Makalah Komunitas

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

POS KESEHATAN DESA (POSKESDES)

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas

Dosen Pengampu : Ns. Angga Seful Rahmat,M.Kep.,Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :

Anggraeni Karuniawati 2110027


Fadillah As Siddiq 2110103
Firza Listyaningsih 2110022
Putri Zahra Dauleta Anugerah 2110029
Selvia Febriyanti 2110003
Syaefudin Dwi Fadillah 2110013
Tanaya Afriyani 2110114

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS HUSADA

JAKARTA

2024
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, karunia
serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
yang berjudul “Pengorganisasian Manajemen Keperawatan ”. Makalah ini kami susun untuk
memenuhi tugas Manajemen Keperawatan. Tentunya tak lupa kami sampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, maka dalam kesempatan
ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada

1. Bapak Ns. Angga Seful Rahmat,M.Kep.,Sp.Kep.Kom selaku dosen pengampu mata


kuliah Keperawatan Komunitas Prodi D3 Keperawatan yang telah memberikan arahan,
bimbingan serta dukungan kepada kami dalam menulis dan menyelesaikan tugas
makalah ini.

2. Teman- teman kelas 3B , khususnya kelompok 4 mata kuliah Manajemen


Keperawatan yang selalu memberikan masukan kepada kami dalam penulisan dan
menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.
Meskipun kami telah mengerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi kami masih
merasakan adanya kekurangan -kekurangan dalam penyusunan tugas makalah ini. Untuk itu,
kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun makalah ini. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi para pembacanya.(aamiin)

Jakarta,03 Maret 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4
2.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
2.2 Tujuan .................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Poskesdes .............................................................................................. 5
2.2 Tujuan Poskesdes .................................................................................................... 5
2.3 Manfaat Poskesdes .................................................................................................. 6
2.4 Prioritas Pengembangan Poskesdes ......................................................................... 7
2.5 Ruang Lingkup Kegiatan Poskesdes ........................................................................ 7
2.6 Pengorganisasian Poskesdes .................................................................................... 8
2.7 Program Kegiatan Poskesdes................................................................................... 9
2.8 Bentuk dan Jenis Pelayanan Kesehatan Poskesdes ................................................. 10
2.9 Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Poskesdes .......... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 14

3
BAB I

PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Pos Pelayanan Terpadu Desa (Poskesdes) merupakan salah satu upaya pemerintah
dalam meningkatkan akses masyarakat desa terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
Program Poskesdes menjadi penting mengingat masih banyaknya wilayah di pedesaan yang
sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan formal. Pos Pelayanan Terpadu Desa (Poskesdes)
adalah rendahnya akses masyarakat desa terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
Wilayah pedesaan seringkali sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan formal seperti
puskesmas atau rumah sakit. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya
infrastruktur kesehatan, jarak yang jauh, serta keterbatasan akses transportasi. Dampak dari
rendahnya akses kesehatan di pedesaan adalah peningkatan angka kematian ibu dan bayi,
serta tingginya angka penyakit menular dan tidak menular yang dapat dicegah dengan
pencegahan dan penanganan yang tepat waktu. Oleh karena itu, Poskesdes menjadi penting
sebagai upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih merata dan
terjangkau bagi masyarakat desa. Selain itu, peran Poskesdes juga penting dalam mendukung
pencapaian target-target pembangunan berkelanjutan, seperti peningkatan kesejahteraan dan
penurunan angka kemiskinan. Dengan memberikan akses kesehatan yang lebih baik,
diharapkan masyarakat desa dapat lebih produktif secara ekonomi dan memiliki kualitas
hidup yang lebih baik.

2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini dibuat yaitu untuk memberikan gambaran secara
mendalam mengenai konsep Poskesdes, sejarah perkembangannya, serta pentingnya peran
sumber daya manusia dalam menjalankan program ini.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Poskesdes


Pos Kesehatan (Poskesdes) adalah Upaya Kesehatan Bersumber daya
Msyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dapat dikatakan sebagai
sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan
pemerintah.

