Persyaratan K3 Sistem Jaringan Distribusi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 97

PERSYARATAN K3 PEMASANGAN INSTALASI,

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN DISTRIBUSI

1
https://bit.ly/2GspCEX
TUJUAN PEMBELAJARAN

Dalam kegiatan pembelajaran modul ini diharapkan agar Teknisi K3 Listrik :

 Memahami/mengerti Dasar Hukum Persyaratan K3 Pekerjaan


pemasangan di Distribusi Tenaga Listrik.
 Mengetahui Ruang Lingkup Instalasi listrik, peralatan dan perlengkapan
listrik pada Sistem Distribusi Tenaga Listrik
 Mempunyai Kompetensi dalam memeriksa dan membaca gambar rencana
(diagram garis tunggal/ wiring diagram) yang berkenaan dengan
persyaratan K3 Pekerjaan pemasangan di Distribusi Tenaga Listrik.
 Mampu melakukan, pengawasan, dan penanggulangan K3 Listrik melalui
keterampilan dalam melakukan pemasangan peralatan dan perlengkapan
listrik,sesuai gambar rancangan di Distribusi tenaga listrik.

2
PEMBAHASAN

Ruang Lingkup Distribusi tenaga Listrik :

Bab I. Gardu Disribusi.


Bab II.Komponen utama,konstruksi dan spesifikasi
Material ( Perlengkapan listrik dan Peralatan listrik).
Bab III.Konstruksi Gardu Beton
Bab IV. Konstruksi Gardu Tiang

3
PENERAPAN
Permenaker RI. No 12 , th 2015

1. Mengidentifikasi bahaya NORMA


&STANDAR

• Memeriksa,
Teknisi K3 Listrik :
•ZAT
• Meneliti,
 Pemasangan
•ENERGI • Menghitung,
 Perawatan
• Mengukur
SAFE
•PROSES
• Menguji
• Menganalisa DANGER
Pembangkit

Pemanfaat
Transmisi
Distribusi

2. Menilai Risiko
3. Kendalikan
 Instalasi Penyalur Petir
 Instalasi Ruang Khusus
Pendahuluan
Listrik menjadi salah satu kebutuhan utama bagi penunjang
dan pemenuhan kebutuhan hidup umat manusia.
Tantangan yang dihadapi pada masa kini, antara lain :
a. bagaimana menemukan sumber energi baru, mendapat
kan sumber energi yang pada dasarnya tidak akan
pernah habis untuk masa mendatang;
b. menyediakan energi dimana saja diperlukan, dan
mengubah energi dari satu ke lain bentuk, serta
memanfaatkannya tanpa menimbulkan pencemaran
yang dapat merusak lingkungan hidup kita.
Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang praktis
dan sederhana, mudah disalurkan dan mudah diubah
kedalam bentuk energi lain, dan bersih (ramah lingkungan).
4
Gambar 1.1 - Ruang Lingkup Sistem Tenaga Listrik

5
Pengertian Instalasi Distribusi Tenaga Listrik
 Instalasi Distribusi tenaga listrik adalah saluran tenaga
listrik beserta peralatan/kelengkapannya yang terpasang
baik didalam maupun diluar bangunan, untuk penyaluran
tenaga listrik dari sistem Gardu Induk ke konsumen.
 Menurut Undang Undang No. 30 tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan :
1) Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik adalah instalasi
tenaga listrik yang digunakan untuk pengadaan tenaga
listrik meliputi instalasi pembangkitan, instalasi
transmisi, dan instalasi distribusi tenaga listrik.
2) Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik adalah instalasi
tenaga listrik yang digunakan untuk pemanfaatan
tenaga listrik oleh konsumen akhir.
6
INSTALASI PENYEDIA

DOMESTIK

INDUSTRI
INSTALASI PEMANFAATAN
7
BAB I. GARDU DISTRIBUSI

Pengertian umum
 Bangunan, berupa Gardu Listrik yang berisi :
a). instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan
Menengah (PHB-TM),
b). Transformator Distribusi (TD) ,
c). Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah
(PHB-TR).
 Digunakan untuk memasok tenaga listrik bagi
pelanggan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun
pelanggan Tegangan Rendah (TR 220/380V).

8
Konstruksi Gardu Distribusi

 Dirancang berdasarkan optimalisasi biaya terhadap


maksud dan tujuan penggunaannya yang kadang kala
harus disesuaikan dengan peraturan Pemda setempat.

9
Jenis Gardu Distribusi
Secara garis besar gardu distribusi dibedakan atas :
 Jenis pemasangannya
a). Gardu pasangan luar : Gardu Portal, Gardu Cantol
b). Gardu pasangan dalam : Gardu Beton, Gardu Kios

 Jenis Konstruksinya
a). Gardu Beton (bangunan sipil : batu, beton)
b). Gardu Tiang : Gardu Portal dan Gardu Cantol
c). Gardu Kios

 Jenis Penggunaannya
a). Gardu Pelanggan Umum
b). Gardu Pelanggan Khusus

10
Gardu Hubung (GH)
 Adalah gardu yang dimaksudkan untuk memudahkan
manuver pemindahan beban dari satu penyulang ke
penyulang lain yang dilengkapi/tidak dilengkapi RTU
(Remote Terminal Unit).
 Untuk GH yang dilengkapi fasilitas RTU, juga
dilengkapi fasilitas DC Supply dari Trafo Distribusi
pemakaian sendiri atau Trafo distribusi untuk umum
yang diletakkan dalam satu kesatuan.

11
Gardu Tiang & Gardu Portal

 Menggunakan Tiang : beton, besi, kayu


 Gardu Tiang & Gardu Portal yang dicatu dari SUTM, disambung secara
T connection dengan peralatan pengaman :
a). Pengaman lebur Fuse Cut Out (FCO) sebagai pengaman hubung
singkat transformator ,
b). Lightning Arrester (LA) sebagai pengaman surja petir, mencegah
naiknya tegangan pada transformator.
12
Gardu Cantol
 Transformator terpasang dengan daya ≤ 100 kVA
3-Fasa atau 1-Fase.
 Transformator terpasang adalah jenis Completely
Self Protected Transformer (CSP ) dengan
peralatan switching dan proteksinya sudah
terpasang lengkap didalam tangki transformator.
 Perlengkapan perlindungan transformator
berupa Lightning Arrester (LA) dipasang terpisah
dengan kawat pembumian yang dihubung
langsung ke tangki transformator.
 Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah
(PHB-TR) maksimum 2 jurusan dengan saklar
pemisah pada sisi masuk dan pengaman lebur
(type NH, NT) sebagai pengaman jurusan.
 Semua Bagian Konduktif Terbuka (BKT) dan
Bagian Konduktif Ekstra (BKE) dihubungkan
dengan pembumian sisi Tegangan Rendah.

13
Gardu Beton

 Seluruh komponen utama instalasi yaitu transformator dan


peralatan switching / proteksi, terangkai didalam bangunan sipil
yang dirancang, dibangun dan difungsikan dengan konstruksi
pasangan batu dan beton (masonrywall building).
 Konstruksi ini dimaksudkan untuk pemenuhan persyaratan
terbaik bagi keselamatan ketenagalistrikan.

14
Gardu Kios
 Gardu Kios adalah bangunan prefabricated
terbuat dari konstruksi baja, fiberglass atau
kombinasinya yang dapat dirangkai di lokasi
rencana pembangunan gardu distribusi. Terdapat
beberapa jenis Gardu Kios, yaitu Kios Kompak,
Kios Modular dan Kios Bertingkat.
 Gardu ini dibangun pada tempat-tempat yang
tidak diperbolehkan membangun Gardu Beton.

• Karena sifat mobilitasnya, maka kapasitas transformator distribusi


yang terpasang terbatas. Kapasitas maksimum adalah 400 kVA,
dengan 4 jurusan Tegangan Rendah.
• Khusus untuk Kios Kompak, seluruh instalasi komponen utama Gardu
sudah dirangkai selengkapnya di pabrik, sehingga dapat langsung di
angkut kelokasi dan disambungkan pada sistem distribusi yang sudah
ada untuk difungsikan sesuai tujuannya

15
Gardu Pelanggan Umum
 Umumnya konfigurasi peralatan Gardu
Pelanggan Umum adalah π section, sama
halnya seperti dengan Gardu Tiang yang dicatu
dari SKTM.
 Karena keterbatasan lokasi dan pertimbangan
keandalan yang dibutuhkan, dapat saja
konfigurasi gardu berupa T section dengan
catu daya disuplai PHB-TM gardu terdekat
yang sering disebut dengan Gardu Antena.
 Untuk tingkat keandalan yang dituntut lebih
dari Gardu Pelanggan Umum biasa, maka
gardu dipasok oleh SKTM lebih dari satu
penyulang sehingga jumlah saklar hubung
lebih dari satu dan dapat digerakan secara
Otomatis (ACOS : Automatic Change Over
Switch) atau secara remote control.
16
Gardu Pelanggan Khusus
• Gardu ini dirancang dan dibangun
untuk sambungan tenaga listrik bagi
pelanggan berdaya besar. Selain
komponen utama peralatan hubung dan
proteksi, gardu ini di lengkapi dengan
alat-alat ukur yang dipersyaratkan.
• Untuk pelanggan dengan daya lebih dari
Keterangan :
TP = Pengaman Transformator 197 kVA, komponen utama gardu
PMB = Pemutus Beban – LBS distribusi adalah peralatan PHB-TM,
PT = Trafo Tegangan
PMT = Pembatas Beban Pelanggan proteksi dan pengukuran Tegangan
SP = Sambungan Pelanggan Menengah. Transformator penurun
tegangan berada di sisi pelanggan atau
diluar area kepemilikan dan tanggung
jawab PT PLN (Persero).
• Pada umumnya, Gardu Pelanggan
Khusus ini dapat juga dilengkapi dengan
transformator untuk melayani
pelanggan umum.

17
Gardu Hubung
 Gardu Hubung disingkat GH atau Switching Subtation adalah gardu yang berfungsi sebagai sarana manuver
pengendali beban listrik jika terjadi gangguan aliran listrik, program pelaksanaan pemeliharaan atau untuk
maksud mempertahankan kountinuitas pelayanan.
 Isi dari instalasi Gardu Hubung adalah rangkaian saklar beban (Load Break switch – LBS), PT. PLN
(PERSERO) Edisi 1 Tahun 2010 Buku 4 : Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga
Listrik 5
 dan atau pemutus tenaga yang terhubung paralel. Gardu Hubung juga dapat dilengkapi sarana pemutus
tenaga pembatas beban pelanggan khusus Tegangan Menengah.
 Konstruksi Gardu Hubung sama dengan Gardu Distribusi tipe beton. Pada ruang dalam Gardu Hubung
dapat dilengkapi dengan ruang untuk Gardu Distribusi yang terpisah dan ruang untuk sarana pelayanan
kontrol jarak jauh.
 Ruang untuk sarana pelayanan kontrol jarak jauh dapat berada pada ruang yang sama dengan ruang Gardu
Hubung, namun terpisah dengan ruang Gardu Distribusinya.
 Berdasarkan kebutuhannya Gardu Hubung dibagi menjadi:
 Gardu Hubung untuk 7 buah sel kubikel.•
 Gardu Hubung untuk ( 7 + 7 ) buah sel kubikel.•
 Gardu Hubung untuk ( 7 + 7 +7 + 7 ) buah sel kubikel. •
 Pengunaan kelompok – kelompok sel tersebut bergantung atas sistem yang digunakan pada suatu daerah
operasional, misalnya Spindel, Spotload, Fork, Bunga, dan lain – lain. Spesifikasi teknis sel – sel kubikel
Gardu Hubung sama dengan spesifikasi teknis Gardu Distribusi, kecuali kemungkinan kemampuan Arus
Nominalnya yang bisa berbeda.

18
19
Perlengkapan pada Transformator

20
Perlengkapan pada Transformator

21
22
23
PHB TR Gardu Portal
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Standar Konstruksi Gardu Distribusi &
Gardu Hubung
35
36
37
Standar Konstruksi Gardu Distribusi &
Gardu Hubung
38
39
40
Standar Konstruksi Gardu Distribusi &
Gardu Hubung
41
42
43
44
45
46
Standar Konstruksi Gardu Distribusi &
Gardu Hubung
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
PEMASANGAN SUTM/SUTR DAN
GARDU DISTRIBUSI

70
71
Langkah Pemasangan

A. Re – Cheking / re – Survey
 Pengecekan/survey ulang route SUTM/SUTR.
 Identifikasi dan inventarisasi sepanjang jalur ROW.
 Identifikasi dan inventarisasi pohon yang akan ditebang,
bangunan yang akan dibongkar, dan lain-lain.
 Pengurusan ijin-ijin.

 Pembayaran ganti rugi tanaman, bangunan, dan lain-lain.


 Menyiapkan crew tenaga kerja.
 Menyiapkan asbuilt drawing.
 Menyiapkan format-format, buku-buku terkait pelaksanaan pekerjaan.
 Mobilisasi material dan peralatan kerja.
 Koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
72
C. STACKING

 Menentukan letak titik tiang.


 Penandaan / pematokan letak titik tiang.

 Menyiapkan tiang di dekat titik tiang.


 Menggali tanah untuk lubang/tempat tiang.
 Mendirikan tiang, kedalaman 1/6 kali panjang tiang.
 Pembuatan pondasi tiang (pada posisi yang dianggap perlu).

73
E. PEMASANGAN POLEN TOP ASSEMBLY/POLE ARRANGEMENT

 Pemasangan Cros Arm dan kelengkapannya.

 Memasang Arm Tie dan kelengkapannya.

 Memasang Isolator/(Suspension Insulator, Pin Post Insulator,


Pin Insulator, Jumper Support Insulator) dan kelengkapannya.

 Memasang peralatan proteksi (LA, LBS, CB, DS) dan


kelengkapannya.

Catatan : Jenis dan jumlah komponen yang dipasang pada


masing-masing tiang, tergantung dari jenis
konstruksi tiangnya/ posisi tiangnya.
74
F. PEMASANGAN POLE SUPPORTER

 Galian tanah untuk Anchor Block.

 Merangkai GSW (Ground Steel Wire) dengan Turn Buckle/Span


Scroef, Guy Insulator, Pipa Pelindung, Anchor Block, dan
kelengkapannya, sesuai ukuran.
 Pemasangan Tiang untuk Penyangga Tiang (Sudut,
Percabangan), tergantung posisi tiang.
 Catatan :
 Pole Supported/Penyangga Tiang/Peregang Tiang, terdiri
dari 3 jenis, yaitu :
 Topang Tarik/Guy Wire/Treck Schoer.
 Topang Tekan/Strut Pole/Dreck Schoer.
 Horizontal Guy Wire/Kontra Mast.
 Penggunaan dari masing-masing jenis Pole Supporter
tersebut, tergantung / mempertimbangkan kondisi
setempat / letak tiang.sangan Cros Arm dan
kelengkapannya.
75
G. STRINGING
 Penarikan konduktor/penghantar/kabel.

 Pengaturan andongan (sagging).

 Clamping/pengikatan konduktor pada Tension Clamp (Insulator


String) atau Pin Insulator (untuk TM) dan Tension Clamp atau
Suspension Clamp (untuk SUTR).

 Pemasangan Jumper Conductor (untuk SUTM), pada posisi


tiang tertentu.

 Pemasangan instalasi grounding.


 Pemasangan peralatan proteksi (LA, LBS, Reclosser / Sectionalizer,
CB, DS) dan kelengkapannya, sesuai kebutuhan.

76
I. CHECKING DAN FINISHING

 Pengecekan kondisi tiang.


 Pengecekan kondisi Pole Supporter.
 Pengecekan kondisi Pole Top Assembly/Pole Top
Arrangement.
 Pengecekan kondisi Pole Accesories.
 Pengecekan kondisi konduktor dan
kelengkapannya.
 Pengecekan kondisi ROW.
 Perbaikan terhadap pekerjaan yang kurang/
tidak sesuai standar.
 Pemeriksaan dan Pengujian secara internal.
77
J. POLE ASSESORIES

 Pemasangan Danger Plate.


 Pemasangan Step Bolt.
 Pemasangan Kawat Penghalang Panjat.

 Pemeriksaan dan pengujian oleh LIT yang berwenang.


 Penerbitan SLO.
 Pengoperasian / pengisian tegangan (Energizing).

 Serah terima I.
 Masa pemeliharaan (jangka waktu sesuai yang tercantum dalam
kontrak).
 Serah terima II (dilakukan setelah masa pemeliharaan berakhir dan
pekerjaan setelah selesai sesuai kontrak.
78
M. KOMPONEN/PERALATAN/MATERIAL YANG
DIGUNAKAN
 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) :
 Tiang (Kayu, Besi, Beton).
Catatan : saat ini tiang kayu sudah tidak dipakai).
 Cross Arm/Travers (Kanal UNP atau Square Pipe).
 Klem/Beugel untuk pengikat Cross Arm/Travers.
 Double Arming Bolt.
 Bolt & Nut (Mur & Baut) + Washer.
 Arm Tie Brace.
 Arm Tie Band.
 Steel Plate.
 Insulator (Pin Insulator/Pin Post Insulator, Suspension
Insulator).
 H Connector.
 Preformed Grip.
 Preformed Top Tie.
 Preformed Side Tie.
 Paralel Groove Clamp. 79
Lanjutan M.
 Turn Buckle/Span Scroopen.
 Guy Wire Band.
 Guy Insulator (Isolator Telor).
 Wire Clip.
 Galvanish Steel Wire (GSW).
 Pipa Pelindung GW.
 U Bolt & Nut.
 Anchor Block.
 Expanding Anchor.
 Line Tap Connector.
 Alluminium Tape.
 Strain for Clamping.
 Strain Clamp Boilled.
 Strain Hinger.
 Flection Device.
 Lightning Arrester (LA).
 Load Break Switch (LBS).
80
Lanjutan M.
 Disconnecting Switch (DS).
 Circuit Breaker (CB).
 Ground Rod & Kawat BC.
 Pipa PVC + Klem.
 Steel Plate.
 Termination.
 Terminal Lug.
 Konduktor/Penghantar : AAC, AAAC, AAAC OC.
 Dan material kecil penunjang.
 Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) :
 Tiang (Kayu, Besi, Beton).
Catatan : saat ini tiang kayu sudah tidak dipakai).
 Klem penjepit (tempat pemasangan) kabel (Tension
Clamp/Strain Clamp, Suspension Clamp).
 Stainlees Steel Strap.
 Pole Bracket (Suspension Clamp Bracket, Tension/
Strain Clamp Bracket).
81
Lanjutan M.

 Service Alluminium Dead End Clamping.


 Stoping Buckle.
 Plastic Strap for Clamping.
 Square Washer.
 Insulating Tape.
 Protectipe Cap Tap Connector.
 Eye Nut.
 Bare Connector Bimetal.
 Clamp Loop Dead End.
 Konduktor BC.
 Ground Rod.
 Konduktor/penghantar : AAC, TC/TIC/LVTC.
 Komponen ALP/SMP/SR lengkap.
 APP dan Kelengkapannya.

82
N. PENJELASAN LAIN-LAIN

 Standar konstruksi SUTM dan SUTR di Indonesia ada beberapa


macam, antara lain :
 Standar Jepang (NEW JEC) pertama kali diterapkan di Jawa Timur.
 Standar Amerika (CHASS T MAIN) pertama kali diterapkan di
Jawa Tengah.
 Standar Perancis (SOFRELEC) pertama kali diterapkan di DKI
Jakarta/Jawa Barat.
 Untuk Wilayah/Daerah lain di luar Pulau Jawa, mengacu pada
ketiga jenis yang ada di Pulau Jawa.

 Penggunaan istilah / nama peralatan / komponen/ material pada


SUTM dan SUTR di masing-masing Daerah/Wilayah PLN di Indonesia
sangat beragam, bahkan ada jenis komponen yang memiliki lebih dari
5 nama, contoh : Kubikel TR, memiliki istilah/nama lain LV Panel, LV
Board, LS Panel, LS Board, PHB TR, Rak TR, LVCB, dan lain-lain.

83
PEMASANGAN GARDU
DISTRIBUSI
(TYPE GARDU TRAFO TIANG)

84
A. RE-CHEKING / RE-SURVEY

 Pengecekan / survey ulang posisi / letak Gardu Distribusi.


 Pembersihan lokasi gardu distribusi.
 Pengurusan ijin-ijin.

 Penyelesaian ganti rugi tanaman, bangunan, dan lain-lain.


 Menyiapkan crew tenaga kerja.
 Menyiapkan format-format laporan harian, progres phisik,
dan lain-lain.
 Menyiapkan asbuilt drawing.
 Mobilisasi material, peralatan dan perkakas kerja.
 Menentukan letak tiang untuk gardu distribusi.
 Koordinasi dengan pihak-pihak terkait

85
C. POLE ERECTION
 Menyiapkan tiang di dekat lokasi gardu distribusi.
 Menggali tanah untuk lobang / tempat tiang.
 Mendirikan tiang, kedalaman 1/6 kali panjang tiang.
 Pembuatan pondasi tiang (pada posisi yang dianggap perlu).

 Cross Arm untuk Pole Top Assembly / Pote Top Arrangement.


 Cross Arm untuk LA dan FCO.
 Cross Arm untuk dudukan Trafo.
 Cross Arm untuk LV Panel/PHB TR/Cubicle.

 Pemasangan Pin Insulator dan kelengkapannya.


 Pemasangan Fuse Cut Out.
 Pemasangan Lighting Arrester.
86
 Pemasangan Trafo.
 Pemasangan bushing dan kelengkapannya.

 Pemasangan body panel.


 Pemasangan isi/kelengkapan Kubikel.

 Pemasangan pipa-pipa galvanis pelindung kabel yang


menghubungkan antara Trafo ke Kubikel, antara Kubikel ke
SUTR, dan lain-lain.
 Pengawatan antar peralatan (Kubikel, Trafo, FCU, LA, SUTM,
SUTR, Instalasi Pembumian, dan lain-lain.
 Pemasangan klem-klem/konektor pada terminal peralatan.
 Pemasangan/pengerasan bolt & nut pada terminal peralatan.
87
I. PEKERJAAN LAIN-LAIN

 Pemasangan instalasi grounding.


 Pemasangan Danger Plate.

 Pengecekan kondisi Tiang.


 Pengecekan kondisi Cross Arm tempat peralatan.
 Pengecekan kondisi peralatan (Trafo, Kubikel, LA, FCO,
Isolator, dan lain-lain) beserta kelengkapannya.
 Pengecekan kondisi konduktor dan pengawatan.
 Pengecekan kondisi di sekitar Gardu Distribusi.
 Perbaikan terhadap pekerjaan yang kurang/ tidak memenuhi
standar.
 Pemeriksaan dan pengujian secara internal.

