JURNAL PEMBELAJARAN 1. Prinsip Pengajaran Dan Asesmen

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PEMBELAJARAN

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN

OLEH
ASWIDA, S.Pd.
NO. PESERTA: 201501790564

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) BAGI GURU TERTENTU


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2024
AKSI NYATA
MERANCANG PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang menekankan pentingnya penyesuaian


materi ajar untuk memenuhi kebutuhan unik masing-masing peserta didik. Dengan
menerapkan prinsip ini, guru berusaha memastikan bahwa setiap peserta didik memiliki
kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang sesuai dengan gaya, minat, dan
kebutuhan belajar mereka. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tiga komponen
utama dalam pembelajaran berdiferensiasi:

1. Diferensiasi Konten
Diferensiasi konten berfokus pada cara materi pembelajaran disajikan. Ini berarti guru
menyesuaikan konten agar sesuai dengan berbagai tingkat pemahaman, minat, dan gaya
belajar peserta didik. Langkah-langkah yang dapat dilakukan meliputi:
a. Menyediakan bahan bacaan dengan tingkat kesulitan berbeda: Misalnya, memberikan
versi teks yang disederhanakan atau lebih kompleks.
b. Menggunakan multimedia: Seperti video, grafik, dan animasi untuk mendukung
pemahaman dan memenuhi berbagai gaya belajar.
c. Proyek atau tugas tambahan: Menyediakan tantangan ekstra untuk peserta didik yang
telah menguasai materi dasar dan membutuhkan tantangan lebih.

2. Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses terkait dengan metode pembelajaran dan strategi yang digunakan
guru untuk mengajarkan materi. Pendekatan ini menyesuaikan cara peserta didik
memproses informasi dan berinteraksi dengan materi, termasuk:
a. Stasiun belajar atau rotasi aktivitas: Mengatur berbagai aktivitas yang memungkinkan
peserta didik memilih cara mereka belajar, seperti membaca, diskusi, atau
eksperimen.
b. Diskusi kelompok kecil: Mendorong kolaborasi dan interaksi yang mendalam di
antara peserta didik dengan kebutuhan dan kemampuan berbeda.
c. Pembelajaran berbasis proyek: Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
terlibat dalam proyek yang menuntut pemahaman dan penerapan konsep secara
mendalam.

3. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk melibatkan cara peserta didik menunjukkan pemahaman mereka
terhadap materi. Ini memberi peserta didik kebebasan untuk mengekspresikan hasil
belajar mereka dengan berbagai cara, seperti:
a. Pilihan format penugasan: Seperti laporan tertulis, presentasi lisan, atau proyek
visual, memungkinkan peserta didik memilih cara yang paling sesuai dengan
kekuatan mereka.
b. Produk kreatif: Mengizinkan peserta didik membuat karya atau proyek yang
mencerminkan pemahaman mereka dengan cara yang unik dan pribadi.
c. Proyek kolaboratif: Mengorganisir peserta didik dalam kelompok untuk
menghasilkan produk bersama, mendorong kerja sama dan integrasi berbagai
perspektif.
Implementasi dalam Kelas
Guru yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi harus secara teratur menilai
kebutuhan dan kemajuan peserta didik mereka, serta menyesuaikan pendekatan mereka
berdasarkan umpan balik dan hasil penilaian. Ini termasuk:
a. Mengamati dan mencatat gaya belajar dan kebutuhan khusus peserta didik.
b. Menyediakan berbagai sumber daya dan aktivitas yang sesuai dengan tingkat
keterampilan peserta didik.
c. Menggunakan penilaian formatif untuk memantau pemahaman dan kemajuan peserta
didik secara berkelanjutan.

Dengan mengintegrasikan ketiga komponen ini, pembelajaran berdiferensiasi membantu


menciptakan pengalaman belajar yang lebih inklusif dan efektif, meningkatkan keterlibatan
dan hasil belajar bagi semua peserta didik.
RANCANGAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Penyusun : Aswida, S.Pd.


Nama Sekolah : SD Negeri 1 Sukabumi
Mata Pelajaran : IPAS
Kelas/Fase/Semester : 3 (Tiga) / B / Ganjil
Tema : Ayo, Mengenal Siklus pada Makhluk Hidup
BAB 2 : Siklus Hidup, Rangkaian Perubahan pada Makhluk Hidup
Topik : Mengenal Siklus pada Makhluk Hidup
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Capaian Pembelajaran :
Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia
(pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu
sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik dapat mengidentifikasi
masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan
kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup.

Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menjelaskan siklus hidup pada beberapa makhluk hidup, seperti kupu-
kupu, katak, dan tumbuhan.
 Siswa dapat menggambarkan siklus hidup dalam bentuk gambar sederhana.
 Siswa dapat membandingkan siklus hidup antara beberapa makhluk hidup.

Materi
 Siklus Hidup Kupu-Kupu: Telur, ulat, kepompong, kupu-kupu dewasa
 Siklus Hidup Katak: Telur, berudu, kecebong, katak dewasa
 Siklus Hidup Tumbuhan: Benih, kecambah, tanaman muda, tanaman dewasa,
berbunga, berbuah

Metode Pembelajaran
 Presentasi Visual: Menggunakan gambar dan video untuk menjelaskan siklus
hidup
 Diskusi Kelas: Bertanya jawab dan diskusi kelompok kecil
 Aktivitas Praktis: Membuat poster atau gambar siklus hidup

Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Perkenalan: Mulai dengan pertanyaan pemantik, misalnya: "Apa yang kalian
ketahui tentang bagaimana makhluk hidup berkembang?"
2. Tujuan Pembelajaran: Sampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

B. Kegiatan Inti (60 menit)


1. Penjelasan Materi (15 menit):
o Gunakan gambar dan video untuk menjelaskan siklus hidup kupu-kupu,
katak, dan tumbuhan.
o Diskusikan dengan siswa mengenai perbedaan dan persamaan siklus hidup
antara ketiga makhluk hidup tersebut.
2. Kegiatan Differensiasi (30 menit):
o Kelompok A (Visual-Kinestetik): Membuat poster tentang siklus hidup
makhluk hidup dengan menggunakan gambar dan label. Siswa dapat bekerja
dalam kelompok untuk merancang poster dan mempresentasikannya kepada
kelas.
o Kelompok B (Auditory): Diskusi kelompok kecil tentang siklus hidup dan
bagaimana perbedaan siklus hidup mempengaruhi kehidupan makhluk hidup
tersebut. Siswa dapat menjelaskan kembali kepada kelompok lain dengan
kata-kata mereka sendiri.
o Kelompok C (Interpersonal): Role play, di mana siswa berperan sebagai
berbagai tahap dalam siklus hidup (misalnya, telur, ulat, kupu-kupu) dan
"berpindah" dari satu tahap ke tahap berikutnya sesuai dengan siklus.
3. Aktivitas Kreatif (15 menit):
o Pembuatan Buku Saku: Siswa membuat buku saku kecil yang berisi
gambar dan penjelasan singkat tentang siklus hidup makhluk hidup yang
mereka pelajari.
C. Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Review dan Refleksi: Tanya jawab singkat untuk mengulang kembali konsep-
konsep yang telah dipelajari.
2. Penugasan: Tugas rumah untuk menggambar siklus hidup salah satu makhluk
hidup pilihan mereka dan menuliskan beberapa fakta menarik tentang siklus
tersebut.

Penilaian
 Formative Assessment:
o Observasi selama diskusi dan aktivitas kelompok.
o Penilaian poster dan buku saku.
 Summative Assessment:
o Ulangan singkat tentang siklus hidup makhluk hidup yang telah dipelajari.

Bahan dan Sumber Belajar


 Gambar dan video tentang siklus hidup makhluk hidup.
 Kertas, pensil warna, dan alat-alat gambar untuk membuat poster.
 Buku saku kecil untuk aktivitas penutup.
DOKUMENTASI AKSI NYATA
REFLEKSI

A. Pemahaman Konsep:
1. Apa yang berhasil?
Sebagian besar siswa menunjukkan pemahaman yang baik mengenai siklus hidup
berbagai makhluk hidup. Mereka mampu mengidentifikasi dan menjelaskan
langkah-langkah dalam siklus hidup, seperti metamorfosis pada kupu-kupu atau
siklus hidup tanaman dari biji hingga dewasa.
2. Apa yang perlu diperbaiki?
Pemahaman dan Keterlibatan:
Meskipun pemahaman umum baik, beberapa siswa mungkin masih kesulitan
dengan konsep yang lebih kompleks atau detail tertentu dalam siklus hidup.
Memastikan bahwa semua siswa memiliki dasar pemahaman yang sama mungkin
perlu perhatian lebih.

B. Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi:


Apakah berbagai strategi seperti penggunaan media visual, model, atau aktivitas
praktis efektif dalam membantu siswa memahami siklus makhluk hidup?
Efektivitas Strategi:
 Penggunaan media visual seperti gambar dan video tentang siklus hidup makhluk
hidup terbukti sangat efektif.
 Aktivitas praktis, seperti membuat model siklus hidup atau proyek sederhana,
terbukti bermanfaat dalam memperdalam pemahaman siswa.

C. Keterlibatan Siswa:
1. Apakah semua siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran?
Sebagian besar siswa aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran, tetapi beberapa
siswa mungkin lebih pasif. Mengadopsi teknik yang melibatkan semua siswa secara
aktif, seperti diskusi kelompok atau permainan edukatif, dapat meningkatkan
keterlibatan.
2. Apakah materi yang diajarkan relevan dengan minat siswa? Bagaimana Anda
menilai tingkat motivasi mereka dalam mempelajari siklus makhluk hidup?
Materi tentang siklus hidup sangat relevan bagi siswa karena sering kali melibatkan
contoh makhluk hidup yang mereka kenal, seperti tanaman di sekitar rumah atau
hewan peliharaan. Motivasi siswa tampaknya tinggi ketika materi dikaitkan dengan
contoh nyata dan pengalaman sehari-hari mereka.

D. Penilaian dan Umpan Balik:


1. Apakah penilaian yang digunakan (seperti tes, tugas proyek, atau kuis
mencerminkan pemahaman siswa tentang siklus makhluk hidup?
Penilaian seperti tes dan kuis menunjukkan bahwa siswa umumnya memahami
siklus hidup makhluk hidup dengan baik. Namun, beberapa penilaian berbasis
proyek atau tugas dapat lebih baik mencerminkan pemahaman mendalam dan
keterampilan aplikasi.
2. Apakah umpan balik yang diberikan efektif dalam membantu siswa memperbaiki
pemahaman mereka?
Umpan balik yang diberikan selama atau setelah kegiatan pembelajaran cukup
efektif, terutama jika disertai dengan contoh konkret dan saran perbaikan.
Memberikan umpan balik yang spesifik dan positif dapat membantu siswa
memahami dan memperbaiki kesalahan mereka.

E. Kesulitan dan Tantangan:


1. Apakah ada tantangan khusus yang dihadapi selama pembelajaran?
Beberapa siswa mungkin mengalami kesulitan dengan konsep siklus hidup yang
lebih abstrak atau fase yang tidak terlalu familiar. Misalnya, siklus hidup hewan
seperti kumbang atau belalang mungkin lebih sulit dipahami dibandingkan dengan
siklus hidup tanaman.
2. Bagaimana cara mengatasi masalah yang dihadapi?
- Mengatasi masalah ini bisa dilakukan dengan menggunakan lebih banyak contoh
nyata dan visualisasi yang jelas. Diskusi kelas yang lebih terarah dan lebih
banyak kesempatan untuk bertanya juga dapat membantu siswa mengatasi
kebingungan.
- Mengubah pendekatan dengan memberikan lebih banyak kesempatan bagi siswa
untuk eksplorasi mandiri atau berbasis proyek dapat membantu mereka lebih
memahami dan menerapkan konsep-konsep yang diajarkan.
DOKUMENTASI REFLEKSI DENGAN REKAN SEJAWAT
UMPAN BALIK
DOKUMENTASI UMPAN BALIK OLEH REKAN SEJAWAT

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy