Makalah Komunitas
Makalah Komunitas
Makalah Komunitas
Disusun Oleh :
JAKARTA
2024
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, karunia
serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
yang berjudul “Pengorganisasian Manajemen Keperawatan ”. Makalah ini kami susun untuk
memenuhi tugas Manajemen Keperawatan. Tentunya tak lupa kami sampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, maka dalam kesempatan
ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.
Meskipun kami telah mengerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi kami masih
merasakan adanya kekurangan -kekurangan dalam penyusunan tugas makalah ini. Untuk itu,
kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun makalah ini. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi para pembacanya.(aamiin)
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4
2.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
2.2 Tujuan .................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Poskesdes .............................................................................................. 5
2.2 Tujuan Poskesdes .................................................................................................... 5
2.3 Manfaat Poskesdes .................................................................................................. 6
2.4 Prioritas Pengembangan Poskesdes ......................................................................... 7
2.5 Ruang Lingkup Kegiatan Poskesdes ........................................................................ 7
2.6 Pengorganisasian Poskesdes .................................................................................... 8
2.7 Program Kegiatan Poskesdes................................................................................... 9
2.8 Bentuk dan Jenis Pelayanan Kesehatan Poskesdes ................................................. 10
2.9 Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Poskesdes .......... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Pos Pelayanan Terpadu Desa (Poskesdes) merupakan salah satu upaya pemerintah
dalam meningkatkan akses masyarakat desa terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
Program Poskesdes menjadi penting mengingat masih banyaknya wilayah di pedesaan yang
sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan formal. Pos Pelayanan Terpadu Desa (Poskesdes)
adalah rendahnya akses masyarakat desa terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
Wilayah pedesaan seringkali sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan formal seperti
puskesmas atau rumah sakit. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya
infrastruktur kesehatan, jarak yang jauh, serta keterbatasan akses transportasi. Dampak dari
rendahnya akses kesehatan di pedesaan adalah peningkatan angka kematian ibu dan bayi,
serta tingginya angka penyakit menular dan tidak menular yang dapat dicegah dengan
pencegahan dan penanganan yang tepat waktu. Oleh karena itu, Poskesdes menjadi penting
sebagai upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih merata dan
terjangkau bagi masyarakat desa. Selain itu, peran Poskesdes juga penting dalam mendukung
pencapaian target-target pembangunan berkelanjutan, seperti peningkatan kesejahteraan dan
penurunan angka kemiskinan. Dengan memberikan akses kesehatan yang lebih baik,
diharapkan masyarakat desa dapat lebih produktif secara ekonomi dan memiliki kualitas
hidup yang lebih baik.
2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini dibuat yaitu untuk memberikan gambaran secara
mendalam mengenai konsep Poskesdes, sejarah perkembangannya, serta pentingnya peran
sumber daya manusia dalam menjalankan program ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
kesehatan, Poskesdes dibangun dalam rangka menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan dasar, menyeluruh dan terpadu dan sebagai jung tombak pelayanan
kesehatan di tingkat desa/kecamatan.
e. Program Kesehatan yang diselenggarakan oleh Poskesdes merupakan
program Desa Siaga untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat sebagai upaya membangun
masyarakat mandiri.
6
4. Bagi Puskesmas
a. Memperluas jangkauan pelayanan Puskesmas dengan mengoptimalkan sumber
daya yang ada.
b. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan yang
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan
kesehatan strata pertama, yang meliputi pelayanan kesehatan perseorangan dan
pelayanan kesehatan masyarakat.
c. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan
sesuai kondisi setempat.
5. Bagi Sektor lain
a. Dapat memadukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan secara
efektif dan efisien.
1. Desa yang tidak terdapat atau yang sulit mengakses fasilitas pelayanan kesehatan
(Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Rumah Sakit).
2. Desa di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan
7
desa siaga aktif atau forum kesehatan lainnya yang sudah ada, yang disesuaikan dengan
kondisi dan potensi masyarakat setempat(Agustin et al., 2012)
1. Tenaga Poskesdes
Agar Poskesdes dapat terselenggara, maka perlu didukung dengan tenaga sebagai berikut.
a. Kader Kesehatan
Kader kesehatan sekurang-kurangnya berjumlah 2 (dua) orang yang telah
mendapatkan pelatihan/orientasi.
b. Tenaga kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan di Poskesdes minimal 1 (satu)
orang bidan. Pemenuhan tenaga kesehatan Poskesdes awalnya dapat dilakukan atas
bantuan Pemerintah daerah setempat, dan selanjutnya dilakukan secara bertahap oleh
masyarakat sendiri.Diharapkan tenaga kesehatan yang akan membantu Poskesdes
berdomisili di desa setempat
2. Kepengurusan Poskesdes dipilih melalui musyawarah dan mufakat masyarakat desa atau
forum desa siaga aktif setempat, serta ditetapkan oleh Kepala Desa. Struktur pengurus
minimal terdiri dari Pembina, Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota. Susunan
pengurus Poskesdes bersifat fleksibel sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan, kondisi, dan permasalahan setempat.
3. Hubungan Koordinasi dan pembinaan antara Poskesdes dan unit-unit serta masyarakat,
dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Poskesdes berada di bawah pengawasan dan bimbingan Puskesmas setempat.
Pelaksana Poskesdes wajib melaporkan kegiatannya kepada Puskesmas ataupun
kepada sektor terkait. Laporan kegiatan yang menyangkut pelayanan kesehatan
disampaikan kepada Puskesmas oleh tenaga kesehatan Poskesdes. Adapun laporan
yang menyangkut pertanggungjawaban keuangan disampaikan kepada Kepala Desa
selaku Ketua Forum Desa Siaga Aktif Tingkat Desa.
b. Jika di wilayah desa tersebut terdapat Puskesmas Pembantu maka Poskesdes
berkoordinasi dengan Puskesmas Pembantu tersebut.
c. Poskesdes di bawah pembinaan Kabupaten/Kota melalui Puskesmas. Pembinaan
dalam aspek upaya kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan.
Apabila Poskesdes tidak mampu memberikan pelayanan, perlu melakukan rujukan ke
8
Puskesmas, antara lain pelayanan kegawatdaruratan. Pada keadaan tertentu Poskesdes
dapat melakukan rujukan langsung ke Rumah Sakit dengan sepengetahuan
Puskesmas.
d. Poskesdes berkoordinasi dengan Forum Desa Siaga Aktif dalam upaya penemuan dan
penanganan penderita penyakit melalui Survei Mawas Diri (SMD). Hasil SMD ini
akan dibahas dalam forum desa, untuk selanjutnya disampaikan ke Forum Desa Siaga
Aktif Tingkat Kecamatan. Koordinasi ini dilakukan secara berjenjang dari Tingkat
Desa sampai Tingkat Pusat.
9
d. Pemberian ima imunisasi dasar lengkap.
e. Penyuluhan qizi pada anak.
f. Penanganan permasalahan kesehatan pada anak.
4. Penemuan dan penanganan penderita penyakit
a. Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama penyakit menular
dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), serta penyakit
tidak menular dan faktor risikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil
yang berisiko.
b. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan KLB, penyakit tidak menular serta faktor-faktor risikonya (termasuk
kurang gizi).
c. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan
melalui metode simulasi.
2.8 Bentuk dan Jenis Pelayanan Kesehatan Poskesdes
Bentuk dan Jenis pelayanan Kesehatan Secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Pelayanan Kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical
services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo
practice) atau secara bersama-bersama dalam suatu organisasi, tujuan utamanya untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan serta sasaran terutama untuk
perseorangan dan keluarga.
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kesehatan
masyarakat (public health services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang
umumnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi, tujuan utamanya untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya
terutama untuk kelompok dan masyarakat.
10
Sulitnya akses menuju fasilitas yang memberikan pelayanan kesehatan dapat membuat
seseorang tidak mau memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut. Semakin dekat jarak
tempuh dan semakin singkat waktu tempuh ke fasilitas pelayan kesehatan, semakin
besar pula kemungkinan memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut.
2. Fasilitas Dan Tenaga Kesehatan
Ketersediaan sarana fasilitas kesehatan yang lengkap mempunyai peluang lebih besar
menjadikan responden lebih aktif memanfaatkan layanan kesehatan dibandingkan
dengan ketersediaan sarana fasilitas yang tidak lengkap. Tindakan atau cara tenaga atau
petugas Kesehatan dalam melakukan pelayanan merupakan hal yang sangat
mempengaruhi pasien, Perlakuan yang baik dan penuh perhatian dapat menumbuhkan
motivasi pasien untuk memanfaatkan layanan yang diberikan. Selain itu, kemampuan
dan keterampilan tenaga kesehatan juga dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat
dalam berobat. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan, yang menyatakan bahwa tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar
masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
3. Sikap
Sikap merupakan pendapat responden berdasarkan keyakinan untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan Individu yang memiliki sikap kurang baik tentang pemanfaatan
pelayanan disebabkan oleh pengetahuan yang masih kurang, sehingga mereka tidak
yakin dan tidak memiliki minat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Masyarakat
yang memiliki sikap positif akan cenderung berperilaku untuk memanfaatkan layanan
kesehatan karena didasari dari pengetahuan mereka manfaat dari pelayanan kesehatan.
4. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan, pendidikan formal akan sangat mempengaruhi pengetahuan
seseorang sehingga apabila seseorang memiliki pendidikan formal yang tinggi, maka
besar kemungkinan ia akan memiliki pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan seseorang dengan pendidikan formal yang rendah. Karena tingkat pendidikan
sangat erat kaitannya dengan kesadaran dan pengetahuan seseorang, tingkat pendidikan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan Kesehatan.
5. Pengetahuan
11
Seseorang berpengetahuan tinggi mempunyai peluang lebih besar dibandingkan dengan
yang kurangnya pengetahuan, dengan aktif memanfaatkan pelayanan kesehatan
dibandingkan dengan responden berpengetahuan kurang baik Pengetahuan dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pengalaman, tingkat pendidikan, ataupun
sarana informasi. Ketidaktahuan seseorang tentang fasilitas kesehatan menyebabkan
orang itu tidak ingin memanfaatkan pelayanan kesehatan.
6. Tingkat pendapatan
Pendapatan masyarakat merupakan karakteristik untuk mengukur kesanggupan dari
individu atau keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan mereka. Masyarakat
dengan ekonomi rendah mengalami kesulitan dalam hal membutuhkan pelayanan
kesehatan, karena biaya yang harus dikeluarkan tidak hanya untuk pengobatan, tapi
juga biaya transportasi. Meskipun pengobatan telah dibiayai oleh pemerintah,
pengeluaran biaya transportasi menuju fasilitas kesehatan merupakan pertimbangan
penting bagi masyarakat, sehingga, biaya transportasi yang tingg berpeluan
menghambat masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Poskesdes adalah suatu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang
melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal pengamatan epidemiologis penyakit menular
dan yang berpotensi menjadi KLB serta faktor-faktor risikonya penanggulangan penyakit
menulaar dan yang berpotensi menjadi KLB serta kekurangan gizi kesupsiagaan dan
penanggulangan bencana dan ke gawat daruratan kesehatan pelayanan kesehatan dasar,
sesuai dengan kompetensinya. Kegiatan rutin Poskesdes di selenggarakan dan di motori
oleh tenaga kesehatan yang ada di desa tersebut dan Kader Poskesdes dengan bimbingan
Puskesmas setempat dan sektor terkait. Pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh
poskesdes, meliputi promotif, preventif, dan kuratif (pengobatan) sesuai dengan
kompetensi Kegiatan pelayanan kesehatan tersebut di kelompokkan menjadi kegiatan
utama dan kegiatan pengembangan
13
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, F. F., Masyarakat, F. K., Sarjana, P., Masyarakat, K., & Komunitas, P. B. (2012).
Kota Tasikmalaya Tahun 2012 Skripsi.
14