BIOLOGI

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama : Adinda Mega Utami

Npm : 2023030100003
Prodi : Agroteknologi
Fakulta : Pertanian
s

“BUDIDAYA TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA)”

A. Ciri-ciri dan klasifikasi kata ilmiah tanaman padi


1. Ciri-ciri tanaman padi
Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae. Terna semusim, berakar
serabut, batang sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian
pelepah daun yang saling menopang daun sempurna dengan pelepah tegak, daun
berbentuk lanset,warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi
oleh rambut yang pendek dan jarang, bagian bunga tersusun majemuk, tipe malai
bercabang, satuan bunga disebut floret yang terletak pada satu spikelet yang duduk
pada panikula, tipe buah bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah
dan bijinya, bentuknya hampir bulat hingga lonjong, ukuran 3 mm hingga 15 mm,
tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam, struktur
dominan padi yang biasa dikonsumsi yaitu jenis enduspermium.
2. Klasifikasi kata ilmiah padi
a. Kerajaan (Kingdom): Plantae - Tanaman padi termasuk dalam kerajaan tumbuhan.
b. Divisi (Division): Magnoliophyta - Padi termasuk dalam divisi tumbuhan
berbunga.
c. Kelas (Class): Liliopsida - Padi masuk ke dalam kelas tumbuhan berkeping satu.
d. Order: Poales - Tanaman padi termasuk dalam ordo Poales.
e. Famili (Family): Poaceae - Padi termasuk dalam keluarga rumput-rumputan.
f. Genus: Oryza - Tanaman padi termasuk dalam genus Oryza.
g. Spesies (Species): Sativa - Spesies tanaman padi yang banyak dibudidayakan
memiliki nama ilmiah Oryza sativa.

B. Cara budidaya tanaman padi


Kegiatan pembudidayaan tanaman padi dimulai dari media tanam, pemilihan bibit,
persemaian, penanaman, perawatan lahan, pencegahan hama dan penyakit, pemanenan,
pasca panen.

1. Siapkan Media Tanam


Media tanam yang diperlukan untuk budidaya padi wajib disiapkan terlebih
dahulu, yakni minimal selama 2 minggu sebelum proses penanaman dilakukannya.
Persiapan tersebut dilakukannya dengan cara mengolah tanah sebagai media tanam.
Sebelum itu, tanah harus dipastikan telah terbebas dari gulma maupun rumput liar.
Jadi, jangan sampai pertumbuhan tanaman padi Anda terganggu, sebab harus berbagi
nutrisi dan air dengan rumput-rumput liar disekitar tanaman padi Anda. Bila tanaman
padi Anda telah terbebas dari rumput-rumput liar, maka Anda perlu untuk membasahi
tanah menggunakan air. Kemudian perlu dilakukannya proses pembajakan. Dimana,
proses pembajakan ini dilakukan untuk menyiapkan tanah dalam keadaan lunak,
gembur, dan cocok untuk proses penanaman. Pada zaman modern saat ini, proses
pembajakan sudah tak lagi dilakukan dengan cara mencangkulnya, namun
dilakukannya dengan cara menggunakan traktor maupun sapi. Setelah melewati
proses pembajakan, tanah perlu kembali digenangi air sebagai media tanam. Air yang
diberikannya pun memiliki jumlah banyak guna menutupi semua lahan dengan tinggi
hampir mencapai 10 cm. Biarkan air pada media tanam ini terus menggenangnya. Air
yang menggenang selama 2 minggu tersebut, akan mengakibatkan media tanam
berubah menjadi lumpur dan semua racun pun bisa hilang sebab ternetralisir.

2. Pemilihan Bibit Berkualitas


Pada cara yang kedua, perlunya untuk melakukan pemilihan bibit berkualitas.
Bibit tanaman padi yang berkualitas wajib melalui proses pengujian terlebih dahulu
guna menentukan kualitas terbaiknya. Benih berkualitas ini, adalah salah satu kunci
keberhasilan dalam budidaya padi. Benih yang berkualitas tersebut mampu
beradaptasi, mempunyai pertumbuhan yang cepat dan seragam, tumbuh lebih cepat,
serta memiliki nilai tinggi produktivitasnya. Penentuan benih berkualitas bisa
dilakukan secara mudah melalui proses pengujian.Dengan cara merendam sekitar 100
butir benih padi dalam air terlebih dahulu. Setelah 2 jam periksalah benih tersebut.
Cara menanam benih padi lainnya, yakni dengan cara pemeriksaan benih yang
dilakukan dengan mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada benih. Bila terdapat
lebih dari 90 butir benih atau lebih dari 90% benih mengeluarkan kecambah, maka hal
itu menandakan bahwa benih tersebut berkualitas unggul dan bermutu tinggi.
Tentunya, benih yang memiliki kualitas unggul dan bermutu tinggi tersebutlah yang
layak untuk dibudidayakan. Sementara itu, bila benih tidak menunjukan tanda seperti
diatas, maka hal itu menandakan bahwa benih padi tersebut tidak disarankan untuk
dibudidayakan. Setelah, melakukan pemilihan benih yang nantinya akan dijadikan
bibit, maka perlu dilakukannya proses persemaian segera.

3. Persemaian
Persemaian dilakukan setelah para petani memilih bibit yang berkualitas.
Persemaian ini dapat dilakukan pada benih yang telah disiapkan selama 25 hari
sebelum masa tanam. Kemudian, bibit berkualitas tersebut nantinya akan di semai ke
dalam wadah persemaian. Dimana, wadah persemaian ini terlebih dahulu harus
disiapkan. Tempat persemaian tersebut perlu diusahakan seragam atau tidak terlalu
jauh dari lahan guna menjaga kesegaran waktu proses pemindahan. Perlu Anda
perhatikan juga, bahwa drainase harus selalu baik supaya benih padi tidak kelebihan
air. Selain itu, kebutuhan wadah semai yang diberikan perlu dalam perbandingan
sebesar 1:20. Contohnya saja, jika Anda hendak memakai lahan sawah sebesar 1
hektar, maka wadah persemaian Anda perlu aekitar 500 m2. Lahan pada wadah
persemaian harus selalu berair dan berlumpur. Anda juga perlu memberikan pupuk
urea dan pupuk TSP pada lahan persemaian dengan dosis masing-masing sebesar 10
gr tiap 1 m2. Bila lahan persemaian Anda telah siap, maka Anda bisa menyebarkan
benih yang sudah berkecambah secara merata.

4. Penanaman
Proses penanaman dilakukan sesudah benih pada proses persemaian telah
tumbuh daun dengan sempurna, yakni sebanyak tiga sampai empat helai. Jangka
waktu dari proses persemaian ke bibit siap tanam ini biasanya berkisar mulai 12
sampai 14 hari. Bila telah siap tanam, Anda bisa memindahkan bibit dari lahan semai
ke lahan tanam. Pemindahan bibit dilakukan dengan penuh hati-hati supaya tidak
merusak tanaman. Penanaman dilakukan pada lubang-lubang tanam yang sudah
disiapkan. Khusus bagi tanaman padi dalam satu lubang bisa ditanam sua bibit
sekaligus. Penanaman dilakukan dengan cara memasukkan bagian akar membentuk
huruf L supaya akar bisa tumbuh dengan sempurna. Kedalaman bibit yang ditanam
pun ditentukan pada rentang kisaran 1 cm sampai 15 cm. Dengan masa penanaman
padi lebih baik dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 tahun berdasarkan masa
penanaman yang ideal.

5. Perawatan Lahan
Perawatan lahan bisa dilakukan dengan tiga cara, yakni penyiangan,
pengairan, dan pemupukan. Penyiangan dilakukan dengan menjaga kebersihan lahan
dari tanaman pengganggu. Penyiangan wajib dilakukan secara rutin setiap periode
waktu tertentu. Serra dapat pula dilakukan selama 2 minggu sekali maupun 3 minggu
sekali. Selanjutnya, pengairan diberikan sesuai dengan kebutuhan. Sama halnya
dengan tanaman lainnya, Anda juga perlu untuk memastikan tidak adanya kekurangan
atau kelebihan air. Setelah itu, Anda bisa melakukan proses pemupukan. Dimana,
proses pemupukan pertama kali dilakukan sesudah tanaman padi berumur 1 minggu.
Jenis pupuk yang diberikannya pun, diantaranya pupuk urea dengan dosis 100 kg per
hektarnya dan pupuk TPS dengan dosis 50 kg per hektarnya. Pemupukan selanjutnya
dilakukan setelah 25 hari sampai 30 hari sesudah penanaman. Dengan diberikan
kembali pupuk urea dengan dosis 50 kg per hektarnya dan pupuk Phonska dengan
dosis 100 kg per hektarnya.

6. Pencegahan Hama dan Penyakit


Pencegahan hama dan penyakit dalam budidaya padi bisa dicegah dengan cara
memberikan pestisida.

7. Pemanenan
Proses pemanenan dilakukan dengan tanda-tanda padi telah menguning dan
merunduk. Anda bisa memakai sabit gerigi guna memanennya dan meletakkan hasil
panen pada tikar dengan merontokkan beras dari dalam bulir-bulir padi yang ada.
Panen dapat dilakukan saat bulir padi hampir keseluruhan telah menguning.
Umumnya hal itu terjadi pada 33 hari hingga 36 hari sesudah padi berbunga. Cara
panen bisa dilakukan secara manual memakai sabut dengan memotong pangkal
batang maupun memakai mesin reaper harvester guna menghemat waktu. Panen
dilakukan secara serentak dalam satu lahan guna meminimalisir resiko diserangnya
hama.

8. Pasca Panen
Pasca panen adalah tahapan dalam menentukan kualitas yang akan dijadikan
beras siap konsumsi. Tahapan penyimpanan hasil panen juga menjadi unsur penting
supaya kualitas selalu terjaga, misalnya saja meletakkan hasil panen di tempat yang
tidak terlalu lembab dan segera untuk diolah.

C. Hubungan tanaman dengan organisme lainnya


Hama-hama penting
1. Penggerek batang padi putih ("sundep", Scirpophaga innotata)
2. Penggerek batang padi kuning (S. incertulas)
3. Wereng batang punggung putih (Sogatella furcifera)
4. Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
5. Wereng hijau (Nephotettix impicticeps)
6. Lembing hijau (Nezara viridula)
7. Walang sangit (Leptocorisa oratorius)
8. Ganjur (Pachydiplosis oryzae)
9. Lalat bibit (Arterigona exigua)
10. Ulat tentara/Ulat grayak (Spodoptera litura dan S. exigua)
11. Tikus sawah (Rattus argentiventer)

Penyakit-penyakit penting

1. blas (Pyricularia oryzae, P. grisea)


2. hawar daun bakteri ("kresek", Xanthomonas oryzae pv. oryzae)
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Padi#Aspek_budidaya
https://www.gramedia.com/best-seller/cara-budidaya-padi/
https://repositori.uma.ac.id/jspui/bitstream/123456789/419/5/128210025_file5.pdf

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy