Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

P-ISSN 1907-7882

E-ISSN 2654-9948
ALGORITMA Journal of Mathematics Education (AJME)
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/algoritma
Vol. 1 No. 1 – Bulan Juni Tahun 2019, hal. 63-73

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL


PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG
SISI DATAR
Khamida Siti Nur Atiqoh

Jurusan Pendidikan Matematika, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Email: khamida.siti@uinjkt.ac.id

Abstract
The purpose of this research was to analyze what were the students' mistakes in working on the problem solving of
the subject matter of flat-side solid figure, as well as what caused student errors in working out the problem solving of
flat-side solid figure. Subjects were taken from 38 students of class VIII-B who took the test, the results of the
students' tests were sorted based on the largest to the smallest scores then divided into three groups. The subjects of the
research consisted of 6 students, namely: 2 students from the upper group 2 students from the middle group, and 2
students from the lower group, each of whom had the most errors from the group which would then be conducted
intensive interviews. The results of the research obtained errors made by students namely conceptual errors (KK), errors
in using data (KD), language interpretation errors (KB), technical errors (KT), and conclusions (KS). The cause of
the error is that students have not been able to apply the problem solving of flat-side solid figure, not careful in doing
calculations, not checking the results of calculations, errors in space imagination, unable to use geometric ideas in
solving problems, lack of understanding operations on algebra, not thorough in entering data into variables, and lack
of skills in planning completion. Based on these studies it is recommended to teachers who teach class VIII SMP
should explain the steps in working on problem solving problems and menckankan steps to understand the problem,
plan settlement and re-checking so that the students' mistakes in working on the problem solving problems in the
matter of building the side space of the datur are not repeated.

Keywords: Analysis of Student Errors, Problem Solving, Flat-Side Solid Figure

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apa saja kesalahan siswa dalam mengerjakan soal permecahan
masalah materi pokok bangun ruang sisi datar, serta apa saja yang menyebabkan kesalahan siswa dalam
mengerjakan soal pemecahan masalah materi pokok bangun ruang sisi datar. Pengambilan subyek penelitian yaitu
dari 38 siswa kelas VIII-B yang mengikuti tes, hasil tes siswa diurutkan berdasarkan dari nilai yang terbesar ke
yang terkecil kemudian dibagi menjadi tiga kelompok. Subyek penelitian terdiri dari 6 siswa yaitu: 2 siswa dari
kelompok atas 2 siswa dari kelompok sedang, dan 2 siswa kelompok bawah yang masing-masing memiliki
kesalahan terbanyak dari kelompoknya yang selanjutnya akan dilakukan wawancara intensif. Hasil penelitian
diperoleh kesalahan yang dilakukan siswa yaitu kesalahan konsep (KK), kesalahan menggunakan data (KD),
kesalahan interpretasi bahasa (KB), kesalahan teknis (KT), dan kesalahan penarikan kesimpulan (KS). Adapun
penyebab kesalahan tersebut adalah siswa belum mampu mengaplikasikan materi bangun ruang sisi datar pada
soal pemecahan masalah, kurang teliti dalam melakukan perhitungan, tidak memeriksa hasil perhitungannya
kembali, kesalahan dalam imajinasi ruang, belum mampu menggunakan ide-ide geometri dalam menyelesaikan
soal, kurang memahami berlakunya operasi pada aljabar, kurang teliti dalam memasukkan data ke variabel, dan
kurangnya keterampilan dalam merencanakan penyelesaian. Berdasarkan penelitian tersebut maka disarankan
kepada guru-guru yang mengampu kelas VIII SMP hendaknya menjelaskan langkah-langkah dalam mengerjakan
soal pemecahan masalah serta menekankan pada langkah memahami masalah, merencanakan penyelesaian dan
memeriksa kembali agar kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal pemecahan masalah materi pokok
bangun ruang sisi datar tidak terulang lagi.

63
Khamida Siti Nur Atiqoh

Kata Kunci : Analisis Kesalahan Siswa, Soal Pemecahan Masalah, Bangun Ruang Sisi Datar

Format Sitasi: Atiqoh, K.S.N (2019). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Pemecahan Masalah Pada Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar. ALGORITMA Journal
of Mathematics Education, 1(1), 63-73.

