KemenkopUKM dan Sido Muncul sepakat membangun kemitraan antara petani rempah dan industri. Kemitraan ini memberikan kepastian pasar bagi petani dan pasokan bahan baku bagi industri, meskipun ada kemungkinan eksploitasi dan ketergantungan.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan3 halaman
KemenkopUKM dan Sido Muncul sepakat membangun kemitraan antara petani rempah dan industri. Kemitraan ini memberikan kepastian pasar bagi petani dan pasokan bahan baku bagi industri, meskipun ada kemungkinan eksploitasi dan ketergantungan.
KemenkopUKM dan Sido Muncul sepakat membangun kemitraan antara petani rempah dan industri. Kemitraan ini memberikan kepastian pasar bagi petani dan pasokan bahan baku bagi industri, meskipun ada kemungkinan eksploitasi dan ketergantungan.
KemenkopUKM dan Sido Muncul sepakat membangun kemitraan antara petani rempah dan industri. Kemitraan ini memberikan kepastian pasar bagi petani dan pasokan bahan baku bagi industri, meskipun ada kemungkinan eksploitasi dan ketergantungan.
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3
TUGAS TUTORIAL ONLINE SESI 3
EKMA4116 / MANAJEMEN / 4 SKS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERIODE 2024.1
KEMENKOPUKM BANGUN KEMITRAAN STRATEGIS
PETANI REMPAH DAN USAHA BESAR
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama PT.
Sido Muncul Tbk sepakat membangun kemitraan strategis antara petani rempah dengan usaha besar termasuk Sido Muncul sebagai produsen jamu. "Para petani dan koperasi petani menjadi rantai pasok industri atau supply chain, khususnya untuk Sido Muncul," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa. MenKopUKM Teten yang berdialog usai langsung para petani rempah dan koperasi petani, di kawasan pabrik Sido Muncul, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah itu menyampaikan kerja sama yang disepakati mencakup kesepakatan petani rempah dan koperasi petani dengan Sido Muncul sebagai offtaker bagi produk rempah yang dihasilkan para petani. Ditegaskannya, bila produk petani sudah terjamin mutunya maka semakin mudah untuk diserap offtaker. Selain itu, pihak perbankan juga lebih ringan dalam memberikan pembiayaan di tingkat onfarm (petani). Misalnya, melalui KUR Kluster yang plafondnya bisa mencapai Rp500 juta. "Koperasi petani juga kita perkuat permodalannya lewat dana bergulir LPDB-KUMKM. Bisa sebagai offtaker, atau untuk membeli mesin-mesin pengolahan rempah dan herbal agar berstandar Sido Muncul," tuturnya. Kerja sama juga mencakup soal pemberian akses bagi para petani untuk bisa memanfaatkan hasil riset dan penelitian rempah Sido Muncul di Pusat Penelitian Rempah Indonesia (PPRI) dan pembibitan. Teten pun meyakini kerja sama seperti antara petani dengan usaha besar akan memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM karena menciptakan konsep kemitraan usaha besar (industri berbahan baku lokal) dan UMKM dari mulai penyediaan bahan baku hingga masuk rantai pasok industri. "Model bisnis seperti ini yang bakal memperkuat fondasi industri nasional. Seperti halnya di Jepang, bahan baku industri otomotif di sana dipasok oleh UMKM," jelasnya. Sementara itu, Presiden Direktur PT. Sido Muncul Irwan Hidayat menambahkan, dalam kerja sama tersebut KemenkopUKM berperan sebagai koordinator, sedangkan Sido Muncul memegang peran teknis produksi dari pengolahan bahan baku hingga pengemasan. "Hasil riset dan penelitian rempah yang kami lakukan di Sido Muncul akan dibagikan kepada koperasi-koperasi petani untuk dimanfaatkan," ucap Irwan. Lebih dari itu, para UMKM pelaku usaha makanan dan minuman khususnya yang berbahan baku herbal/rempah akan mendapatkan bantuan teknis produksi, hingga cara pengemasan, termasuk uji stabilitas produk yang dilakukan di laboratorium Sido Muncul. "Para pelaku UMKM juga bisa belajar langsung dalam hal proses produksi di Sido Muncul. Harapannya, kelas produk UMKM bisa meningkat, sehingga kepercayaan masyarakat juga ikut naik," tambahnya.
1. Menurut Anda, jenis kemitraan apa antara petani rempah dan industri Sido Muncul? 2. Apa keuntungan dari metode kemitraan tersebut? 3. Apa kelemahan dari metode kemitraan tersebut? 4. Jika Anda sebagai UMKM pertanian, bagaimana langkah yang akan Anda lakukan untuk mengatasi kelemahan kemitraan jenis tersebut? JAWABAN :
1. Kemitraan antara Petani Rempah dan Industri Sido Muncul dapat
dikategorikan sebagai kemitraan usaha antara pemilik industri dan produsen bahan baku. Ini bisa menjadi bentuk kemitraan vertikal di mana industri membutuhkan pasokan bahan baku dari petani untuk memproduksi produk akhir.
2. Keuntungan dari metode kemitraan ini adalah:
a) Petani mendapatkan pasar yang pasti untuk hasil panennya, yang meningkatkan pendapatan dan keberlanjutan usaha mereka. b) Industri mendapatkan pasokan bahan baku yang terjamin kualitasnya, sering kali dengan harga yang lebih stabil dan terjangkau daripada pasar terbuka.
3. Namun, ada beberapa kelemahan dari metode kemitraan ini:
a) Petani mungkin rentan terhadap penentuan harga yang tidak adil atau praktik-praktik eksploitasi dari industri. b) Ketergantungan pada satu pembeli (industri) dapat mengurangi fleksibilitas petani dalam mengeksploitasi pasar yang berbeda atau mencari kesepakatan yang lebih menguntungkan.
4. Sebagai UMKM pertanian, langkah-langkah yang dapat diambil untuk
mengatasi kelemahan kemitraan jenis tersebut antara lain: a) Membentuk koperasi atau kelompok tani yang kuat untuk meningkatkan kekuatan tawar petani dalam negosiasi dengan industri. b) Membuat perjanjian kontrak yang jelas dan adil antara petani dan industri, yang mencakup harga, kualitas, dan kondisi lainnya. c) Diversifikasi pasaran dengan menjalin kemitraan dengan industri lain atau mencari pasar alternatif untuk menjaga kemandirian dan fleksibilitas usaha petani.