Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan
PENDAHULUAN
1
2
Setiap 100 gram kedelai edamame mmengandung 11,40 gram protein, kalori
582 Kcal, lemak 6,6 gram, serat 15,6 gram, kalsium 140 gram, fosfor 1,7 gram,
besi 1 gram, vitamin B2 0,14 gram, vitamin B1 10,27 gram, dan air 71,1 gram
(samsu 2001).
Kedelai merupakan satu-satunya sayuran yang mengandung sembilan jenis
asam amino esennsial (isoleosin, lisin, leusin, fenilalanin, tirosin, metionin, sistin,
treonin, triptofan dan valin) yang dapat menstabilkan kadar gula darah,
menurunkan kolestrol yang dapat mencegah penyakit jantung. Kedelai juga dapat
menningkatkan metabolisme dan kadar energi, membantu membangun otot dan
sel-sel sistem imun. Selain itu, kedelai edamame juga mengandung isoflavone,
beta karoten, dan serat.isoflavon dalam kedelai merupakan antioksida penangkal
radikal bebas, meningkatkan sistim kekebalan dan menurunkan resiko pengerasan
arteri (artherosclerosis) dan tekanan darah tinggi. Hasil berbagai penelitian yang
telah dilakukan dijepang menyatakan bahwa wanita jepang mengkonsumsi kedelai
secara rutin memiliki resiko terserang kanker payudara pada tingkat terrendah
dibandingkan dengan yang tidak mengkosumsi kedelai (Susila,2007)
Kebutuhan kedelai segar akan terus meningkat seiring meningkatnya
kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan makan bergizi. Kedelai edamame
memiliki ukuran lebih besar, rasa lebih manis, dan tekstur lebih lembut
dibandingkan kacang kedelai biasa. Kedelai ini dapat tumbuh baik di daerah ber
iklim tropis dan subtropis pada suhu cukup panas dan curah hujan yang relatif
tinggi, sehingga kedelai ini cocok ditanam di indonesia. Waktu panen kedelai
edamame relatif singkat dibandingkan kedelai biasa, karena edamame dipanen
pada saat kedelai masih hijau (Soewanto dkk,2007).
Secara ekonomi kedelai edamame mempunyai peluan pasar yan cukup
besar, baik permintaan pasar domestic maupun luar negeri. Tingginya peminatan
pasar pada kedelai edamame menjadi daya tarik petani untuk menningkatkan terus
produksi edamame. Permintaan negara jepang terhadap kedelai di indonesia terus
meningkat (Zulfrizal, 2003).
Jepang merupakan konsumen dan pasar utama edamame beku. kebutuhan
edamame dijepang berkisar antara 150.00-160.000 ton/tahun. Kebutuhan jepang
4
terhadap edamame tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negerinya, sehingga
untuk memenuhi kebutuhannya, jepang menginpor edamame dari berbagai
negara, Indonesia merupakan salah satu negara pengespor kedelai edamame ke
Jepang. Pada tahun 2005 Indonesia memasok pasar edamame Jepang sebesar 665
ton edaname degar beku dengan 0,96% kebutuhan impor edmame jepang.
Menurut Soewanto dkk, (2007) impor jepang akan edamame beku terus
meningkat dari tahun ketahunya, mencapai 60.000-70.000 ton/tahun. Peranan
kedelai yang penting sebagai bahan makan dan untuk kesehatan untuk ekonomi
yang cukup tinggi, membuat kedelai edamame potensial utuk dikembangkan.