Paper Pelatihan Tarjih - Syahrul
Paper Pelatihan Tarjih - Syahrul
Paper Pelatihan Tarjih - Syahrul
Disusun Oleh:
Syahrul Husain, S.Pd.,M.Pd
NBM : 1360034
Tahun 2024
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa paper ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga Allah Swt senantiasa memberikan
petunjuk bagi kita semua.
Syahrul Husain
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka
i
BAB I
PENDAHULUAN
4
dianggap akan mengancam eksistensi dan resistensi terhadap masyakat Arab
saat itu.
5
pedang. Salah satu orientalis yang berpandangan demikian adalah Seorang
sejarawan De Lacy O’leary. Di dalam bukunya, Islam at The Cross Road: A
Brief Survey of the Present Position and Problems of the World of Islam, ia
mengatakan bahwa orang Islam telah menjelajahi seluruh dunia dan
memaksakan agama Islam dengan menggunakan pedang. Berbagai perang
istilah yang ditujukan kepada Islam masih memenuhi media sosial era digital .
Hal tersebut tentu mendapat reaksi dari umat Islam hari ini, yang istilah itu
tidak beralasan sama sekali. Apalagi hari ini kita menyaksikan keganasan
Negara Israel membombardir Palestina dan lebanon yang tak
berperikamanusiaan terhadap orang-orang Islam disana. Hal tersebut sebagai
bukti potensi citra kekerasan dengan perang bisa dilakukan oleh agama
apapun, bukan hanya Islam.
Hari ini Islam telah tersebar diseantero penjuru Bumi, Menurut proyeksi
Pew Research Center, pada 2050 mendatang populasi Muslim di Eropa dapat
mencapai 11,2 persen dari total populasi Eropa. Bahkan, "jika imigrasi
dilarang sepenuhnya" umat Islam akan masih mewakili 7,4 persen populasi
Eropa pada 2050. Prediksi jumlah pemeluk Islam di Amerika Serikat hingga
tahun 2050 adalah 8,09 juta jiwa. Pergerakan jumlah Muslim hingga 2050 ini
diprediksi melampaui yang terjadi pada agama Yahudi. Semakin
berkembangpesatnya Islam didunia, akan beriringan dengan perang istilah-
istilah yang akan menyudutkan Islam itu sendiri. Maka Dari sudut pemaparan
tersebut diatas penulis merasa perlu untuk membahas sudut pandang hukum
Islam tentang Harb Al Musthalahat (Perang Istilah dalam Ranah Aqidah).
6
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan paper ini adalah untuk menjelaskan :
1. Pengertian Harb Al Musthalahat.
2. Hal-hal negatif mengenai Harb Al Musthalahat yang disematkan
kepada Islam.
3. Hukum Harb Al Musthalahat dan sikap umat Islam menghadapinya.
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
mengarah pada superioritas teknologi dan industri. Hal ini tercermin
dari doktrin angkatan perangnya seperti "Barang siapa menguasai ketinggian
maka menguasai dunia". Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan atas
ketinggian harus dicapai oleh teknologi. Namun kata perang tidak lagi
berperan sebagai kata kerja, tetapi sudah bergeser pada kata sifat. Yang
memopulerkan hal ini adalah para jurnalis, sehingga lambat laun pergeseran
ini mendapatkan posisinya, tetapi secara umum perang berarti
"pertentangan".
Jadi secara umum Harb al-Musthalahat disebut juga Perang Istilah
merupakan perang dengan suatu agenda besar, yaitu menimpakan bahaya
dan kehancuran pemikiran dan politik kepada lawan. Caranya dengan
menggunakan istilah sebagai alat untuk melemahkan, menyesatkan atau
mencitraburukkan lawan. Penyebab terjadinya perang disebabkan karena
Perbedaan ideology, keinginan untuk memperluas wilayah kekuasaan,
Perbedaan kepentingan dan perampasan sumber daya alam.
9
perang dan pedang.
10
- Islam Agama Terorisme : Kata ini menjadi viral sejak peristiwa
pengeboman dua gedung kembar World Trade Center di Amerika Serikat
pada 11 November 2001. Jika dilihat dari segi penyematanya
kata ( ) اإلرهابdi dalam terminologi Islam memiliki makna yang baik.
( )اإلرهابberasal dari kata رهبyang berarti takut kepada Allah ﷻsebagai
Sang Pencipta. Kata ini memiliki makna yang baik apabila
dikembalikan mushtalahat syar’i. Adapun jika menurut terminologi para
pembenci, diartikan sebagai yang memberikan rasa takut, memberikan
was-was kepada orang lain dengan cara menganiaya, mengebom, dan
semisalnya. Sejumlah kasus-kasus bom bunuh diri dianggap bagi
sebagaian orang pembenci Islam, bahwa itu memang berasal dari ajaran
islam yang menekankan perlunya perilaku tersebut, padahal ini adalah
ulah oknum-oknum yang salah memahami ajaran agama Islam.
11
Munculnya stereotipe tentang Islamophobia dipengaruhi oleh
perkembangan media massa yang mampu menyampaikan pesan bahwa
Islam adalah agama yang keras dan identik dengan terorismesecara serentak
ke penjuru dunia. Adanya pemberitaan dengan pelabelan simbol-simbol
yang disematkan pada umat Islam melekat sebagai image tentang teroris.
Islamophobia tidak dapat dipisahkan dari problem prasangka terhadap orang
muslim dan orang yang dipersepsi sebagai muslim. Menurut Derya Iner
(dalam Stelmachowska, et.al, 2018) yang melakukan kajian bahwa
Islamophobia dapat ditemukan di dalam isu dan pandangan radikalisme
sehingga menyebabkan penafsiran berlebihan terhadap terorisme Islam yang
kemudian menempatkan muslim secara umum kategori yang dicurigai. Jadi,
dapat penulis simpulkan bahwa Islamophobia bukan hanya terjadi pada
penduduk minoritas muslim seperti di negara-negara Barat saja tetapi juga
dapat terjadi pada kaum muslim yang mayoritas penduduknya beragama
Islam seperti di Indonesia. Menyebarnya Islamophobia ini tentu sangat
mengkhawatirkan karena akan memperkuat pandangan dan sikap yang
menyudutkan warga muslim. Islamophobia dapat diartikan sebagai phobia
atau ketakutan berlebih terhadap Islam atau muslim. Islamophobia adalah
nama bagi sebuah fenomena anti-Islam yang biasanya ditandai dengan
prasangka buruk seperti menganggap bahwa Islam adalah agama yang
mengancam dan membahayakan nilai-nilai dalam masyarakat (Putri, 2020).
12
menjangkit dikalangan masyarakat Indonesia.
13
hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, ‘Sesungguhnya
petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)’. Sesungguhnya jika kamu
mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka
Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-
Baqarah: 120)
Padahal Islam adalah memang agama dakwah amar ma’ruf nahi munkar
kepada seluruh dunia untuk menebar kebaikan dengan cara damai dan
rasional. Gerakan dakwah Islam adalah salah satu ciri kaum terbaik yang
diberikan Allah. Islam adalah gerakan peradaban, bukan sekedar ritual
belaka. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah. (QS Ali Imran : 110). Sejarah Islam, sebagaimana
yang pernah ada, merupakan sejarah dakwah dan seruan, sistem dan
pemerintahan. Tidak asumsi lain yang dapat diklaim sebagai Islam, atau
14
diklaim sebagai agama ini, kecuali jika ketaatan kepada Rasul direalisasikan
dalam satu keadaan dan sistem (Tafsir fi Dhilal al Qur’an, Juz II hlm. 696).
15
umat tidak terpecah belah dan tidak menuruti proyek orang kafir dan
munafik. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, (QS Ali Imron : 103)
16
ٱَّلل بِأ ۡف َٰو ِه ِه ۡم وي ۡأبى ه
٣٢ ٱَّللُ إِ هَّلٓ أن يُتِ هم نُور ۥهُ ول ۡو ك ِره ۡٱل َٰك ِف ُرون ِ ي ُِريدُون أن ي ُۡط ِفئُواْ نُور ه
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Harb al-Musthalahat disebut juga Perang Istilah merupakan perang dengan suatu
agenda besar, yaitu menimpakan bahaya dan kehancuran pemikiran dan politik
kepada lawan. Caranya dengan menggunakan istilah sebagai alat untuk
melemahkan, menyesatkan atau mencitraburukkan lawan.
- Penyebab terjadinya perang disebabkan karena Perbedaan ideologi, keinginan untuk
memperluas wilayah kekuasaan, Perbedaan kepentingan dan perampasan sumber
daya alam.
- Perang istilah atau harbul musthalahat dilakukan dengan dua hal : Pertama,
Mencitraburukkan perkara yang baik dalam Islam (Taqbih al-Hasan) dan Kedua,
menilai baik hal-hal yang sebetulnya buruk dalam Islam (Tahsin al-Qabih).
- Kebolehan melakukan perang urat syaraf( Psy War ) untuk menggetarkan musuh-
musuh Islam melalui counter berita-berita, informasi dimedia sosial untuk meredam
keburukan-keburukan pembenci Islam.
18
Daftar Pustaka
Afif, M. (2017). Ayat jihad dalam al Qur’an: telaah penafsiran ayat-ayat jihad menurut
penafsiran ulama radikal dan moderat (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel
Surabaya).
Fattah, A. (2016). Memaknai Jihad dalam Al-Qur'an dan Tinjauan Historis Penggunaan Istilah
Jihad dalam Islam. J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(1).
Jannata, Ikhsan (2023, 27 Nopember) Ma’had Aly An Nur diakses pada tanggal 07 Nopember
2024, dari https://mahadannur.id/2023/11/27/harbul-musthalahat-sebuah-perang-
tanpa-darah/
Qaradawi, Yusuf (2011). Ringkasan Fiqih Jihad. Pustaka Al Kautsar, Jakarta Timur
19