Akuntabel
Akuntabel
Akuntabel
NIP : 199604122022212011
Instansi : SDN 1 Botupingge
Materi : Akuntabel
Hal 14
Jawaban : Pelayanan publik adalah salah satu fungsi penting pemerintah selain
memelihara keamanan dan pertahanan dalam negeri. Pelayanan publik merupakan proses
sekaligus output yang menunjukkan bagaimana fungsi pemerintah dijalankan.
ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah dalam pelayanan publik dapat dilihat dari
bagaimana hubungan masyarakat dengan birokrasi pemerintah, dan juga bisa dikatakan
apakah ada kesan atau keinginan sejauh mungkin untuk menghindari dan bersentuhan
dengan birokrasi pemerintah apabila menghadapi urusannya.
Sebelumnya saya pernah melihat salah satu anggota keluarga saya mengalami kesulitan
dalam pengurusan KTP karena alur yang dan waktu tunggu yang terlalu lama, serta
pelayanan yang kurang ramah dan memuaskan. Namun baru-baru ini saya merasakan
perubahan yang cukup signifikan dalam layanan pengurusan E-KTP di kantor catatan
sipil. Saat ini, sudah ada petugas yang siap mengecek dokumen sebelum memasuki area
pengambilan tiket antrean sehingga mempercepat proses antrean, sistem nomor antrean
yang sudah teratur dan efisien, serta petugas yang ramah dan membantu pengunjung
selama proses pembuatan E-KTP. Hal ini membuat pengalaman saya dalam membuat E-
KTP menjadi lebih mudah dan efisien. Perbaikan-perbaikan seperti ini memberi dampak
positif terhadap layanan publik dan memudahkan masyarakat dalam pengurusan
pembuatan E-KTP.
b. Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi buruknya,
pilihlah salah satu layanan yang Anda ketahui masih belum berubah tersebut, dan
tuliskan harapan perubahan yang Anda inginkan?
Jawaban : Minimnya Akses Layanan Publik untuk Kaum Marjinal Sudah menjadi rahasia
umum bahwa layanan publik sama seperti hukum yang menyenangkan pihak berduit, dan
cenderung untuk melupakan keberadaan Kaum marginal atau terpinggirkan. Perbedaan
perlakuan ini kerap kali terjadi dalam layanan publik. Seperti contoh apabila pejabat pasti
lebih mudah untuk mengurus surat izin, sementara orang miskin yang ingin mengurus
surat yang sama harus dipersulit atau diminta untuk menunggu yang tidak pasti. Ini harus
di hilangkan dengan melakukan inspeksi mendadak dan memperbaiki kualitas karakter
dari aparat pelayanan publik.
Salah satu pelayanan publik yang menurut saya belum mengalami perubahan adalah
layanan pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi) di kantor satlantas. Dalam proses
pengajuan berkas sampai tes tertulis untuk perpanjangan SIM saya membutuhkan waktu
yang sangat lama untuk antrian, setelah selesai tes tertulis saya yang akan melanjutkan tes
praktik dilapangan masih harus menunggu sekitar satu minggu dengan alasan lintasan
praktik dalam proses perbaikan. Setelah satu minggu saya lalu kembali untuk ujian
praktik, namun menurut petugas lintasan tersebut belum juga selesai diperbaiki. Saya
diminta pulang dan menunggu untuk ditelpon. Setelah dua minggu saya menunggu
dirumah, saya tidak kunjung menerima telpon yang dijanjikan. Akhirnya saya kembali
lagi ke kantor satlantas dan mengeluh bahwa saya sudah tiga kali bolak balik hanya untuk
ujian praktik. Barulah ada petugas satlantas yang mengarahkan saya untuk ke lintasan dan
langsung ujian praktik untuk memperoleh SIM C. Harapan saya semoga kedepan dalam
pengurusan SIM petugas bisa memberikan layanan publik yang lebih humanis, cepat, dan
profesional.
c. Lihatlah video unik pada tautan ini yang berakting terkait sebuah layanan yang
sudah berubah dari bentuk selebelumnya:
Jawaban : Pelayanan publik yang seperti inilah yang masyarakat inginkan yang bisa
membuat masyarakat menjadi mudah mendapatkan pelayanan sesungguhnya, dan
prosesnya cepat dan tepat, tanpa ada manipulasi yang lainnya sehingga membuat
Indonesia lebih maju dan tidak menguntungkan pihak terkait dan oknum terlibat.
Menurut pendapat saya, respobilitas merupakan kewajiban yang datang dari hati
nurani sendiri untuk mempertanggung jawabkan tugasnya tanpa ada ikatan peraturan
baku dari instansi atau lembaga yang memberikan tugas. Sedangkan akuntabilitas
adalah bentuk tanggung jawab yang mau tidak mau suka atau tidak suka harus
dilakukan karena terikat oleh peraturan instansi atau lembaga serta pertanggung
jawabannya juga perlu dilakukan dihadapan publik.
2. Bacalah kembali pembuka Bab II yang dikutip dari LaporanTahun 2020
Ombudsman Republik Indonesia, menurut Anda, bagaimana kasus itu bila
dilihat dari konteks Akuntabilitas?
Jawaban : bila dilihat dari konteks akuntabilitas pihak polsek seharusnya mempunyai
dedikasi yang tinggi terhadap tugasnya dan tidak perlu menunda-nunda proses
penyidikan sehingga pelapor melaporkan kembali ke polres karena birokrasi yang
dilakukan polsek sangat lamban dan berbelit-belit bahkan sampai menawarkan uang
damai kepada pelapor dan bukan cerminan dari akuntabilatas.
3. Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan keluhan dari masyarakat
terhadap kinerja pelayan publik. Masyarakat merasakan kinerja yang lambat,
berbelit-belit, maupun tidak efisien ketika berhadapan dengan pelayan publik
ataupun birokrasi publik. Padahal sejatinya sebagai abdi negara, birokrasi publik
harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, Menurut anda,
seberapa penting nilai-nilai akuntabilitas publik jika dikaitkan dengan fenomena
tersebut? Jelaskan.
Video ini bercerita tentang Seseorang yang menang dalam sebuah tender pengadaan yang
berniat ingin memberikan ‘hadiah’ kepada Pejabat Lelang yang dianggapkan telah
berjasa atas pemilihan perusahaannya. Namun, dalam perjalanan memberikan ‘hadiah’
tersebut banyak rintangan yang dihadapi. Untuk lebih jelasnya, simaklah video tersebut
pada tautan berikut. https://youtu.be/4Yle_pbs9aA
Berdasarkan video yang Anda yang Anda simak, isilah tabel berikut:
1. Konflik kepentingan adalah situasi yang timbul di mana tugas publik dan
kepentingan pribadi bertentangan. Ada dua jenis umum Konflik Kepentingan yaitu
Keuangan (Penggunaan sumber daya lembaga termasuk dana, peralatan atau
sumber daya aparatur untuk keuntungan pribadi) dan Non-Keuangan
(Penggunaan posisi atau wewenang untuk membantu diri sendiri dan / atau orang
lain). Ada contoh studi kasus seperti berikut: Bahwa ada seseorang Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) menunjuk satu pemenang tender proyek pengadaan
barang dan jasa publik tanpa melalui proses yang akuntabel dan transparan
(terindikasi ada permainan atau kongkalikong antara pemberi dan penerima
proyek). Dilihat dari jenis umum konflik kepentingan, temasuk jenis konflik
kepentingan apakah studi kasus tersebut? Jelaskan.
Jawaban: studi kasus tersebut termasuk jenis konflik kepentingan Non-Keuangan.
Konflik kepentingan non-keuangan merupakan Penggunaan posisi atau wewenang untuk
membantu diri sendiri dan / atau orang lain. Dalam kasus tersebut seorang Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) tidak melakukan proses pemilihan pemenang tender proyek
secara akuntabel dan transparan. Padahal proses yang transparan dan akuntabel
merupakan tanggung jawab Pejabat tersebut, sehingga apa yang dilakukan sudah
menyalahi wewenang jabatannya untuk membantu memenangkan tender proyek kepada
pihak tertentu.
2. Pelajari tulisan berikut:
Selain SPPD Fiktif, BPK Juga Temukan Dugaan Mark Up Anggaran di Pemko
Dumai DUMAI, RIAULINK.COM - Selain menemukan surat pertanggungjawaban (SPJ)
fiktif pada perjalanan dinas aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Kota Dumai,
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Riau juga menemukan Mark up atau
penggelembungan anggaran di bagian umum. Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan
(LHP) pada tahun anggaran 2017 lalu, BPK menemukan sejumlah keanehan di satker
tersebut pada kegiatan penyediaan makan dan minum yang tak sesuai dengan bukti
kuintansi pembelian
Bukti kuitansi tersebut dapat ditunjukkan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan
(PPTK) bagian umum selaku pihak penanggungjawab dalam penyediaan makan minum
rapat, penyambutan tamu dan kegiatan pemerintah Kota Dumai. Sesuai LHP BPK
terdapat selisih bayar mencapai Rp20.238.622,- antara SPJ makan dan minum yang
dibayarkan Pemko Dumai melalui bagian keuangan kepada rekan kerja dengan bukti
kuitansi pembelian yang bisa ditunjukkan PPTK kepada BPK RI saat melakukan
pemeriksaan. Selain itu BPK juga menemukan kejanggalan dalam laporan yang
disampaikan kepada mereka, yakni setiap laporan bulanan pengadaan makanan dan
minuman oleh bagian umum Sekretariat Daerah Kota Dumai jumlah dan jenisnya selalu
sama.
Dalam laporan BPK juga menunjukkan upaya mark up anggaran pengadan makan
dan minum petugas jaga rumah dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai.
Disebutkan ada 25 petugas jaga rumah kediaman dua pemimpin Kota Dumai ini yang
dibagi menjadi tiga shift. Dimana setiap shift bagian umum menyediakan snack dan
makan bagi petugas jaga. Pada shift pagi, BPK menemukan adanya pengelembungan
jumlah pengadaan snack. Dimana dari SPJ yang disampaikan bagian umum menyediakan
25 kotak snack namun bukti pemeriksaan hanya ditemukan sembilan kotak untuk
sembilan orang petugas jaga pagi.
Sementara untuk makan siang petugas juga terdapat selisih yang sangat
signifikan. Dimana untuk makan dalam pemeriksaan hanya menyediakan sembilan kotak
namun dalam SPJ pencairan digelembungkan mencapai 15 kotak. Sementara di lain
kesempatan saat media ini meminta tanggapan dari salah seorang warga Dumai terkait
kabar yang sempat menghebohkan di kalangan masyarakat ini, Ar sangat mengutuk keras
aksi penyelewengan tersebut. Tindakan tersebut menurutnya tidak hanya merugikan
daerah, namun juga masyarakat.
Sumber: https://riaulink.com/index.php/news/detail/6531/selain-sppd-fiktif-bpk-
juga-temukan-dugaan-mark-up-anggaran-di-pemko-dumai
Berdasarkan tulisan tersebut, isilah tabel berikut: