Pedoman Dikdasmen & PNF 2024
Pedoman Dikdasmen & PNF 2024
Pedoman Dikdasmen & PNF 2024
TENTANG:
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Ketentuan Umum
Pasal 2
Kedudukan dan Pembentukan
BAB III
FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG
Pasal 3
Fungsi, Tugas, dan Wewenang
BAB IV
HUBUNGAN DAN TATA KERJA
Pasal 4
Hubungan
Pasal 5
Tata Kerja
BAB V
PIMPINAN
Pasal 6
Persyaratan
Pasal 8
Penetapan
Pasal 9
Masa Jabatan
(1) Masa jabatan Pimpinan Majelis sama dengan masa jabatan Pimpinan
Persyarikatan.
(2) Jabatan ketua Majelis dapat dijabat oleh orang yang sama dua kali masa
jabatan berturut-turut.
(3) Pimpinan Majelis yang telah habis masa jabatannya tetap menjalankan
tugasnya sampai ditetapkan Pimpinan Majelis yang baru.
(4) Perubahan personalia Pimpinan Majelis dapat dilakukan dalam tenggang
masa jabatan oleh Pimpinan Persyarikatan atas usul Pimpinan Majelis,
dan/atau kebijakan Persyarikatan.
BAB VI
RAPAT
Pasal 10
Rapat Pimpinan Majelis
Pasal 11
Rapat Kerja Majelis
(1) Rapat Kerja Majelis ialah rapat yang diadakan oleh dan atas tanggung
jawab Pimpinan Majelis untuk membahas penyelenggaraan amal usaha,
program, dan kegiatan, yang diselenggarakan sekurang-kurangnya dua kali
dalam satu masa jabatan.
(2) Acara Rapat Kerja:
a. Laporan Majelis.
b. Penyelenggaraan program meliputi penjabaran, pelaksanaan, penilaian.
c. Masalah umum yang berkaitan dengan bidang tugas Majelis.
(3) Rapat Kerja dihadiri oleh:
a. Anggota Majelis.
b. Wakil Pimpinan ranting.
c. Undangan.
(4) Keputusan Rapat Kerja Majelis mulai berlaku setelah ditanfidz oleh
Pimpinan Persyarikatan setingkat.
(1) Rapat Koordinasi adalah rapat antara Majelis dengan Pengurus dan
Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah bidang Pendidikan Dasar
Menengah dan Pendidikan Non Formal, yang diadakan oleh dan atas
tanggung jawab Pimpinan Majelis. Rapat Koordinasi diadakan di tingkat
pusat, wilayah, daerah, dan cabang.
(2) Rapat Koordinasi membahas pelaksanaan amal usaha, program, dan
kegiatan dibidang Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal.
(3) Rapat Koordinasi dihadiri oleh:
a. Anggota Majelis.
b. Pengurus dan Pimpinan Amal Usaha yang dikelola oleh Majelis.
c. Undangan.
BAB VII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 13
Keuangan
(1) Majelis dapat mengusahakan dana dari sumber yang halal, sah, dan tidak
mengikat atas persetujuan dan dalam koordinasi Pimpinan Persyarikatan.
(2) Majelis menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja tahunan
yang disahkan oleh Pimpinan Persyarikatan.
Pasal 14
Kekayaan
Pasal 15
Pengawasan dan Sanksi
BAB IX
LAPORAN
Pasal 16
Laporan
Pasal 17
Ketentuan Peralihan
BAB XI
PENUTUP
Pasal 18
Penutup
Ditetapkan di : Medan
Tanggal : 25 Sya’ban 1445 H
06 Maret 2024 M
TENTANG:
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Ketentuan Umum
Pasal 2
Dasar
Pasal 4
Fungsi
Pasal 5
Tujuan
Pasal 6
Nama
Pasal 8
Logo
Pasal 9
Jalur
Pasal 10
Jenjang
Pasal 11
Bentuk
(1) Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD)/Sekolah Dasar Luar Biasa
(SDLB) atau bentuk lain yang sederajat dan Sekolah Menengah Pertama
(SMP)/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) atau bentuk lain
yang sederajat.
(2) Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) dan Sekolah Menengah Kejuruan
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 19
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
(SMK) atau bentuk lain yang sederajat.
Pasal 12
Jenis
Pasal 13
Pendidikan Keagamaan Islam di Sekolah
Pasal 14
Pendirian
Pasal 15
Perubahan
(1) Perubahan bentuk SD/SDLB atau bentuk lain yang sederajat, SMP/SMPLB
atau bentuk lain yang sederajat, dan SMA/SMALB/SMK atau bentuk lain
yang sederajat dapat berupa perubahan, penggabungan, atau pemecahan.
(2) Persyaratan perubahan bentuk sebagaimana disebut pada ayat (1) sama
dengan persyaratan pendirian.
(3) Perubahan bentuk hanya dapat dilaksanakan atas izin dan persetujuan
Majelis tingkat wilayah.
(4) Kepemilikan dan penyelenggaraan Sekolah Muhammadiyah tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain.
Pasal 16
Pembubaran
(1) Pembubaran SD/SDLB atau bentuk lain yang sederajat diusulkan oleh
Majelis tingkat cabang dengan persetujuan Pimpinan Persyarikatan melalui
Pimpinan Daerah kepada Pimpinan Wilayah.
(2) Pembubaran SMP/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat diusulkan oleh
Majelis tingkat daerah dengan persetujuan dan atas nama Pimpinan Daerah
kepada Pimpinan Wilayah.
(3) Pembubaran SMA/SMALB/SMK atau bentuk lain yang sederajat
diusulkan oleh Majelis tingkat wilayah kepada Pimpinan Wilayah.
(4) Pembubaran SD/SMP/SMA/SMK atau bentuk lain yang sederajat
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 21
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
ditetapkan oleh Pimpinan Wilayah atas persetujuan Majelis tingkat pusat.
PENYELENGGARAAN
Pasal 17
Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Pasal 18
Majelis Tingkat Cabang
STANDAR PENDIDIKAN
Pasal 19
Standar Pendidikan
Pasal 20
Sarana dan Prasarana
Pasal 21
Keuangan dan Kekayaan
(1) Keuangan dan kekayaan atau aset sekolah milik Persyarikatan yang secara
hukum diwakili oleh Pimpinan Pusat.
(2) Keuangan dan kekayaan Sekolah dapat diperoleh dari sumber
Persyarikatan, wali siswa, masyarakat, Pemerintah, Pemerintah Daerah,
Unit Usaha, dan pihak lain yang sah, halal, dan tidak mengikat.
(3) Majelis wajib mengoptimalkan perolehan dan pendistribusian tentang
Uang Infaq Siswa (UIS), Uang Infaq Guru (UIG), Uang Infaq Karyawan
(UIK), dan Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) sesuai dengan
peraturan Persyarikatan.
(4) RKAS disusun Pimpinan Sekolah dengan pertimbangan Komite Sekolah.
(5) Pengesahan RKAS SD/SMP/SMA/SMK atau bentuk lain yang sederajat
oleh Majelis tingkat cabang.
PENGELOLAAN KEUANGAN
Pasal 22
Tujuan
Pasal 23
Tugas dan Tanggung Jawab
Pasal 24
Sistem Akuntansi dan Pengamanan Dana
Pasal 25
Kantor Kas
Sekolah dapat bekerjasama dengan bank untuk membuka kantor kas di Sekolah.
Pasal 26
Sumber Biaya Operasional
Pasal 27
Penggunaan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)
Pasal 29
Pengalokasian Uang Infaq Siswa, Uang Infaq Guru dan Uang Infaq Karyawan
Penggunaan Uang Infaq Siswa, Uang Infaq Guru dan Uang Infaq Karyawan
dialokasikan sebagaimana tabel berikut:
Pengalokasian dana UIS, UIG dan UIK pada tingkat cabang, daerah, wilayah
dan pusat sebagaimana dimaksud pada tabel di atas, berdasarkan jumlah sekolah
yang terdapat pada setiap cabang, daerah, wilayah dan pusat.
Adapun yang dimaksud dalam tabel diatas pengalokasian UIS, UIG dan UIK
merupakan hak pimpinan peryarikatan Muhammadiyah di Cabang Belawan.
Pasal 31
Mekanisme Penyetoran UIS, UIG, UIK, DPP dan UIH
(1) UIS, UIG, UIK dan DPP disetorkan kepada Majelis Dikdasmen pada
semua tingkatan dilakukan pada awal tahun pelajaran berjalan.
(2) UIS, UIG, UIK dan DPP untuk SD/SMP disetorkan kepada Majelis tingkat
Daerah, selanjutnya Majelis tingkat Daerah mendistribusikannya sesuai
dengan pasal 29 dan pasal 30 dalam ketentuan ini.
(3) UIS, UIG, UIK dan DPP untuk SMA/SMK disetorkan kepada Majelis
tingkat Wilayah, selanjutnya Majelis tingkat Wilayah mendistribusikannya
sesuai dengan pasal 29 dan pasal 30 dalam ketentuan ini.
(4) UIH disetorkan ke Pimpinan Persyarikatan Cabang Belawan pada setiap
bulan.
(5)
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 28
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
Pasal 32
Mekanisme Pengalokasian Sumber Biaya
(1) Pengelolaan dana UIS, UIG, UIK, dan DPP tidak dapat digunakan dan
dimanfaatkan oleh pengelola sekolah.
(2) Pengelolaan dana UIS, UIG, UIK, dan DPP hanya boleh disetorkan
sebagimana disebutkan pada ketentuan yang berlaku pada Pasal 31.
(3) Adapun sumber dana yang dapat digunakan untuk keperluan kegiatan
sekolah adalah dana yang bersumber dari Uang Infaq Siswa Harian.
(4) Penggunaan UIH dapat digunakan oleh pengelola sekolah melalui
permohonan dan pengajuan kegiatan kepada Pimpinan Persyarikatan
Cabang Belawan.
Pasal 33
Mekanisme RKS, RKAS, dan RAPBS
(1) Sekolah wajib menyusun RKS, RKAS, dan RAPBS paling lambat 20 hari
kerja sebelum tahun anggaran dimulai (10 Desember).
(2) Prinsip-prinsip penyusunan RKS, RKAS dan RAPBS:
a. Realistis.
b. Prioritas.
c. Terukur.
d. Efektif.
e. Efisien.
f. Surplus.
(3) Sekolah mengajukan RKS, RKAS dan RAPBS kepada Majelis untuk
mendapatkan pengesahan.
(4) SD/SMP/SMA/SMK mengajukan RKS, RKAS dan RAPBS ke Majelis
tingkat Cabang untuk mendapatkan pengesahan.
(5) Hasil pengesahan RKS, RKAS dan RAPBS diserahkan 1 (satu) set kepada
Majelis Penyelenggara.
Pasal 34
Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa
(1) Pengadaan barang dan jasa dapat dilaksanakan melalui pembelian, hasil
Pasal 35
Komisi Pembelian dan Potongan Harga
(1) Semua bentuk komisi pembelian dan potongan harga yang diterima harus
diserahkan kepada Pimpinan Persyarikatan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
setelah penerimaan, kemudian disetor ke rekening Persyarikatan yang sesuai.
(2) Komisi pembelian dan potongan harga sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dimasukkan dalam pos pendapatan Sekolah.
(3) Komisi pendapatan yang diperoleh dari pembelian buku
a. 30% menjadi hak sekolah.
b. 5% menjadi hak majelis penyelenggara.
c. 25% menjadi hak pimpinan persyarikatan.
d. 40% menjadi operasional persyarikatan.
Pasal 36
Bentuk Pelanggaran
Pasal 37
Bentuk Sanksi
Pasal 38
Jenis Laporan
Pasal 39
Periode dan Mekanisme Pelaporan
Pasal 40
Monitoring dan Evaluasi
Pasal 41
Tim Monitoring dan Evaluasi
Tim monitoring dan evaluasi (monev) terdiri dari tim yang berasal dari Majelis
Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal.
Pasal 42
Periode Monitoring dan Evaluasi
Tim monitoring dan evaluasi sekolah melaporkan hasil monev kepada Pimpinan
Cabang Muhammadiyah.
Pasal 44
Tindak Lanjut Monitoring dan Evaluasi
Pasal 45
Audit Keuangan
KURIKULUM
Pasal 46
Kurikulum
Pasal 47
Penilaian Hasil Belajar
(1) Penilaian hasil belajar siswa dilakukan oleh guru, satuan pendidikan, dan
pemerintah dalam rangka pencapaian standar pendidikan dan tujuan
pendidikan Muhammadiyah.
(2) Penilaian hasil belajar tentang ISMUBARIS dilakukan oleh guru.
(3) Hasil belajar siswa diwujudkan dalam bentuk dokumen penilaian hasil
belajar sesuai ketentuan yang berlaku.
Pasal 48
Pengawasan
Pasal 49
Akreditasi
Pasal 50
Pengertian
(1) Komite Sekolah adalah lembaga mandiri yang mewadahi peran serta
masyarakat Muhammadiyah dalam rangka pemerataan, peningkatan mutu
dan efisiensi pengelolaan pendidikan Muhammadiyah.
(2) Komite Sekolah sebagaimana dimaksud ayat satu (1), merupakan wadah
bersama bagi orang yang peduli, ikhlas berkorban, dan mau memberi tanpa
pamrih, serta berjuang untuk peningkatan kualitas Sekolah Muhammadiyah.
Pasal 51
Kedudukan
Pasal 52
Sifat
Pasal 53
Tujuan
Pasal 55
Fungsi
Pasal 56
Wewenang
Pasal 57
Keanggotaan
Pasal 58
Prinsip Pembentukan Komite Sekolah
Pasal 59
Mekanisme Pembentukan
(1) Masa bakti kepengurusan Komite Sekolah adalah tiga (3) tahun dan dapat
dipilih kembali untuk masa bakti berikutnya;
(2) Ketua Komite Sekolah diharuskan menyampaikan laporan pertanggung-
jawaban dan mempersiapkan pergantian kepengurusan yang baru
sekurang-kurangnya dua (2) bulan sebelum berkhirnya masa bakti.
Pasal 61
Hubungan dan Kerjasama
(1) Sekolah dapat mengadakan hubungan kerjasama dengan Amal Usaha dan
Institusi di lingkungan Persyarikatan dengan pemberitahuan kepada
pimpinan Persyarikatan penyelenggara.
(2) Sekolah dapat mengadakan hubungan kerjasama dengan pihak lain di luar
Persyarikatan dengan persetujuan pimpinan Persyarikatan penyelenggara.
(3) Sekolah dapat mengadakan hubungan kerjasama dengan pihak luar negeri
dengan berpedoman pada aturan Pimpinan Pusat.
Pasal 62
Tujuan
Pasal 64
Program Pembinaan
Pasal 65
Sasaran Binaan
Pasal 66
Pembagian Tugas dan Tanggung jawab
Pasal 67
Siswa
(1) Siswa merupakan peserta didik yang terdaftar dan belajar di Sekolah.
(2) Siswa mempunyai hak:
a. Mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan
sesuai dengan ketetapan kurikulum.
b. Mengikuti program pendidikan atas dasar pendidikan berkelanjutan,
baik untuk mengembangkan kemampuan diri maupun untuk
memperoleh pengakuan tingkat pendidikan yang telah dibakukan.
Pasal 68
Tata Tertib Siswa
(1) Pakaian:
a. Sopan dan rapi dengan ketentuan sekolah yang berlaku.
b. Memakai atribut IPM, dan identitas sekolah Muhammadiyah.
c. Pakaian tidak terbuat dari kain yang tipis dan tembus pandang, tidak
ketat dan tidak memperlihatkan lekuk tubuh
d. Berpakaian seragam sesuai dengan ketentuan Sekolah.
e. Sepatu wajib berwarna hitam.
f. Khusus Laki-laki:
1) Model baju dan celana sesuai ketentuan dan tidak ketat
2) Baju dimasukan ke dalam celana.
3) Celana panjang tidak disobek atau dijahit kuncup/ tidak sempit.
4) Kaos kaki diatas mata kaki.
g. Khusus Perempuan:
1) Berjilbab/berkerudung sesuai ketentuan.
2) Baju lengan panjang, tidak dimasukkan kedalam rok.
3) Panjang rok sampai mata kaki.
4) Tidak memakai perhiasan atau aksesoris yang mencolok.
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 43
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
5) Lengan baju tidak digulung.
6) Baju Panjang 20 cm dari pinggang.
7) Tidak di perbolehkan memakai make up
8) Kaos kaki sampai betis.
(2) Kerapihan:
a. Diwajibkan menjaga 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,
kekeluargaan, kedamaian, kerindangan), dan 3S (salam, senyum, sapa).
b. Siswa Putra diwajibkan merawat rambut dengan pendek, rapi dan
sopan, tidak membuat garis di kepala, tidak menutupi mata, telinga, dan
tengkuk serta tidak berkuncir.
c. Siswa Putri wajib mengenakan jilbab sesuai ketentuan seragam sekolah.
d. Diwajibkan bersikap sopan santun kepada siapa saja.
e. Diwajibkan menjaga nama baik sekolah, orang tua, dan diri sendiri.
f. Kuku siswa dipotong pendek, rapi, bersih dan terpelihara (setiap Jumat
dilakukan pengecekan).
g. Siswa masuk atau keluar kelas dengan tertib dan rapi setelah Bel tanda
masuk atau keluar dibunyikan.
h. Siswa masuk dan keluar masjid dengan tertib dan rapi setelah diarahkan.
i. Siswa wajib melepaskan sepatu pada saat kegiatan belajar mengajar di
dalam kelas.
(3) Kebersihan:
a. Memelihara perlengkapan kelas yang terdiri dari: Penghapus papan
tulis dan penggaris, taplak meja dan bunga, sapu, dan tempat sampah,
lap tangan dan alat pel, dan peralatan lain yang ada disediakan sekolah.
b. Menjaga kebersihan kamar kecil/toilet, halaman sekolah, kebun
sekolah dan lingkungan sekolah.
c. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
d. Tidak mencoret dinding bangunan, pagar sekolah, perabot dan
peralatan sekolah pada umumnya.
(4) Ketertiban:
a. Menjaga suasana ketenangan belajar baik di kelas, perpustakaan.
Laboratorium maupun di tempat lain sekolah.
b. Membudayakan antri dalam mengikuti berbagai kegiatan di sekolah
dan luar sekolah yang berlangsung bersama-sama.
c. Mentaati jadwal kegiatan sekolah.
Pasal 69
Organisasi Siswa
Pasal 71
Tujuan
Pasal 72
Standar Sekolah Sehat
Sekolah harus memenuhi lingkungan yang sehat baik fisik maupun non fisik.
(1) Lingkungan Fisik:
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 46
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
a. Letak sekolah jauh dari tempat keramaian.
b. Luas bangunan sesuai ratio dengan jumlah murid yang ditampung
(sesuai dengan peraturan yang berlaku).
c. Tersedia halaman dan kebun atau taman sekolah.
d. Ventilasi memadai untuk sirkulasi udara disetiap ruang.
e. Pencahayaan yang cukup, terutama cahaya matahari harus dapat masuk
ke setiap ruang.
f. Tidak ada genangan air di lingkungan sekolah.
g. Tersedia air bersih yang cukup.
h. Tersedia tempat BAK dan BAB (jamban).
i. Tersedia tempat pembuangan sampah organik dan non organik di teras
dan setiap ruangan.
j. Tersedia keset.
k. Tersedia buku-buku kesehatan di perpustakaan.
l. Tersedia kantin/warung bersih, sehat, dan halal sehingga keamanan
makanan jajanan anak dapat diawasi.
m. Tersedia sarana ibadah (Mushalla/Mesjid).
n. Tersedia sarana olah raga dan seni.
o. Tersedia ruangan UKS (usaha kesehatan sekolah).
p. Tersedia sistem drainase dan pembuangan air limbah sesuai AMDAL.
q. Tersedia dapur yang bersih dengan fasilitas tempat/bak cuci berdiri.
(2) Lingkungan Non Fisik:
a. Hubungan yang harmonis dan saling menghormati antara guru dengan
guru, guru dengan karyawan, guru dengan siswa, guru dengan orang tua
siswa, siswa dengan siswa, dan sekolah dengan lingkungan sekitar
b. Tidak ada diskriminasi antara warga sekolah baik atas dasar social,
ekonomi maupun SARA.
(3) Kebersihan:
a. Kebersihan perorangan:
1) Kebersihan anggota badan.
2) Kebersihan dan kerapian pakaian.
b. Kebersihan lingkungan:
1) Kebersihan sarana sekolah (meja, kursi dan ruangan belajar).
2) Kebersihan jamban tempat BAK dan BAB.
3) Membuang sampah pada tempatnya.
Pasal 73
Indikator Sekolah Sehat
Pasal 74
Pemantuan dan Penilaian (Monitoring dan Evaluasi)
(2) Penilaian:
a. Penilaian dilakukan untuk memberikan umpan balik sebagai dasar
penyempurnaan kegiatan pembinaan dan pengembangan.
b. Mendapatkan gambaran tentang keberhasilan pelaksanaan kegiatan.
c. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan indikator yang telah
ditentukan dengan hasil akhir dari pencapaian kegiatan. Bila hasil akhir
telah sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan berarti promosi dan
kegiatan sekolah sehat telah berhasil dengan baik.
Pasal 75
Laporan
Pasal 76
Penghargaan
Pasal 77
Sanksi
KETENTUAN LAIN
Pasal 78
Ketentuan Lain
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 79
Ketentuan Peralihan
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 52
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
Pada saat Pedoman ini berlaku:
1. Aturan yang mengatur pendidikan dasar menengah dan Pendidikan Non
Formal Muhammadiyah tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau
belum diganti berdasarkan Pedoman ini.
PENUTUP
Pasal 80
Penutup
Ditetapkan di : Medan
Tanggal : 25 Sya’ban 1445 H
06 Maret 2024 M
TENTANG:
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Pasal 1
Ketentuan Umum
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
Tugas dan Wewenang
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3
Kewajiban
BAB IV
KEPALA SEKOLAH DAN PEMBANTU KEPALA SEKOLAH
Pasal 5
Kepala Sekolah
(1) Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas memimpin pengelolaan
sekolah Muhammadiyah yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan
Persyarikatan.
(2) Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah penanggung
jawab dalam mencapai tujuan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah.
(3) Kepala Sekolah dalam melakukan tugasnya dibantu oleh Pembantu Kepala
Sekolah yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
sekolah.
(4) Pembantu Kepala Sekolah bertugas membantu Kepala Sekolah dalam
bidang pembinaan Kurikulum, kesiswaan dan pengkaderan, sarana dan
prasarana, Pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab
(ISMUBA), Kehidupan Keislaman dan Kemuhammadiyahan, Kehumasan
dan Ekstrakurikuler yang diangkat dan diberhentikan oleh Majelis
Dikdasmen dan PNF dengan persetujuan Pimpinan Persyarikatan.
(5) Kepala Sekolah dan Pembantu Kepala Sekolah berkewajiban membina
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai satu-satunya Organisasi
Siswa Intra Sekolah, serta Hizbul Wathan (HW) dan Tapak Suci sebagai
ekstrakurikuler.
Pasal 6
Perysaratan Kepala Sekolah dan Pembantu Kepala Sekolah
Guru dapat menjadi bakal calon Kepala Sekolah dan Pembantu Kepala sekolah
apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
(1) Memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S-1) dari perguruan
tinggi dan program studi yang terakreditasi dengan kualifikasi paling
rendah “Baik”.
(2) Berstatus sebagai Guru Tetap Persyarikatan atau guru DPK pada jenjang
pendidikan yang bersangkutan.
(3) Memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah.
(4) Dapat membaca al-Qur’an.
(5) Aktif mengikuti kegiatan pengajian di Persyarikatan.
(6) Memiliki komitmen terhadap visi dan misi Muhammadiyah.
(7) Memiliki kemampuan dalam menghayati dan mengamalkan ajaran Islam
sesuai dengan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
(8) Memiliki pengalaman mengajar paling singkat 5 (lima) tahun baik di dalam
maupun diluar sekolah Muhammadiyah.
(9) Memiliki hasil penilaian prestasi kerja guru dengan sebutan paling rendah
“Baik” selama 2 (dua) tahun terakhir.
(10) Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan dibidang
pendidikan.
(11) Memiliki pengalaman manajerial dengan tugas yang relevan dengan fungsi
sekolah paling singkat 2 (dua) tahun.
(12) Berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun pada waktu pengangkatan
pertama sebagai Kepala Sekolah atau Pembantu Kepala Sekolah.
(13) Diutamakan memiliki sertifikat pendidik.
(14) Sehat jasmani, rohani, dan bebas NAPZA berdasarkan surat keterangan
dari rumah sakit pemerintah/swasta dengan sebutan paling rendah “Baik”.
(15) Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin sedang, dan/atau berat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(16) Tidak sedang menjadi tersangka atau tidak pernah menjadi terpidana.
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 60
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
BAB VI
PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH
Pasal 7
Persiapan
Pasal 8
Tahapan Seleksi Bakal Calon Kepala Sekolah
(1) Pimpinan Majelis Dikdasmen dan PNF PWM dan Pimpinan Majelis
Dikdasmen dan PNF PDM sesuai dengan kewenangannya
menyelenggarakan seleksi bakal calon kepala sekolah.
(2) Seleksi bakal calon kepala sekolah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan dalam 2 (dua) tahap sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu:
a. Seleksi Administrasi.
b. Seleksi Substansi.
(3) Seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a bagi
bakal calon kepala sekolah dilakukan oleh Majelis Dikdasmen PWM dan
Majelis Dikdasmen PDM sesuai dengan kewenangannya.
(4) Seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan
penilaian dokumen yang meliputi:
a. Pas photo berwarna ukuran 3 x 4 cm 3 lembar.
b. Fotocopy ijazah kualifikasi akademik Sarjana (S-1).
c. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).
d. Fotocopy Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah (KTAM).
Pasal 9
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Calon Kepala Sekolah
BAB VII
PROSES PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
KEPALA SEKOLAH
Pasal 10
Pengusulan Kepala Sekolah
Pasal 11
Pengangkatan Kepala Sekolah
(1) Pengangkatan kepala sekolah diutamakan bagi calon kepala sekolah yang
telah memiliki surat tanda tamat diklat calon kepala sekolah sebagaimana
dimaksud dalam pasal 9.
(2) Kepala SD/SMP yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting
Muhammadiyah diangkat dan diberhentikan oleh PDM berdasarkan usul
Pimpinan Ranting Penyelenggara dan Majelis Dikdasmen dan PNF PCM
melalui Majelis Dikdasmen dan PNF PDM.
Pasal 12
Pemberhentian Kepala Sekolah
Pasal 13
Pengusulan Pembantu Kepala Sekolah
Pasal 15
Pemberhentian Pembantu Kepala Sekolah
BAB IX
PENUGASAN KEPALA SEKOLAH DAN PEMBANTU KEPALA
SEKOLAH
Pasal 16
Masa Jabatan Kepala Sekolah
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 67
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
(1) Penugasan kepala sekolah dilaksanakan dengan periodisasi.
(2) Periodisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap masa periode
dilaksanakan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun.
(3) Setelah menyelesaikan tugas pada periode pertama, kepala sekolah dapat
diperpanjang penugasannya untuk periode kedua.
(4) Penugasan kepala sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
berdasarkan hasil penilaian prestasi kerja setiap tahun dengan sebutan
paling rendah “Baik”.
(5) Dalam hal hasil penilaian prestasi kerja tidak mencapai dengan sebutan
paling rendah “Baik”, kepala sekolah yang bersangkutan tidak dapat
diperpanjang masa tugasnya sebagai kepala sekolah.
(6) Kepala sekolah yang tidak diperpanjang masa tugasnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) dapat ditugaskan kembali sebagai guru.
(7) Setelah menyelesaikan tugas pada periode kedua, kepala sekolah dapat
diperpanjang penugasannya untuk periode ketiga apabila memiliki prestasi
“Amat Baik” berdasarkan penilaian kinerja.
(8) Setelah menyelesaikan tugas pada periode ketiga, kepala sekolah dapat
diperpanjang penugasannya untuk periode keempat apabila memiliki
prestasi “Amat Baik” berdasarkan penilaian kinerja dan ditugaskan di
sekolah lainnya.
(9) Penugasan kembali sebagai guru sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
dilakukan oleh PCM sesuai kewenangannya dengan mempertimbangkan
kebutuhan dan jumlah guru di sekolah yang akan ditempati.
Pasal 17
Pelaksanaan Kepala Sekolah
(1) Kepala sekolah tidak dapat merangkap sebagai pelaksana tugas jabatan lain
lebih dari 6 (enam) bulan berturut-turut.
(2) Kepala sekolah diharuskan menyampaikan laporan pertanggungjawaban
dan mempersiapkan pergantian pimpinan yang baru sekurang-kurangnya 6
bulan sebelum berakhirnya masa jabatan.
Pasal 18
Penugasan Pembantu Kepala Sekolah
Pasal 19
Pelaksanaan Pembantu Kepala Sekolah
(1) Pembantu kepala sekolah tidak dapat merangkap sebagai pelaksana tugas
jabatan lain lebih dari 6 (enam) bulan berturut-turut.
(2) Pembantu kepala sekolah diharuskan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban dan mempersiapkan pergantian pimpinan yang baru
sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan.
BAB X
TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH DAN PEMBANTU KEPALA
SEKOLAH
Pasal 20
Tugas Pokok Kepala Sekolah
Pasal 21
Tugas Pokok Pembantu Kepala Sekolah
(1) Beban kerja kepala sekolah sebagaimana dimaksud pada pasal 18 ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) dibantu oleh pembantu kepala sekolah sesuai dengan
kebutuhan sekolah.
(2) Beban kerja pembantu kepala sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk memaksimalkan tata kelola sekolah, mengembangkan
sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 9 (sembilan) Standar
Nasional Pendidikan Muhammadiyah.
(3) Beban kerja Pembantu Kepala Sekolah melaksanakan tugas pokok pem-
belajaran maksimal 12 jam pelajaran per minggu atau tugas
pembimbingan.
(4) Beban kerja pembantu kepala sekolah untuk membantu kepala sekolah
sesuai dengan bidang tugas masing-masing sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dan ayat (2) merupakan tugas tambahan di luar tugas pokoknya.
(5) Pembantu Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugasnya tidak dapat
merangkap jabatan fungsional di sekolah yang sama.
Pasal 22
Pengembangan Keprofesian
(1) Kepala Sekolah dan pembantu kepala sekolah harus membuat perencanaan
dan melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
(2) Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan
yang berlaku.
(3) Pembinaan karir kepala sekolah dan pembantu kepala sekolah dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.
BAB XII
PELATIHAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH
Pasal 23
Tujuan
Pasal 24
Indikator Output Pemimpin Profesional
Pasal 25
Kriteria Peserta
Pasal 26
Narasumber
Pasal 27
Mekanisme Pelaksanaan Pelatihan
Pasal 28
Struktur Program Pelatihan
Kompetensi Alokasi
No Materi
Kep Man Wir Sos Waktu
1 Al Islam & Kemuhammadiyahan 16
Pengembangan Rencana Strategis
2 (Renstra) dan Rencana Kegiatan 8
dan Anggaran Tahunan (RKAT)
3 Kepemimpinan Pendidikan 8
4 Pembiayaan Pendidikan 4
5 Enterpreneurship 4
6 Manajemen Perubahan 4
Kebijakan Pengelolaan
7 8
Pendidikan sesuai SNPM
8 Pengembangan Kurikulum 4
Pengembangan Jaringan (Net
9 4
Working)
10 Evaluasi & Supervisi Pendidikan 6
Kunjungan Kerja Lapangan
11 12
(KKL)
JUMLAH 78
(2) Keterangan :
a. Kep = Kepemimpinan/Kepribadian
b. Man = Manejerial
c. Wir = Kewirausahaan
d. Sos = Sosial
e. SNPM = Standar Nasional Pendidikan Muhammadiyah
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 74
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
(3) Struktur Program Pelatihan sebagaimana disebutkan dalam ayat (2) di atas
dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan setempat.
Pasal 29
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
(1) Monitoring adalah pemantauan terhadap kegiatan pelatihan dari sesi ke sesi
oleh fasilitator dan panitia.
(2) Evaluasi kegiatan pelatihan dapat dilakukan pada saat kegiatan pelatihan
sedang berlangsung dan ketika kegiatan akan berakhir.
(3) Pelaporan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan baik laporan administrasi keuangan maupun akademik.
BAB XIII
PENILAIAN PRESTASI KERJA KEPALA SEKOLAH DAN
PEMBANTU KEPALA SEKOLAH
Pasal 30
Penilaian Prestasi Kepala Sekolah
(1) Penilaian prestasi kerja kepala sekolah dilakukan secara berkala setiap
tahun pelajaran.
(2) Penilaian prestasi kerja kepala sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi sasaran kerja kepala sekolah, komitmen, perilaku, dan
kedisiplinan.
(3) Penilaian prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
oleh Majelis Dikdasmen dan PNF PCM untuk Kepala
SD/SMP/SMA/SMK, yang meliputi komponen sebagai berikut:
a. Hasil pelaksanaan tugas manajerial.
b. Hasil pengembangan kewirausahaan.
c. Hasil pelaksanaan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan.
d. Hasil pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
e. Hasil pelaksanaan pengembangan sekolah.
f. Hasil pembinaan al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
g. Hasil Pelaporan Keuangan.
h. Tugas tambahan di luar tugas pokoknya.
Pasal 31
Penilaian Prestasi Pembantu Kepala Sekolah
(1) Penilaian prestasi kerja pembantu kepala sekolah dilakukan secara berkala
setiap tahun.
(2) Penilaian prestasi kerja pembantu kepala sekolah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi sasaran kerja pembantu kepala sekolah, komitmen,
perilaku, dan kedisiplinan.
(3) Penilaian prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
oleh Majelis Dikdasmen dan PNF PCM SD/SMP/SMA/SMK yang
meliputi komponen sebagai berikut:
a. Hasil pelaksanaan tugas manajerial.
b. Hasil pengembangan kewirausahaan.
c. Hasil pelaksanaan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan.
d. Hasil pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
e. Hasil pelaksanaan pengembangan sekolah.
f. Hasil pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
g. Tugas tambahan di luar tugas pokoknya.
(4) Penilaian prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan
berbasis bukti fisik peningkatan mutu 9 (sembilan) Standar Nasional
Pendidikan Muhammadiyah.
(5) Dalam melaksanakan penilaian prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Pimpinan Majelis Dikdasmen dan PNF
sesuai dengan kewenangannya dapat dibantu oleh pengawas sekolah.
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 32
Ketentuan Peralihan
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 76
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
Pada saat Ketentuan Majelis ini mulai berlaku:
(1) Kepala Sekolah dan pembantu kepala sekolah yang sedang menjabat tetap
melaksanakan tugas sebagai kepala sekolah dan pembantu kepala sekolah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Masa tugas kepala sekolah dan pembantu kepala sekolah yang sedang
menjabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), masa tugasnya mengikuti
dalam Ketentuan Majelis ini.
(3) Kepala sekolah dan pembantu kepala sekolah yang sedang menjabat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan dinilai prestasi kerjanya sesuai
dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada pasal 21 dan pasal 22.
(4) Guru yang pernah ditugaskan sebagai kepala sekolah dan pembantu kepala
sekolah sebelum berlakunya Ketentuan Majelis Dikdasmen dan PNF ini,
masa penugasannya tidak dihitung sebagai masa penugasan berdasarkan
Ketentuan ini.
(5) Kepala sekolah yang sedang menjabat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) yang belum memiliki surat tanda tamat diklat calon kepala sekolah
sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (4) wajib mengikuti dan lulus
diklat penguatan kepala sekolah.
(6) Kepala sekolah yang tidak lulus diklat penguatan kepala sekolah
sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) diberi kesempatan untuk mengikuti
kembali diklat penguatan kepala sekolah dan pembantu kepala sekolah
paling banyak 2 (dua) kali.
(7) Kepala sekolah yang mengikuti diklat penguatan kepala sekolah
sebagaimana dimaksud pada ayat (6), namun tetap dinyatakan tidak lulus,
maka diberhentikan sebagai kepala sekolah oleh Pimpinan Majelis
Dikdasmen dan PNF sesuai dengan kewenangannya berdasarkan usul
Pimpinan Majelis Dikdasmen dan PNF Penyelenggara.
(8) Diklat penguatan kepala sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala
Sekolah (LPPKS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau lembaga
lain yang berkompeten.
(9) Kepala sekolah yang telah bertugas pada satu satuan administrasi pangkal
selama maksimal 12 (dua belas) tahun, Pimpinan Majelis Dikdasmen dan
PNF sesuai kewenangannya harus memutasi kepala sekolah yang
bersangkutan ke sekolah lain.
BAB XV
PENUTUP
Pasal 33
Penutup
(1) Pada saat Ketentuan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan PNF ini
berlaku, Surat Keputusan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan
Nomor: 01/KEP/IV.0/I/2017 tentang Pedoman dan Peraturan Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah serta Amal Usaha Sekolah di lingkungan
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
(2) Ketentuan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Medan
Tanggal : 25 Sya’ban 1445 H
06 Maret 2024 M
TENTANG:
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Ketentuan Umum
BAB II
JENIS, KODE ETIK DAN KEDUDUKAN PEGAWAI
Pasal 2
Jenis Pegawai Persyarikatan
Pasal 3
Kode Etik Persyarikatan
Pasal 4
Kedudukan Pegawai Persyarikatan
Pasal 5
Penerimaan dan Pengangkatan Pegawai
(1) Penerimaan pegawai dilakukan atas dasar usulan penambahan pegawai oleh
Kepala Sekolah sesuai dengan kebutuhan dan diteruskan kepada Majelis
Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Belawan yang diketahui oleh Pimpinan Persyarikatan.
(2) Penerimaan pegawai untuk pendidikan dasar dan menengah dilakukan oleh
Tim Penerimaan Pegawai yang dibentuk Majelis Pendidikan Dasar
Menengah dan Pendidikan Non Formal Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Belawan.
(3) Tim Penerimaan pegawai pendidikan dasar dan menengah terdiri atas
unsur Sekolah, Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non
Formal Cabang Belawan.
(4) Penerimaan pegawai diumumkan secara terbuka.
(5) Jenjang Pendidikan penerimaan pegawai meliputi:
a. Guru : Paling rendah berijazah S1
b. Teknisi : Paling rendah berijazah D3
c. Laboran : Paling rendah berijazah D3
d. Pustakawan : Paling rendah berijazah D3
e. Pegawai administratif : Paling rendah berijazah D3
f. Petugas Kesehatan : Paling rendah berijazah D3
g. Petugas Keamanan : Paling rendah berijazah SMA/SMK/sederajat
h. Pengemudi : Paling rendah berijazah SMP/sederajat
i. Pesuruh : Paling rendah berijazah SMP/sederajat
j. Tukang kebun : Paling rendah berijazah SMP/sederajat
k. Petugas Kebersihan : Paling rendah berijazah SMP/sederajat
(6) Kepribadian penerimaan pegawai meliputi:
a. Berakhlaq mulia.
b. Jujur dan bertanggungjawab.
c. Memiliki komitmen terhadap Persyarikatan.
d. Sehat jasmani dan rohani.
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 85
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
e. Tidak pernah mengkonsumsi dan/atau terlibat minuman keras.
Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif (NAPZA), tindak
pidana, dan perdata.
(7) Tahapan penerimaan Pegawai terdiri atas:
a. Pengumuman penerimaan pegawai.
b. Pengajuan surat dan berkas lamaran oleh pelamar kepada Majelis
Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal Pimpinan
Cabang Muhammadiyah Belawan.
c. Pelaksanaan tahapan penerimaan pegawai dengan proses seleksi.
d. Masa percobaan pegawai selama 3 bulan pertama dalam pengawasan
Kepala Sekolah dan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan
Pendidikan Non Formal Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan.
e. Proses evaluasi pegawai baru setelah 6 bulan pertama yang meliputi:
1) Tes Ke-Islaman dan ke-Muhammadiyahan.
2) Pengambilan komitmen sebagai pegawai di persyarikatan.
3) Pengambilan komitmen untuk dapat mengikuti peraturan sekolah
dan persyarikatan Muhammadiyah.
4) Pengambilan komitmen untuk dapat mengikuti pengajian di
perysarikatan Muhammadiyah.
5) Perjanjian kontrak kerja.
(8) Proses tahapan seleksi sebagaimana yang disebut dalam pasal 5 ayat (7)
huruf c terdiri dari:
a. Seleksi Administrasi.
b. Seleksi Substansi
(9) Seleksi administrasi sebagaimana disebut dalam pasal 5 ayat (8) huruf a
merupakan penilaian data diri yang meliputi:
a. Beragama Islam
b. Warga Negara Indonesia.
c. Berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun.
d. Surat lamaran.
e. Daftar riwayat hidup.
f. Foto copy ijazah terakhir beserta transkrip nilai yang telah dilegalisir.
g. Foto copy KTP.
h. Foto copy sertifikat yang dimiliki.
i. Pas foto berwarna ukuran 3x4.
Pasal 6
Pengangkatan Pegawai Tetap Persyarikatan
Pasal 8
Pemberhentian Pegawai Persyarikatan
Pasal 9
Masa Purna Tugas Pegawai Persyarikatan
(1) Masa purna tugas Guru Tetap Persyarikatan (GTP) yang memasuki usia 60
(enam puluh) tahun.
(2) Masa purna tugas Tenaga Kependidikan tetap Persyarikatan yang
memasuki usia 60 (lima puluh delapan) tahun.
(3) Penetapan masa purna tugas Pegawai Tetap Persyarikatan dilakukan oleh
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan melalui Majelis Pendidikan
Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal Cabang berdasarkan usulan
kepala sekolah.
(4) Pegawai tetap Persyarikatan yang memiliki masa kerja minimal 25 (dua
puluh lima) tahun atau berusia minimal 50 (lima puluh) tahun dapat
mengajukan purna tugas dengan alasan yang dapat diterima oleh Pimpinan
Cabang Muhammadiyah Belawan.
BAB IV
KEWAJIBAN DAN HAK PEGAWAI PERSYARIKATAN
Pasal 10
Kewajiban Guru
Pasal 11
Hak Guru
Pasal 12
Kewajiban Tenaga Kependidikan
Pasal 14
Hak Cuti Pegawai Persyarikatan
Pasal 15
Hak Jaminan Sosial Pegawai Persyarikatan
(1) Pegawai Persyarikatan berhak mendapatkan jaminan sosial yang terdiri dari:
a. Tunjangan kesehatan.
b. Santunan kecelakaan dalam hubungan kerja.
c. Santunan nikah.
d. Tunjangan purna tugas.
e. Santunan kematian.
(2) Besarnya jaminan sosial dan kesehatan sebagaimana dimaksud pada pasal
25 ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan penyelenggara sekolah.
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 94
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
BAB V
PENGEMBANGAN PROFESI PEGAWAI PERSYARIKATAN
Pasal 16
Pembinaan Pegawai Persyarikatan
BAB VI
PENGHARGAAN BAGI PEGAWAI PERSYARIKATAN
Pasal 18
Penghargaan Guru dan Pegawai
(1) Guru dan pegawai yang telah mengabdi hingga diakhir masa purna
tugasnya mendapat penghargaan:
a. Tunjangan sebesar 3 bulan gaji pokok terakhir.
b. Tunjangan sebesar Rp. 100.000,- per satu tahun masa kerja.
c. Khusus kepala sekolah dan pembantu kepala sekolah menerima
tunjungan gaji pokok sebesar 2 bulan gaji terakhir.
(2) Guru dan pegawai yang telah bekerja mendapat kenaikan tunjangan masa
kerja dengan kelipatan sebesar Rp. 1000,- setiap 5 tahun terhitung sejak
tanggal SK pertama diterbitkan yang disesuaikan dengan kemampuan
pendapatan sekolah.
(3) Guru dan pegawai yang berprestasi akan diberikan penghargaan sesuai
dengan kemampuan sekolah dan atau Majelis Penyelenggara.
(4) Penghargaan diberikan kepada guru dan pegawai berdedikasi atas dasar
masa kerja yang telah mencapai 25 (dua puluh) tahun.
(5) Penghargaan guru dan pegawai yang mempunyai prestasi khusus di bidang
akademik dan non-akademik, diatur dengan ketentuan:
a. Untuk prestasi nasional peringkat I, II, dan III mendapat penghargaan
yang diberikan oleh Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan
Pendidikan Non Formal Cabang dan Daerah.
b. Untuk prestasi internasional peringkat I, II, dan III mendapat
penghargaan yang diberikan oleh Majelis Pendidikan Dasar Menengah
dan Pendidikan Non Formal Cabang dan Wilayah.
(6) Pengusulan penghargaan guru dan pegawai sebagaimana dimaksud pada
pasal 18 ayat (3), (4), dan (5) dilakukan oleh usul kepala sekolah.
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 96
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
Pasal 19
Bentuk Pelanggaran dan Sanksi Pegawai
(1) Bentuk pelanggaran ringan, meliputi:
a. 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) bulan datang terlambat atau pulang lebih
awal tanpa izin.
b. Tidak masuk kerja 1 (satu) hari dalam 1 (satu) bulan tanpa izin tertulis.
c. Terlambat memasukkan laporan pertanggungjawaban keuangan.
d. Tidak berpakaian seragam sesuai dengan ketentuan sekolah.
e. Tidur pada jam kerja.
f. Tidak menjaga kebersihan dan kerapian tempat kerja.
(2) Bentuk pelanggaran sedang, meliputi:
a. 7 (tujuh) kali dalam 1 (satu) bulan datang terlambat atau pulang lebih
awal tanpa ijin.
b. Tidak masuk kerja 5 (lima) hari dalam 1 (satu) bulan tanpa ijin tertulis.
c. Melakukan dan/atau mempengaruhi warga Muhammadiyah untuk
melakukan perbuatan yang menyimpang dari ideologi Muhammadiyah.
d. Merokok di lingkungan sekolah atau saat melaksanakan kegiatan
sekolah.
e. Bertindak diskriminatif atas dasar jenis kelamin, agama, suku, ras,
kondisi fisik tertentu, dan status sosial ekonomi warga sekolah.
f. Mengabaikan nilai-nilai agama, persyarikatan, peraturan perundang-
undangan, hukum, dan kode etik pegawai persyarikatan.
g. Tidak mengikuti kegiatan persyarikatan Muhammadiyah.
(3) Bentuk pelanggaran berat, meliputi:
a. Memberikan keterangan palsu yang merugikan satuan pendidikan dan
persyarikatan.
b. Melakukan perbuatan yang dapat mencemarkan nama baik satuan
pendidikan dan persyarikatan (pelecehan seksual, perselingkuhan,
miras, dan NAPZA).
c. Memanipulasi dan memalsukan dokumen.
d. Membocorkan sesuatu yang bersifat rahasia persyarikatan atau Negara.
e. Menganiaya siswa dan pegawai lain.
f. Melakukan tindak pidana korupsi, dan tindak pidana lainnya.
g. Menyalahgunakan wewenang yang diberikan oleh satuan pendidikan
dan/atau persyarikatan.
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 97
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
(4) Tingkat sanksi pegawai terdiri dari:
a. Hukuman pelanggaran ringan
b. Hukuman pelanggaran sedang
c. Hukuman pelanggaran berat.
Pasal 20
Penerapan Sanksi Pegawai
Pasal 21
Perselisihan Pegawai
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 22
Ketentuan Peralihan
(1) Peraturan kepegawaian ini bersifat mengikat dan jika ditemukan kesalahan
akan segera diperbaiki.
(2) Pegawai yang belum memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan
dalam peraturan ini diberi batas waktu untuk menyesuaikan dalam waktu
maksimal 1 (satu) tahun terhitung mulai dari ditetapkannya Ketentuan ini.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 23
Penutup
(1) Pada saat Ketentuan ini berlaku, Surat Keputusan Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Belawan Nomor: 01/KEP/IV.0/I/2017 tentang Pedoman
dan Peraturan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah serta Amal Usaha
Sekolah di Lingkungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan
dicabut dinyatakan tidak berlaku.
(2) Ketentuan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Majelis Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Non Formal
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belawan 99
Jl. Medan Belawan KM. 22.5 Komplek Masjid Raya Taqwa
Ditetapkan di : Medan
Tanggal : 25 Sya’ban 1445 H
06 Maret 2024 M