Makalah Kelompok 8 Perilaku Organisasi
Makalah Kelompok 8 Perilaku Organisasi
Makalah Kelompok 8 Perilaku Organisasi
RAFI RAFAEL
ANDROI VILON
ARIF SETIAWAN
DIKA YULIATI
TESSI RAMADHANI
III FB
( ITB-I ) RENGAT
Segala puji bagi Allah SWT., yang telah memberi limpahan nikmat serta
taufiq kepada hambaNya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Tiada awal yang tanpa akhir, maka dari itu Kami sangat mengharapkan
kepada para pembaca kritikan dan saran demi lebih sempurnanya buku ini ke
depannya
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sepintas pengorganisasian adalah biasa dan lumrah dibicarakan.
Yang tidak biasa adalah kenyataan sukarnya kualitas sempurna
pengorganisasian dicapai. Hal tersebut, karena salah satu unsur yang
termasuk sumber daya tidak lain manusia bahkan manusia dalam
keberadaannya sangat vital. Unsur manusia jugalah penyebab kalang
kabutnya kondisi negara kita dimana sebagian orang berteriak keras "
Ubah sistem ..ubah sistem ". Apa yakin dengan merubah sistem itu
efisien? dan kalau pun sistemnya dirubah, manusia jualah yang
menjalankan. Sayangnya yang berjuluk manusia itu rakus sebagaimana
ilmu ekonomi menyebut homo economicus.
Kerakusan yang menjadi penyebab inti bekerjasama di dominasi
kepentingan pribadi. Berbeda dengan ilmu ekonomi, manusia dijuluki
ilmu manajemen sebagai homo oeconomicus yang senang bekerjasama.
Kiranya dieklektikan, optimalisasi kualitas pengorganisasian dapat kita
tempuh dengan cara mengelola manusia rakus sedemikian rupa hingga
bekerjasama mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal inilah yang
melatarbelakangi disusunnya makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang mendeskripsikan
berbagai komponen yang menyusun perusahaan, dimana setiap individu atau
Sumber Daya Manusia pada lingkup perusahaan tersebut kemudian memiliki
posisi dan fungsinya masing-masing. Struktur organisasi sendiri dibuat untuk
kepentingan perusahaan dengan sebelumnya menempatkan orang-orang yang
kompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya. Bagi HRD sendiri, dengan
adanya struktur organisasi, kita dapat mengetahui peran dan tanggung jawab
karyawan-karyawannya.
1. Spesialis Kerja
Struktur organisasi di dalam perusahaan merupakan pengelompokkan
pekerjaan karyawan di dalam perusahaan. Komponen struktur organisasi adalah
departemen dan spesialisasi pekerjaan yang menjadi struktural penting.
Spesialisasi pekerjaan atau pembagian kerja merupakan gambaran kegiatan dalam
organisasi. Hal tersebut dibagi menjadi pekerjaan-pekerjaan yang terpisah dan
beragam. Struktur organisasi memudahkan karyawan untuk lebih efisien dengan
spesialisasi pekerjaan.
2
spesialisasi. Spesialisasi ini dengan tujuan agar setiap pekerjaan yang ada di
dalam perusahaan memiliki penanggung jawab yang jelas. Spesialisasi juga
merupakan sikap perusahaan untuk dapat mengambil langkah tepat untuk
karyawannya, karena tidak semua karyawan memiliki keahlian yang sama.
Manfaat dari spesialisasi adalah dapat memanfaatkan keahlian karyawan
dengan lebih efisien dan mengurangi kesalahan karyawan dalam pekerjaannya.
Pekerjaan yang dikerjakan oleh karyawan yang tepat akan lebih mudah
implementasinya dan akan lebih mendapatkan hasil yang maksimal, berikut
manfaat dari adanya spesialisasi kerja di dalam struktur organisasi:
1. Menghemat waktu pelatihan pekerjaan dalam organisasi
2. Menghemat biaya
3. Mencapai tingkat efisiensi
4. Mendapatkan hasil kinerja yang produktif sesuai dengan spesialisasi pekerjaan
5. Mencapai tujuan perusahaan dengan output yang diberikan oleh karyawan
2. Deparmentalisasi
- Departementalisasi Fungsional.
- Departementalisasi Divisional.
3
Suatu perusahaan besar dengan banyak jenis produk, diorganisasikan menurut
struktur organisasi divisional. Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian
divisi-divisi atas dasar :
Produk. Setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan
produk yang berhubungan. Departementalisasi produk adalah pola logik yang
dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan
metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam
organisasi.
3. Rantai Komando
Semua perintah dan instruksi harus mengalir melalui jalur komando. Jadi,
ketika mendapatkan tugas dari manajemen senior tapi bukan di jalur mereka,
mereka memiliki alasan kuat untuk menolaknya. Kemudian, karyawan tahu
kepada siapa mereka menyampaikan aspirasi atau meminta dukungan dan
dorongan. Misalnya, ketika mereka menghadapi masalah pekerjaan, mereka tahu
apa yang harus dilakukan, apakah harus ditangani sendiri atau dilimpahkan ke
4
atasan untuk pengambilan keputusan. Jadi, jika dijalankan dengan benar, rantai
komando memungkinkan organisasi lebih efektif. Itu menghasilkan hubungan
yang terklarifikasi, lebih sedikit kebingungan, dan pengambilan keputusan yang
lebih terkoordinir.
4. Rentang Kendali
Rentang kendali adalah jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat
dipimpin dengan baik oleh seorang manajer. Jumlah tersebut sangat relatif, bisa
luas dan bisa sempit tergantung pada kebutuhan pekerjaan yang dilaksanakan dan
kebutuhan organisasi yang bersangkutan, atau setidaknya dari faktor-faktor
berikut ini:
5
proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan
organisasi. Jadi pada hakikatnya struktur organisasi merupakan hasil dari desain
organisasi itu sendiri yang dibangun dengan mempertimbangkan prinsip
organisasi dan pembagian core bisnis yang jelas dengan berpedoman pada visi,
misi, dan tujuan organisasi itu sendiri .
1. Struktur Sederhana
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan
kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang
terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling
banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah
orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya
yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam
pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah
struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena
struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang
karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung
menciptakan kelebihan beban (overload) di puncak.
2. Birokrasi
Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin
yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-
tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang
terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang
mengikuti rantai komando.
Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-
kegiatan yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah
dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit,
karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan
organisasi. Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai
sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi
hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah
mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.
3. Struktur Matriks
Struktur Matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis
wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk.
Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat
terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi,
rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan
konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.
6
Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk
departementalisasi: fungsional dan produk Kekuatan departementalisasi
fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan
jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan
pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan produk. Kelemahan
terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang
beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran
dikarenakan minimnya modal dari perusahaan tersebut, kebanyakan perusahaan
jasa kontruksi di Indonesia bekerja dengan modal pencairan termin 20% hingga
30% dari pagu anggaran paket pekerjaan di pemerintahan tersebut, berbeda
dengan perusahaan kecil berekanan dengan perusahaan besar. Departementalisasi
produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan.
Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk
menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh,
departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua
kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan
kegiatan. Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan
kelemahan-kelemahan mereka.
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia
mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur
matriks memiliki dua atasan -manajer departemen fungsional dan manajer
produk.[1] Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.
Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang merupakan sumber luas
terbesar fungsi bisnis. Dalam istilah virtual, organisasi virtual sangat
tersentralisasi, dengan sedikit atau tidak ada deparmentalisasi. Protipe dari
struktur virtual adalah perusahaan pembuatan film saat ini.
7
Pada tampilan diatas memperlihatkan bahwa organisasi virtual yang mana
manajemen melakukan alih daya semua fungsi utama dari bisnis. Inti dari
organisasi tersebut adalah sekelompok kecil para eksekutif yang memiliki
pekerjaan untuk mengawasi secara langsung aktivitas apapun yang dilakukan di
dalam kantor dan untuk mengoordinasikan hubungan dengan organisasi-
organisasi lain yang memproduksi, mendistribusikan, dan melaksanakan fungsi
penting lainnya bagi organisasi virtual.
8
Organisasi yang tak terbatas adalah organisasi yang berupaya untuk
menghilangkan rantai komando, memiliki rentang kendali yang tak terbatas, dan
mengganti departemen-departemen dengan tim-tim yang diberdayakan.
9
Pada sisi lain, diantara perusahaan-perusahaan yang hanya memangkas
jumlah pekerja, tetapi tidak melakukan rekstrukturisasi, maka keuntungan dan
harga saham biasanya akan mengalami penurunan. Bagian dari permasalahan
lainnya adalah efek dari perampingan terhadap tingkah laku pekerja. Mereka yang
tersisa akan merasa khawatir dengan pemacatan pada masa yang akan datang dan
mungkin menjadi kurang berkomitmen paa organisasi. Pada perusahaan yang
tidak terlalu banyak berinvetasi pada para pekerja mereka, perampingan juga
dapat mengarahkan pada tingkat perputaran sukarela yang tinggi, sehingga modal
sumber daya manusia yang penting akan hilang. Hasilnya adalah perusahaan yang
semakin tidak sehat daripada ramping.
10
1. Ukuran Organisasi/ Orang (SDM)
Dalam suatu wadah organisasi, orang-orang baik itu secara individu
maupun kelompok membentuk suatu sistem sosial internal. Kelompok-kelompok
tersebut dapat terdiri dalam jumlah yang besar atau sedikit, serta bisa bersifat
formal maupun informal.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam hal ini berkaitan dengan sebuah sistem yang
mengatur dan menghubungkan orang-orang dalam organisasi tersebut. Struktur
organisasi dikatakan baik, ketika mampu membuat para pekerjanya berkoordinasi
dengan baik satu dengan yang lainnya berdasarkan asas keadilan dan sesuai
dengan kemampuanya. Perusahaan atau organisasi yang sukses, pasti memiliki
struktur yang kokoh di baliknya, serta berjalan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan atau organisasi bukan berdasarkan kepentingan pribadi atau salah satu
individu.
3. Teknologi
Teknologi juga memberikan dampak yang besar bagi pekerja dalam
sebuah perusahaan maupun organisasi. Salah satu manfaat dalam menggunakan
teknologi yaitu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dengan menyelesaikan
lebih banyak pekerjaan dan hasil yang lebih baik pula.
4. Lingkungan
Berdirinya sebuah organisasi atau perusahaan tentu berawal dari sebuah
sistem besar yang memiliki banyak elemen di dalamnya, seperti pemerintahan,
keluarga, dan organisasi-organisasi lain.
11
E. Perilaku Kerja dalam organisasi
1. Kerja tim
2. Kreativitas
3. Kepemimpinan
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini dapat disimpulkan antara lain bahwa :
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang mendeskripsikan
berbagai komponen yang menyusun perusahaan, dimana setiap individu atau
Sumber Daya Manusia pada lingkup perusahaan tersebut kemudian memiliki
posisi dan fungsinya masing-masing. Struktur organisasi sendiri dibuat untuk
kepentingan perusahaan dengan sebelumnya menempatkan orang-orang yang
kompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya. Bagi HRD sendiri, dengan
adanya struktur organisasi, kita dapat mengetahui peran dan tanggung jawab
karyawan-karyawannya.
1. Departementasi
Departementasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan-
kegiatan dikelompokkan. Departementalisasi merupakan cara di mana organisasi
dapat memutuskan pola organisasi yang akan digunakan untuk mengelompokkan
kegiatan-kegiatan yang bermacam-macam untuk dilaksanakan.
2. Rantai Komando
Rantai komando (chain of command) adalah garis formal untuk menjabarkan
otoritas, komunikasi, dan tanggung jawab antar posisi di dalam sebuah
perusahaan. Itu digambarkan dalam sebuah bagan organisasi. Dan, itu
memberitahu kita siapa bertanggung jawab dan melapor kepada siapa. Sehingga,
kita bisa mengidentifikasi hubungan atasan dan bawahan dalam struktur
organisasi.
3. Rentang Kendali
Rentang kendali adalah jumlah terbanyak bawahan langsung yang dapat
dipimpin dengan baik oleh seorang manajer. Jumlah tersebut sangat relatif, bisa
luas dan bisa sempit tergantung pada kebutuhan pekerjaan yang dilaksanakan dan
kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
4. Sentralisasi, Desentralisasi,dan Formalisasi
Adalah elemen yang menentukan proses pengambilan keputusan di tingkat
pusat atau di berbagai tingkat oleh karyawan. Baca juga: Mengapa Struktur
13
Organisasi Sangat Diperlukan dalam Organisasi? Sederhananya, sentralisasi
merupakan kewenangan secara terpusat. Berarti proses pengambilan keputusan
berada di pusat. Sedangkan desentralisasi merupakan pendelegasian wewenang
dari manajemen puncak terhadap bawahannya. Lalu formalisasi mengacu pada
sejauh mana pekerjaan dalam organisasi dilakukan. Apabila pekerjaannya sangat
formal, pemangku pekerjaan akan memiliki kebebasan yang sedikit sekali untuk
memilih apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana harus dikerjakan.
14
tersentralisasi, dengan sedikit atau tidak ada deparmentalisasi. Protipe dari
struktur virtual adalah perusahaan pembuatan film saat ini.
2. Organisasi yang Tak Terbatas
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam hal ini berkaitan dengan sebuah sistem yang
mengatur dan menghubungkan orang-orang dalam organisasi tersebut. Struktur
organisasi dikatakan baik, ketika mampu membuat para pekerjanya berkoordinasi
dengan baik satu dengan yang lainnya berdasarkan asas keadilan dan sesuai
dengan kemampuanya.
3. Teknologi
Teknologi juga memberikan dampak yang besar bagi pekerja dalam
sebuah perusahaan maupun organisasi. Salah satu manfaat dalam menggunakan
teknologi yaitu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dengan menyelesaikan
lebih banyak pekerjaan dan hasil yang lebih baik pula.
15
4. Lingkungan
Organisasi atau perusahaan itu mampu berjalan karena adanya hubungan
antara lingkungan internal dan juga eksternal. Hal itu disebabkan, karena
organisasi atau perusahaan tidak dapat berdiri sendiri, dan memerlukan pihak-
pihak lain dalam pengoperasiannya. Maka dari itu, perubahan pada lingkungan
juga akan menyebabkan tuntutan kepada organisasi yang berada di dalamnya.
1. Kerja Tim
Kerja tim dalam sebuah organisasi dengan fokus pada pemahaman
dinamika dan kolaborasi yang efektif. Tim kerja yang efisien dan produktif
menjadi kunci kesuksesan bagi organisasi di tengah persaingan bisnis yang
semakin ketat.
2. Kreativitas
Kreativitas tingkat organisasi diartikan sebagai penciptaan produk,
layanan, ide, prosedur, atau proses baru yang berharga dan bermanfaat bagi
individu yang bekerja sama.
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan dalam organisasi adalah sebuah proses dimana seorang
pemimpin memengaruhi dan memberikan contoh kepada pengikutnya dalam
upaya mencapai tujuan organisasi.
B. Saran
Anda dapat memperdalam pemahaman Anda tentang latar belakang dan dasar-
dasar perilaku individu dengan membaca buku-buku atau jurnal-jurnal yang
relevan, seperti [Perilaku Organisasi] karya Stephen P. Robbins dan Timothy A.
Judge, atau [The Handbook of Social Psychology] yang disunting oleh Daniel T.
Gilbert, Susan T. Fiske, dan Gardner Lindzey.
16
DAFTAR PUSTAKA
17