9240 24704 2 PB
9240 24704 2 PB
9240 24704 2 PB
Abstrak
Aktivitas utama pabrik kelapa sawit dimulai dari penanaman dan pemanenan pohon kelapa
sawit, pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi minyak sawit (CPO) dan inti sawit (PK),
hingga memprosesnya menjadi produk industri. Tanah dan tanaman merupakan dua hal yang
sangat penting dalam bidang pertanian. Untuk menghasilkan buah kelapa sawit yang
berkualitas tinggi, tanaman harus mempunyai unsur mineral yang cukup seperti unsur hara
makro dan mikro. Sampel yang digunakan untuk analisis kandungan unsur kalsium (Ca),
tembaga (Cu), kalium (K), dan magnesium (Mg) adalah daun kelapa sawit yang bersumber
dari salah satu perkebunan kelapa sawit di daerah Riau. Hasil analisis kandungan unsur pada
daun kelapa sawit yaitu unsur kalium (K) sebesar 1,64–2,16 ppm, unsur magnesium (Mg)
sebesar 0,46–0,79 ppm, unsur kalsium (Ca) sebesar 1,51–2,11 ppm, dan unsur tembaga (Cu)
sebesar 0,07–0,14 ppm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan unsur yang
terdapat pada daun kelapa sawit tersebut belum mencukupi untuk proses pertumbuhan kelapa
sawit, karena kandungan unsur tersebut masih tergolong rendah. Sehingga untuk mengatasi
defisiensi unsur hara tersebut, dilakukan pemulihan dengan penambahan pupuk pada
tanaman. Hasil analisis unsur di atas dapat digunakan sebagai dasar pemilihan pupuk yang
sesuai serta berapa kadar yang dibutuhkan yang harus diberikan pada tanaman kelapa sawit.
Kata kunci: AAS, kalium (K), kalsium (Ca), kelapa sawit, magnesium (Mg
298
Inovasi Teknik Kimia. Vol. 8, No.4, Oktober 2023, Hal 298-305 ISSN 2527-614X, e-ISSN 2541-5891
Pembuatan Larutan Standar Kerja interim ke dalam labu ukur 100 mL,
1. Larutan standar kerja K ditambahkan 10 mL HCl 4N, ditambahkan
Dibuat larutan interim K 100 ppm, dengan aquades hingga tanda garis dan
mengencerkan 10 mL larutan standar stok K dihomogenkan.
1000 ppm ke dalam labu ukur 100 mL.
Ditambahkan aquades hingga tanda garis Prosedur Penelitian
dan dihomogenkan. Selanjutnya dibuat 1. Analisis unsur Mg dan Ca
larutan standar kerja 0,8 ppm, 1,00 ppm, Analisis unsur Mg dan Ca dimulai dengan
2,00 ppm dan 4,00 ppm dengan memipet 0,8 memipipet larutan X 0,25 mL ke dalam
mL, 1 mL, 2 mL dan 4 mL larutan standar tabung reaksi 50 mL kemudian ditambahkan
interim K ke dalam labu ukur 100 mL, 19,75 mL Sr 760 ppm dengan dispensette,
ditambahkan aquades hingga tanda garis, dan dihomogenkan dengan mixer. Larutan
homogenkan. Terkhusus untuk larutan sampel diukur dengan panjang gelombang
standar 0 ppm dipipet 25 mL larutan Sr 285,2 nm dan 422,7 nm. Untuk analisis Mg
15000 ppm, ditambahkan aquades hingga digunakan larutan standar 0,00 ppm, 0,3
tanda garis dan dihomogenkan. ppm, 0,5 ppm, dan 1,5 ppm dan untuk
2. Larutan standar kerja Mg larutan optimaze 0,15 ppm. Analisis Ca
Dibuat larutan interim Mg 50 ppm, dengan dengan menggunakan larutan standar kerja
mengencerkan 5 mL larutan standar stok Mg Ca 0,00 ppm, 1,00 ppm, 3 ppm, dan 6 ppm
1000 ppm ke dalam labu ukur 100 mL. dan untuk larutan optimaze 6 ppm.
Ditambahkan aquadest hingga tanda garis 2. Analisis unsur K
dan dihomogenkan. Selanjutnya dibuat Analisis unsur K dengan memipipet 0,25 mL
larutan standar 0,3 ppm, dan 0,5 ppm dan larutan X ke dalam tabung reaksi 50 mL dan
0,8 ppm Mg dengan memipet 0,6 mL, 1 mL ditambahkan 24,75 mL H2O dengan
dan 0,8 mL larutan standar interim ke dalam dispensette lalu dihomogenkan dengan
labu ukur 100 mL, ditambahkan 5 mL Sr mixer kemudian diukur dengan panjang
15000 ppm, ditambahkan aquades hingga gelombang 766,5 nm, dengan memakai
tanda garis dan homogenkan. Terkhusus larutan standar kerja 0,00 ppm, 0,8 ppm,
untuk larutan standar 0 ppm dipipet 25 mL 1,00 ppm dan 2,00 ppm dan 4,00 ppm dan
larutan Sr 15000 ppm, ditambahkan aquades larutan optimaze 0,8 ppm.
hingga tanda garis dan dihomogenkan. Persen konsentrasi unsur makro yang telah
3. Larutan standar kerja Ca dianalisis dapat dihitung dengan
Dibuat larutan interim Ca 100 ppm, dengan menggunakan persamaan 1. Dengan
mengencerkan 10 mL larutan standar stok menggunakan konsentrasi hasil pengukuran
Ca 1000 ppm ke dalam labu ukur 100 mL. dengan menggunakan instrumen, faktor
Ditambahkan Aquades hingga tanda garis pengenceran dan berat sampel, maka persen
dan dihomogenkan. Selanjutnya dibuat konsentrasinya dapat ditentukan.
larutan standar kerja 1 ppm, 3 ppm, dan 6 % konsentrasi (K, Mg, Ca) = (ppm–BLK) x
ppm, dengan memipet 1 mL, 3 mL, dan 6
x ...(1)
mL larutan interim Ca ke dalam labu ukur
100 mL. Ditambahkan dengan 5 mL Sr 3. Analisis untuk unsur Cu
15000 ppm dan ditambahkan aquades Analisis unsur mikro Cu dengan mengukur
hingga tanda garis dihomogenkan. Untuk langsung larutan X dengan panjang
larutan standar 0 ppm dipipet 25 mL larutan gelombang 324,8 nm menggunakan larutan
Sr 15000 ppm, ditambahkan aquades hingga standar kerja 0,05 ppm, 0,1 ppm, 0,2 ppm
tanda garis dan dihomogenkan. dan 0,3 ppm. Persen konsentrasi unsur
4. Larutan standar kerja Cu mikro yang telah dianalisis dapat dihitung
Dibuat larutan interim Cu 50 ppm, dengan dengan menggunakan persamaan 2. Dengan
mengencerkan 5 mL larutan standar stok Cu data konsentrasi hasil pengukuran
1000 ppm ke dalam labu ukur 100 mL. menggunakan instrumen, faktor
Ditambahkan aquades hingga tanda garis pengenceran dan berat sampel, maka persen
dan dihomogenkan. Selanjutnya dibuat konsentrasinya dapat ditentukan.
larutan standar 0,05 ppm, dan 0,1 ppm 0,2 % Unsur Cu = (ppm-BLK) x
ppm, dan 0,3 ppm dengan memipet 0,1 mL,
x ...(2)
0,2 mL 0,4 mL, 0,6 mL larutan standar
300
Inovasi Teknik Kimia. Vol. 8, No.4, Oktober 2023, Hal 298-305 ISSN 2527-614X, e-ISSN 2541-5891
302
Inovasi Teknik Kimia. Vol. 8, No.4, Oktober 2023, Hal 298-305 ISSN 2527-614X, e-ISSN 2541-5891
Secara fisiologis, kalsium (Ca) bertugas sebanyak 6g. Pada minggu ke-27, ke-29 dan ke-
untuk merangsang pembentukan bulu-bulu 31 sebanyak 8gr. POC NASA; Diberikan mulai
akar, mengeraskan batang tanaman, dan minggu ke-1 sampai ke-40 dengan dosis 1-2 cc
merangsang pembentukan biji. Kalsium yang per 1 liter air per bibit. Disemprotkan setiap 1-2
terdapat pada batang dan daun ini berkhasiat minggu sekali.
untuk menetralisasikan senyawa atau suasana Khusus untuk unsur mikro tidak
yang tidak menguntungkan pada tanah. Jika berdasarkan % karena mikro memiliki jumlah
terjadi defisiensi unsur Ca maka tanaman yang sangat sedikit. Meskipun demikian, unsur
kelapa sawit akan mengalami perubahan bentuk hara mikro (micronutrients) sangat diperlukan
daun seperti mengeriting, serta memperlambat dalam seluruh proses dan memegang kunci
tumbuhnya akar karena kalsium berperan pada untuk berbagai proses pembentukan energi dan
titik tumbuh tanaman (anonim, 2016). pemecahan energi hasil fotosintesis.
Defisiensi Cu pada tanaman dapat terlihat
dari ujung daun tampak seperti terbakar yang
tersebar tidak merata, daun hijau pucat hingga
kekuningan muncul ditengah anak daun muda,
bercak kuning berkembang diantara jaringan
klorosis, daun pendek kuning pucat seperti pada
gambar 7. Pelepah tanaman kelapa sawit
berubah warna menjadi kuning kecoklatan, dan
akhirnya akan mati.
Sumber: (https://akvopedia.org)
Gambar 6. Defisiensi unsur Ca pada daun
kelapa sawit
berpengaruh terhadap luas masing-masing anak gejala defisiensi yang dialami tanaman. Pada
daun. tabel 1 disajikan konsentrasi unsur hara pada
Panjang daun kelapa sawit berkisar 5-9 m pelepah sawit yang berumur lebih dari enam
dengan jumlah anak daun berkisar 125-200 tahun.
helai dengan panjang 1,2 m jumlah daun yang
tumbuh setiap tahun antara 20-30 daun Tabel 3. Konsentrasi Unsur Hara pada
(Wahyono, 1996). Biasanya tanaman kelapa Pelepah Sawit yang Berumur Lebih dari
sawit mempunyai 40 hingga 65 daun, jika tidak Enam Tahun Terhitung dari Waktu
dipangkas bisa lebih dari 60 helai. Tanaman penanaman.
kelapa sawit tua membentuk 2-3 daun setiap Unsur hara Tingkat hara
Defisien Baik Berlebihan
bulan, sedang yang lebih muda menghasilkan 3- Hara makro (N, P, K, Mg); konsentrasi hara dalam % pada
4 daun perbulan. Produksi daun dipengaruhi massa daun kering
oleh faktor-faktor: umur, lingkungan, musim, Nitrogen (N) < 2.30 2.40—2.80 > 3.00
Fosforus (P) < 0.14 0.15—0.19 > 0.25
iklim dan genetik. Kalium (K) < 0.75 0.90—1.20 > 1.60
Pola susunan daun (filotaksis) pada batang Magnesium (Mg) < 0.20 0.25—0.40 > 0.70
sangat menarik, terutama karena polanya sangat
Hara mikro (B, Cu, Zn); konsentrasi hara dalam satuan
jelas dan dapat diamati dari bekas (rumpang) miligram per kilo daun kering
daun yang dapat bertahan lama di batang. Pada Boron (B) < 8.0 15—25 > 40
kelapa sawit, primodial daun dihasilkan dalam Tembaga (Cu) < 3.0 5.0—8.0 > 15
Seng (Zn) < 10 12—18 > 20
pola spiral mulai dari titik tumbuh (aspex)
susunan spiral mengikuti deret Fibonacci, setiap Kandungan hara lainnya (Ca, S, Cl); konsentrasi hara
angka pada susunan ini merupakan dalam % pada massa daun kering
Kalsium (Ca) < 0.25 0.50—0.75 > 1.0
penjumlahan dari dua angka sebelumnya. Pada Belerang (S) < 0.20 0.25—0.35 > 0.60
batang kelapa sawit dewasa susunan daun 8 Klorin (Cl) < 0.25 0.50—0.70 > 1.0
umumnya bisa ditemui. (Pahan, 2011).
Dalam pertumbuhannya tanaman kelapa sumber: I.R. Rankine dan T.H. Fairhurst, 1999.
sawit membutuhkan adanya ketersediaan unsur
hara. Kandungan unsur hara di dalam jaringan 4. KESIMPULAN
tanaman akan memberikan informasi tentang Berdasarkan hasil penelitian yang telah
kondisi tanaman yang dapat dipercaya pada saat dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan
pengambilan sampel. Dengan melihat kondisi mengetahui kandungan unsur-unsur hara yang
unsur hara dapat diperoleh gambaran tanaman ada pada daun kelapa sawit dapat memberikan
mengalami defisiensi atau tidak. informasi kuantitas kandungan unsur hara
Jika tanaman kekurangan unsur hara maka dalam tanaman, mengetahui apakah tanaman
proses metabolisme tanaman akan terganggu mengalami defisiensi atau tidak, dan
yang menyebabkan pertumbuhan dan mengetahui kadar pemupukan yang tepat bagi
perkembangan tanaman menjadi tidak tanaman kelapa sawit.
maksimal, tanaman yang mengalami defisiensi Fungsi adanya unsur hara makro dan mikro
akan diketahui dari perubahan bagian tanaman pada tanaman kelapa sawit adalah sebagai
seperti pada daun, batang, dan akar yang akan syarat keberlangsungan hidup tanaman.
berakibat pada hasil produksi dan kandungan Analisis mineral pada tumbuhan kelapa sawit
mineral yang terkandung pada kelapa sawit, dapat dibedakan menjadi dua yaitu mineral
serta tanaman akan mudah terserang penyakit mikro (jumlah kecil) dan mineral makro
seperti gangguan fisiologi yang disebabkan oleh (jumlah besar) yaitu P, K, Ca, Mg, dan Na.
virus dan jamur. Unsur hara tanaman yang termasuk ke dalam
Fungsi unsur hara tidak dapat digantikan mineral mikro (jumlah kecil) yaitu Fe, Zn, B,
dengan unsur lain. Jika jumlahnya kurang Mn, Cu, dan Al. Unsur hara ini dibutuhkan
mencukupi, terlalu lambat tersedia, atau tidak dalam pertumbuhan tanaman karena merupakan
diimbangi oleh unsur-unsur lain akan bagian dari sel-sel dalam tubuh tanaman
menyebabkan pertumbuhan tanaman kelapa ataupun berfungsi melancarkan berlangsungnya
sawit terganggu dan mengalami defisiensi. peroses metabolisme.
tetapi jika segala unsur hara yang dibutuhkan
tanaman di dalam tanah tidak mencukupi untuk DAFTAR PUSTAKA
tanaman. Maka dibutuhkan penambahan pupuk Anonim. 2016. Gejala visual kekurangan unsur
yang mengandung unsur yang sesuai dengan hara pada daun tanaman. Diakses pada Juli
304
Inovasi Teknik Kimia. Vol. 8, No.4, Oktober 2023, Hal 298-305 ISSN 2527-614X, e-ISSN 2541-5891