88
K. COMMISSIONING & ENERGIZING

 Pemeriksaan dan pengujian oleh LIT yang


berwenang
 Penerbitan SLO.
 Pengoperasian / pengisian tegangan (Energizing).

 Serah terima I.
 Masa pemeliharaan (jangka waktu sesuai yang tercantum
dalam kontrak).
 Serah terima II (dilakukan setelah masa pemeliharaan
berakhir dan pekerjaan setelah selesai sesuai kontrak.

89
M. KOMPONEN/PERALATAN/MATERIAL YANG
DIGUNAKAN
 Komponen Pole Top Assembly / Pole Top
Arrangement:
 Isolator Tumpu (Pin Insolator).
 Top Ties (Pengikat AAAC ke Isolator).
 H Type Connector (Pengikat Konduktor Jumper ke
Line/AAAC).
 Cross Arm/Travers (Tempat pemasangan Isolator
Tumpu).
 Plat Baja Penahan Cross Arm/Arm Tie.
 Konduktor AAAC untuk Jumper.

 Komponen Pada LA dan FCO :


 Lightning Arrester 20 kV.
 Fuse Cut Out + Fuse Link.
 Cross Arm/Travers tempat dudukan FCO & LA.
90
Lanjutan M.

 Komponen Trafo & Kelengkapannya :


 Trafo 3 Phasa 100 KVA - 250 KVA.
 Dudukan Trafo.
 Sepatu Kabel (Cable Schoen) padaTerminal Trafo.
 Kabel NYY/CU dari sisi-sisi sekunder Trafo ke PHB
TR.
 Lampu TL (dipasang di bawah dudukan Trafo).
 Papan Tanda Bahaya (Danger Plate).

 Komponen Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan


Rendah (PHB TR) & Kelengkapannya :
 PHB TR dan kelengkapan yang ada di dalamnya.
 Dudukan PHB TR.
 Pipa Galvanish Pelindung Kabel dari PHB TR ke
JTR.
91
Lanjutan M.
 Komponen Pengkabelan (Wiring) dan Kelengkapannya:
 Pipa Galvanish Pelindung Kabel dari PHB TR ke JTR.
 Dudukan/Klem pipa Galvanish.
 Kne untuk pipa Galvanish.
 Stainless Strap untuk Pole Bracket.
 Plastic Strap for Clamping.
 Bimetal Junction Sleep AL-Cu.
 Kabel TR NYY/Cu.
 Stopping Buckle.
 Komponen Lain-lain :
 Instalasi Grounding.
 Ground Rod untuk Grounding.
 Konduktor BC untuk Grounding.
 Dead End Clamp.
 Bold & Nut berbagai ukuran.
 Pondasi Trafo.
 Dan lain-lain.
92
N. PENJELASAN LAIN-LAIN
 Penjelasan di atas adalah untuk jenis Gardu Trafo Tiang
Type Portal (disangga oleh dua tiang).
 Untuk jenis Gardu Trafo Tiang Type Cantol, yang
membedakan adalah :
 Type Cantol tidak menggunakan Cross Arm untuk
Trafo dan LV Panel/PHB TR/Kubikel.
 Cross Arm dipakai untuk tempat pemasangan
Isolator, LA dan FCO.
 Untuk tempat pemasangan/menyangga Trafo,
digunakan Pole Band Bracket.
 Jika SUTR menggunakan AAAC, maka Cross Arm
dipasang pada SUTR.
 Saat ini umumnya penyulang JTR menggunakan
penghantar TC/TIC/LVTC, sehingga tidak meggunakan
Cross Arm pada SUTR.
 Nama komponen / material / peralatan pada Gardu
Distribusi, antara satu Wilayah dengan Wilayah lain PLN
di Indonesia, belum tentu sama, termasuk standar yang
dianut. 93

Anda mungkin juga menyukai

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy