Kak Rapat Validasi Data Gikia
Kak Rapat Validasi Data Gikia
Kak Rapat Validasi Data Gikia
A. PENDAHULUAN
Pencapaian program KIA dapat dilihat dari Laporan Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS) KIA yang pencatatannya dilakukan perbulan. Laporan pencatatan
bulanan ini merupakan hal yang sangat penting, karena hasil laporan ini dapat
dijadikan tolok ukur dalam menilai pengendalian masalah kesehatan di seluruh
wilayah kabupaten atau kota.
B. LATAR BELAKANG
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 yang
ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan. Sekretariat Direktorat
Jenderal Bina Gizi dan KIA bertugas melaksanakan pelayanan teknis administrasi
kepada semua unsur direktorat. Hal ini sejalan dengan apa yang menjadi Indikator
Kinerja Strategis yaitu meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya pada Program Bina Gizi dan KIA, yang dijalankan melalui Indikator
Kinerja melalui penyelenggaraan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan dan
penyediaan sarana dan prasarana sesuai standar.
Indikator Strategis dan Kinerja perlu dipertanggungjawabkan secara akuntabel
terutama dalam melihat keberhasilan atau kegagalan yang dicapai dari target yang
telah ditentukan dalam Penetapan Kinerja sesuai dengan Perencanaan Strategis
Kementerian Kesehatan 2020 – 2024, dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Setditjen
Bina Gizi dan KIA tahun 2020. Tiga indikator Kinerja yang menjadi tanggung jawab
Setditjen Bina Gizi dan KIA telah tercapai sesuai target yang ditentukan. Persentase
satuan kerja yang menyelenggarakan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan
mendapatkan hasil sebesar 100%, memenuhi target yang sudah ditentukan tahun 2014
sebesar 100%. Persentase sarana dan prasarana kerja yang sesuai standar mendapatkan
hasil sebesar 94,25% angka ini tidak dapat memenuhi target dari target tahun 2014
sebesar 100,00%, dikarenakan masih adanya beberapa sarana dan prasarana yang
belum bisa memadai, namun walaupun demikian angka yang dicapai tahun ini
mengalami kenaikan dari angka tahun 2013 sebesar 90,07%. Sedangkan Jumlah
Puskesmas yang mendapatkan Bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan
lokakarya mini untuk menunjang pencapaian SPM sebanyak 9.517 puskesmas,
melebihi dari target yang ditentukan pada tahun 2014 sebesar 9.000 puskesmas.
1
Pencapaian Indikator Strategis Setditjen Bina Gizi dan KIA didukung dengan adanya
pencapaian kegiatan fisik sebesar 99,76%, dengan realiasi keuangan Setditjen Bina
Gizi dan KIA sebesar 66,91%. Sedangkan pencapaian Realisasi Bantuan Operasional
Kesehatan yang diselenggarakan melalui Tugas Pembantuan ke Kab./Kota pada tahun
2014 mencapai sebesar 98,49%.
Dalam pencapaian Indikator Strategis tersebut, Setditjen Bina Gizi an KIA didukung
oleh ketenagaan dengan jumlah tenaga sebanyak 118 pegawai dengan berbagai latar
belakang pendidikan S1 dan S2 sekitar 65 % dan selebihnya adalah tenaga diploma
dan SMU. Dalam rangka peningkatan kualitas capaian di tahun mendatang perlu
dilakukan pendampingan program dan administrasi keuangan secara intens baik di
lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA ataupun di kabupaten/ kota terhadap program
Tugas Pembantuan. Perlu peningkatan koordinasi lintas sektor dan lintas program
terhadap penyelenggaraan kegiatan yang mendukung capaian indikator Kinerja
Strategis, dan perlu adanya kaderisasi terhadap sumber daya manusia di lingkungan
Setditjen Bina Gizi dan KIA.
Rapat evaluasi dan validasi data Gikia ini bertujuan untuk menyamakan penyusunan
data program tersebut agar pelayanan terhadap kesehatan ibu dan anak serta gizi dapat
terlaksana dengan maksimal di masyarakat. Meningkatkan status kesehatan dan gizi
masyarakat dapat terlihat dari menurunnya angka kematian Ibu, kematian bayi, dan
kematian balita. Pemerintah Kabupaten khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten dapat
memberikan kebijakan yang meningkatkan manajemen program yang akuntabel,
tarnsparan, berdaya guna dan berhasil guna. Peningkatan sistem informasi, evaluasi,
pelaporan dan pencatatan berbasis teknologi. Menyediakan dukungan biaya
operasional puskesmas dalam upaya pelayanan yang bersifat promotif dan preventif di
Puskesmas dan jaringannya serta UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat).
Dengan pertemuan ini diharapkan data Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan data gizi di
Kecamatan Rupat Utara dapat dijadikan salah satu acuan untuk mengetahui apakah
indikator sudah mencapai sasaran atau belum dan tentunya dengan data yang sudah
valid dijadikan bahan bagi Pemerintah kedepan dalam menyusun kebijakan yang
muaranya untuk meningkatkan pelayanan KIA dan gizi di masyarakat.
C. TUJUAN
a. Tujuan umum
b. Adanya data Gizi-KIA yang valid berdasarkan kohort ibu hamil, bayi, balita
seluruh wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu Poned Dayamurni.
2
c. Tujuan khusus
1. Mengetahui data valid gizi (kohort Bayi, Balita)
2. Mengetahui data valid KIA ( kohort Ibu Hamil, Bayi dan Balita).
3
1 Rapat a) Menyusun rencana Bidan desa dan Gizi: Sumber
Validasi dan kegiatan - Memberikan dana BOK
Evaluasi b) Koordinasi dengan pelatihan pengisian
data LP/LS kohort ibu hamil, bayi
GiziKIA c) Menentukan tempat dan balita
dan waktu
pelaksanaan kegiatan
d) Menyiapkan kohort
ibu hamil, bayi dan
balita
e) Membuat Laporan
Kegiatan dan
pendokumentasian
F. SASARAN
Hasil yang diharapkan (SMART) Spesific, Measurable, Achievable, Relevan :
a. Mengetahui data valid gizi (kohort Bayi, Balita)
b. Mengetahui data valid KIA (kohort Ibu Hamil, Bayi dan Balita)
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
4
Pelaporannya kegiatan dibuat setiap selesai pelaksanaan kegiatan dan di serahkan
kepada penanggung jawab pelaksana program dan Penanggung jawab UKM.
Untuk Pelaporan hasil pelayanan atau kegiatan di serahkan ke PJ. Program dan bagian
pembiayaan.