%, aspek Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media,
raliability mendapatkan nilai 95.64%, sehingga 2017.
dapat dilihat pada bagian aspek functionality [7] N. R. Santoso, “Perencanaan Dan
mendapatkan nilai tertinggi dan total dari penilaian Pengembangan Aplikasi Absensi
yaitu 98.69%. Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna
Pengembangan Kampus Cerdas:Studi Kasus
5. Kesimpulan
Politeknik Negeri Tahan Kalimantan
Selatan,” J. Integr., Vol. 8, No. 1, Pp. 84–91,
Berdasarkan pembahasan di atas, maka
2017.
kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
[8] Purwanto And Lindawati, “Perancangan
1. Perancangan sistem absensi guru yang dapat
Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada
memberikan kemudahan proses absensi
Sma Negeri 15 Tangerang Berbasis Web,”
pada SD Negeri 3 Tangkit Serdang
P. 44, 2014.
menerapkan pemograman beriontasi objek
(PHP) dengan menggunakan alat UML, [9] Djamarah And Zain, Strategi Belajar
yaitu menggambarkan usecase diagram, Mengajar. Jakarta: Pt Rineka Cipta, 2016.

56
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: 1, No: 2, 50 - 57

[10] A. M. Sardiman, Interaksi Dan Motivasi 2018.


Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grapindo
[12] Alfian, “An Application Of The Iso / Iec 25010
Persada., 2012.
Standard In Of An Online Health Awareness
[11] R. Dan Shalahuddin, Rekayasa Perangkat System,” Ijsn, Vol. 5, No. 77, Pp. 9–13,
Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. 2010.

57

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy