ID Otomasi Sistem Destilasi Menggunakan PLC
ID Otomasi Sistem Destilasi Menggunakan PLC
ID Otomasi Sistem Destilasi Menggunakan PLC
ABSTRAK
Dunia industri saat ini tidak dapat lagi dipisahkan dengan masalah otomasi untuk berbagai sarana produksi, salah
satunya proses destilasi pada beberapa industri kilang minyak ataupun industri penyulingan. Destilasi merupakan proses
pemisahan zat berdasarkan titik didih, dimana suhu menjadi poin utama dalam proses perubahan fase zat sehingga
dibutuhkan pengendalian yang bertujuan menjaga nilai suhu berada pada kisaran nilai yang diinginkan. Penelitian rancang
bangun ini menggunakan sistem destilasi bertingkat, sehingga mempunyai dua set point suhu yang dikendalikan.
Pengoperasian sistem destilasi secara otomatis bekerja dengan bantuan alat kontrol berupa PLC OMRON CP1H
dan pengendalian suhu dengan auto tuning PID (Proportional Integral Derivative). Sistem dilengkapi dengan SCADA
(Supervisory Control and Data Acquisition) beserta data logger sehingga memudahkan dalam pengoperasian otomasi dan
konfigurasi parameter PID seperti koefisien proporsional (Kp), waktu integral (Ti), waktu derifatif (Td). Pemodelan bahan
yang diolah menggunakan metanol dengan titik didih 64 oC dan etanol dengan titik didih 78 oC.
Hasil dari penelitian diketahui bahwa sistem pengendalian suhu menggunakan kendali auto tuning PID dengan
kontrol PLC dapat dilakukan, didapatkan kendali suhu yang baik dengan tingkat kesalahan yang kecil. Metode auto tuning
masih mengalami osilasi, namun secara otomatis nilai PID akan dikalkulasi dengan cepat sehingga didapatkan nilai
parameter yang konstan untuk mendapatkan kestabilan suhu. Nilai lonjakan maksimum (Mp) dari auto tuning sebesar 9,09
% dan error steady state (ESS) sebesar 1,53 %. Hasil kalkulasi nilai parameter dari auto tuning dijadikan tuning PID
selanjutnya dan didapatkan respons steady state yang lebih cepat, dengan Mp sebesar 4,61% dan ESS sebesar 0 %.
Kata kunci : Destilasi, Kontrol, PLC, OMRON, PID, SCADA.
311
Tito Rano Pradibto dan Kusworo Adi Otomasi Sistem Destilasi Menggunakan.....
Destilasi yang dibuat yaitu batch perubahan awal yang besar. Gambar 1
processing dengan pencampuran 3 macam menunjukkan blok diagram kendali PID
larutan diantaranya metanol dengan titik didih (Gunterus, 1994).
64oC, etanol dengan titik didih 78oC dan air.
Pengukuran nilai suhu menggunakan sensor
termokopel yang kemudian nilai suhu yang
didapat akan diolah menggunakan PLC
dengan kendali auto tuning PID. Pengawasan,
pengendalian dan akuisisi data terhadap
sebuah plant diperlukan sebuah SCADA yang Gambar 1 Blok diagram kontrolir PID analog[2].
dilengkapi dengan konfigurasi parameter
manual tuning PID ataupun auto tuning serta Dalam waktu kontinu, sinyal keluaran
data logger. pengendali PID dirumuskan sebagai
Dibuatnya kontrol sistem destilasi dan
kendali suhu tersebut diharapkan sistem dapat 𝐾𝑝 𝑡
𝑈(𝑡) = 𝐾𝑝 𝑒(𝑡) + ∫ 𝑒(𝑡)𝑑𝑡
bekerja secara optimal dan tingkat kesalahan 𝑇𝑖 0
saat produksi dapat ditekan baik itu dilakukan 𝑑𝑒(𝑡)
+ 𝐾𝑝 𝑇𝑑 (1)
oleh mesin atau operator. Interface SCADA 𝑑𝑡
juga memberikan manfaat yang sangat baik,
dengan U(t) merupakan sinyal keluaran
yaitu proses plant dapat dilakukan monitoring
pengendali PID, KP merupakan konstanta
dan controlling.
proporsional, Ti merupakan waktu integral, Td
merupakan waktu turunan dan e(t) merupakan
DASAR TEORI sinyal error. (Ogata, 2010).
Destilasi
Destilasi merupakan proses pemisahan Programmable Logic Controller (PLC)
fisika, penguapan cairan dan pengembunan Programmable Logic Controller (PLC)
kembali uap tersebut pada suhu titik didih. pada dasarnya adalah sebuah komputer yang
Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana khusus dirancang untuk mengontrol suatu
tekanan uapnya sama dengan tekanan proses atau mesin. Proses yang dikontrol ini
atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali dapat berupa regulasi variabel secara kontinu
disebut destilat (Sahidin, 2008). seperti pada sistem-sistem servo atau hanya
Kendali Proportional Integral Derivative melibatkan kontrol dua keadaan (On/Off) saja
(PID) tapi dilakukan secara berulang-ulang seperti
Secara sederhana dapat dikatakan umum kita jumpai pada mesin pengeboran,
bahwa pengertian pengendali adalah suatu sistem konveyor, dan lain sebagainya.
proses pengaturan terhadap satu atau beberapa Gambar 2 berikut memperlihatkan konsep
besaran (variabel, parameter) sehingga berada pengontrolan dan komponen pembangun
pada suatu harga atau dalam suatu nilai range sebuah PLC (Suhendar, 2005).
tertentu
(Bolton, 2006).
Setiap kekurangan dan kelebihan dari
masing-masing pengendali P, I dan D dapat
saling menutupi dengan menggabungkan
ketiganya secara paralel menjadi kontrol
proporsional integral diferensial. Elemen-
elemen pengendali P, I dan D masing-masing Gambar 2 Konsep pengontrolan dan komponen
secara keseluruhan bertujuan untuk pembangun PLC [5].
mempercepat reaksi sebuah sistem,
menghasilkan offset dan menghasilkan
312
Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371
Vol. 4, No. 4, Oktober 2015, Hal 311-316
Supervisory Control and Data Acquisition dengan setpoint, kemudian harga overshoot
(SCADA) maksimum (Mp) berupa persentase yang
Secara sederhana sistem SCADA dihitung dengan persamaan (Norman, 2011),
merupakan sistem yang dapat melakukan
%𝑀𝑝
pengawasan, pengendalian dan akuisisi data 𝐶𝑚𝑎𝑥 − 𝐶𝑓𝑖𝑛𝑎𝑙
terhadap sebuah plant. Dalam terminologi = 𝑥 100% (2)
𝐶𝑓𝑖𝑛𝑎𝑙
kontrol, supervisory control sering mengacu
pada kontrol yang tidak langsung, namun dimana Cmax adalah lonjakan maksimum
lebih pada fungsi koordinasi dan pengawasan. variabel yang di atur, Cfinal merupakan
Dengan kata lain, pengendalian utama tetap keadaan stabil dari variabel yang diatur.
dipegang oleh PLC (atau pengendali lainnya) Kontrol sistem penggerak plant dan
sedang kontrol SCADA hanya bersifat sistem kendali diintegrasikan menggunakan
koordinatif dan sekunder (Wicaksono, 2012). PLC Omron CP1H secara otomatis, baik
sensor, kendali PID maupun komunikasi
METODE PENELITIAN SCADA. Keluaran dari nilai PID akan diolah
Penelitian ini melakukan rancang menjadi time proporsional output berupa
bangun kontrol distilasi bertingkat yang pulsa on-off untuk menghidupkan dan
mempunyai 2 (dua) setpoint temperatur yang mematikan pemanas. Kontrol sistem distilasi
dikendalikan. Sistem distilasi dilakukan untuk sepenuhnya dikendalikan oleh SCADA.
pemisahan dari campuran 3 (tiga) senyawa, Interface SCADA pada perancangan ini
yaitu metanol, etanol dan air. Setpoint pertama meliputi monitoring sistem, input parameter
proses pemisahan metanol dengan titik didih dan data logger, seperti ditunjukkan pada
65oC, kemudian setpoint kedua proses Gambar 4.
pemisahan etanol dengan titik didih 78oC.
Pengukuran nilai temperatur pada sistem
distilasi menggunakan sensor termokopel.
Skematik sistem ditunjukkan pada Gambar 3.
313
Tito Rano Pradibto dan Kusworo Adi Otomasi Sistem Destilasi Menggunakan.....
Sensor Tidak
ketinggian
terdeteksi
Ya
Set Temperatur
Ya
Ya
314
Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371
Vol. 4, No. 4, Oktober 2015, Hal 311-316
Gambar 8 terlihat garis yang linier dan di setelah suhu mengalami waktu tanjakan dari
beberapa titik suhu tertentu terdapat suhu 28oC sampai melalui set value 65oC,
perbedaan keterlambatan 1oC dengan yaitu diperlukan waktu selama 30 menit.
termometer raksa, dan 2oC dengan Kemudian ketika memasuki waktu penetapan,
termometer digital. Hal ini dikarenakan suhu mengalami beberapa kali overshoot.
termokopel memiliki memiliki kesensitifan Overshoot pertama sampai dengan suhu
yang kurang untuk range suhu rendah, puncak 72oC dan turun hingga 62oC, dan
sehingga dalam menerima respon suhu selanjutnya akan kembali mengalami
menjadi lebih lambat. overshoot hingga mencapai kestabilan.
Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui
nilai lewatan maksimum (%Mp) sebesar 9,09
Rancang Bangun Sistem Destilasi % dengan error stedy state (% ESS) sebesar
Sistem destilasi hasil desain dan 1,53 %.
perancangan dalam penelitian ditunjukkan
pada Gambar 9. Destilasi menggunakan bahan
tercampur metanol, etanol dan air dapat
dipisahkan. Hasil destilasi metanol akan
tertampung pada wadah A, dan etanol pada
wadah B, kemudian untuk hasil destilat yang
berupa air akan langsung dialirkan ke wadah
C ketika larutan metanol dan etanol telah
terdestilasi.
315
Tito Rano Pradibto dan Kusworo Adi Otomasi Sistem Destilasi Menggunakan.....
Nilai konfigurasi PID yang telah didapatkan (Mp) dari auto tuning sebesar 9,09% dan
hasil dari auto tuning kemudian dilakukan error steady state (ESS) sebesar 1,53%.
pengujian kembali dengan memasukan nilai 3. Hasil kalkulasi nilai auto tuning PID
Kp = 2,2, Ti = 203, dan Td = 30. Didapatkan dapat dijadikan tuning PID selanjutnya,
hasil seperti pada Gambar 11 yaitu yaitu dengan nilai Kp = 2,2 , Ti = 203 dan
menunjukkan bahwa suhu sistem masih Td = 30 dengan Mp sebesar 4,61% dan
mengalami overshoot namun tidak lebih besar ESS sebesar 0%.
dari grafik sebelumnya pada Gambar 9.
Diketahui suhu puncak pada temperatur 68oC SARAN
dan turun pada temperatur 24oC. Berdasarkan
Dilihat kompleksnya dari sistem
grafik tersebut dapat diketahui nilai lewatan
destilasi, peneliti memiliki saran
maksimum (% Mp) sebesar 4,61 % dengan
pengembangan untuk penelitian lebih lanjut,
error stedy state (% ESS) sebesar 0 %.
yaitu tingkat kontrol destilasi perlu
ditingkatkan seperti pada pendeteksian output
hasil destilasi agar waktu dapat dioptimalkan
dan monitoring suhu pada tingkat ketinggian
tower destilasi yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Sahidin, 2008, Penuntun Praktikum Kimia
Organik I, Unhalu, Kendari.
Bolton, W., 2006, Sistem Instrumentasi dan
Kontrol, Erlangga, Jakarta.
Gunterus, F., 1994, Falsafah Dasar: Sistem
Pengendalian Proses, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Gambar 11 Grafik PID dengan nilai konfigurasi Ogata, K., 2010, Modern Control
Kp = 2,2, Ti = 203 dan Td = 30 Engeenering - Fifth Edition, Prentice-
Hall, Englewood Cliffs, NJ.
KESIMPULAN Suhendar, 2005, Programmable Logic
Berdasarkan rancang bangun alat yang telah Control. Graha Ilmu, Yogyakarta.
dibuat, dapat diambil kesimpulan sebagai Wicaksono, H., 2012, SCADA Software
berikut: Dengan Wonderware InTouch, Graha
1. Pengendalian sistem dari interface Ilmu, Yogyakarta.
SCADA dapat dilakukan, baik dalam Norman S. N., 2011, Control Systems
input nilai konfigurasi, kontrol penggerak Engineering: Sixth Edition, John Wiley
plant, kontrol paksa, maupun data loger & Sons INC, New York.
dari grafik auto tuning PID.
2. Pengendalian suhu dengan menggunakan
auto tuning PID akan tetap terjadi osilasi,
namun lonjakkan overshoot awal tidak
terlalu besar yaitu 7oC diatas nilai set
value dan 3oC dibawah nilai set value.
Penetapan nilai kalkulasi tidak
berlangsung lama, karena tidak perlu
melakukan pengujian penetapan nilai
konstanta proporsional (Kp), waktu
integral (Ti) dan waktu derifatif (Td)
secara manual. Nilai lonjakan maksimum
316