Pelayanannya meliputi upaya-upaya promotif, preventif,dan kuratif yang


dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga
sukarela lainnya. Pembentukan POSKESDES didahulukan pada desa yang tidak memiliki
rumah sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (PUSTU), dan bukan ibu kota kecamatan
atau ibu kota kabupaten. POSKESDES di harapkan sebagai pusat pengembangan dan
kordinator berbagai UKBM yang dibutuhkan masyarakat desa, misalnya POS Pelayanan
Terpadu atau POSYANDU dan warung obat desa (WOD).

2.2 Tujuan Poskesdes


Adapun tujuan dari poskesdes adalah :
1. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan.
2. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka
meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko dan
bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular
dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa atau KLB serta
faktor-faktor resikonya
a. Tersedianya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan.
b. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
masyarakat dan tenaga professional kesehatan.
c. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa.
d. Pembangunan Poskesdes di maksudkan untuk lebih mendekatkan pelayanan
kesehatan pada masyarakat yang tinggal jauh dari jangkauan pelayanan

5
kesehatan, Poskesdes dibangun dalam rangka menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan dasar, menyeluruh dan terpadu dan sebagai jung tombak pelayanan
kesehatan di tingkat desa/kecamatan.
e. Program Kesehatan yang diselenggarakan oleh Poskesdes merupakan
program Desa Siaga untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat sebagai upaya membangun
masyarakat mandiri.

2.3 Manfaat Poskesdes


1. Bagi Masyarakat Desa
a. Permasalahan kesehatan di desa dapat dideteksi secara dini, sehingga bisa ditangani
dengan cepat dan diselesaikan, sesuai kondisi, potensi dan kemampuan yang ada.
b. Masyarakat desa dapat memperoleh pelayanan kesehatan dasar (KIA/KB,
peningkatan gizi masyarakat khususnya balita dan maternal, imunisasi termasuk
pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, upaya
mewujudkan lingkungan sehat, dan pengobatan sederhana termasuk trauma,
didukung dengan penyediaan obat-obat esensial) serta pengetahuan dan
keterampilan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kesiapsiagaan serta
penanggulangan masalah kesehatan
c. Masyarakat dapat mengaktualisasikan diri dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan.
2. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)
a. Tenaga kesehatan (bidan) dapat mengaktualisasikan dirinya dalam membantu
masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di wilayahnya.
b. Tenaga kesehatan (bidan) dapat lebih mudah memberikan pelayanan kesehatan
dasar kepada masyarakat.
c. Tenaga kesehatan (bidan) mendapatkan informasi secara cepat tentang
permasalahan kesehatan di masyarakat dan upaya kesehatan bagi masyarakat
3. Bagi Kader kesehatan
a. Kader kesehatan mendapatkan informasi lebih awal di bidang kesehatan.
b. Kader kesehatan dapat mengaktualisasikan dirinya dalam membantu masyarakat
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di wilayahnya.
c. Kader dapat menjadi teladan bagi masyarakat desanya.

6
4. Bagi Puskesmas
a. Memperluas jangkauan pelayanan Puskesmas dengan mengoptimalkan sumber
daya yang ada.
b. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan yang
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan
kesehatan strata pertama, yang meliputi pelayanan kesehatan perseorangan dan
pelayanan kesehatan masyarakat.
c. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan
sesuai kondisi setempat.
5. Bagi Sektor lain
a. Dapat memadukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan secara
efektif dan efisien.

2.4 Prioritas Pengembangan Poskesdes


Mengingat Poskesdes merupakan salah satu upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar
yang sekaligus menjadi wahana pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan maka prioritas
pengembangannya adalah:

1. Desa yang tidak terdapat atau yang sulit mengakses fasilitas pelayanan kesehatan
(Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Rumah Sakit).
2. Desa di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan

2.5 Ruang Lingkup Kegiatan Poskesdes


Ruang lingkup kegiatan Poskesdes meliputi upaya kesehatan yang mencakup upaya
promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan)
dengan melibatkan kader kesehatan. Kegiatan Poskesdes, utamanya adalah pelayanan
kesehatan dasar yaitu layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui, kesehatan anak dan
pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans penyakit, surveilans gizi, surveilans perilaku
berisiko, surveilans lingkungan, dan masalah kesehatan lainnya), penanganan
kegawatdaruratan kesehatan, serta kesiapsiagaan terhadap bencana. Sebagai bentuk
pertanggungjawaban maka kegiatan di Poskesdes didukung dengan pencatatan dan
pelaporan. Poskesdes merupakan pendorong dalam menumbuhkembangkan terbentuknya
UKBM lain di masyarakat serta meningkatkan partisipasi masyarakat dan emitraan dengan
berbagai pemangku kepentingan terkait. Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan
edukatif atau kemasyarakatan yang dilakukan melalui musyawarah dan mufakat oleh forum

7
desa siaga aktif atau forum kesehatan lainnya yang sudah ada, yang disesuaikan dengan
kondisi dan potensi masyarakat setempat(Agustin et al., 2012)

2.6 Pengorganisasian Poskesdes


Prinsip pengorganisasian Poskesdes adalah dikelola oleh masyarakat yang dalam hal ini kader
kesehatan dengan bimbingan tenaga kesehatan (Tatiane Machado, 2017)

1. Tenaga Poskesdes
Agar Poskesdes dapat terselenggara, maka perlu didukung dengan tenaga sebagai berikut.
a. Kader Kesehatan
Kader kesehatan sekurang-kurangnya berjumlah 2 (dua) orang yang telah
mendapatkan pelatihan/orientasi.
b. Tenaga kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan di Poskesdes minimal 1 (satu)
orang bidan. Pemenuhan tenaga kesehatan Poskesdes awalnya dapat dilakukan atas
bantuan Pemerintah daerah setempat, dan selanjutnya dilakukan secara bertahap oleh
masyarakat sendiri.Diharapkan tenaga kesehatan yang akan membantu Poskesdes
berdomisili di desa setempat
2. Kepengurusan Poskesdes dipilih melalui musyawarah dan mufakat masyarakat desa atau
forum desa siaga aktif setempat, serta ditetapkan oleh Kepala Desa. Struktur pengurus
minimal terdiri dari Pembina, Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota. Susunan
pengurus Poskesdes bersifat fleksibel sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan, kondisi, dan permasalahan setempat.
3. Hubungan Koordinasi dan pembinaan antara Poskesdes dan unit-unit serta masyarakat,
dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Poskesdes berada di bawah pengawasan dan bimbingan Puskesmas setempat.
Pelaksana Poskesdes wajib melaporkan kegiatannya kepada Puskesmas ataupun
kepada sektor terkait. Laporan kegiatan yang menyangkut pelayanan kesehatan
disampaikan kepada Puskesmas oleh tenaga kesehatan Poskesdes. Adapun laporan
yang menyangkut pertanggungjawaban keuangan disampaikan kepada Kepala Desa
selaku Ketua Forum Desa Siaga Aktif Tingkat Desa.
b. Jika di wilayah desa tersebut terdapat Puskesmas Pembantu maka Poskesdes
berkoordinasi dengan Puskesmas Pembantu tersebut.
c. Poskesdes di bawah pembinaan Kabupaten/Kota melalui Puskesmas. Pembinaan
dalam aspek upaya kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan.
Apabila Poskesdes tidak mampu memberikan pelayanan, perlu melakukan rujukan ke

8
Puskesmas, antara lain pelayanan kegawatdaruratan. Pada keadaan tertentu Poskesdes
dapat melakukan rujukan langsung ke Rumah Sakit dengan sepengetahuan
Puskesmas.
d. Poskesdes berkoordinasi dengan Forum Desa Siaga Aktif dalam upaya penemuan dan
penanganan penderita penyakit melalui Survei Mawas Diri (SMD). Hasil SMD ini
akan dibahas dalam forum desa, untuk selanjutnya disampaikan ke Forum Desa Siaga
Aktif Tingkat Kecamatan. Koordinasi ini dilakukan secara berjenjang dari Tingkat
Desa sampai Tingkat Pusat.

2.7 Program Kegiatan Poskesdes


Kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa yang dilaksanakan di Poskesdes adalah:
1. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, dan nifas
a. Pemeriksaan kehamilan, meliputi pemeriksaan tinggi fundus uteri, pengukuran
lingkar lengan atas, pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, pengukuran
tekanan darah serta pendeteksian dini tanda-tanda bahaya pada kehamilan melalui
Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan Komplikasi (P4K).
b. Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) untuk mencegah tetanus pada sat proses
persalinan.
c. Pemberian tablet tambah darah (Fe) untuk mencegah timbulnya anemia/kurang darah.
d. Penyuluhan atau konseling tentang gizi dan kehamilan serta KB setelah persalinan.
e. Penyelenggaraan kelas ibu hamil.
f. Penanganan ibu hamil Kuranq Energi Kronis (KEK).
g. Pertolongan persalinan aman, termasuk pencegahan infeksi.
h. Kunjungan ibu nifas
i. Rujukan ke Puskemas/rumah sakit untuk kasus kehamilan/persalinan/nifas yang tidak
dapat ditangani di Poskesdes.
2. Pelayanan kesehatan untuk ibu menyusui
a. Penyuluhan tentang cara menyusui dan perawatan bayi yang benar.
b. Penyuluhan tentang gizi bagi ibu menyusui dan KB setelah persalinan.
c. Penyuluhan tentang penanganan permasalahan kesehatan bayi dan anak balita.
3. Pelayanan kesehatan untuk anak
a. Perawatan bayi baru lahir.
b. Pemeriksaan kesehatan anak.
c. Pemantauan tumbuh kembang bayi dan anak balita.

9
d. Pemberian ima imunisasi dasar lengkap.
e. Penyuluhan qizi pada anak.
f. Penanganan permasalahan kesehatan pada anak.
4. Penemuan dan penanganan penderita penyakit
a. Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama penyakit menular
dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), serta penyakit
tidak menular dan faktor risikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil
yang berisiko.
b. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan KLB, penyakit tidak menular serta faktor-faktor risikonya (termasuk
kurang gizi).
c. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan
melalui metode simulasi.
2.8 Bentuk dan Jenis Pelayanan Kesehatan Poskesdes
Bentuk dan Jenis pelayanan Kesehatan Secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Pelayanan Kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical
services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo
practice) atau secara bersama-bersama dalam suatu organisasi, tujuan utamanya untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan serta sasaran terutama untuk
perseorangan dan keluarga.
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kesehatan
masyarakat (public health services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang
umumnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi, tujuan utamanya untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya
terutama untuk kelompok dan masyarakat.

2.9 Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Poskesdes


1. Aksesibilitas Layanan
Pelayanan kesehatan dengan aksesibilitas yang baik harus dapat dicapai oleh
masyarakat, serta tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial, ekonomi, organisasi
dan bahasa. keinginan seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan ditentukan
oleh faktor pendukung, salah satunya adalah jarak atau aksesibilitas layanan kesehatan.

10
Sulitnya akses menuju fasilitas yang memberikan pelayanan kesehatan dapat membuat
seseorang tidak mau memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut. Semakin dekat jarak
tempuh dan semakin singkat waktu tempuh ke fasilitas pelayan kesehatan, semakin
besar pula kemungkinan memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut.
2. Fasilitas Dan Tenaga Kesehatan
Ketersediaan sarana fasilitas kesehatan yang lengkap mempunyai peluang lebih besar
menjadikan responden lebih aktif memanfaatkan layanan kesehatan dibandingkan
dengan ketersediaan sarana fasilitas yang tidak lengkap. Tindakan atau cara tenaga atau
petugas Kesehatan dalam melakukan pelayanan merupakan hal yang sangat
mempengaruhi pasien, Perlakuan yang baik dan penuh perhatian dapat menumbuhkan
motivasi pasien untuk memanfaatkan layanan yang diberikan. Selain itu, kemampuan
dan keterampilan tenaga kesehatan juga dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat
dalam berobat. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan, yang menyatakan bahwa tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar
masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
3. Sikap
Sikap merupakan pendapat responden berdasarkan keyakinan untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan Individu yang memiliki sikap kurang baik tentang pemanfaatan
pelayanan disebabkan oleh pengetahuan yang masih kurang, sehingga mereka tidak
yakin dan tidak memiliki minat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Masyarakat
yang memiliki sikap positif akan cenderung berperilaku untuk memanfaatkan layanan
kesehatan karena didasari dari pengetahuan mereka manfaat dari pelayanan kesehatan.
4. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan, pendidikan formal akan sangat mempengaruhi pengetahuan
seseorang sehingga apabila seseorang memiliki pendidikan formal yang tinggi, maka
besar kemungkinan ia akan memiliki pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan seseorang dengan pendidikan formal yang rendah. Karena tingkat pendidikan
sangat erat kaitannya dengan kesadaran dan pengetahuan seseorang, tingkat pendidikan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan Kesehatan.
5. Pengetahuan

11
Seseorang berpengetahuan tinggi mempunyai peluang lebih besar dibandingkan dengan
yang kurangnya pengetahuan, dengan aktif memanfaatkan pelayanan kesehatan
dibandingkan dengan responden berpengetahuan kurang baik Pengetahuan dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pengalaman, tingkat pendidikan, ataupun
sarana informasi. Ketidaktahuan seseorang tentang fasilitas kesehatan menyebabkan
orang itu tidak ingin memanfaatkan pelayanan kesehatan.
6. Tingkat pendapatan
Pendapatan masyarakat merupakan karakteristik untuk mengukur kesanggupan dari
individu atau keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan mereka. Masyarakat
dengan ekonomi rendah mengalami kesulitan dalam hal membutuhkan pelayanan
kesehatan, karena biaya yang harus dikeluarkan tidak hanya untuk pengobatan, tapi
juga biaya transportasi. Meskipun pengobatan telah dibiayai oleh pemerintah,
pengeluaran biaya transportasi menuju fasilitas kesehatan merupakan pertimbangan
penting bagi masyarakat, sehingga, biaya transportasi yang tingg berpeluan
menghambat masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

12
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Poskesdes adalah suatu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang
melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal pengamatan epidemiologis penyakit menular
dan yang berpotensi menjadi KLB serta faktor-faktor risikonya penanggulangan penyakit
menulaar dan yang berpotensi menjadi KLB serta kekurangan gizi kesupsiagaan dan
penanggulangan bencana dan ke gawat daruratan kesehatan pelayanan kesehatan dasar,
sesuai dengan kompetensinya. Kegiatan rutin Poskesdes di selenggarakan dan di motori
oleh tenaga kesehatan yang ada di desa tersebut dan Kader Poskesdes dengan bimbingan
Puskesmas setempat dan sektor terkait. Pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh
poskesdes, meliputi promotif, preventif, dan kuratif (pengobatan) sesuai dengan
kompetensi Kegiatan pelayanan kesehatan tersebut di kelompokkan menjadi kegiatan
utama dan kegiatan pengembangan

13
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, F. F., Masyarakat, F. K., Sarjana, P., Masyarakat, K., & Komunitas, P. B. (2012).
Kota Tasikmalaya Tahun 2012 Skripsi.

Tatiane Machado. (2017). Pelayanan Kesehatan. 549, 40–42.

14

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy