Sistem Hukum Indonesia

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

SISTEM HUKUM INDONESIA

OLEH

NAMA : DEBY FERINA


NIM: 050962338/2024

UNIVERSITAS TERBUKA
2024
Hayati si Baby Boomers

Hayati adalah seorang perempuan padang generasi baby boomers. Dia lahir tahun
1965 di Jakarta. Saat Hayati lahir, orang tuanya mengirimkan surat kepada
keluarganya yang berada di Sumatra barat menggunakan surat. Untuk mengirim
surat, orang tua Hayati harus menempelkan prangko pada amplopnya, atau jika
tidak suratnya tidak akan dikirim sebagaimana UU No. 6 tahun 1964 tentang Pos.
Saat Hayati masuk SMA, di Jakarta mulai marak telefon umum, dengan adanya
telefon umum, Hayati bisa menelefon temannya dengan memasukkan koin, dengan
aturan 50 rupiah untuk berbicara selama 10 menit sebagaimana diatur dalam UU
No. 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi. Saat Hayati lulus kuliah, berkembang
teknologi baru bernama telefon genggam, di mana Hayati bisa melakukan
panggilan di mana saja dan melakukan SMS menggunakan pulsa. Adanya telefon
genggam ini membuat pemerintah harus membuat regulasi untuk mengaturnya,
yaitu UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Kemudian saat Hayati sudah
menikah, berkembanglah internet dan sosial media seperti BBM dan WhatsApp
ditelefon genggam. Untuk mengatur itu, pemerintah mengeluarkan regulasi UU
No. 11 tahun 2008 tentang ITE. Dan saat Hayati hampir pensiun, Indonesia mulai
marak menggunakan ponsel pintar, di mana teknologi ini bukan hanya digunakan
untuk berkomunikasi, namun juga hampir semua pekerjaan dan layanan umum
mulai dilakukan melalui teknologi ponsel pintar, bahkan Hayati dapat melakukan
transaksi jual beli dengan orang di negara lain. Maka dari itu pemerintah
mengeluarkan regulasi UU No. 1 Tahun 2024 tentang ITE.

Pertanyaan:

Sistem hukum Indonesia akan terus berkembang seiring adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahannya. Analisis cerita Hayati si Baby Boomers tersebut dan
korelasikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan sistem hukum
Indonesia!

Jawabannya

Cerita Hayati, seorang perempuan dari generasi baby boomers, mencerminkan


evolusi sistem hukum dan regulasi di Indonesia seiring dengan perkembangan

1
teknologi dan perubahan sosial. Berikut adalah analisis mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan sistem hukum Indonesia berdasarkan cerita tersebut
adalah

1. Perkembangan Teknologi
➢ Pengaruh Komunikasi dan Informasi
Sejak Hayati lahir hingga saat ini, perkembangan teknologi
komunikasi—dari surat, telepon umum, telepon genggam, hingga
internet—telah mempengaruhi kebutuhan untuk mengatur berbagai
bentuk komunikasi. Regulasi yang dikeluarkan pemerintah (seperti
UU No. 6 Tahun 1964 tentang Pos dan UU No. 36 Tahun 1999
tentang Telekomunikasi) mencerminkan respons hukum terhadap
kebutuhan masyarakat yang terus berkembang dalam hal
komunikasi.
➢ Penerapan Teknologi Baru
Ketika ponsel pintar dan aplikasi komunikasi muncul, pemerintah
perlu mengeluarkan UU No. 11 Tahun 2008 tentang ITE dan UU
No. 1 Tahun 2024 tentang ITE untuk mengatur transaksi digital dan
perlindungan data, menunjukkan bahwa sistem hukum harus adaptif
terhadap inovasi teknologi.
2. Perubahan Sosial dan Budaya
➢ Perubahan Gaya Hidup
Gaya hidup masyarakat yang berubah seiring dengan kemudahan
akses informasi dan komunikasi memerlukan adanya regulasi yang
sesuai. Misalnya, penggunaan sosial media untuk berinteraksi dan
bertransaksi membawa tantangan baru, seperti keamanan data dan
perlindungan konsumen, yang harus diatur dalam undang-undang.
➢ Peningkatan Kesadaran Hukum
Masyarakat yang semakin melek hukum dan menginginkan
perlindungan hak-hak mereka, seperti hak privasi dan perlindungan
konsumen, turut mempengaruhi pemerintah untuk merumuskan
undang-undang yang lebih komprehensif.

2
3. Kebutuhan Ekonomi
➢ Globalisasi dan Ekonomi Digital
Perkembangan ekonomi digital, di mana transaksi internasional dan
lokal semakin marak dilakukan secara online, mendorong
pemerintah untuk mengadopsi regulasi yang memfasilitasi
perdagangan elektronik dan investasi asing. UU No. 1 Tahun 2024
mencerminkan kebutuhan untuk mengatur ruang lingkup ekonomi
digital.
➢ Inovasi Bisnis
Dengan munculnya model bisnis baru yang menggunakan teknologi
(seperti e-commerce dan fintech), hukum harus beradaptasi untuk
memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha dan melindungi
konsumen.
4. Dinamika Politik dan Regulasi
➢ Respons terhadap Isu-isu Kontemporer
Perkembangan sosial dan teknologi sering kali memunculkan isu-
isu baru yang perlu direspons oleh sistem hukum. Misalnya, adanya
masalah keamanan siber dan penipuan online yang memerlukan
regulasi spesifik untuk mengatasi tantangan tersebut.
➢ Pembaruan Hukum
Regulasi yang ada perlu diperbarui secara berkala untuk
menanggapi perubahan zaman dan teknologi. Pengalaman Hayati
menggambarkan bagaimana hukum harus terus berkembang seiring
dengan perubahan kondisi sosial, ekonomi, dan teknologi.

Kesimpulan

Cerita Hayati mencerminkan bagaimana sistem hukum Indonesia beradaptasi


terhadap perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang terjadi. Faktor-faktor
seperti perkembangan teknologi, perubahan sosial dan budaya, kebutuhan ekonomi,
serta dinamika politik berkontribusi pada perubahan dan pembaruan sistem hukum.
Pemerintah perlu secara aktif merespons perubahan ini untuk melindungi hak-hak
warga negara dan memastikan keadilan serta kepastian hukum di tengah perubahan
yang cepat.

3
Anakmu Bukan Anakmu

Mirzani adalah seorang perempuan dari salah satu desa di daerah Timor. Karna
alasan ingin fokus CPNS, Mirzani bercerai dengan suaminya. Setelah 1 bulan
bercerai, Mirzani diketahui sudah hamil dengan umur kandungan 4 bulan. Karena
sudah terlanjur bercerai, akhirnya Mirzani mendatangi tetua adat desa untuk
meminta petunjuk.

Pertanyaan:

Anda merupakan tetua adat desa yang berada di daerah Timor, Mirzani saat ini
mendatangi Anda untuk meminta petunjuk mengenai apakah mantan suaminya
masih bisa menjadi bapak dari anaknya, bagaimana akibat hukumnya dan
bagaimana hubungan hukum adat keluarga mereka secara formil hukum adat?

Jawabanya

Sebagai tetua adat desa, saya memahami situasi yang dihadapi Mirzani. Dalam
konteks hukum adat di daerah Timor, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan:

1. Status Hukum Mantan Suami : Dalam hukum adat, seorang mantan suami
masih memiliki tanggung jawab terhadap anak yang lahir dari pernikahan
mereka, meskipun mereka telah bercerai. Jadi, meskipun Mirzani dan
mantan suaminya sudah bercerai, mantan suami masih diakui sebagai ayah
dari anak yang akan lahir;
2. Akibat Hukum: Secara hukum, anak yang lahir dari hubungan perkawinan
sah tetap akan diakui sebagai anak sah, dan mantan suami berhak untuk
mengakui anak tersebut. Jika Mirzani ingin agar mantan suami diakui
sebagai ayah secara hukum, ia bisa melakukan pengakuan paternitas.
3. Hubungan Hukum Adat: Dalam hukum adat, hubungan keluarga dan
tanggung jawab antar anggota keluarga tetap dipegang teguh meskipun
pernikahan telah berakhir. Dalam hal ini, hubungan antara Mirzani, mantan
suami, dan anak tetap diakui. Ada tanggung jawab moral dan sosial dari
mantan suami untuk memberikan dukungan kepada Mirzani dan anak.

4
4. Saran untuk Mirzani: Saya sarankan Mirzani untuk berbicara dengan
mantan suami mengenai tanggung jawabnya dan upaya untuk menjaga
hubungan baik demi kepentingan anak nantinya. Selain itu, bisa juga
melibatkan keluarga dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan
yang baik demi masa depan anak nantinya.

5
Daftar Pustaka

Deliarnoor, Nandang Alamsah. Sitem Hukum Indonesia. Edisi 3.-Cet 2.


Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2024. 707 hlm.; 27 cm.

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy