Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
E-ISSN 2654-9948
ALGORITMA Journal of Mathematics Education (AJME)
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/algoritma
Vol. 1 No. 1 – Bulan Juni Tahun 2019, hal. 63-73
Abstract
The purpose of this research was to analyze what were the students' mistakes in working on the problem solving of
the subject matter of flat-side solid figure, as well as what caused student errors in working out the problem solving of
flat-side solid figure. Subjects were taken from 38 students of class VIII-B who took the test, the results of the
students' tests were sorted based on the largest to the smallest scores then divided into three groups. The subjects of the
research consisted of 6 students, namely: 2 students from the upper group 2 students from the middle group, and 2
students from the lower group, each of whom had the most errors from the group which would then be conducted
intensive interviews. The results of the research obtained errors made by students namely conceptual errors (KK), errors
in using data (KD), language interpretation errors (KB), technical errors (KT), and conclusions (KS). The cause of
the error is that students have not been able to apply the problem solving of flat-side solid figure, not careful in doing
calculations, not checking the results of calculations, errors in space imagination, unable to use geometric ideas in
solving problems, lack of understanding operations on algebra, not thorough in entering data into variables, and lack
of skills in planning completion. Based on these studies it is recommended to teachers who teach class VIII SMP
should explain the steps in working on problem solving problems and menckankan steps to understand the problem,
plan settlement and re-checking so that the students' mistakes in working on the problem solving problems in the
matter of building the side space of the datur are not repeated.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apa saja kesalahan siswa dalam mengerjakan soal permecahan
masalah materi pokok bangun ruang sisi datar, serta apa saja yang menyebabkan kesalahan siswa dalam
mengerjakan soal pemecahan masalah materi pokok bangun ruang sisi datar. Pengambilan subyek penelitian yaitu
dari 38 siswa kelas VIII-B yang mengikuti tes, hasil tes siswa diurutkan berdasarkan dari nilai yang terbesar ke
yang terkecil kemudian dibagi menjadi tiga kelompok. Subyek penelitian terdiri dari 6 siswa yaitu: 2 siswa dari
kelompok atas 2 siswa dari kelompok sedang, dan 2 siswa kelompok bawah yang masing-masing memiliki
kesalahan terbanyak dari kelompoknya yang selanjutnya akan dilakukan wawancara intensif. Hasil penelitian
diperoleh kesalahan yang dilakukan siswa yaitu kesalahan konsep (KK), kesalahan menggunakan data (KD),
kesalahan interpretasi bahasa (KB), kesalahan teknis (KT), dan kesalahan penarikan kesimpulan (KS). Adapun
penyebab kesalahan tersebut adalah siswa belum mampu mengaplikasikan materi bangun ruang sisi datar pada
soal pemecahan masalah, kurang teliti dalam melakukan perhitungan, tidak memeriksa hasil perhitungannya
kembali, kesalahan dalam imajinasi ruang, belum mampu menggunakan ide-ide geometri dalam menyelesaikan
soal, kurang memahami berlakunya operasi pada aljabar, kurang teliti dalam memasukkan data ke variabel, dan
kurangnya keterampilan dalam merencanakan penyelesaian. Berdasarkan penelitian tersebut maka disarankan
kepada guru-guru yang mengampu kelas VIII SMP hendaknya menjelaskan langkah-langkah dalam mengerjakan
soal pemecahan masalah serta menekankan pada langkah memahami masalah, merencanakan penyelesaian dan
memeriksa kembali agar kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal pemecahan masalah materi pokok
bangun ruang sisi datar tidak terulang lagi.
63
Khamida Siti Nur Atiqoh
Kata Kunci : Analisis Kesalahan Siswa, Soal Pemecahan Masalah, Bangun Ruang Sisi Datar
Format Sitasi: Atiqoh, K.S.N (2019). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Pemecahan Masalah Pada Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar. ALGORITMA Journal
of Mathematics Education, 1(1), 63-73.
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/ajme.v1i1.
Naskah Diterima: Maret 2019; Naskah Disetujui: Mei 2019; Naskah Dipublikasikan: Juni 2019
PENDAHULUAN
Matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang mempunyai peranan yang sangat penting.
Matematika dapat membekali para siswa dalam menghadapi kehidupan di masyarakat. Manusia
memanfaatkan nilai praktis matematika untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan menghitung merupakan kegiatan yang menerapkan nilai praktis matematika dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, matematika diberikan di semua tingkat pendidikan baik
pendidikan dasar maupun menengah.
Pemahaman konsep merupakan aspek yang paling mendasar bagi siswa, apabila siswa kurang
memahami konsep maka siswa hanya sekedar menguasai prosedur penyelesaian tanpa mengerti
secara pasti hakikat dari penyelesaian masalah tersebut. Bahkan kurangnya pemahaman konsep
dapat mengakibatkan siswa kurang mampu menterjemahkan suatu permasalahan ke dalam bahasa
matematika sehingga sering terjadi kesalahan pada siswa dalam menyelesaiakan soal pemecahan
masalah. Apabila siswa diberikan soal aplikasi atau soal-soal yang berbeda dengan soal-soal yang
telah dicontohkan oleh guru, maka siswa cenderung membuat kesalahan atau ‘eror’. Kesalahan yang
dilakukan siswa pada umumnya terletak pada penggunaan rumus, pemahaman atau kemampuan
mencerna bahasa matematika, dan kemampuan mengaplikasiskan konsep.
Pokok bahasan bangun ruang sisi datar merupakan pokok bahasan yang diberikan di kelas
VIII SMP. Pokok bahasan ini merupakan salah satu pokok bahasan yang dirasa sukar oleh siswa
dan sering terjadi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan
dengan materi tersebut. Bangun ruang merupakan salah satu materi geometri yang mencakup
konsep-konsep abstrak yang sulit dipahami oleh siswa. Hal ini sesuai dengan perkembanagan
intelektual anak yang dikemukakan oleh Jean Piaget (McLeod, 2018) bahwa siswa kelas VIII SMP
masih ada pada taraf operasional konkret sehingga akan mengalami kesulitan dalam memahami
konsep-konsep matematika yang bersifat abstrak.
TINJAUAN LITERATUR
Hakikat Matematika
Matematika merupakan salah satu puncak kegemilangan intelektual manusia. Di samping
pengetahuan, matematika itu sendiri memberikan bahasa, proses dan teori, yang memberikan ilmu
64 AJME Vol. 1 No. 1 – Bulan Juni Tahun 2019
Analisis Kesalahan Siswa – Bangun Ruang Sisi Datar
suatu bentuk dan kekuasaan (Kline, 1999: 172). Perhitungan dan metode matematis menjadi dasar
dan memberi inspirasi pada pemikiran di pelbagai bidang, baik tehnik, pengetahuan alam, maupun
sosial.
Ciri utama matematika adalah metode dalam penalaran (reasoning). Menalar secara induksi
dan analogi membutuhkan pengamatan dan mungkin percobaan untuk memperoleh fakta yang
dapat dipakai sebagai dasar argumentasi.
Matematika adalah bahasa yang sangat simbolik. Lambang-lambang matematika bersifat
artifisial yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan padanya. Sebagai bahasa,
matematika sangat lugas, sebab ia terbebas dari unsur emotif. Kelebihan lain matematika
dibandingkan dengan bahasa verbal adalah berkembangnya bahasa numerik yang
memungkinkannya dilakukan pengukuran secara kuantitatif.
Matematika sangat berkaitan erat dengan logika. Sebagai metode berpikir logis, Bertrand
Russell menyatakan bahwa matematika adalah masa kedewasaan logika, sedangkan logika adalah
masa kecil matematika (Rachman, 2006: 192-193 dalam Suriasumantri, 1999:199).
Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan,
potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru
dengan siswa serta antara siswa dengan siswa. Dengan demikian, pembelajaran matematika adalah
suatu proses atau kegiatan guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada
para siswanya, yang di dalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa tentang matematika yang amat
beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa
dalam mempelajari matematika tersebut (Suyitno, 2004: 2). Agar tujuan pengajaran dapat tercapai,
guru harus mampu mengorganisir semua komponen sedemikian rupa sehingga antara komponen
yang satu dengan lainnya dapat berinteraksi secara harmonis (Suhito, 2000 :12).
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong
2000:3) metodologi kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Nazir
(2009), metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan harapan agar dapat
mengungkap secara lebih cermat kesalahan siswa dalam mengerjakan soal pemecahan masalah yang
dideskripsikan berdasarkan jenis kesalahan Subanji dan Mulyoto.
Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Negeri di kota Semarang, dengan subjek
penelitian 6 siswa yang terdiri dari 2 siswa dari kelompok atas, 2 siswa dari kelompok sedang, dan
2 siswa dari kelompok bawah yang mewakili 38 siswa kelas VIII-B. Siswa yang terpilih adalah siswa
yang masing-masing memiliki kesalahan terbanyak pada kelompoknya.
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes berupa soal pemecahan masalah
pada materi bangun ruang sisi datar dan metode wawancara. Setelah dilakukan analisa pada
pekerjaan siswa, kemudian dilakukan wawancara untuk mengumpulkan keterangan dari siswa
mengenai kesalahan yang dilakukan siswa tersebut.
Metode penyusunan instrumen penelitian yang dilakukan adalah (1) penentuan materi dan bentuk
tes, (2) penyusunan instrumen tes, (3) uji coba instrumen penelitian, (4) analisis perangkat tes, dan (5)
penentuan instrument penelitian. Sebelum dipakai dalam penelitian, instrument tes ini diuji coba terlebih
dahulu kemudian dilakukan analisa sebagai berikut: (1) uji validitas butir soal, (2) uji reliabilitas soal, (3)
perhitungan taraf kesukaran butir soal, dan (4) analisis daya pembeda soal.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan tahapan (1) reduksi data,
(2) penyajian data, (3) triangulasi, dan (4) verifikasi atau penarikan kesimpulan. Kegiatan reduksi
data mengarah pada proses menyeleksi. memfokuskan, menyederhanakan, dan mengabstraksikan
data mentah yang ditulis pada catatan lapangan yang disertai dengan perekaman tape recorder.
Selanjutnya dilakukan penyajian data yang meliputi (1) menyajikan hasil pekerjaan siswa yang
dijadikan bahan untuk wawancara, (2) menyajikan hasil wawancara yang telah dirckap pada tape
recorder, dan (3) menyajikan hasil analisis yang berupa kesalahan setiap subjek penelitian, data ini
merupakan data temuan. Kemudian dilakukan triangulasi dengan jalan membandingkan hasil
wawancara dengan dokumen yang berkaitan.
dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas, kelompok sedang, dan kelompok
bawah. Masing-masing kelompok dipilih 2 siswa yang memiliki kesalahan terbanyak sebagai subyek
penelitian yaitu, S" dan S# pada kelompok atas, S$ dan S% pada kelompok sedang, serta S& dan S'
pada kelompok bawah.
a. Subyek Penelitian 1 (S" )
No Jenis Kesalahan
Penyebab Kesalahan
Soal KK KD KB KT KS
7 Ö Kurang memahami soal sehingga salah
dalam menggunakan rumus luas sisi tegak
limas.
8 Ö Kurang teliti dalam melakukan perhitungan
dan tidak memeriksa kembali hasil
perhitungannya.
Berdasarkan analisis data diperoleh infomasi bahwa S1 dalam mengerjakan 8 soal melakukan
kesalahan pada 2 butir soal yaitu nomor 7 dan 8. Dengan membandingkan hasil pekerjaan siswa
dengan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa S1 melakukan kesalahan konsep (KK) dan
kesalahan teknis (KT). Kesalahan-kesalahan yang dilakukan S1 ini cenderung disebabkan karena
siswa kurang teliti baik dalam menentukan rumus yang tepat dan dalam melakukan perhitungan
serta tidak memeriksa hasil perhitungannya kembali.
interpretasi Bahasa (KB), kesalahan konsep (KK), kesalahan dalam menggunakan data (KD),
dan melakukan kesalahan teknis (KT). Kesalahan-kesalahan yang dilakukan S2 ini cenderung
disebabkan karena siswa melakukan kesalahan dalam imajinasi ruang. kurang mampu
menerapkan konsep-konsep bangun ruang pada soal, kurang teliti dalam melakukan
perhitungan, dan kurang mampu menyatakan bahasa sehari-hari ke dalam bahasa matematika.
Berdasarkan analisis data diperoleh informasi bahwa S5 dalam mengerjakan 8 soal melakukan
kesalahan pada 6 butir soal yaitu nomor 2, 3, 5, 6, 7, dan 8. Dengan membandingkan hasil
pekerjaan siswa dengan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa S4 melakukan kesalahan
konsep (KK), kesalahan interpretasi Bahasa (KB), kesalahan teknis (KT), kesalahan dalam
menggunakan data (KD), dan kesalahan dalam penarikan kesimpulan (KS). Kesalahan-
kesalahan yang dilakukan S5 ini cenderung disebabkan karena siswa tidak dapat menentukan
rumus yang tepat untuk menyelesaikan soal, tidak mengerti langkah-langkah penyelesaian soal,
kurang mampu menyatakan bahasa sehari-hari ke dalam bahasa matematika, dan kurangnya
kemampuan dalam melakukan operasi aljabar.
REFERENSI
Agustina, I., Mulyono, M., & Asikin, M. 2016. ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII
DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BENTUK URAIAN
BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO. Unnes Journal of Mathematics Education, 5(2).
https://doi.org/10.15294/ujme.v5i2.11399
Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Varian
Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hudojo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Kusni. 2006. Geometri Ruang. Semarang: Jurusan Matematika, UNNES.
McLeod, S. A. 2018, June 06. Jean Piaget's theory of cognitive development. Retrieved from
https://www.simplypsychology.org/piaget.html
72 AJME Vol. 1 No. 1 – Bulan Juni Tahun 2019
Analisis Kesalahan Siswa – Bangun Ruang Sisi Datar
Moleong, J.L. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nuharini, Dewi dan Tri Wahvuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinva untuk Kelas VIII SMP
dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS.
Rochmad. 2003. Pembelajaran Matematika dengan Metode Pemecahan Masalah. Makalah disajikan dalam
seminar nasional Pendidikan Matematika, Matematika dan Tantangannya dalam Menghadapi
Perubahan Kurikulum di Jurusan Matematika FMIPA UNNES, tanggal 27 September 2003.
Semarang: UNNES
Suberman. Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang: FMIPA
UNNES.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.