Praktik Mandiri Ui Ux Sesi 2
Praktik Mandiri Ui Ux Sesi 2
Praktik Mandiri Ui Ux Sesi 2
Khairina F. Hidayati
Former content writer at Glints, currently designing digital products with words.
Isi Artikel
Untukmu yang tengah menggeluti dunia desain produk untuk user, mungkin, design
thinking adalah istilah yang sudah sering kamu dengar. Terlepas dari itu, sudahkah kamu
memahami, apa itu design thinking?
Tak hanya untuk penggiat user experience, design thinking ternyata juga bisa diterapkan
pada bidang lain seperti bisnis.
© Freepik.com
Pembahasan akan dimulai dari dasar, yakni menjawab pertanyaan, apa itu design thinking.
Melansir Interactive Design Foundation, design thinking adalah suatu proses perumusan
dan pemecahan masalah yang berfokus pada manusia sebagai seorang pengguna.
Proses ini dilakukan oleh desainer produk atau UX designer, melibatkan pencarian
masalah, dan menentukan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh seorang user.
Perilaku dan keinginan dari pengguna produk terus berubah dari waktu ke waktu.
Sayangnya, perubahan preferensi ini tak selalu terlihat.
Itulah mengapa, design thinking juga melibatkan pencarian masalah dan memikirkan apa
yang bisa diperbaiki melalui desain.
Dengan alasan kebutuhan pengguna yang terus berubah, perumusan dan pemecahan
masalah ini adalah suatu proses yang tak henti layaknya siklus.
Jika desain selalu disesuaikan dengan perilaku dan keinginan pengguna, produk akan
selalu relevan dan fokus dengan apa yang pengguna inginkan.
Baca Juga: UI Design Ramah Buta Warna, Mengapa Penting dan Bagaimana
Membuatnya?
© Freepik.com
Dirangkum dari Career Foundry, ada empat prinsip yang dipaparkan oleh Christoph
Meinel dan Harry Leifer dari Hasso-Plattner-Institute of Design, Stanford University.
semua masalah bersifat ambigu, dapat dipertanyakan dan ditafsirkan secara berbeda
aturan mendesain ulang, menjaga agar desain tetap relevan untuk kebutuhan dasar dan
preferensi manusia
aturan tangibility, desain dibuat nyata sehingga mudah dipahami dan tak menghambat
komunikasi dalam tim desainer
Baca Juga: Tips Belajar UI UX Design yang Harus Diketahui oleh Pemula
© Freepik.com
Dirangkum dari Interaction Design Foundation, kelima langkah design thinking itu adalah:
1. Empathise
Langkah pertama yang harus dilewati adalah empathise, atau berempati kepada
pengguna.
Biasanya, kamu juga bisa menggunakan bantuan data untuk berempati, mengapa user-
mu sebagai manusia memiliki perilaku tertentu.
Dengan melakukan empati, kamu mengesampingkan asumsi dan biasmu dan memiliki
pemahaman lebih jelas soal user.
2. Define
Nah, setelah menemukan data dengan cara berempati, saatnya menyusun data dan
menginterpretasikannya.
Setelah mengetahui perilaku user, kamu tentu lebih mudah menemukan masalah yang
mereka hadapi.
Ini akan membuat masalah yang muncul bukan datang dari preferensimu sebagai
desainer, melainkan dari pengguna.
3. Ideate
Apabila kamu telah memahami user dan masalah yang dihadapinya, tahap selanjutnya
dalam design thinking adalah ideate atau mengumpulkan ide solusi.
Ini adalah saatnya mendiskusikan sebanyak mungkin kemungkinan solusi dari masalah
yang ada.
Ada berbagai metode mengumpulkan ide, seperti brainstorming, brainwriting, dan lain-
lain.
4. Prototype
Prototype adalah pembuatan model sederhana dan murah dari banyaknya alternatif solusi
yang ada.
Dengan membuat model yang nyata, akan terlihat bagaimana masalah bisa diselesaikan
melalui perubahan desain yang dibuat.
Melalui model ini, desain terbaik yang paling dapat menjawab kebutuhan user tentu bisa
dipilih dari banyak pilihan model yang ada.