BIOLOGI
BIOLOGI
BIOLOGI
Npm : 2023030100003
Prodi : Agroteknologi
Fakulta : Pertanian
s
3. Persemaian
Persemaian dilakukan setelah para petani memilih bibit yang berkualitas.
Persemaian ini dapat dilakukan pada benih yang telah disiapkan selama 25 hari
sebelum masa tanam. Kemudian, bibit berkualitas tersebut nantinya akan di semai ke
dalam wadah persemaian. Dimana, wadah persemaian ini terlebih dahulu harus
disiapkan. Tempat persemaian tersebut perlu diusahakan seragam atau tidak terlalu
jauh dari lahan guna menjaga kesegaran waktu proses pemindahan. Perlu Anda
perhatikan juga, bahwa drainase harus selalu baik supaya benih padi tidak kelebihan
air. Selain itu, kebutuhan wadah semai yang diberikan perlu dalam perbandingan
sebesar 1:20. Contohnya saja, jika Anda hendak memakai lahan sawah sebesar 1
hektar, maka wadah persemaian Anda perlu aekitar 500 m2. Lahan pada wadah
persemaian harus selalu berair dan berlumpur. Anda juga perlu memberikan pupuk
urea dan pupuk TSP pada lahan persemaian dengan dosis masing-masing sebesar 10
gr tiap 1 m2. Bila lahan persemaian Anda telah siap, maka Anda bisa menyebarkan
benih yang sudah berkecambah secara merata.
4. Penanaman
Proses penanaman dilakukan sesudah benih pada proses persemaian telah
tumbuh daun dengan sempurna, yakni sebanyak tiga sampai empat helai. Jangka
waktu dari proses persemaian ke bibit siap tanam ini biasanya berkisar mulai 12
sampai 14 hari. Bila telah siap tanam, Anda bisa memindahkan bibit dari lahan semai
ke lahan tanam. Pemindahan bibit dilakukan dengan penuh hati-hati supaya tidak
merusak tanaman. Penanaman dilakukan pada lubang-lubang tanam yang sudah
disiapkan. Khusus bagi tanaman padi dalam satu lubang bisa ditanam sua bibit
sekaligus. Penanaman dilakukan dengan cara memasukkan bagian akar membentuk
huruf L supaya akar bisa tumbuh dengan sempurna. Kedalaman bibit yang ditanam
pun ditentukan pada rentang kisaran 1 cm sampai 15 cm. Dengan masa penanaman
padi lebih baik dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 tahun berdasarkan masa
penanaman yang ideal.
5. Perawatan Lahan
Perawatan lahan bisa dilakukan dengan tiga cara, yakni penyiangan,
pengairan, dan pemupukan. Penyiangan dilakukan dengan menjaga kebersihan lahan
dari tanaman pengganggu. Penyiangan wajib dilakukan secara rutin setiap periode
waktu tertentu. Serra dapat pula dilakukan selama 2 minggu sekali maupun 3 minggu
sekali. Selanjutnya, pengairan diberikan sesuai dengan kebutuhan. Sama halnya
dengan tanaman lainnya, Anda juga perlu untuk memastikan tidak adanya kekurangan
atau kelebihan air. Setelah itu, Anda bisa melakukan proses pemupukan. Dimana,
proses pemupukan pertama kali dilakukan sesudah tanaman padi berumur 1 minggu.
Jenis pupuk yang diberikannya pun, diantaranya pupuk urea dengan dosis 100 kg per
hektarnya dan pupuk TPS dengan dosis 50 kg per hektarnya. Pemupukan selanjutnya
dilakukan setelah 25 hari sampai 30 hari sesudah penanaman. Dengan diberikan
kembali pupuk urea dengan dosis 50 kg per hektarnya dan pupuk Phonska dengan
dosis 100 kg per hektarnya.
7. Pemanenan
Proses pemanenan dilakukan dengan tanda-tanda padi telah menguning dan
merunduk. Anda bisa memakai sabit gerigi guna memanennya dan meletakkan hasil
panen pada tikar dengan merontokkan beras dari dalam bulir-bulir padi yang ada.
Panen dapat dilakukan saat bulir padi hampir keseluruhan telah menguning.
Umumnya hal itu terjadi pada 33 hari hingga 36 hari sesudah padi berbunga. Cara
panen bisa dilakukan secara manual memakai sabut dengan memotong pangkal
batang maupun memakai mesin reaper harvester guna menghemat waktu. Panen
dilakukan secara serentak dalam satu lahan guna meminimalisir resiko diserangnya
hama.
8. Pasca Panen
Pasca panen adalah tahapan dalam menentukan kualitas yang akan dijadikan
beras siap konsumsi. Tahapan penyimpanan hasil panen juga menjadi unsur penting
supaya kualitas selalu terjaga, misalnya saja meletakkan hasil panen di tempat yang
tidak terlalu lembab dan segera untuk diolah.
Penyakit-penyakit penting