Auditing 2 SESI 6
Auditing 2 SESI 6
Auditing 2 SESI 6
memiliki permasalah keuangan. Manajemen terlalu banyak membeli persediaan, memilih produk
untuk dibeli dan menanggung banyak utang pada saat ekspansi. Pada tahun 2016, Dick Smith
bangkrut. Selanjutnya kreditur mengajukan gugatan melawan manajemen eksekutif Dick Smith
karena memaksimalkan strategi rebat daripada permintaan pelanggan. Auditor juga terdampak.
Banyak yang bertanya-tanya apa auditor bertanggung jawab atas kerugian investor karena tidak
mendeteksi tanda-tanda kebangkrutan.
Di Australia, kompetisi di industri retail elektronik menyebabkan para supplier menawarkan rebate
untuk mendapatkan retailer untuk menjual produk atau untuk memperkuat hubungan bisnis.
Terdapat dua kategori rebates yaitu scan rebates dan over and above (O&A) rebates. Perlakuan
akuntansi bebeda diantara dua jenis rebat itu. Scan rebates mengurangi harga pembelian barang
dagangan dan dibukukan sebagai akun poffset dari cost of good solds (COGS) ketika persediaan itu
terjual. O&A rebates secara nature merupakan promosi dan dibukukan sebagai pendapatan sebulan
setelah negosiasi, bukannya pada bulan yang sama saat terjual.
Karena Dick Smith menggunakan menggunakan strategi rebat dan memilih supplier yang
menawarkan rebate dibandingkan perbandingan ekonomi dimana ternyata hanya ada sedikit
permintaan dari pelanggan terhadap produk tersebut. Perusahaan kemudian menjual kelebihan
produk dengan diskon hingga 80% dan menganggap sebagai barang usang sehingga nilai persediaan
menjadi lebih rendah.
Apabila menjadi tim auditor, menurut pendapat Saudara apa resiko salah saji material dari
industri retail tersebut dan jelaskan asersi yang terdampak pada kasus tersebut?
JAWAB:
Pada kasus Dick Smith, terdapat beberapa risiko salah saji material yang terkait dengan industri retail
elektronik dan perlakuan akuntansi rebates. Sebagai berikut :
Sebagai seorang auditor, Pertama adalah mengetahui sistem akuntansi. Tugas terpenting Auditor
adalah pemahaman yang jelas tentang Sistem Akuntansi. Sistem Akuntansi yang dimaksud di sini
adalah Sistem Akuntansi internal dan transaksi perusahaan atau lembaga. Hal ini dimaksudkan untuk
mengukur validitasnya sebagai dasar pelaporan keuangan. Kedua, kontrol internal. Tugas Auditor
juga mencakup melakukan pemeriksaan dan evaluasi pengendalian internal. Selain itu, inspeksi juga
melakukan pemeriksaan untuk menentukan tanggung jawab. Terakhir, review laporan keuangan.
Auditor juga harus memeriksa kembali informasi dalam laporan keuangan tahunan. Audit ini
menganalisis kesimpulan dari bukti audit lain untuk memberikan pendapat yang tepat atas laporan
tersebut. Contohnya adalah pengumpulan bukti dengan menggunakan metode yang berbeda seperti
observasi, wawancara, telaah dokumen dan wawancara.
Dalam kasus Dick Smith, risiko terkait rebates dan manajemen persediaan memainkan peran penting
dalam tidak berhasilnya perusahaan tersebut, dan auditor memiliki tanggung jawab untuk
mengidentifikasi masalah tersebut selama audit.
Referensi:
https://bakrie.ac.id/articles/574-kenalan-dengan-pekerjaan-auditor-yang-menggiurkan-untuk-
lulusan-akuntansi.html#:~:text=Yuk%2C%20Berkenalan%20dengan%20Profesi
%20Auditor&text=Seorang%20Auditor%20juga%20merupakan%20orang,perusahaan%20tidak
%20melanggar%20peraturan%20perpajakan.