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/ajme.v1i1.

Naskah Diterima: Maret 2019; Naskah Disetujui: Mei 2019; Naskah Dipublikasikan: Juni 2019

PENDAHULUAN
Matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang mempunyai peranan yang sangat penting.
Matematika dapat membekali para siswa dalam menghadapi kehidupan di masyarakat. Manusia
memanfaatkan nilai praktis matematika untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan menghitung merupakan kegiatan yang menerapkan nilai praktis matematika dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, matematika diberikan di semua tingkat pendidikan baik
pendidikan dasar maupun menengah.
Pemahaman konsep merupakan aspek yang paling mendasar bagi siswa, apabila siswa kurang
memahami konsep maka siswa hanya sekedar menguasai prosedur penyelesaian tanpa mengerti
secara pasti hakikat dari penyelesaian masalah tersebut. Bahkan kurangnya pemahaman konsep
dapat mengakibatkan siswa kurang mampu menterjemahkan suatu permasalahan ke dalam bahasa
matematika sehingga sering terjadi kesalahan pada siswa dalam menyelesaiakan soal pemecahan
masalah. Apabila siswa diberikan soal aplikasi atau soal-soal yang berbeda dengan soal-soal yang
telah dicontohkan oleh guru, maka siswa cenderung membuat kesalahan atau ‘eror’. Kesalahan yang
dilakukan siswa pada umumnya terletak pada penggunaan rumus, pemahaman atau kemampuan
mencerna bahasa matematika, dan kemampuan mengaplikasiskan konsep.
Pokok bahasan bangun ruang sisi datar merupakan pokok bahasan yang diberikan di kelas
VIII SMP. Pokok bahasan ini merupakan salah satu pokok bahasan yang dirasa sukar oleh siswa
dan sering terjadi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah yang berkaitan
dengan materi tersebut. Bangun ruang merupakan salah satu materi geometri yang mencakup
konsep-konsep abstrak yang sulit dipahami oleh siswa. Hal ini sesuai dengan perkembanagan
intelektual anak yang dikemukakan oleh Jean Piaget (McLeod, 2018) bahwa siswa kelas VIII SMP
masih ada pada taraf operasional konkret sehingga akan mengalami kesulitan dalam memahami
konsep-konsep matematika yang bersifat abstrak.

TINJAUAN LITERATUR
Hakikat Matematika
Matematika merupakan salah satu puncak kegemilangan intelektual manusia. Di samping
pengetahuan, matematika itu sendiri memberikan bahasa, proses dan teori, yang memberikan ilmu
64 AJME Vol. 1 No. 1 – Bulan Juni Tahun 2019
Analisis Kesalahan Siswa – Bangun Ruang Sisi Datar

suatu bentuk dan kekuasaan (Kline, 1999: 172). Perhitungan dan metode matematis menjadi dasar
dan memberi inspirasi pada pemikiran di pelbagai bidang, baik tehnik, pengetahuan alam, maupun
sosial.
Ciri utama matematika adalah metode dalam penalaran (reasoning). Menalar secara induksi
dan analogi membutuhkan pengamatan dan mungkin percobaan untuk memperoleh fakta yang
dapat dipakai sebagai dasar argumentasi.
Matematika adalah bahasa yang sangat simbolik. Lambang-lambang matematika bersifat
artifisial yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan padanya. Sebagai bahasa,
matematika sangat lugas, sebab ia terbebas dari unsur emotif. Kelebihan lain matematika
dibandingkan dengan bahasa verbal adalah berkembangnya bahasa numerik yang
memungkinkannya dilakukan pengukuran secara kuantitatif.
Matematika sangat berkaitan erat dengan logika. Sebagai metode berpikir logis, Bertrand
Russell menyatakan bahwa matematika adalah masa kedewasaan logika, sedangkan logika adalah
masa kecil matematika (Rachman, 2006: 192-193 dalam Suriasumantri, 1999:199).

Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan,
potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru
dengan siswa serta antara siswa dengan siswa. Dengan demikian, pembelajaran matematika adalah
suatu proses atau kegiatan guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada
para siswanya, yang di dalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa tentang matematika yang amat
beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa
dalam mempelajari matematika tersebut (Suyitno, 2004: 2). Agar tujuan pengajaran dapat tercapai,
guru harus mampu mengorganisir semua komponen sedemikian rupa sehingga antara komponen
yang satu dengan lainnya dapat berinteraksi secara harmonis (Suhito, 2000 :12).

Kesalahan dalam Mengerjakan Soal


Kesalahan dalam mengerjakan soal-soal matematika merupakan penyimpangan yang
dilakukan siswa terhadap penyelesaian soal yang benar yang sifatnya sistematis, konsisten maupun
insidental. Kesalahan yang sifatnya sistematis dan konsisten disebabkan oleh rendahnya frekuensi
belajar siswa.
Menurut Subandji dan Mulyoto (Sulistiyowati 2008: 16-17) jenis-jenis kesalahan yang
dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika antara lain:

AJME Vol. 1 No. 1 – Bulan Juni Tahun 2019 65


Khamida Siti Nur Atiqoh

a. Kesalahan Konsep (KK)


Indikator jika siswa melakukan kesalahan konsep adalah: (i) Kesalahan menentukan teorema atau rumus
untuk menjawab suatu masalah. (ii) Penggunaan teorema atau rumus oleh siswa tidak sesuai dengan
kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut.
b. Kesalahan Menggunakan Data (KD)
Indikator jika siswa melakukan kesalahan menggunakan data adalah: (i) Tidak menggunakan data yang
seharusnya dipakai. (ii) Kesalahan memasukkan data ke variabel. (iii) Menambah data yang tidak
diperlukan dalam menjawab suatu masalah.
c. Kesalahan Interpretasi Bahasa (KB)
Indikator jika siswa melakukan kesalahan interpretasi bahasa adalah: (i) Kesalahan dalam menyatakan
bahasa sehari-hari ke dalam bahasa matematika. (ii) Kesalahan menginterpretasikan simbol-simbol,
grafik, dan tabel ke dalam bahasa matematika.
d. Kesalahan Teknis (KT)
Indikator jika siswa melakukan kesalahan teknis adalah: (i) Kesalahan perhitungan atau komputasi. (ii)
Kesalahan memanipulasi operasi aljabar.
e. Kesalahan Penarikan Kesimpulan (KS)
Indikator jika siswa melakukan kesalahan penarikan kesimpulan adalah: (i) Mengambil kesimpulan tanpa
alasan pendukung yang benar. (ii) Mengambil kesimpulan pernyataan yang tidak sesuai dengan penalaran
logis.

Pemecahan Masalah Matematika


Solso (dalam Rochmad, 2004:76) mendefinisikan pemecahan masalah sebagai berpikir yang
mengarahkan pada jawaban terhadap suatu masalah yang melibatkan pembentukan dan memilih
tanggapan- tanggapan. Selanjutnya pemecahan masalah berdasar pada pengalamannya memilih
pendekatan dan membuat strategi untuk menanggapi rangsang yang masuk kebenaknya, misalnya
melalui seleksi dan mencobanya., menemukan suatu trik, dan sebagainya.
Menurut Solso (dalam Wena, 2009:56) terdapat enam tahap dalam memecahkan masalah.
Urutan langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: l) Indentifikasi permasalahan
(identification the problem) 2) Representasi permasalahan (representation of the problem) 3)
Perencanaan pemecahan (planning the solution). 4) Menerapkan/ mengimplementasikan
perencanaan (execute the plan) 5) Menilai perencanaan (evaluate the plan). 6) Menilai hasil
pemecahan (evaluate the solution) Alternatif cara untuk mengatasi kesulitan dalam menyelesaikan
soal pemecahan masalah, salah satunya adalah dengan menggunakarn teknik pemecahan masalah
oleh George Polya yaitu dengan menggunakan metode: (1) mengerti atau memahami masalah; (2)
merencanakan penyelesaian; (3) melaksanakan penyelesaian; dan (4) memeriksa kembali.

66 AJME Vol. 1 No. 1 – Bulan Juni Tahun 2019


Analisis Kesalahan Siswa – Bangun Ruang Sisi Datar

METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong
2000:3) metodologi kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Nazir
(2009), metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan harapan agar dapat
mengungkap secara lebih cermat kesalahan siswa dalam mengerjakan soal pemecahan masalah yang
dideskripsikan berdasarkan jenis kesalahan Subanji dan Mulyoto.
Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP Negeri di kota Semarang, dengan subjek
penelitian 6 siswa yang terdiri dari 2 siswa dari kelompok atas, 2 siswa dari kelompok sedang, dan
2 siswa dari kelompok bawah yang mewakili 38 siswa kelas VIII-B. Siswa yang terpilih adalah siswa
yang masing-masing memiliki kesalahan terbanyak pada kelompoknya.
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes berupa soal pemecahan masalah
pada materi bangun ruang sisi datar dan metode wawancara. Setelah dilakukan analisa pada
pekerjaan siswa, kemudian dilakukan wawancara untuk mengumpulkan keterangan dari siswa
mengenai kesalahan yang dilakukan siswa tersebut.
Metode penyusunan instrumen penelitian yang dilakukan adalah (1) penentuan materi dan bentuk
tes, (2) penyusunan instrumen tes, (3) uji coba instrumen penelitian, (4) analisis perangkat tes, dan (5)
penentuan instrument penelitian. Sebelum dipakai dalam penelitian, instrument tes ini diuji coba terlebih
dahulu kemudian dilakukan analisa sebagai berikut: (1) uji validitas butir soal, (2) uji reliabilitas soal, (3)
perhitungan taraf kesukaran butir soal, dan (4) analisis daya pembeda soal.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan tahapan (1) reduksi data,
(2) penyajian data, (3) triangulasi, dan (4) verifikasi atau penarikan kesimpulan. Kegiatan reduksi
data mengarah pada proses menyeleksi. memfokuskan, menyederhanakan, dan mengabstraksikan
data mentah yang ditulis pada catatan lapangan yang disertai dengan perekaman tape recorder.
Selanjutnya dilakukan penyajian data yang meliputi (1) menyajikan hasil pekerjaan siswa yang
dijadikan bahan untuk wawancara, (2) menyajikan hasil wawancara yang telah dirckap pada tape
recorder, dan (3) menyajikan hasil analisis yang berupa kesalahan setiap subjek penelitian, data ini
merupakan data temuan. Kemudian dilakukan triangulasi dengan jalan membandingkan hasil
wawancara dengan dokumen yang berkaitan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian dilakukan dengan memberikan materi bangun ruang sisi datar sebanyak 3 kali
pertemuan, kemudian siswa diberikan tes pada materi tersebut. Hasil tes yang diikuti oleh 38 siswa
kelas VIII tersebut diurutkan berdasarkan nilai tertinggi sampai terendah, kemudian

AJME Vol. 1 No. 1 – Bulan Juni Tahun 2019 67


Khamida Siti Nur Atiqoh

dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas, kelompok sedang, dan kelompok
bawah. Masing-masing kelompok dipilih 2 siswa yang memiliki kesalahan terbanyak sebagai subyek
penelitian yaitu, S" dan S# pada kelompok atas, S$ dan S% pada kelompok sedang, serta S& dan S'
pada kelompok bawah.
a. Subyek Penelitian 1 (S" )
No Jenis Kesalahan
Penyebab Kesalahan
Soal KK KD KB KT KS
7 Ö Kurang memahami soal sehingga salah
dalam menggunakan rumus luas sisi tegak
limas.
8 Ö Kurang teliti dalam melakukan perhitungan
dan tidak memeriksa kembali hasil
perhitungannya.
Berdasarkan analisis data diperoleh infomasi bahwa S1 dalam mengerjakan 8 soal melakukan
kesalahan pada 2 butir soal yaitu nomor 7 dan 8. Dengan membandingkan hasil pekerjaan siswa
dengan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa S1 melakukan kesalahan konsep (KK) dan
kesalahan teknis (KT). Kesalahan-kesalahan yang dilakukan S1 ini cenderung disebabkan karena
siswa kurang teliti baik dalam menentukan rumus yang tepat dan dalam melakukan perhitungan
serta tidak memeriksa hasil perhitungannya kembali.

b. Subyek Penelitian 2 (S# )


No Jenis Kesalahan
Penyebab Kesalahan
Soal KK KD KB KT KS
3 Ö Kurang mahir dalam interpretasi bahasa
yang menyebabkan kesalahan dalam
merumuskan jumlah luas sisi tegak prisma.
4 Ö Ö Tidak mampu menentukan rumus yang tepat
yaitu rumus volum prisma dan salah dalam
menggunakan data tinggi prisma yang
diketahui pada soal.
5 Ö Salah dalam menggunakan data ketika
menghitung panjang rusuk tegak limas.
6 Ö Kurangnya keterampilan dalam
menyelesaikan operasi perkalian dan
pembagian aljabar.
7 Ö Tidak dapat menyatakan Bahasa sehari-hari
ke dalam Bahasa matematik.
Berdasarkan analisis data diperoleh informasi bahwa S2 dalam mengerjakan 8 soal melakukan
kesalahan pada 5 butir soal yaitu nomor 3, 4, 5, 6, dan 7. Dengan membandingkan hasil
pekerjaan siswa dengan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa S2 melakukan kesalahan

68 AJME Vol. 1 No. 1 – Bulan Juni Tahun 2019


Analisis Kesalahan Siswa – Bangun Ruang Sisi Datar

interpretasi Bahasa (KB), kesalahan konsep (KK), kesalahan dalam menggunakan data (KD),
dan melakukan kesalahan teknis (KT). Kesalahan-kesalahan yang dilakukan S2 ini cenderung
disebabkan karena siswa melakukan kesalahan dalam imajinasi ruang. kurang mampu
menerapkan konsep-konsep bangun ruang pada soal, kurang teliti dalam melakukan
perhitungan, dan kurang mampu menyatakan bahasa sehari-hari ke dalam bahasa matematika.

c. Subyek Penelitian 3 (S$ )


No Jenis Kesalahan
Penyebab Kesalahan
Soal KK KD KB KT KS
2 Ö Tidak bisa menangkap informasi yang tersaji
pada soal yaitu mengenai perhitungan
keliling segitiga.
3 Ö Tidak mengetahui rumus yang tepat untuk
menyelesaikan soal.
4 Ö Ö Tidak memperhatikan penggunaan satuan
volum dan tidak memahami perhitungan
luas alas prisma.
5 Ö Tidak mengetahui rumus yang tepat untuk
menyelesaikan soal.
6 Ö Tidak mengetahui rumus yang tepat untuk
menyelesaikan soal.
7 Ö Ö Tidak mengetahui rumus yang tepat untuk
menyelesaikan soal dan tidak menggunakan
data yang seharusnya dipakai.
8 Ö Langkah penyelesaian soal masih salah
karena salah dalam memasukkan data.
Berdasarkan analisis data diperoleh informasi bahwa S3 dalam mengerjakan 8 soal melakukan
kesalahan pada 7 butir soal yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8. Dengan membandingkan hasil
pekerjaan siswa dengan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa S3 melakukan kesalahan
konsep (KK) dan kesalahan dalam menggunakan data (KD). Kesalahan-kesalahan yang
dilakukan S3 ini cenderung disebabkan karena siswa tidak dapat menentukan rumus yang tepat
untuk menyelesaikan soal, tidak dapat menangkap informasi yang tersaji pada soal, dan
kurangnya kemampuan dalam melakukan operasi aljabar.

d. Subyek Penelitian 4 (S% )


No Jenis Kesalahan
Penyebab Kesalahan
Soal KK KD KB KT KS
1 Ö Tidak mengetahui rumus yang tepat untuk
menyelesaikan soal.
2 Ö Ö Kesalahan dalam imajinasi ruang sehingga
salah dalam menggunakan rumus dan data.
AJME Vol. 1 No. 1 – Bulan Juni Tahun 2019 69
Khamida Siti Nur Atiqoh

3 Ö Salah dalam menggunakan data ketika


menghitung volum prisma.
4 Ö Ö Ö Ö Ö Tidak mampu memahami soal dan tidak
mengerti langkah-langkah yang diperlukan
untuk menyelesaikan soal.
5 Ö Tidak mengetahui rumus yang tepat untuk
menghitung jumlah panjang rusuk limas.
6 Ö Tidak mengetahui langkah yang tepat untuk
menentukan luas alas limas menggunakan
rumus volum limas.
7 Ö Ö Kurang mahir dalam interpretasi bahasa dan
tidak menggunakan data yang seharusnya
dipakai.
Berdasarkan analisis data diperoleh informasi bahwa S4 dalam mengerjakan 8 soal melakukan
kesalahan pada 7 butir soal yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Dengan membandingkan hasil
pekerjaan siswa dengan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa S4 melakukan kesalahan
konsep (KK), kesalahan interpretasi Bahasa (KB), kesalahan teknis (KT), kesalahan dalam
menggunakan data (KD), dan kesalahan dalam penarikan kesimpulan (KS). Kesalahan-
kesalahan yang dilakukan S4 ini cenderung disebabkan karena siswa tidak dapat menentukan
rumus yang tepat untuk menyelesaikan soal, tidak mengerti langkah-langkah penyelesaian soal,
kurang mampu menyatakan bahasa sehari-hari ke dalam bahasa matematika, dan kurangnya
kemampuan dalam melakukan operasi aljabar.

e. Subyek Penelitian 5 (S& )


No Jenis Kesalahan
Penyebab Kesalahan
Soal KK KD KB KT KS
2 Ö Tidak bisa menangkap informasi yang tersaji
pada soal yaitu mengenai perhitungan
keliling segitiga.
3 Ö Tidak mengetahui rumus yang tepat untuk
menyelesaikan soal.
5 Ö Tidak mengetahui rumus yang tepat untuk
menyelesaikan soal.
6 Ö Ö Tidak mengetahui rumus yang tepat untuk
menyelesaikan soal dan kesalahan dalam
melakukan operasi aljabar.
7 Ö Ö Ö Ö Ö Tidak mampu memahami soal dan tidak
mengerti langkah-langkah yang diperlukan
untuk menyelesaikan soal.
8 Ö Ö Ö Ö Ö Tidak mampu memahami soal dan tidak
mengerti langkah-langkah yang diperlukan
untuk menyelesaikan soal.

70 AJME Vol. 1 No. 1 – Bulan Juni Tahun 2019


Analisis Kesalahan Siswa – Bangun Ruang Sisi Datar

Berdasarkan analisis data diperoleh informasi bahwa S5 dalam mengerjakan 8 soal melakukan
kesalahan pada 6 butir soal yaitu nomor 2, 3, 5, 6, 7, dan 8. Dengan membandingkan hasil
pekerjaan siswa dengan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa S4 melakukan kesalahan
konsep (KK), kesalahan interpretasi Bahasa (KB), kesalahan teknis (KT), kesalahan dalam
menggunakan data (KD), dan kesalahan dalam penarikan kesimpulan (KS). Kesalahan-
kesalahan yang dilakukan S5 ini cenderung disebabkan karena siswa tidak dapat menentukan
rumus yang tepat untuk menyelesaikan soal, tidak mengerti langkah-langkah penyelesaian soal,
kurang mampu menyatakan bahasa sehari-hari ke dalam bahasa matematika, dan kurangnya
kemampuan dalam melakukan operasi aljabar.

f. Subyek Penelitian 6 (S' )


No Jenis Kesalahan
Penyebab Kesalahan
Soal KK KD KB KT KS
1 Ö Ö Kesalahan dalam imajinasi ruang sehingga
salah dalam menggunakan rumus dan data.
2 Ö Tidak bisa menangkap informasi yang tersaji
pada soal yaitu mengenai perhitungan
keliling segitiga.
3 Ö Tidak dapat mengidentifikasi langkah-
langkah untuk menyelesaikan soal.
4 Ö Ö Ö Ö Ö Tidak mampu memahami soal dan tidak
mengerti langkah-langkah yang diperlukan
untuk menyelesaikan soal.
5 Ö Ö Ö Ö Ö Tidak mampu memahami soal dan tidak
mengerti langkah-langkah yang diperlukan
untuk menyelesaikan soal.
8 Ö Tidak mengetahui rumus yang tepat untuk
menyelesaikan soal.
Berdasarkan analisis data diperoleh informasi bahwa S6 dalam mengerjakan 8 soal melakukan
kesalahan pada 6 butir soal yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 8. Dengan membandingkan hasil
pekerjaan siswa dengan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa S4 melakukan kesalahan
konsep (KK), kesalahan interpretasi Bahasa (KB), kesalahan teknis (KT), kesalahan dalam
menggunakan data (KD), dan kesalahan dalam penarikan kesimpulan (KS). Kesalahan-
kesalahan yang dilakukan S5 ini cenderung disebabkan karena siswa kurang mahir dalam
imajinasi ruang, tidak dapat menentukan rumus yang tepat untuk menyelesaikan soal, tidak
mengerti langkah-langkah penyelesaian soal, kurang mampu menyatakan bahasa sehari-hari ke
dalam bahasa matematika, dan kurangnya kemampuan dalam melakukan operasi aljabar.

AJME Vol. 1 No. 1 – Bulan Juni Tahun 2019 71


Khamida Siti Nur Atiqoh

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Mencermati kembali hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat diambil
kesimpulan bahwa terdapat 5 tipe kesalahan siswa yaitu: kesalahan konsep (KK), kesalahan
interpretasi Bahasa (KB), kesalahan teknis (KT), kesalahan dalam menggunakan data (KD), dan
kesalahan dalam penarikan kesimpulan (KS). Adapun penyebab kesalahan-kesalahan tersebut adalah
sebagai berikut: (1) kurang memahami soal, (2) belum mampu mengaplikasikan materi bangun
ruang sisi datar pada soal pemecahan masalah, (3) kurang teliti dalau melakukan perhitungan, (4)
tidak memeriksa hasil perhitungannya kembai, (5) kesalahan dalam imajinasi ruang, (6) belum
mampu menggunakan ide-ide geometri dalam menyelesaikan soal, (7) kurang memahamı
berlakunya operasi perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan pada aljabar, (8) kurang
teliti dalam memasukkan data ke variabel, (9) kurangnya keterampilan dalam merencanakan
penyelesaian, (10) kurang memahami konsep luas sisi tegak pada prisma.
Dari hasil kesimpulan tersebut saran yang dapat diberikan yaitu (1) hendaknya guru
matematika memastikan bahwa siswa telah tuntas pada materi prasyarat, (2) hendaknya guru lebih
sering dalam memberikan latihan soal dan menjelaskan langkah-langkah dalam mengerjakan soal
pemecahan masalah serta menekankan pada langkah memahami masalah, merencanakan
penyelesaian dan memeriksa kembali agar kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal
pemecahan masalah materi pokok bangun ruang sisi datar tidak terulang lagi. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan peluang untuk melanjutkan penelitian tentang
design pembelajaran yang efektif untuk materi pokok bangun ruang sisi datar.

REFERENSI
Agustina, I., Mulyono, M., & Asikin, M. 2016. ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII
DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BENTUK URAIAN
BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO. Unnes Journal of Mathematics Education, 5(2).
https://doi.org/10.15294/ujme.v5i2.11399
Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Varian
Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hudojo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Kusni. 2006. Geometri Ruang. Semarang: Jurusan Matematika, UNNES.
McLeod, S. A. 2018, June 06. Jean Piaget's theory of cognitive development. Retrieved from
https://www.simplypsychology.org/piaget.html
72 AJME Vol. 1 No. 1 – Bulan Juni Tahun 2019
Analisis Kesalahan Siswa – Bangun Ruang Sisi Datar

Moleong, J.L. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nuharini, Dewi dan Tri Wahvuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinva untuk Kelas VIII SMP
dan MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS.
Rochmad. 2003. Pembelajaran Matematika dengan Metode Pemecahan Masalah. Makalah disajikan dalam
seminar nasional Pendidikan Matematika, Matematika dan Tantangannya dalam Menghadapi
Perubahan Kurikulum di Jurusan Matematika FMIPA UNNES, tanggal 27 September 2003.
Semarang: UNNES
Suberman. Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang: FMIPA
UNNES.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

AJME Vol. 1 No. 1 – Bulan Juni Tahun 2019 73

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy