Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor kakao terbesar di dunia
setelah Pantai Gading dan Ghana. Kakao merupakan salah satu komoditas
perkebunan selain kelapa sawit, karet dan kopi yang memiliki peranan penting dalam
perekonomian nasional dalam menghasilkan devisa negara, menyerap tenaga kerja
serta sebagai penyedia bahan baku industri cokelat. Biji kakao Indonesia sangat
cocok untuk bahan baku cokelat karena kualitas yang bagus dan harum sehingga
konsumen luar negeri cukup meminatinya (Zikria, 2019).
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas tanaman
perkebunan yang berperan dalam meningkatkan pendapatan negara. Perkembangan
kakao terus mendapatkan perhatian karena tanaman kakao merupakan salah satu
komoditas tanaman perkebunan penghasil ekspor yang berperan penting bagi
perekonomian. Raharjo (2011) menyatakan bahwa kebutuhan kakao di dunia terus
mengalami peningkatan, sehingga perluasan dan peningkatan produksi kakao juga
harus menjadi perhatian untuk ditingkatkan. Di Indonesia perluasan areal pertanaman
kakao terus ditingkatkan, dengan laju perluasan rata-rata areal tanaman kakao diatas
20% per tahun.
Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi dengan produksi kakao terbesar
di Indonesia yang berkontribusi sekitar 18% dari jumlah produksi kakao nasional.
Produksi kakao di Sulawesi Tengah pada tahun 2021 mencapai 130.649 ton dengan
luas area penanaman sebesar 276.326 hektar (BPS, 2022). Produksi kakao rata-rata
selama lima tahun terakhir mencapai 129.064 ton dengan luas area penanaman
sebesar 281.545 hektar (BPS, 2022).
Perencanaan wilayah yang memiliki komoditas unggulan dalam pembangunan
perlu diperhatikan sehingga komoditas yang dikembangkan didasarkan pada prospek
komoditas dan potensi dari wilayah tersebut. Kusmiati & Windiarti (2011)
berpendapat bahwa perencanaan wilayah dalam pengembangan komoditas pertanian
merupakan hal yang sangat penting karena setiap wilayah memiliki nilai strategis
sesuai dengan potensi sumber daya yang terdapat pada masing-masing daerah.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menganalisis sektor basis di Sulawesi Tengah
dalam 10 tahun terakhir. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui :
Yij/Yj
LQi= … … … … …..( 1)
Yi/Y
Keterangan:
LQi : Location Quotient
Yij : Produksi kakao di kabupaten i
Yj : Produksi komoditas perkebunan di kabupaten i
Yi : Produksi kakao di Provinsi Sulawesi Tengah
Y : Produksi komoditas perkebunan di Provinsi Sulawesi Tengah